Mengenal Ilmu Takhrij Hadits (7)

Selasa, 31 Maret 2020
بسم الله الرحمن الرحيم
موسوعة الحديث - اسلام ويب - Apps on Google Play
Mengenal Ilmu Takhrij Hadits (7)
Segala puji bagi Allah Rabbul 'alamin, shalawat dan salam semoga dilimpahkan kepada Rasulullah, keluarganya, para sahabatnya, dan orang-orang yang mengikutinya hingga hari Kiamat, amma ba'du:
Berikut lanjutan pembahasan tentang mengenal Ilmu Takhrij Hadits merujuk kepada kitab Ushulut Takhrij wa Dirasah Al Asanid Al Muyassarah karya Dr. Imad Ali Jum’ah, semoga Allah menjadikan penyusunan risalah ini ikhlas karena-Nya dan bermanfaat, aamin.
Kitab Kunci dan Daftar Sebagian Kitab Hadits
1. Miftahut Tartib Li Ahadits Tarikh Al Khathib
Penulisnya adalah Ahmad bin Muhammad Ash Shiddiq Al Ghumariy.
Kitab ini adalah kitab penting yang menjadi daftar setiap hadits yang ada dalam Tarikh Baghdad karya Al Khathib (w. 643 H).
Pentingnya menggunakan kitab ini:
a. Al Khathib meriwayatkan banyak hadits dalam Tarikhnya, dimana sebagian haditsnya tidak tercantum dalam kitab-kitab sunnah yang induk.
b. Untuk mencari haditsnya harus mengikuti jalan yang ditempuh penulis kitab ini, karena Al Khathib tidak menggunakan urutan apa pun dalam menyebutkan hadits-haditsnya.
Metode penulisan kitab ini adalah dengan membagi hadits-hadits yang ada ke dalam qaauliyyah (sabda Nabi shallallahu alaihi wa sallam) dan fi’iliyyah (perbuatan Nabi shallallahu alaihi wa sallam).
Untuk yang qauliyyah diurutkan sesuai abjad. Sedangkan yang fi’liyyah diurutkan sesuai nama para sahabat, dimana penulisnya mengurutkan nama  para sahabat baik yang laki-laki maupun yang wanita secara bersamaan sesuai urutan abjad dengan menyebutkan pula kunyah (panggilannya), dimana penulisnya menyebutkan nama sahabat, lalu menyebutkan di depannya ‘tema’ atau ‘judul’, dan di depannya disebutkan pula ‘nomor juz’ dan ‘halaman’.
Apabila Al Khathib  melakukan pengulangan hadits dan menyebutkan hadits di posisi lainnya namun dengan lafaz yang berbeda, maka penulis (Al Gumariy) menyebutkan lagi secara berulang dan menyebutkannya sesuai huruf yang dipakainya, lalu diulanginya dengan lafaz yang masyhur sesuai huruf pertama yang dapat membantu mengetahui semua jalan hadits yang disebutkan oleh Al Khathib untuk melihatnya dari sisi shahih atau dha’if, atau untuk mengetahui jumlah sahabat yang meriwayatkannya.
Jumlah haditsnya ada 4.500 hadits.
2. Al Bughyah fi Tartib Ahaditsi Hilyah
Penulisnya adalah Abdul Aziz bin Muhammad bin Shiddiq Al Ghumariy.
Kitab ini terdiri dari 90 halaman sebagai daftar terhadap hadits-hadits yang ada dalam kitab Hilyatul Awliya wa Tabaqatul Ashfiya yang terdiri dari 10 jilid karya Abu Nu’aim Al Ashbahani (w. 430 H)
Metode penulisannya adalah penulis membagi hadits-haditsnya ke dalam dua bagian:
a. Qauliyyah (sabda Nabi shallallahu alaihi wa sallam) yang diurutkan sesuai abjad dengan menyebutkan bagian awal hadits (athraf) hadits dan di depannya terdapat ‘juz’ dan ‘halaman’.
b. Fi’liyyah (perbuatan Nabi shallallahu alaihi wa sallam) yang diurutkan dengan nama-nama para sahabat yang laki-laki maupun yang wanita secara bersamaan berikut tema hadits, dan di depannya lagi terdapat ‘juz’ dan ‘halaman’.
