بسم الله الرحمن الرحيم
Doa dan Dzikr Harian
(Bag. 1)
Berikut ini merupakan dzikr harian yang kami
sebutkan dalam lembaran yang ringkas agar dapat diamalkan dalam kehidupan
sehari-hari sehingga kita tergolong ke dalam laki-laki dan perempuan yang
banyak berdzikr kepada Allah, yang Allah janjikan dengan ampunan dan pahala
yang besar (lihat surah Al Ahzaab: 35).
Doa Sebelum Tidur
1-
بِاسْمِكَ اللَّهُمَّ أَمُوْتُ وَأَحْيَا
“Dengan nama-Mu, ya Allah, aku mati dan hidup.” (HR. Bukhari dan Muslim)
2. Mengumpulkan dua telapak tangan. Lalu meniupnya
dan membacakan surah Al Ikhlas, Al Falaq dan An Naas. Kemudian dengan dua telapak
tangan itu dia mengusap tubuh yang dapat dijangkau dengannya. Dimulai dari
kepala, wajah dan tubuh bagian depan (tiga kali). (HR. Bukhari dan Muslim)
3. Membaca Ayat kursi (surah Al Baqarah: 255). (HR.
Bukhari).
4-
سُبْحَانَ اللهِ (33×) وَالْحَمْدُ لِلَّهِ (33×) وَاللهُ أَكْبَرُ (34x)
“Maha
Suci Allah (33 x), Segala puji bagi Allah (33 x), Allah Maha Besar (33 x).” (HR.
Bukhari dan Muslim)
5-
اَللَّهُمَّ أَسْلَمْتُ نَفْسِيْ إِلَيْكَ، وَفَوَّضْتُ أَمْرِيْ إِلَيْكَ، وَوَجَّهْتُ وَجْهِيَ إِلَيْكَ، وَأَلْجَأْتُ ظَهْرِيْ إِلَيْكَ،
رَغْبَةً وَرَهْبَةً إِلَيْكَ، لاَ
مَلْجَأَ وَلاَ مَنْجَا مِنْكَ إِلاَّ إِلَيْكَ، آمَنْتُ بِكِتَابِكَ الَّذِيْ أَنْزَلْتَ
وَبِنَبِيِّكَ الَّذِيْ أَرْسَلْتَ
“Ya Allah, aku menyerahkan diriku kepada-Mu,
aku menyerahkan urusanku kepada-Mu, aku menghadapkan wajahku kepada-Mu, aku
menyandarkan punggungku kepada-Mu, karena senang (mendapatkan rahmat-Mu) dan
takut kepada (siksaan-Mu, jika melakukan kesalahan). Tidak ada tempat
perlindungan dan keselamatan dari (ancaman)-Mu, kecuali kepada-Mu. Aku beriman
pada kitab yang telah Engkau turunkan, dan (kebenaran) Nabi-Mu yang telah
Engkau utus.” (HR. Bukhari dan Muslim dari Al Barra' bin 'Azib)
Al
Barra' berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersaba,
"Jika engkau mendatangi tempat tidurmu, maka berwudhulah seperti wudhumu
untuk shalat, lalu berbaringlah ke sisi kananmu, dan ucapkanlah…(lihat doa di
atas). Beliau shallallahu 'alaihi wa sallam juga bersabda, "Jadikanlah doa
itu sebagai akhir yang engkau baca." (HR. Bukhari dan Muslim)
Doa Apabila
Membalikkan Badan Ketika Tidur Malam
لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ الْوَاحِدُ
الْقَهَّارُ، رَبُّ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ وَمَا بَيْنَهُمَا الْعَزِيْزُ الْغَفَّارُ
“Tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) kecuali Allah Yang Maha
Esa, Mahaperkasa, Tuhan yang menguasai langit dan bumi dan apa yang ada di
antara keduanya, Yang Maha Mulia lagi Maha Pengampun.”
