Belajar Mudah Ilmu Tauhid (16)

Selasa, 21 April 2015
بسم الله الرحمن الرحيم

Hasil gambar untuk ‫الدعوة الى الله‬‎

Belajar Mudah Ilmu Tauhid (16)

(Seruan Kepada Tauhid)
Segala puji bagi Allah, shalawat dan salam semoga terlimpah kepada Rasulullah, kepada keluarganya, sahabatnya, dan orang-orang yang mengikutinya hingga hari Kiamat, amma ba'du:
Berikut ini pembahasan tentang Seruan Kepada Tauhid, yang kami terjemahkan dari kitab At Tauhid Al Muyassar karya Syaikh Abdullah Al Huwail, semoga Allah menjadikan penerjemahan risalah ini ikhlas karena-Nya dan bermanfaat, Allahumma aamin,
SERUAN KEPADA TAUHID
Mengajak manusia kepada Allah adalah perkara yang agung dan keutamaannya begitu besar. Ia merupakan tugas para rasul dan para nabi, serta jalan yang ditempuh oleh orang-orang saleh dan para wali Allah. Allah Ta’ala berfirman,
ادْعُ إِلِى سَبِيلِ رَبِّكَ بِالْحِكْمَةِ وَالْمَوْعِظَةِ الْحَسَنَةِ وَجَادِلْهُم بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ
“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik.” (QS. An Nahl: 125)
قُلْ هَـذِهِ سَبِيلِي أَدْعُو إِلَى اللّهِ عَلَى بَصِيرَةٍ أَنَاْ وَمَنِ اتَّبَعَنِي
Katakanlah, "Inilah jalan (agama)ku, aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak (kamu) kepada Allah dengan hujjah yang nyata.” (QS. Yusuf: 108)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
فَوَاللَّهِ لَأَنْ يَهْدِيَ اللَّهُ بِكَ رَجُلًا خَيْرٌ لَكَ مِنْ أَنْ يَكُونَ لَكَ حُمْرُ النَّعَمِ
“Demi Allah, jika Allah memberikan hidayah kepada seseorang melalui kamu, maka itu lebih baik daripada kamu memperoleh unta merah.” (Muttafaq ‘alaih)
مَنْ دَعَا إِلَى هُدًى، كَانَ لَهُ مِنَ الْأَجْرِ مِثْلُ أُجُورِ مَنْ تَبِعَهُ، لَا يَنْقُصُ ذَلِكَ مِنْ أُجُورِهِمْ شَيْئًا
“Barang siapa yang mengajak kepada petunjuk, maka ia akan memperoleh pahala seperti pahala orang-orang yang mengikutinya tanpa dikurangi sedikit pun pahala mereka.” (HR. Muslim)
Tauhid adalah materi dakwah pertama
Hal yang pertama wajib diketahui, dipahami, dipraktekkan, dan didakwahkan adalah Tauhid. Dalilnya adalah sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika mengutus Mu’adz ke Yaman,
فَلْيَكُنْ أَوَّلَ مَا تَدْعُوهُمْ إِلَيْهِ شَهَادَةَ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ . وفي رواية: إِلَى أَنْ يُوَحِّدُوا اللَّهَ
“Hendaknya yang pertama kali engkau serukan adalah bersaksi bahwa tidak ada tuhan yang berhak disembah selain Allah.” Dalam sebuah riwayat disebutkan, “Sampai mereka mentauhidkan Allah.” (Muttafaq ‘alaih)
Beberapa sarana untuk mengajak kepada Tauhid
Berikut ini beberapa sarana yang cocok untuk semua kalangan dalam mengajak kepada tauhid tanpa perlu susah payah, yaitu:
1.     Mencetak buku-buku dan lembaran-lembaran yang membahas tentang tauhid dan mendistribusikannya.
2.     Berkoordinasi dengan para pedagang (yang kaya) untuk ikut andil mencetak dan menerbitkan kitab-kitab Tauhid dan Akidah.
3.     Memperbanyak dan membagikan kaset-kaset yang menjelaskan tentang tauhid, menerangkannya, dan mengajak kepadanya.
4.     Menyampaikan pesan, nasihat, ceramah, dan pengajian tentang tauhid bagi yang mampu melakukannya, atau berkoordinasi dengan para ulama dan da’i.