Disebutkan kunyah (sahabat yang disebutkan panggilannya) secara terpisah dan ditempatkan setelah nama-nama secara berurutan dengan huruf abjad.
Disebutkan pula secara terpisah daftar hadits mursal para tabi’in di bagian akhir kitab sambil menyebutkan secara berurutan nama-nama dan panggilannya secara bersamaan sesuai urutan abjad.
Jumlah haditsnya ada 5.000 hadits.
3. Miftahul Muwaththa
Penulisnya adalah Muhammad Fu’ad Abdul Baqi (w. 1382 H).
Hadits-hadits yang ada di dalamnya diurutkan sesuai abjad.
Bagian awal (athraf) hadits-hadits tersebut disebutkan dengan diisyaratkan pula di depannya nomor halaman yang memuat hadits itu.
Kitab kunci ini disebutkan di bagian akhir kitab Muwaththa.
Jumlah hadits-hadits yang qauli yang dibuatkan daftarnya terdiri dari 827 H, sedangkan jumlah hadits-hadits Al Muwaththa secara umum ada 1.812 hadits.
Miftah Sunan Ibnu Majah
Penulisnya adalah Muhammad Fu’ad Abdul Baqi (w. 1382 H).
Di dalamnya memuat hadits-hadits yang qauli maupun yang fi’li sesuai abjad.
Disebutkan athraf hadits-haditsnya dan diisyaratkan di sebelah depannya nomor hadits yang ada dalam kitab Sunan.
Kitab kunci ini dijadikan di bagian akhir kitab Sunan.
Jumlah hadits-haditsnya terdiri dari 3.100 hadits, dimana total hadits-hadits yang ada dalam Sunan Ibnu Majah terdiri dari 4.341 hadits.
Metode Ketiga Takhrij Hadits
Metode ketiga takhrij Hadits adalah dengan memperhatikan lafaz hadits. Kitab yang dipakai di antaranya adalah dengan menggunakan kitab Al Mu’jam Al Mufahras Li Alfazhil Haditsin Nabawi yang terdiri dari 7 jilid. 
Kitab ini memuat lafaz-lafaz yang ada dalam sembilan kitab hadits, yaitu Kutubus Sittah (Bukhari, Muslim, Abu Dawud, Tirmidzi, Nasa’i, dan Ibnu Majah), Muwaththa,  Musnad Ahmad, dan Musnad Ad Darimi. Kitab ini ditulis  oleh sejumlah orang-orang orientalis dan diterbitkan oleh seorang orientalis bernama Dr. Arentjan Wensinck.
Al Mu’jam Al Mufahras Li Alfazhil Haditsin Nabawi
Kitab-kitab yang disebutkan daftarnya, kode, dan contoh pencari hadits menggunakan kitab ini.
1. Musnad Ahmad
Kodenya adalah حم , sedangkan  kode berikutnya:
Angka besar menunjukkan juz, sedangkan angka kecil menunjukkan halaman pada juz itu.
Contoh:    
حم 4, 175 = Dalam Musnad Ahmad juz 4 halaman 175.
2. Shahih Muslim
Kodenya adalah م ,  sedangkan isyarat yang dipakai adalah nama bagian kitabnya dalam Shahih Muslim, lalu nomor hadits secara berurutan dalam Shahih Muslim.
Contoh:    
 م فضائل الصحابة 165 = Dalam Shahih Muslim di bagian kitab Fadha’ilush Shahabah nomor hadits 165.
3. Muwaththa Malik
Kodenya adalah  ط,  sedangkan isyarat yang dipakai adalah nama bagian kitabnya dalam Muwaththa Malik, lalu nomor hadits secara berurutan dalam kitab Muwaththa Malik.
Contoh:    
 ط  صفة النبي  3  = Dalam Muwaththa Malik di bagian kitab Shifatun Nabi nomor hadits 3.
4. Shahih Bukhari
Kodenya adalah  خ,  sedangkan isyarat yang dipakai adalah nama bagian kitabnya dalam Shahih Bukhari, lalu nomor bab yang ada dalam kitab tersebut.
Contoh:    
خ  شركة  3, 16  = Dalam Shahih Bukhari di bagian kitab Syarikah bab 3 dan 16.
