Kumpulan Hadits Tentang Tauhid (6)

Minggu, 31 Maret 2013

بسم الله الرحمن الرحيم
Kumpulan Hadits Tentang Tauhid (6)
Segala puji bagi Allah, shalawat dan salam semoga terlimpah kepada Rasulullah, kepada keluarganya, para sahabatnya dan orang-orang yang mengikutinya hingga hari Kiamat, amma ba’du:
Berikut ini lanjutan kumpulan hadits tentang tauhid dan bahaya syirk. Kami kumpulkan hadits-haditsnya agar kita dapat mencapai kesempurnaan tauhid dan terhindar dari syirk.  Semoga Allah Azza wa Jalla menjadikan penyusunan risalah ini ikhlas karena-Nya dan bermanfaat, Allahumma aamin.
BEBERAPA CONTOH SYIRK
قَالَ ابْنُ عَبَّاسٍ فِي الْآيَةِ: (فَلاَ تَجْعَلُواْ لِلّهِ أَندَاداً وَأَنتُمْ تَعْلَمُونَ) الْأَنْدَادُ: هُوَ الشِّرْكُ أَخْفَى مِنْ دَبِيْبِ النَّمْلِ عَلَى صَفَاةٍ سَوْدَاءَ فِي ظُلْمَةِ اللَّيْلِ؛ وَهُوَ أَنْ تَقُوْلَ: وَاللهِ، وَحَيَاتِكَ يَا فُلاَنُ وَحَيَاتِيْ، وَتَقُوْلُ: لَوْلاَ كُلَيْبَةُ هَذَا لَأَتَانَا اللَّصُوْصُ، وَلَوْلَا الْبِطُّ فِي الدَّارِ لَأَتَانَا اللَّصُوْصُ، وَقَوْلُ الرَّجُلِ لِصَاحِبِهِ: مَا شَاءَ اللهُ وَشِئْتَ، وَقَوْلُ الرَّجُلِ: لَوْلَا اللهُ وَفُلاَنٌ. لاَ تَجْعَلْ فِيْهَا فُلاَناً هَذَا كُلُّهُ بِهِ شِرْكٌ 
Ibnu Abbas radhiyallahu 'anhuma berkata tentang ayat, “Maka janganlah kamu adakan tandingan-tandingan bagi Allah sedangkan kamu mengetahui.” (QS. Al Baqarah: 22): "Tandingan-tandingan tersebut adalah perbuatan syirk, dimana ia lebih halus daripada semut di atas batu yang hitam di kegelapan malam, yaitu kamu mengatakan, "Demi Allah dan demi hidupmu wahai fulan, demi hidupku,” juga mengatakan, "Jika seandainya tidak ada anjing kecil ini tentu kita kedatangan pencuri,” dan kata-kata "Jika seandainya tidak ada angsa di rumah ini tentu kita kedatangan pencuri," juga pada kata-kata seseorang kepada kawannya, "Atas kehendak Allah dan kehendakmu[i]", dan pada kata-kata seseorang, "Jika seandainya bukan karena Allah dan si fulan (tentu…)," janganlah kamu tambahkan fulan padanya, semua itu syirk[ii].". (Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim)
عَنْ حُذَيْفَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَا تَقُولُوا مَا شَاءَ اللَّهُ وَشَاءَ فُلَانٌ وَلَكِنْ قُولُوا مَا شَاءَ اللَّهُ ثُمَّ شَاءَ فُلَانٌ
Dari Hudzaifah dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam Beliau bersabda, “Janganlah kamu mengatakan "Atas kehendak Allah dan kehendak fulan," tetapi katakanlah, “Atas kehendak Allah kemudian kehendak fulan[iii].” (HR. Abu Dawud dan dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahih Abi Dawud (4980) dan Ash Shahiihah (137))
عَنْ قُتَيْلَةَ امْرَأَةٍ مِنْ جُهَيْنَةَأَنَّ يَهُودِيًّا أَتَى النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ إِنَّكُمْ تُنَدِّدُونَ وَإِنَّكُمْ تُشْرِكُونَ تَقُولُونَ مَا شَاءَ اللَّهُ وَشِئْتَ وَتَقُولُونَ وَالْكَعْبَةِ فَأَمَرَهُمْ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا أَرَادُوا أَنْ يَحْلِفُوا أَنْ يَقُولُوا وَرَبِّ الْكَعْبَةِ وَيَقُولُونَ مَا شَاءَ اللَّهُ ثُمَّ شِئْتَ
Dari Qutailah seorang wanita dari Juhainah, bahwa ada seorang Yahudi yang datang kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dan berkata, “Sesungguhnya kamu telah mengadakan tandingan dan sesungguhnya kamu telah berbuat syirk; kamu mengatakan ‘Atas kehendak Allah dan kehendakmu’ dan mengatakan ‘Demi ka’bah’.” Maka Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam memerintahkan mereka (Para sahabat) ketika hendak bersumpah untuk mengucapkan, "Demi Tuhan ka’bah," dan mengatakan, "Atas kehendak Allah kemudian kehendakmu’.” (HR. Nasa’i, dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahih Sunan Nasa’i 3773 dan dalam Ash Shahiihah (136).)