(HR. Hakim, ia menshahihkannya, dan disepakati oleh Adz Dzahabi 1/540, Nasa’i
dalam ‘Amalul Yaum wal Lailah, dan Ibnus Sunni, lihat Shahihul Jaami’
4/213)
Doa Apabila Merasa
Takut dan Kesepian Ketika Tidur
أَعُوْذُ بِكَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّاتِ مِنْ
غَضَبِهِ وَعِقَابِهِ، وَشَرِّ عِبَادِهِ، وَمِنْ هَمَزَاتِ الشَّيَاطِيْنِ
وَأَنْ يَحْضُرُوْنِ
“Aku berlindung dengan kalimat Allah yang sempurna dari murka dan
siksaan-Nya, serta kejahatan hamba-hamba-Nya, dan dari godaan setan
(bisikannya) serta agar jangan sampai mereka hadir (kepadaku).” (HR. Abu Dawud
4/12, lihat pula Shahih At Tirmidzi 3/171)
Doa Bangun Tidur
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ
أَحْيَانَا بَعْدَ مَا أَمَاتَنَا وَإِلَيْهِ النُّشُوْرِ
“Segala puji bagi Allah, yang membangunkan kami
setelah ditidurkanNya dan kepadaNya kami dibangitkan.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Doa Memakai Pakaian
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ كَسَانِيْ هَذَا
(الثَّوْبَ) وَرَزَقَنِيْهِ مِنْ غَيْرِ حَوْلٍ مِنِّيْ وَلاَ قُوَّةٍ
“Segala puji bagi Allah yang memberi pakaian ini kepadaku sebagai
rezeki dari-Nya tanpa daya dan kekuatan dariku. (HR.
Seluruh penyusun kitab Sunan, kecuali An-Nasai, lihat Irwa’ul Ghalil 7/47)
Doa Memakai Pakaian
Baru
اَللَّهُمَّ لَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ
كَسَوْتَنِيْهِ، أَسْأَلُكَ مِنْ خَيْرِهِ وَخَيْرِ مَا صُنِعَ لَهُ، وَأَعُوْذُ بِكَ
مِنْ شَرِّهِ وَشَرِّ مَا صُنِعَ لَهُ
“Ya Allah, hanya milik-Mu segala puji, Engkaulah yang memberi
pakaian ini kepadaku. Aku memohon kepada-Mu untuk memperoleh kebaikannya dan
kebaikan yang ia diciptakan karenanya. Aku berlindung kepada-Mu dari
kejahatannya dan kejahatan yang ia diciptakan karenanya” (HR. Abu
Dawud, At-Tirmidzi, Al-Baghawi dan lihat Mukhtashar Syamaailit Tirmidzi, oleh
Al-Albani, halaman 47)
Doa Untuk Orang
Yang Memakai Pakaian Baru
اِلْبِسْ جَدِيْدًا، وَعِشْ حَمِيْدًا، وَمُتْ
شَهِيْدًا
“Pakailah
yang baru, hiduplah dengan terpuji dan matilah dalam keadaan syahid.” (HR. Ibnu Majah 2/1178, Al Baghawi
12/41, dan lihat Shahih Ibnu Majah 2/275)
Doa Ketika Melepas
Pakaian
Rasulullah
shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
سِتْرُ مَا بَيْنَ أعْيُنِ الجِْنِّ
وَعَوْرَاتِ بَنِي آدَمَ إِذَا وَضَعَ أَحَدُهُمْ ثَوْبَهُ أَنْ يَقُوْلَ: "بِسْمِ
اللهِ"
“Tirai yang menghalangi mata jin dan aurat Bani Adam
ketika salah seorang di antara mereka melepas pakaiannya adalah mengucapkan, “Bismillah.”
(HR. Tirmidzi dan lainnya, lihat Irwaa’ul Ghalil no. 49 dan Shahihul Jaami’
3/203).