5. Sunan Tirmidzi
Kodenya adalah  ت,  sedangkan isyarat yang dipakai adalah nama bagian kitabnya dalam Sunan Tirmidzi, lalu nomor bab yang ada dalam kitab tersebut.
Contoh:    
ت  أدب 15  = Dalam Sunan Tirmidzi di bagian kitab Adab bab 15.
6. Sunan Abu Dawud
Kodenya adalah  د,  sedangkan isyarat yang dipakai adalah nama bagian kitabnya dalam Sunan Abu Dawud, lalu nomor bab yang ada dalam kitab tersebut.
Contoh:    
د  طهارة 72  = Dalam Sunan Abu Dawud di bagian kitab Thaharah bab 72.
7. Sunan Nasa’i
Kodenya adalah  ن,  sedangkan isyarat yang dipakai adalah nama bagian kitabnya dalam Sunan Nasa’i, lalu nomor bab yang ada dalam kitab tersebut.
Contoh:    
ن  صيام 78  =  Dalam Sunan Nasa’i di bagian kitab Ash Shiyam, bab 78
8. Sunan Ibnu Majah
Kodenya adalah  جه,  sedangkan isyarat yang dipakai adalah nama bagian kitabnya dalam Sunan Ibnu Majah, lalu nomor bab yang ada dalam kitab tersebut.
Contoh:    
جه  تجارات 31  =  Dalam Sunan Ibnu Majah di bagian kitab At Tijarat, bab 31
9. Musnad Ad Darimi
Kodenya adalah  دي,  sedangkan isyarat yang dipakai adalah nama bagian kitabnya dalam Musnad Ad Darimiy, lalu nomor bab yang ada dalam kitab tersebut.
Contoh:    
دي  صلاة 79  =  Dalam Musnad Darimi di bagian kitab Ash Shalah, bab 79.
Catatan terhadap kitab Mu’jam Mufahras
Mu’jam Mufahras telah memuat nomor semua bab yang ada di kitab-kitab hadits induk selain:
a. Musnad Ahmad, dimana kitab itu hanya menyebutkan nomor juz dan halaman.
b. Shahih Muslim dan Muwaththa Malik, yang disebutkan hanya nomor-nomor haditsnya.
Dan kitab-kitab yang dibuat daftar haditsnya oleh Mu’jam Mufahras telah dicetak secara berurutan sesuai metode kitab Mu’jam Mufahras sebagaimana yang disebutkan di bawah ini:
1. Shahih Muslim, disebutkan nomor urutnya oleh Muhammad Fu’ad Abdul Baqi (w. 1382 H), namun beliau membiarkan hadits-hadits yang hanya memuat sanad-sanadnya saja seperti yang dilakukan para penyusun kitab Mu’jam Mufahras, dan ditambah lagi jilid kelima yang memuat beberapa daftar yang sangat bermanfaat.
2. Sunan Ibnu Majah, disebutkan nomor urutnya oleh Muhammad Fu’ad Abdul Baqi (w. 1382 H), dan ditambah lagi dengan beberapa daftar yang sangat bermanfaat, ia juga mengomentari sebagian haditsnya dan mensyarah (menerangkan) kata-kata yang gharib(asing/samar)nya.
3. Muwaththa Malik, disebutkan nomor urutnya oleh Muhammad Fu’ad Abdul Baqi (w. 1382 H), ia juga mentakhrij hadits-haditsnya, mengomentari sebagiannya, mensyarah kata-kata yang gharib, dan menambahkan dengan beberapa daftar yang bermanfaat.
4. Sunan Tirmidzi, yang diterbitkan dalam lima juz yang sesuai dengan Mu’jam Mufahras, dimana untuk jilid pertama dan kedua disusun oleh Ahmad Syakir, jilid ketiga oleh Muhammad Fuad Abdul Baqi, sedangkan jilid keempat dan kelima oleh Ibrahim Athwah Iwadh.