Beberapa Prinsip Pengembangan Kurikulum Sekolah Islam

Minggu, 24 Maret 2013
بسم الله الرحمن الرحيم
Beberapa Prinsip Pengembangan Kurikulum[i]
Sekolah Islam Tingkat Dasar dan Menengah
Ada beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dalam menyusun dan mengembangkan kurikulum di sekolah Islam untuk tingkat dasar dan menengah, di anataranya sebagai berikut:
1.      Memiliki tujuan yang jelas, dan tujuan yang hendak dicapai pada sekolah Islam adalah agar para siswa sukses di dunia dan sukses di akhirat. Hal ini didasari oleh beberapa ayat dan hadits berikut:
مَّن كَانَ يُرِيدُ الْعَاجِلَةَ عَجَّلْنَا لَهُ فِيهَا مَا نَشَاء لِمَن نُّرِيدُ ثُمَّ جَعَلْنَا لَهُ جَهَنَّمَ يَصْلاهَا مَذْمُومًا مَّدْحُورًا --وَمَنْ أَرَادَ الآخِرَةَ وَسَعَى لَهَا سَعْيَهَا وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَأُولَئِكَ كَانَ سَعْيُهُم مَّشْكُورًا
"Barang siapa menghendaki kehidupan sekarang (duniawi), maka Kami segerakan baginya di dunia itu apa yang Kami kehendaki bagi orang yang Kami kehendaki dan Kami tentukan baginya neraka Jahannam; ia akan memasukinya dalam keadaan tercela dan terusir.-- Dan barang siapa yang menghendaki kehidupan akhirat dan berusaha ke arah itu dengan sungguh-sungguh sedang ia adalah mukmin, maka mereka itu adalah orang-orang yang usahanya dibalasi dengan baik." (QS. Al Israa': 18-19)
مَن كَانَ يُرِيدُ الْحَيَاةَ الدُّنْيَا وَزِينَتَهَا نُوَفِّ إِلَيْهِمْ أَعْمَالَهُمْ فِيهَا وَهُمْ فِيهَا لاَ يُبْخَسُونَ --أُوْلَئِكَ الَّذِينَ لَيْسَ لَهُمْ فِي الآخِرَةِ إِلاَّ النَّارُ وَحَبِطَ مَا صَنَعُواْ فِيهَا وَبَاطِلٌ مَّا كَانُواْ يَعْمَلُونَ
"Barang siapa yang menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya, niscaya Kami berikan kepada mereka balasan pekerjaan mereka di dunia dengan sempurna dan mereka di dunia itu tidak akan dirugikan.--Itulah orang-orang yang tidak memperoleh di akhirat, kecuali neraka dan lenyaplah di akhirat itu apa yang telah mereka usahakan di dunia dan sia-sialah apa yang telah mereka kerjakan." (QS. Huud: 15-16)
بَلْ تُؤْثِرُونَ الْحَيَاةَ الدُّنْيَا--وَالْآخِرَةُ خَيْرٌ وَأَبْقَى
"Tetapi kamu memilih kehidupan duniawi.-- Sedang kehidupan akhirat adalah lebih baik dan lebih kekal." (QS. Al A'laa: 16-17)

Kumpulan Hadits Tentang Tauhid (5)