Doa Masuk WC
بِسْمِ اللهِ اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ
بِكَ مِنَ الْخُبُثِ وَالْخَبَائِثِ
“Dengan nama Allah. Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu
dari godaan setan laki-laki dan perempuan”. (HR. Bukhari dan Muslim. Sedangkan
tambahan bismillaah pada permulaan hadits, menurut riwayat Said bin Manshur.
Lihat Fathul Baari 1/244)
Doa Keluar WC
غُفْرَانَكَ
“Aku meminta ampunan kepada-Mu.” (HR. Seluruh penyusun kitab Sunan,
kecuali Nasa’i yang meriwayatkan dalam ‘Amalul Yaumi wal Lailah, lihat Takhrij
Zaadul Ma’aad 2/387)
Doa Keluar Rumah
بِسْمِ اللهِ، تَوَكَّلْتُ عَلَى اللهِ، وَلاَ
حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ
“Dengan nama Allah (aku keluar). Aku bertawakkal kepada-Nya, dan
tidak ada daya dan upaya kecuali dengan pertolongan Allah.” (HR. Abu
Dawud, Tirmidzi, dan lihat Shahih At-Tirmidzi 3/151)
Doa Masuk Rumah
بِسْمِ اللهِ وَلَجْنَا، وَبِسْمِ اللهِ
خَرَجْنَا، وَعَلَى رَبِّنَا تَوَكَّلْنَا،
“Dengan nama Allah, kami masuk (ke rumah), dengan nama Allah, kami
keluar (darinya) dan kepada Tuhan kami, kami bertawakkal. (HR. Abu
Dawud, menurut Ahli Hadits, hadits ini adalah dha’if. Tetapi maknanya diperkuat
oleh hadits shahih dalam riwayat Muslim, “Apabila seseorang masuk rumahnya,
lalu berdzikir kepada Allah ketika masuk rumah dan ketika makan, maka setan
berkata (kepada teman-temannya), ‘Tidak ada tempat tinggal dan makanan bagi kamu
(malam ini).” Muslim, no. 2018)
Doa Pergi ke Masjid
« اللَّهُمَّ
اجْعَلْ فِى قَلْبِى نُورًا وَفِى لِسَانِى نُورًا وَاجْعَلْ فِى سَمْعِى نُورًا
وَاجْعَلْ فِى بَصَرِى نُورًا وَاجْعَلْ مِنْ خَلْفِى نُورًا وَمِنْ أَمَامِى
نُورًا وَاجْعَلْ مِنْ فَوْقِى نُورًا وَمِنْ تَحْتِى نُورًا . اللَّهُمَّ
أَعْطِنِى نُورًا »
“Ya
Allah jadikanlah cahaya di hatiku, cahaya di lidahku, cahaya di pendengaranku,
cahaya di penglihatanku, cahaya dari belakangku, cahaya dari depanku, cahaya di
atasku dan cahaya di bawahku. Ya Allah, berilah cahaya kepadaku.” (HR. Muslim)
Doa Masuk Masjid
أَعُوْذُ بِاللهِ الْعَظِيْمِ،
وَبِوَجْهِهِ الْكَرِيْمِ، وَسُلْطَانِهِ الْقَدِيْمِ، مِنَ الشَّيْطَانِ
الرَّجِيْمِ، [بِسْمِ اللهِ، وَالصَّلاَةُ][وَالسَّلاَمُ
عَلَى رَسُوْلِ اللهِ] اَللَّهُمَّ افْتَحْ لِيْ أَبْوَابَ رَحْمَتِكَ
“Aku
berlindung kepada Allah Yang Maha Agung, dengan wajah-Nya Yang Mulia dan
kekuasaan-Nya yang abadi, dari setan yang terkutuk.[1] Dengan nama Allah dan
semoga shalawat [2] dan salam tercurahkan kepada Rasulullah [3] Ya Allah,
bukalah pintu-pintu rahmatMu untukku.” [4]
[1] HR. Abu Dawud, lihat Shahihul Jami’ no. 4591.