5. Shahih Bukhari, diterbitkan dalam beberapa cetakan yang sesuai dengan kitab Mu’jam Mufahras.
6. Sunan Ad Darimiy, yang disebutkan sesuai urutan Mu’jam Mufahras oleh As Sayyid Abdullah Hasyim Yamani Al Madani.
7. Musnad Ahmad, telah diterbitkan dalam beberapa cetakan yang sesuai dengan Mu’jam Mufahras.
8. Sunan Nasa’i, telah diterbitkan dalam beberapa cetakan yang sesuai dengan Mu’jam Mufahras.
9. Sunan Abu Dawud, telah diterbitkan dalam beberapa cetakan yang sesuai dengan Mu’jam Mufahras.
Bersambung….
Wallahu a’lam wa shallallahu ‘alaa Nabiyyina Muhammad wa ‘alaa alihi wa shahbihi wa sallam.
Marwan bin Musa
Maraji’: Maktabah Syamilah versi 3.45, Ushulut Takhrij wa Dirasah As Sanad Al Muyassarah (Dr. Imad Ali Jum’ah),  dll.

Mengenal Ilmu Takhrij Hadits (6)

Senin, 30 Maret 2020
بسم الله الرحمن الرحيم
ثقافة كافيه: تعرف على من هو أول من أمر بتدوين الحديث الشريف
Mengenal Ilmu Takhrij Hadits (6)
Segala puji bagi Allah Rabbul 'alamin, shalawat dan salam semoga dilimpahkan kepada Rasulullah, keluarganya, para sahabatnya, dan orang-orang yang mengikutinya hingga hari Kiamat, amma ba'du:
Berikut lanjutan pembahasan tentang mengenal Ilmu Takhrij Hadits merujuk kepada kitab Ushulut Takhrij wa Dirasah Al Asanid Al Muyassarah karya Dr. Imad Ali Jum’ah, semoga Allah menjadikan penyusunan risalah ini ikhlas karena-Nya dan bermanfaat, aamin.
Beberapa kitab yang membantu untuk mentakhrij hadits dengan memperhatikan lafaz awal hadits
Al Jami’ush Shaghir (memuat 10.031 hadits)
Penulisnya adalah Jalaluddin Abdurrahim bin Abu Bakar As Suyuthi (w. 911 H).
Metode penulisan kitabnya adalah:
a. Memilih hadits-hadits dari kitabnya Jam’ul Jawami
b.  Mengurutkannya sesuai abjad dengan memperhatikan bagian awal hadits dan setelahnya.
c. Memilih hadits-hadits yang singkat
d. Tidak memperbanyak hadits-hadits hukum (fiqih)
e. Menyebutkan hadits shahih, hasan, dan dha’if dengan segala macamnya
f. Tidak menyebutkan hadits yang seorang pendusta atau pemalsu bersendiri membawanya
Cara menyebutkan hadits dan menghukuminya dalam kitab Al Jami’ush Shaghir:
a. Menyebutkan matan hadits tanpa sanadnya bahkan tanpa menyebutkan sahabatnya
b. Menyebutkan di bagian akhirnya kode Ahli Hadits yang menyebutkannya di kitab mereka
c. Menyebutkan nama sahabat yang disebutkan oleh kitab hadits itu melalui jalannya
d. Mengisyaratkan dengan ‘kode’ tingkatan atau derajat keshahihan hadits
e. Dalam menghukumi sebagian hadits agak memudahkan. Oleh karena itu, dikomentari oleh Al Manawi (w. 1031 H) dalam kitabnya Faidhul Qadir syarh Al Jami’ Ash Shaghir, dimana ia menyelisihi As Suyuthi dalam menghukumi sebagian hadits sambil disebutkan alasannya. Hal yang sama juga diikuti oleh Al Albani yang membagi Al Jami’ush Shaghir ke dalam bagian yang Shahih dan bagian yang dha’if.