Jumat, 22 Maret 2013

بسم الله الرحمن الرحيم
Kumpulan Hadits Tentang Tauhid (5)
Segala puji bagi Allah, shalawat dan salam semoga terlimpah kepada Rasulullah, kepada keluarganya, para sahabatnya dan orang-orang yang mengikutinya hingga hari Kiamat, amma ba’du:
Berikut ini lanjutan kumpulan hadits tentang tauhid dan bahaya syirk. Kami kumpulkan hadits-haditsnya agar kita dapat mencapai kesempurnaan tauhid dan terhindar dari syirk.  Semoga Allah Azza wa Jalla menjadikan penyusunan risalah ini ikhlas karena-Nya dan bermanfaat, Allahumma aamin.
TENTANG TANJIM (ILMU PERBINTANGAN UNTUK MENUNJUKKAN TERHADAP PERISTIWA YANG TERJADI DI BUMI)
قَالَ قَتَادَةُ خَلَقَ هَذِهِ النُّجُومَ لِثَلاَثٍ ، جَعَلَهَا زِينَةً لِلسَّمَاءِ ، وَرُجُوماً لِلشَّيَاطِينِ ، وَعَلاَمَاتٍ يُهْتَدَى بِهَا ، فَمَنْ تَأَوَّلَ فِيهَا بِغَيْرِ ذَلِكَ أَخْطَأَ وَأَضَاعَ نَصِيبَهُ ، وَتَكَلَّفَ مَا لاَ عِلْمَ لَهُ بِهِ .  
Qatadah berkata, “Allah menciptakan bintang-bintang ini untuk tiga hal; untuk menghias langit, melempar setan dan tanda yang dapat dipakai petunjuk jalan. Barang siapa yang menyangka untuk selain itu, maka ia telah salah, menghilangkan bagian(keuntungan)nya dan membebani diri dengan sesuatu yang tidak diketahuinya.” (Diriwayatkan oleh Bukhari)
MENISBATKAN TURUNNYA HUJAN KEPADA BINTANG MERUPAKAN PERKARA JAHILIYYAH
عَنْ أَِبي مَالِكٍ الأَشْعَرِىِّ أَنَّ النَّبِىَّ صلى الله عليه وسلم قَالَ « أَرْبَعٌ فِى أُمَّتِى مِنْ أَمْرِ الْجَاهِلِيَّةِ لاَ يَتْرُكُونَهُنَّ الْفَخْرُ فِى الأَحْسَابِ وَالطَّعْنُ فِى الأَنْسَابِ وَالاِسْتِسْقَاءُ بِالنُّجُومِ وَالنِّيَاحَةُ » . وَقَالَ « النَّائِحَةُ إِذَا لَمْ تَتُبْ قَبْلَ مَوْتِهَا تُقَامُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَعَلَيْهَا سِرْبَالٌ مِنْ قَطِرَانٍ وَدِرْعٌ مِنْ جَرَبٍ ».  
Dari Abu Malik Al Asy’ariy, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Ada empat perkara yang termasuk perkara Jahiliyyah yang tidak mereka tinggalkan; berbangga dengan keturunan, mencela nasab, menisbatkan turunnya hujan kepada bintang-bintang dan meratap.” Beliau juga bersabda, “Wanita yang meratap jika tidak bertobat sebelum matinya, maka akan dibangkitkan pada hari Kiamat dengan mengenakan pakaian yang berlumuran cairan tembaga serta mantel yang bercampur dengan penyakit gatal”.” (HR. Muslim)

Kumpulan Hadits Tentang Tauhid (4)