[2] HR. Ibnus Sunni no.88, dihasankan Syaikh Al Albani. [3] HR. Abu Dawud
1/126, lihat Shahihul Jami’ 1/528. [4] HR. Muslim 1/494. Dalam Sunan Ibnu
Majah, dari hadits Fathimah radhiyallahu 'anha disebutkan, “Allahummagh fir
li dzunubi waftahli abwaba rahmatik”, dan dishahihkan oleh Syaikh Al Albani
karena beberapa shahid. Lihat Shahih Ibnu Majah 1/128-129.
Doa Keluar Masjid
بِسْمِ اللهِ وَالصَّلاَةُ
وَالسَّلاَمُ عَلَى رَسُوْلِ اللهِ، اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ مِنْ فَضْلِكَ،
اَللَّهُمَّ اعْصِمْنِيْ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ
“Dengan nama Allah, semoga shalawat dan salam
terlimpah kepada Rasulullah. Ya Allah, sesungguhnya aku minta kepada-Mu dari
karunia-Mu. Ya Allah, peliharalah aku dari godaan setan yang terkutuk”. (Lihat takhrij hadits pada doa sebelum masuk
masjid, adapun tambahan, “Allaahumma’shimni
minasy syai-thaanir rajim,” adalah
riwayat Ibnu Majah. Lihat Shahih Ibnu Majah 129).
Doa Setelah Mendengar
Azan
اَللَّهُمَّ رَبَّ هَذِهِ الدَّعْوَةِ التَّامَّةِ، وَالصَّلاَةِ
الْقَائِمَةِ، آتِ مُحَمَّدًا الْوَسِيْلَةَ
وَالْفَضِيْلَةَ، وَابْعَثْهُ مَقَامًا مَحْمُوْدًا الَّذِيْ وَعَدْتَهُ،
“Ya Allah, Tuhan Pemilik panggilan yang sempurna (azan) ini dan
shalat (wajib) yang didirikan. Berilah Al-Wasilah (derajat di Surga, yang tidak
akan diberikan selain kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam) dan keutamaan
kepada Muhammad. Bangkitkanlah beliau sehingga bisa menempati maqam terpuji
yang telah Engkau janjikan.” (HR. Muslim)
Doa Melihat Bulan
Tanggal Satu
اللهُ أَكْبَرُ، اَللَّهُمَّ أَهِلَّهُ
عَلَيْنَا بِاْلأَمْنِ وَاْلإِيْمَانِ، وَالسَّلاَمَةِ وَاْلإِسْلاَمِ،
وَالتَّوْفِيْقِ لِمَا تُحِبُّ رَبَّنَا وَتَرْضَى، رَبُّنَا وَرَبُّكَ اللهُ
“Allah Maha Besar. Ya Allah, tampakkan bulan tanggal satu itu
kepada kami dengan membawa keamanan dan keimanan, keselamatan dan Islam serta
mendapat taufik untuk menjalankan apa yang Engkau senang dan ridhai. Tuhan kami
dan Tuhanmu (wahai bulan sabit) adalah Allah.” (HR.
At-Tirmidzi, Ad-Darimi dengan lafazh hadits yang sama, dan lihat Shahihut Tirmidzi 3/157.)