Kode yang digunakan Imam As Suyuthi dalam Al Jami’ush Shaghir
خ = البخاري        م = مسلم           
ق = البخاري ومسلم     د = أبو داود
ت = الترمذي       ن = النسائي        
 ه = ابن ماجه       
4 = لهؤلاء الأربعة (أبوداود والترمذي والنسائي ابن ماجه)    
3 = (أبوداود والترمذي والنسائي)
حم = لأحمد في مسنده      ك = الحاكم 
عم = عبد اللهّ بن أحمد بن حنبل في زوائد المسند
خد = البخاري في الأدب
تخ = البخاري في التاريخ   
حب = ابن  حبان في صحيحه
طب = الطبراني في الكبير      
طس = الطبراني في الأوسط    
طص = الطبراني في الصغير     
ص = سعيد بن منصور في سننه
ش = لابن أبي شيبة 
عب = عبد الرزاق في الجامع
ع = أبو يعلى في مسنده        
قط = الدارقطني                
فر = الديلمي في مسند الفردوس
حل = أبو نعيم في الحلية
هب = البيهقي في شعب الإيمان           
هق = البيهقي في السنن الكبرى
عد = ابن عدي في كتاب الكامل         
عق = العقيلي في كتابه الذي صنفه (في الضعفاء)
خط = للخطيب
Adapun kode derajat haditsnya sebagai berikut:
صح = الحديث الصحيح                   
ح = الحديث الحسن
ض = الحديث الضعيف
Contoh isi Al Jami’ Ash Shaghir
3453- ثلاث دعوات مستجابات: دعوة الصائم ودعوة المسافر ودعوة المظلوم
[عق هب] عن أبي هريرة (ح)
3453. Ada tiga doa yang mustajab; doa orang yang berpuasa, doa musafir, dan dan doa orang yang teraniaya.” (Hr. Al Uqailiy dan Baihaqi dalam Asy Syu’ab. Hadits hasan)
Kunci dan Daftar Sebagian Kitab Hadits
Miftahush Shahihain
Penulisnya adalah Muhammad Asy Syarif bin Mushthafa At Tauqadi.
Di dalam kitab ini, ia mengumpulkan athraf (bagian awal) hadits yang qauli (berupa sabda Nabi shallallahu alaihi wa sallam) yang ada dalam Shahih Bukhari (w. 256 H) dan Muslim (w. 261 H). Ia juga mengurutkannya sesuai huruf abjad dan menyebutkan bagian kitab dan babnya, serta menyebutkan nomor juz dan halaman, serta syarah yang paling masyhurnya dalam bentuk jadwal (tabel).
Untuk Shahih Bukhari dan syarahnya, maka ia menggunakan beberapa cetakan berikut:
a. Shahih Bukhari cet. Mesir tahun 1296 H
b.  Syarah Al Asqalani (w. 852 H) cet. Mesir tahun 1301 H
c. Syarah Al Aini (w. 855 H) cet. Al Qasthanthiniyyah tahun 1309 H.
d. Syarah Al Qasthalani (w. 923 H) cet. Mesir tahun 1293 H
Adapun untuk Shahih Muslim, maka ia menggunakan beberapa cetakan berikut:
a. Shahih Muslim cet. Mesir tahun 1290 H
b. Syarah An Nawawi (w. 676 H) cetakan yang memuat syarah Al Qasthalani di bagian atasnya.
Cara pencarian hadits dan mengambil faedah dari kitab ini ‘Miftahush Shahihain
Setelah mengetahui bagian awal kalimat hadits, maka bisa mencari hadits tersebut di tempatnya sesuai huruf awalnya.
Untuk mengetahui matannya secara lengkap, maka bisa dilihat nomor juz dan halaman yang tertera di jadwal (tabel), tentunya sesuai matan dan syarah yang dipakai oleh penulis (At Tauqadi). Akan tetapi karena cetakan tersebut tidak banyak, maka bisa melihat kepada bagian kitab dan bab yang disebutkan dengan tambahan usaha kita yang ringan.
Penulis di bawan awal kitab membuat daftar nama-nama sahabat yang disebutkan dalam Shahih Bukhari yang disusun sesuai abjad, sambil menyebutkan jumlah hadits yang diriwayatkannya.
Ia menyelesaikan kitab tersebut pada tahun 1312 H.
Akan tetapi sayangnya kitab ini tidak menyebutkan daftar hadits-hadits yang sifatnya fi’liyyah (perbuatan Nabi shallallahu alaihi wa sallam).
Contoh Isi Kitab Miftahush Shahihain

  
Fihris Shahih Muslim Al Qauliyyah (Daftar Shahih Muslim Yang Berupa Sabda Nabi shallallahu alaihi wa sallam)
Penulisnya adalah Muhammad Fuad Abdul Baqi (w. 1382 H).