Rabu, 20 Maret 2013

بسم الله الرحمن الرحيم
Kumpulan Hadits Tentang Tauhid (4)
Segala puji bagi Allah, shalawat dan salam semoga terlimpah kepada Rasulullah, kepada keluarganya, para sahabatnya dan orang-orang yang mengikutinya hingga hari Kiamat, amma ba’du:
Berikut ini lanjutan kumpulan hadits tentang tauhid dan bahaya syirk. Kami kumpulkan hadits-haditsnya agar kita dapat mencapai kesempurnaan tauhid dan terhindar dari syirk.  Semoga Allah Azza wa Jalla menjadikan penyusunan risalah ini ikhlas karena-Nya dan bermanfaat, Allahumma aamin.
BERLEBIHAN TERHADAP KUBUR ORANG-ORANG SALEH DAPAT MENJADIKAN KUBURAN ITU SEBAGAI SESEMBAHAN YANG DISEMBAH SELAIN ALLAH SUBHAANAHU WA TA’ALA
عَنْ عَطَاءِ بْنِ يَسَارٍ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ اللَّهُمَّ لَا تَجْعَلْ قَبْرِي وَثَنًا يُعْبَدُ اشْتَدَّ غَضَبُ اللَّهِ عَلَى قَوْمٍ اتَّخَذُوا قُبُورَ أَنْبِيَائِهِمْ مَسَاجِدَ
Dari ‘Athaa’ bin Yasar, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Ya Allah, janganlah Engkau jadikan kuburku sebagai berhala yang disembah.” Sangat besar kemurkaan Allah kepada orang-orang yang menjadikan kubur para nabi mereka sebagai masjid.” (HR. Malik dari ‘Atha’ bin Yasar secara mursal, Ibnu Abi Syaibah dari Zaid bin Aslam secara mursal, dan dimaushulkan oleh Imam Ahmad dalam Al Musnad (2/246) dari hadits Abu Hurairah serta dimaushulkan pula oleh Al Bazzar (440-Kasyful Astar) dari hadits Abu Sa’id Al Khudri. Hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Tahdziirussaajid hal. 18-19)
TENTANG ILMU NUJUM
عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ اقْتَبَسَ عِلْمًا مِنْ النُّجُومِ اقْتَبَسَ شُعْبَةً مِنْ السِّحْرِ زَادَ مَا زَادَ
Dari Ibnu Abbas ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Barang siapa yang mempelajari sebagian dari ilmu nujum[i], maka sesungguhnya dia telah mempelajari sebagian ilmu sihir. Semakin bertambah (ia mempelajari ilmu nujum) semakin bertambah pula (dosanya).” (HR. Ahmad, Abu Dawud dan Ibnu Majah, dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahihul Jaami’ no. 6074)

Kumpulan Hadits Tentang Tauhid (3)