Doa Sebelum Makan
Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam
bersabda, “Apabila seseorang di antara kamu memakan makanan, hendaklah membaca,
“Bismillah,” (Artinya: Dengan
nama Allah) apabila lupa pada permulaannya, hendaklah membaca, “Bismillah fii
awwalihi wa aakhirih.” (Artinya: Dengan
nama Allah di awal dan akhirnya.) (HR. Abu Dawud, Tirmidzi, dan lihat Shahih At
Tirmidzi 2/167)
Doa Setelah Makan
الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ
أَطْعَمَنِيْ هَذَا وَرَزَقَنِيْهِ مِنْ غَيْرِ حَوْلٍ مِنِّيْ وَلاَ قُوَّةٍ
“Segala
puji bagi Allah yang memberi makan ini kepadaku dan yang memberi rezeki
kepadaku tanpa daya dan kekuatanku.” (HR. Penyusun kitab Sunan, kecuali
Nasai, lihat Shahih At Tirmidzi 3/159)
Doa Tamu Kepada
Pemilik Makanan
اَللَّهُمَّ بَارِكْ لَهُمْ
فِيْمَا رَزَقْتَهُمْ، وَاغْفِرْ لَهُمْ وَارْحَمْهُمْ
“Ya
Allah, berilah berkah pada apa yang Engkau rezekikan kepada mereka, ampunilah
dan sayangilah mereka.” (HR. Muslim 3/1615)
Doa Berbuka Puasa
ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّتِ الْعُرُوْقُ
وَثَبَتَ اْلأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللهُ
“Telah hilang rasa haus, dan urat-urat telah basah serta pahala
akan tetap, insya Allah.” (HR. Abu Dawud. Lihat Shahihul Jami’ 4/209)
Doa Ketika Berbuka
di Rumah Orang Lain
أَفْطَرَ عِنْدَكُمُ الصَّائِمُوْنَ،
وَأَكَلَ طَعَامَكُمُ الْأَبْرَارُ، وَصَلَّتْ عَلَيْكُمُ الْمَلاَئِكَةُ
"Orang-orang
yang berpuasa berbuka di dekatmu, orang-orang yang baik memakan makananmu, dan semoga
para malaikat mendoakan rahmat bagimu." (HR. Abu Dawud, Ibnu Majah, Nasa'i
dalam Amalul Yaumi wal Lailah, dan dishahihkan oleh Al Albani)
Doa Ketika Bersin
Rasulullah
shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
« إِذَا عَطَسَ
أَحَدُكُمْ فَلْيَقُلِ : الْحَمْدُ لِلَّهِ . وَلْيَقُلْ لَهُ أَخُوهُ أَوْ
صَاحِبُهُ : يَرْحَمُكَ اللَّهُ . فَإِذَا قَالَ لَهُ : يَرْحَمُكَ اللَّهُ .
فَلْيَقُلْ : يَهْدِيكُمُ اللَّهُ وَيُصْلِحُ بَالَكُمْ »
“Apabila salah seorang di antara kamu bersin, hendaknya
mengucapkan, “Al Hamdulillah.” (artinya: segala puji bagi Allah), dan
hendaknya saudara atau kawannya mengucapkan kepadanya, “Yarhamukallah (artinya:
semoga Allah merahmatimu). Jika telah dikatakan yarhamukallah kepadanya,
maka hendaknya ia (yang bersin) mengucapkan, “Yahdiikumullah wa yush-lih
baalakum.” (artinya: semoga Allah menunjukimu dan memperbaiki keadaanmu).”
(HR. Bukhari dari Abu Hurairah)
Ucapan Untuk Orang Kafir Yang Bersin
Dan Mengucapkan Al Hamdulillah
عَنْ أَبِي مُوسَى قَالَ كَانَ الْيَهُودُ يَتَعَاطَسُونَ
عِنْدَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَرْجُونَ أَنْ يَقُولَ لَهُمْ
يَرْحَمُكُمْ اللَّهُ فَيَقُولُ يَهْدِيكُمُ اللَّهُ وَيُصْلِحُ بَالَكُمْ
Dari Abu
Musa ia berkata: Orang-orang Yahudi pura-pura bersin di hadapan Nabi shallallahu
'alaihi wa sallam dengan harapan agar Beliau mengucapkan yarhamukallah kepada
mereka, tetapi Beliau mengucapkan, “Yahdiikumullah wa yushlih baalakum.”
(HR. Tirmidzi, Ahmad, Abu Dawud. Tirmidzi berkata, “Hadits ini hasan shahih.”)
Wallahu a’lam, wa shallallahu 'ala Muhammad wa ‘alaa
aalihi wa shahbihi wa sallam.
Marwan bin Musa
Maraji’: Hishnul Muslim (Dr. Sa’id
Al Qahthani), Al Maktabatusy Syamilah dll.
0 komentar:
Posting Komentar