Beliau juga membuatkan daftar lainnya, yaitu:
a. Daftar tema
b. Nomor hadits tanpa pengulangan
c. Menerangkan hadits-hadits yang disebutkan Imam Muslim lebih dari satu tempat serta menerangkan posisinya masing-masing.
e. Membuat abjad nama-nama para sahabat radhiyallahu anhum dan menerangkan hadits-haditsnya
f. Kamus terhadap lafaz-lafaznya, terutama lafaz yang gharibnya
Di kitab tersebut, beliau (M. Fuad Abdul Baqi) menyebutkan athraf (bagian awal) hadits yang berupa sabda Nabi shallallahu alaihi wa sallam sesuai huruf abjad yang disesuaikan dengan kata pertama pada matan hadits.
Di depan setiap hadits disebutkan nomor halamannya di kitab tersebut.
Bersambung….
Wallahu a’lam wa shallallahu ‘alaa Nabiyyina Muhammad wa ‘alaa alihi wa shahbihi wa sallam.
Marwan bin Musa
Maraji’: Maktabah Syamilah versi 3.45, Ushulut Takhrij wa Dirasah As Sanad Al Muyassarah (Dr. Imad Ali Jum’ah),  dll.

Mengenal Ilmu Takhrij Hadits (5)

Sabtu, 28 Maret 2020
بسم الله الرحمن الرحيم
الحديث الشريف APK 1.0.1 Download For Android - org.masaha.alhadith
Mengenal Ilmu Takhrij Hadits (5)
Segala puji bagi Allah Rabbul 'alamin, shalawat dan salam semoga dilimpahkan kepada Rasulullah, keluarganya, para sahabatnya, dan orang-orang yang mengikutinya hingga hari Kiamat, amma ba'du:
Berikut lanjutan pembahasan tentang mengenal Ilmu Takhrij Hadits merujuk kepada kitab Ushulut Takhrij wa Dirasah Al Asanid Al Muyassarah karya Dr. Imad Ali Jum’ah, semoga Allah menjadikan penyusunan risalah ini ikhlas karena-Nya dan bermanfaat, aamin.
Beberapa kitab yang membantu untuk mentakhrij hadits dengan memperhatikan lafaz awal hadits
A. Kitab-kitab yang memuat hadits-hadits yang beredar di tengah manusia
Banyak hadits-hadits yang beredar di tengah masyarakat yang disandarkan kepada Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, di antaranya ada yang shahih, dha’if, bahkan maudhu (palsu), maka kemudian para ulama menulis secara khusus tentang hadits-hadits yang beredar itu dan memilah mana yang shahih dan mana yang dha’if, siapa yang meriwayatkannya jika memang ada kitab hadits yang menyebutkan, dan mereka memperingatkan terhadap hadits yang tidak ada asalnya. Biasanya kitab-kitab yang disusun ini diurutkan sesuai abjad. Di antara yang masyhurnya adalah:
1. Al La’ali’ul Mantsurah fil Ahadits Al Musytahirah karya Ibnu Hajar Al Asqalani (w. 852 H).
2. Al Maqashidul Hasanah fi Bayan Katsirin Minal Ahadits Al Musytahirah alal Alsinah karya As Sakhawi (w. 902 H)
3. Ad Durarul Muntatsirah fil Ahadits Al Musytahirah karya Jalaluddin As Suyuthi (w. 911 H)
4. Al Badrul Munir fi Ahaditsil Basyirin Nadzir karya Abdul Wahhab bin Ahmad Asy Sya’rani (w. 937 H)
5. Tamyizuth Thayyib minal Khabits fiimaa Yaduuru alaa Alsinatin Naas minal Hadits karya Abdurrahman Asy Syaibani (w. 944 H)
6. At Tadzkirah fil Ahadits Al Musytahirah karya Muhammad bin Abdullah Az Zarkasy (w. 974 H)
7. Itqanu Maa yahsunu minal ahaadits ad Daairah alal Alsun karya Muhammad bin Muhammad Al Ghazziy (985 H)
8. Tas-hilus Sabil Ilaa Kasyfil Iltibas ‘amma daara minal ahaadits bainan Naas karya Muhammad Al Khalili (w. 1057 H).
9. Kasyful Khafa wa Muzilul Iltibas ‘ammasytahara minal ahaadits alaa Alsinatin Naas karya Al ‘Ijluni (w. 1162 H).
10. Asnal Mathalib fi Ahadits Mukhtalifatil Maraatib karya Muhammad bin Darwisy Al Hut yang dikumpulkan oleh putranya Abdurrahman Al Huut.