Senin, 18 Maret 2013

بسم الله الرحمن الرحيم
Kumpulan Hadits Tentang Tauhid (3)
Segala puji bagi Allah, shalawat dan salam semoga terlimpah kepada Rasulullah, kepada keluarganya, para sahabatnya dan orang-orang yang mengikutinya hingga hari Kiamat, amma ba’du:
Berikut ini lanjutan kumpulan hadits tentang tauhid dan bahaya syirk. Kami kumpulkan hadits-haditsnya agar kita dapat mencapai kesempurnaan tauhid dan terhindar dari syirk.  Semoga Allah Azza wa Jalla menjadikan penyusunan risalah ini ikhlas karena-Nya dan bermanfaat, Allahumma aamin.
TIDAK DIBENARKAN BERKURBAN UNTUK ALLAH DI TEMPAT YANG DI SANA BIASA DISEMBELIH KURBAN UNTUK SELAIN ALLAH
عَنْ ثَابِتُ بْنُ الضَّحَّاكِ قَالَ نَذَرَ رَجُلٌ عَلَى عَهْدِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ يَنْحَرَ إِبِلًا بِبُوَانَةَ فَأَتَى النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ إِنِّي نَذَرْتُ أَنْ أَنْحَرَ إِبِلًا بِبُوَانَةَ فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ هَلْ كَانَ فِيهَا وَثَنٌ مِنْ أَوْثَانِ الْجَاهِلِيَّةِ يُعْبَدُ قَالُوا لَا قَالَ هَلْ كَانَ فِيهَا عِيدٌ مِنْ أَعْيَادِهِمْ قَالُوا لَا قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَوْفِ بِنَذْرِكَ فَإِنَّهُ لَا وَفَاءَ لِنَذْرٍ فِي مَعْصِيَةِ اللَّهِ وَلَا فِيمَا لَا يَمْلِكُ ابْنُ آدَمَ
Dari Tsabit bin Adh Dhahhak ia berkata: Ada seseorang di zaman Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam yang bernadzar untuk menyembelih unta di Buwanah, lalu ia mendatangi Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dan berkata, “Sesungguhnya aku bernadzar untuk menyembelih unta di Buwanah.” Maka Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Apakah di sana terdapat salah satu berhala di antara berhala-berhala Jahiliyyah yang disembah?” Para sahabat menjawab, “Tidak ada.” Beliau bertanya lagi, “Apakah di sana terhadap salah satu peringatan di antara peringatan mereka?” Para sahabat menjawab, “Tidak ada.” Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Penuhilah nadzarmu karena tidak boleh memenuhi nadzar di dalam bermaksiat kepada Allah dan dalam hal yang tidak dimiliki anak Adam.” (HR. Abu Dawud, dan dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahih Abu Dawud no. 3312)
SYIRK (MENYEKUTUKAN ALLAH) ADALAH DOSA YANG PALING BESAR YANG DAPAT MEMBINASAKAN SESEORANG DI DUNIA DAN AKHIRAT
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ - رضى الله عنه - عَنِ النَّبِىِّ صلى الله عليه وسلم قَالَ : « اجْتَنِبُوا السَّبْعَ الْمُوبِقَاتِ » . قَالُوا : يَا رَسُولَ اللَّهِ ، وَمَا هُنَّ ؟ قَالَ :« الشِّرْكُ بِاللَّهِ ، وَالسِّحْرُ ، وَقَتْلُ النَّفْسِ الَّتِى حَرَّمَ اللَّهُ إِلاَّ بِالْحَقِّ ، وَأَكْلُ الرِّبَا ، وَأَكْلُ مَالِ الْيَتِيمِ ، وَالتَّوَلِّى يَوْمَ الزَّحْفِ ، وَقَذْفُ الْمُحْصَنَاتِ الْمُؤْمِنَاتِ الْغَافِلاَتِ » .
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam Beliau bersabda, “Jauhilah tujuh dosa besar yang membinasakan!” Para sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah, apa saja itu?” Beliau menjawab, “Syirk kepada Allah, melakukan sihir, membunuh jiwa yang diharamkan Allah untuk dibunuh kecuali dengan alasan yang benar, memakan riba, memakan harta anak yatim, melarikan diri dari peperangan dan menuduh wanita yang baik-baik, mukminah lagi tidak tahu-menahu (sebagai pezina).” (HR. Bukhari dan Muslim)

Kumpulan Hadits Tentang Tauhid (2)