B. kitab-kitab yang hadits-haditsnya diurutkan sesuai abjad
Yakni kitab ini menghimpun berbagai hadits dari berbagai kitab, namun dengan dihilangkan sanadnya, dan diurutkan hadits-haditsnya sesuai abjad. Di antara yang masyhurnya adalah:
1. Al Jami’ul Kabir, yaitu kitab besar karya Imam As Suyuthi (w. 911 H), yang di dalamnya beliau mengumpulkan semua hadits yang ada dalam kitab-kitab hadits, dan membagi hadits-hadits qauli (sabda Nabi shallallahu alaihi wa sallam) serta mengurutkannya sesuai abjad.
2. Al Jami’ush Shaghir min Haditsil Basyirin Nadzir karya As Suyuthi.
3. Az Ziyadah ‘alal Jami’ish Shaghir karya As Suyuthi, yakni hadits-hadits pilihannya sebagai tambahan terhadap kitab Al Jami’ush Shaghir.
4.  Al Fathul Kabir fi Dhammiz Ziyadah ilal Jami’ish Shaghir karya Yusuf An Nabhani, dimana ia menghimpun az Ziyadah dan Al Jami’ush Shaghir dalam satu kitab, namun ia mendapatkan kritikan karena menghilangkan kode Imam As Suyuthi yang menyebutkan derajat hadits.
C. Beberapa kitab yang menjadi kunci pembuka kitab-kitab hadits serta fihris (daftar) yang ditulis sebagian ulama untuk memudahkan mencari hadits
Kitab ini ditulis sesuai huruf abjad untuk memudahkan para penuntut ilmu yang hendak mencari hadits.
Di antara yang masyhurnya adalah:
1. Miftahush Shahihain, karya Muhammad Asy Syarif bin Mushthafa At Tauqadi
2. Miftahut Tartib Li ahadits Tarikh Al Khathib karya Ahmad Al Ghumari (w. 1380 H)
3. Al Bughyah fi Tartib Ahadits Al Hilyah karya Abdul Aziz Al Ghumari.
4. Fihris Tartib Ahadits Shahih Muslim karya Muhammad Fuad Abdul Baqi (w. 1382 H)
5. Miftah Li ahadits Muwaththa Malik karya Muhammad Fuad Abdul Baqi (w. 1382 H)
6. Fihris Li tartib Ahadits Sunan Ibni Majah karya Muhammad Fuad Abdul Baqi pula.
Mengenal kitab-kitab yang memuat hadits-hadits yang masyhur di tengah-tengah manusia
1. Al Maqashid Al Hasanah karya As Sakhawi
Penulisnya adalah Muhammad bin Abdurrahman As Sakhawi (w. 902 H).
Kitab ini adalah kitab yang sangat bagus, dipakai para ulama untuk memeriksa hadits-hadits yang masyhur di tengah-tengah manusia. Beliau menghimpun banyak hadits yang beredar di tengah-tengah manusia dimana hadits-hadits yang dihimpunnya mencapai 1.356 hadits. Kitab ini lebih banyak memuat hadits-hadits yang beredar daripada kitab Ad Durarul Muntatsirah karya As Suyuthi. Oleh karena itu, para ulama mengajarkan dan meringkasnya. Di antara ringkasannya adalah:
a. Ar Rasa’il As Sunniyyah karya Ali bin Muhammad Al Manufi (w. 939 H)
b. Tamyizuth Thayyib minal Khabits karya Abdurrahman Asy Syaibani (w. 944 H)
Kitab Al Maqashid Al Hasanah diurutkan sesuai abjad.
Setelah menyebutkan hadits, maka As Sakhawi menyebutkan siapa yang menyebutkannya di kitabnya jika memang ada asalnya, ia juga menerangkan derajatnya, berkomentar terhadapnya, dan menyebutkan komentar ulama secara bagus.
Jika haditsnya tidak memiliki asal atau sanad, dan tidak ada dalam satu kitab hadits pun, maka ia mengatakan ‘Tidak ada asalnya’, dan jika ia khawatir ternyata ada asalnya, maka berkata ‘Aku tidak mengetahuinya’.
2. Tamyizuth Thayyib minal Khabits karya Ibnud Diyba’
Penulisnya adalah Abdurrahman bin Ali bin Ad Diyba’ (w. 944 H) murid As Sakhawiy.
Kitab ini merupakan ringkasan dari kitab Al Maqashid Al Hasanah karya As Sakhawi.
Kitab ini hanya menyebutkan hadits dengan menyebutkan siapa yang meriwayatkannya dan menerangkan derajatnya tanpa memperpanjang pembicaraan terhadap para perawinya, sebab kelemahannya, atau ditinggalkannya rawi itu.
Beliau (Ibnud Diyba’) tidak menghilangkan sedikit pun hadits-hadits yang ada dalam kitab Al Maqashid Al Hasanah, bahkan menambahkan dengan sedikit hadits yang dibedakan dengan pernyataannya ‘Saya berkata’ dan diakhiri dengan ucapan ‘Wallahu a’lam.’
Beliau juga membiarkan urutannya sesuai kitab asalnya.
Maksud dari meringkasnya adalah memudahkan para penuntut ilmu.
3. Kasyful Khafa wa Muzilul Iltibas karya Al Ijluni.
Penulisnya adalah Ismail bin Muhammad Al ijluni (w. 1162 H)
Kitab ini adalah kitab besar dan memuat hadits-hadits yang beredar di tengah-tengah manusia. Disusun sesuai abjad. Di dalamnya ia menghimpun hadits-hadits yang ada dalam kitab:
a. Al Maqashid Al Hasanah karya As Sakhawi, disebutkan secara ringkas dengan menyebutkan siapa Ahli Hadits yang meriwayatkan hadits itu, siapa sahabat yang meriwayatkannya, serta ditambah faidah yang sangat bagus menurut para imam Ahli Hadits.
b. Al La’ali’ul Mantsurah karya Ibnu Hajar (w. 852 H)
c. Ad Durarul Muntatsirah karya As Suyuthi (w. 911 H)
dan kitab-kitab lainnya.
Al Ijluni menyebutkan beberapa kitab yang menyebutkan hadits itu, demikian pula menyebutkan derajatnya atau komentar para ulama terhadapnya.
Jika hadits tersebut tidak ada asalnya, maka ia menerangkannya. Dan jika bukan hadits, ia berkata, ”Laisa bi hadits” (bukan hadits) dan terkadang ia berkata, “Ini termasuk hikmah yang diriwayatkan” atau “sebagai perkataan sahabat atau salah seorang ulama”.
Hadits-hadits yang ada di dalamnya terdiri dari 3.254 hadits.
4. Asnal Mathalib
Penulisnya adalah Muhammad bin Darwisy Al Hut (w. 1976 H).
Kitab ini juga merupakan ringkasan yang sangat bermanfaat. Penulisnya hanya menyebutkan hadits-hadits yang yang disebutkan Abdurrahman bin ad Diyba yang diringkasnya dari kitab Al Maqashid Al Hasanah, lalu ia (Muhammad Al Hut) menambahkan beberapa tambahan, kemudian setelah ia wafat, maka anaknya Abdurrahman Al Hut mengurutkannya sesuai abjad untuk mempermudah, lalu diberinya nama ini ‘Asnal Mathalib’ .
kitab ini meskipun kecil namun memuat banyak hadits dan dikomentari hadits-haditsnya secara ringkas namun padat.
Bersambung….
Wallahu a’lam wa shallallahu ‘alaa Nabiyyina Muhammad wa ‘alaa alihi wa shahbihi wa sallam.
Marwan bin Musa
Maraji’: Maktabah Syamilah versi 3.45, Ushulut Takhrij wa Dirasah As Sanad Al Muyassarah (Dr. Imad Ali Jum’ah),  dll.
 

ENSIKLOPEDI ISLAM Copyright © 2011-2012 | Powered by Blogger