Jumat, 15 Maret 2013

بسم الله الرحمن الرحيم
Kumpulan Hadits Tentang Tauhid (2)
Segala puji bagi Allah, shalawat dan salam semoga terlimpah kepada Rasulullah, kepada keluarganya, para sahabatnya dan orang-orang yang mengikutinya hingga hari Kiamat, amma ba’du:
Berikut ini lanjutan kumpulan hadits tentang tauhid dan bahaya syirk. Kami kumpulkan hadits-haditsnya agar kita dapat mencapai kesempurnaan tauhid dan terhindar dari syirk.  Semoga Allah Azza wa Jalla menjadikan penyusunan risalah ini ikhlas karena-Nya dan bermanfaat, Allahumma aamin.
KEAGUNGAN TAUHID
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ نَبِيَّ اللَّهِ نُوحًا صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَمَّا حَضَرَتْهُ الْوَفَاةُ قَالَ لِابْنِهِ إِنِّي قَاصٌّ عَلَيْكَ الْوَصِيَّةَ آمُرُكَ بِاثْنَتَيْنِ وَأَنْهَاكَ عَنْ اثْنَتَيْنِ آمُرُكَ بِلَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ فَإِنَّ السَّمَوَاتِ السَّبْعَ وَالْأَرْضِينَ السَّبْعَ لَوْ وُضِعَتْ فِي كِفَّةٍ وَوُضِعَتْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ فِي كِفَّةٍ رَجَحَتْ بِهِنَّ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَلَوْ أَنَّ السَّمَوَاتِ السَّبْعَ وَالْأَرْضِينَ السَّبْعَ كُنَّ حَلْقَةً مُبْهَمَةً قَصَمَتْهُنَّ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَسُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ فَإِنَّهَا صَلَاةُ كُلِّ شَيْءٍ وَبِهَا يُرْزَقُ الْخَلْقُ وَأَنْهَاكَ عَنْ الشِّرْكِ وَالْكِبْرِ قَالَ قُلْتُ أَوْ قِيلَ يَا رَسُولَ اللَّهِ هَذَا الشِّرْكُ قَدْ عَرَفْنَاهُ فَمَا الْكِبْرُ قَالَ أَنْ يَكُونَ لِأَحَدِنَا نَعْلَانِ حَسَنَتَانِ لَهُمَا شِرَاكَانِ حَسَنَانِ قَالَ لَا قَالَ هُوَ أَنْ يَكُونَ لِأَحَدِنَا حُلَّةٌ يَلْبَسُهَا قَالَ لَا قَالَ الْكِبْرُ هُوَ أَنْ يَكُونَ لِأَحَدِنَا دَابَّةٌ يَرْكَبُهَا قَالَ لَا قَالَ أَفَهُوَ أَنْ يَكُونَ لِأَحَدِنَا أَصْحَابٌ يَجْلِسُونَ إِلَيْهِ قَالَ لَا قِيلَ يَا رَسُولَ اللَّهِ فَمَا الْكِبْرُ قَالَ سَفَهُ الْحَقِّ وَغَمْصُ النَّاسِ
Dari Abdullah bin ‘Amr radhiyallahu 'anhu, dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, bahwa Nabiyyullah Nuh ‘alaihis salam ketika akan meninggal berkata kepada anaknya, “Sesungguhnya aku akan menyampaikan wasiat kepadamu; aku perintahkan kamu dua hal dan aku larang kamu dua hal. Aku perintahkan kamu dengan Laailaahaillallah, karena langit yang tujuh dan bumi yang tujuh jika diletakkan di satu daun timbangan, sedangkan Laailaahaillallah diletakkan di daun timbangan yang lain tentu lebih berat Laailaahaillallah, dan sekiranya langit yang tujuh dan bumi yang tujuh adalah lingkaran yang tertutup, tentu akan dibuka oleh Laailaahaillallah. Demikian juga aku memerintahkan kamu dengan Subhaanallah wabihamdih, karena ia adalah shalat segala sesuatu dan dengannya makhluk diberi rezeki. Aku juga melarang kamu dari berbuat syirk dan sombong.” Aku (Abdullah bin ‘Amr) berkata atau ada yang berkata, “Wahai Rasulullah, syirk telah kami ketahui, lalu apa itu sombong, apakah ketika salah seorang di antara kami memiliki dua sandal yang bagus dengan kedua talinya yang bagus (adalah kesombongan)?” Beliau menjawab, “Tidak.” Lalu ada yang berkata lagi, “Apakah sombong itu jika salah seorang di antara kami memiliki pakaian (indah) yang ia pakai?” Beliau menjawab, “Tidak.” Lalu ada yang berkata, “Apakah sombong itu jika salah seorang di antara kami memiliki hewan kendaraan yang ia naiki?” Beliau menjawab, “Tidak.” Lalu ada yang berkata, “Apakah sombong itu jika salah seorang di antara kami memiliki kawan-kawan dimana mereka duduk-duduk menghadapnya?” Beliau menjawab, “Tidak.” Lalu ada yang berkata, “Wahai Rasulullah, lalu apa sombong itu?” Beliau menjawab, “Merendahkan kebenaran dan meremehkan manusia.”   [HR. Ahmad, dishahihkan oleh Hakim dan disepakati oleh Adz Dzahabi. Al Haitsami berkata, “Para perawi Ahmad adalah tsiqah.” Al Albani dalam Ash Shahihah (1/210) berkata, “Dan sanadnya shahih.”].

Kumpulan Hadits Tentang Tauhid (1)

Rabu, 13 Maret 2013

بسم الله الرحمن الرحيم
Kumpulan Hadits Tentang Tauhid (1)
Segala puji bagi Allah, shalawat dan salam semoga terlimpah kepada Rasulullah, kepada keluarganya, para sahabatnya dan orang-orang yang mengikutinya hingga hari Kiamat, amma ba’du:
Berikut ini kumpulan hadits tentang tauhid dan bahaya syirk. Kami kumpulkan hadits-haditsnya agar kita dapat mencapai kesempurnaan tauhid dan terhindar dari syirk.  Semoga Allah Azza wa Jalla menjadikan penyusunan risalah ini ikhlas karena-Nya dan bermanfaat, Allahumma aamin.
TAUHID[i] ADALAH HAK ALLAH YANG HARUS DIPENUHI HAMBA
عَنْ مُعَاذٍ - رضى الله عنه - قَالَ : كُنْتُ رِدْفَ النَّبِىِّ صلى الله عليه وسلم عَلَى حِمَارٍ يُقَالُ لَهُ عُفَيْرٌ ، فَقَالَ :« يَا مُعَاذُ ، هَلْ تَدْرِى حَقَّ اللَّهِ عَلَى عِبَادِهِ ؟ وَمَا حَقُّ الْعِبَادِ عَلَى اللَّهِ ؟ » . قُلْتُ : اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَعْلَمُ . قَالَ :« فَإِنَّ حَقَّ اللَّهِ عَلَى الْعِبَادِ أَنْ يَعْبُدُوهُ وَلاَ يُشْرِكُوا بِه شَيْئاً ، وَحَقَّ الْعِبَادِ عَلَى اللَّهِ أَنْ لاَ يُعَذِّبَ مَنْ لاَ يُشْرِكُ بِهِ شَيْئاً » . فَقُلْتُ : يَا رَسُولَ اللَّهِ ، أَفَلاَ أُبَشِّرُ بِهِ النَّاسَ ؟ قَالَ :« لاَ تُبَشِّرْهُمْ فَيَتَّكِلُوا ». 
Dari Mu’adz radhiyallahu 'anhu ia berkata, “Aku pernah dibonceng Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam di atas sebuah keledai yang bernama ‘Ufair, lalu Beliau bersabda, “Wahai Mu’adz, tahukah kamu hak Allah yang wajib dipenuhi hamba-hamba-Nya? Dan apa hak hamba yang pasti dipenuhi Allah?” Aku menjawab, “Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui.” Beliau bersabda, “Sesungguhnya hak Allah yang wajib dipenuhi hamba adalah mereka beribadah kepada-Nya dan tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu, dan hak hamba yang pasti dipenuhi Allah adalah Dia tidak akan mengazab orang yang tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu.” Aku berkata, “Wahai Rasulullah, bolehkah aku beritahukan kabar gembira ini kepada manusia?” Beliau menjawab, “Tidak perlu kamu sampaikan, nanti mereka akan bersandar." (HR. Bukhari dan Muslim)
KEUTAMAAN TAUHID, DIMANA DOSA-DOSA DAPAT TERHAPUS OLEHNYA
عَنْ عُبَادَةَ بْنِ الصَّامِتِ عَنِ النَّبِىِّ صلى الله عليه وسلم قَالَ : « مَنْ شَهِدَ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ ، وَأَنَّ مُحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ ، وَأَنَّ عِيسَى عَبْدُ اللَّهِ وَرَسُولُهُ وَكَلِمَتُهُ ، أَلْقَاهَا إِلَى مَرْيَمَ ، وَرُوحٌ مِنْهُ ، وَالْجَنَّةُ حَقٌّ وَالنَّارُ حَقٌّ ، أَدْخَلَهُ اللَّهُ الْجَنَّةَ عَلَى مَا كَانَ مِنَ الْعَمَلِ » .
Dari Ubadah bin Ash Shaamit radhiyallahu 'anhu ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Barang  siapa bersaksi bahwa tidak ada tuhan yang berhak disembah kecuali Allah saja tidak ada sekutu bagi-Nya, dan bahwa Muhammad adalah hamba-Nya dan utusan-Nya, demikian pula bersaksi bahwa Isa adalah hamba Allah dan utusan-Nya, dan kalimat-Nya yang disampaikan kepada Maryam, dan dengan tiupan ruh dari-Nya, dan bersaksi bahwa surga adalah benar dan neraka adalah benar, maka Allah akan memasukkannya ke dalam surga bagaimana pun amal yang dikerjakannya.” (HR. Bukhari dan Muslim).
 

ENSIKLOPEDI ISLAM Copyright © 2011-2012 | Powered by Blogger