5.     Mengajarkan anak-anak dan istri di rumah materi tentang pokok-pokok tauhid, mengajarkan kitab-kitab akidah, menyiapkan hadiah, serta memberikan motivasi kepada mereka.
Beberapa kitab Tauhid dan Akidah yang sangat dibutuhkan
Berikut daftar yang bermanfaat tentang nama-nama kitab Tauhid dan Akidah yang sangat dibutuhkan. Kami sarankan kepada engkau wahai saudaraku kaum muslimin, untuk memilikinya dan membacanya, agar pengetahuanmu terhadap agama semakin bertambah, engkau juga dapat mengetahui jalan keselamatan dan keberuntungan, dimana mereka yang menempuh jalan itu akan berhasil dan beruntung, sebaliknya mereka yang berpaling daripadanya akan kecewa dan rugi.
Ketahuilah wahai saudaraku yang mulia, bahwa mempelajari tauhid dan akidah merupakan bagian fiqh yang paling agung, karena sebagian ulama membagi fiqh ke dalam:
a.       Fiqh Akbar (Besar)
Maksudnya adalah membahas masalah tauhid dan akidah.
b.       Fiqh Asghar (Kecil)
Maksudnya adalah membahas masalah hukum-hukum baik ibadah maupun muamalah.
Berikut ini nama-nama buku tersebut (terkait tauhid dan akidah):
1.     Al Ushul Ats Tsalatasah
2.     Al Qawa’id Al Arba’
3.     Kasyfusy Syubhat
4.     Kitab At Tauhid
Semuanya karya Syaikh Al Mujaddid Muhammad bin Abdul Wahhab rahimahullah.
5.     Majmu’ah At Tauhid An Najdiyyah
6.     Fathul Majid Syarh Kitab At Tauhid
Keduanya karya Syaikh Abdurrahman bin Hasan.
7.     Taisirul Azizil Hamid Syarh Kitab At Tauhid
karya Syaikh Sulaiman bin Abdullah.
8.     Ma’arijul Qabul
9.     A’lamus Sunnah Al Mansyurah
Keduanya karya Syaikh Hafizh Al Hakami.
10. Al Qaulul Mufid Ala Kitab At Tauhid
Karya Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin.
11. Kitab At Tauhid
12. Al Irsyad Ilaa Shahihil I’tiqad
Keduanya karya Syaikh Shalih Al Fauzan.
13. Al ‘Aqidah Al Wasithiyyah
Karya Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah.
14. Syarh Al Aqidah Al Wasithiyyah
Karya Syaikh Muhammad Al Utsaimin.
15. Syarh Al Aqidah Al Wasithiyyah
Karya Syaikh Shalih Al Fauzan.
16. Al Qawa’idul Mutsla fii Shifatilllah wa Asmaa’ihil Husna
Karya Syaikh Muhammad Al Utsaimin.
17. Al Aqidah Ath Thahawiyyah berikut syarahnya oleh Ibnu Abil Izz Al Hanafi.
Demikian pula, berusahalah untuk membaca kitab-kitab dan fatwa-fatwa para ulama berikut ini:
1.     Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah
2.     Murid Beliau, yaitu Imam Ibnul Qayyim.
3.     Syaikhul Islam Muhammad bin Abdul Wahhab dan para cucunya yang menjadi para imam Dakwah.
4.     Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz
5.     Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin
6.     Syaikh Abdullah Al Jibrin.
7.     Syaikh Shalih Al Fauzan.
Dan para ulama Islam lainnya yang dikenal dengan tauhidnya yang benar dan akidahnya yang lurus.
Penutup
Di akhir tulisan ini, aku memuji Allah Ta’ala dan bersyukur kepada-Nya atas taufiq dan kemudahan-Nya. Aku berharap, risalah ini membantu menerangkan tauhid, memudahkan memahami hukum-hukumnya, serta memudahkan mempelajari masalah-masalahnya.
Demikian pula aku memohon kepada Allah Yang Mahatinggi lagi Mahakuasa agar Dia memberikan balasan sebaik-baiknya kepada semua orang yang ikut andil menyebarkan dan mencetak tulisan ini serta memperbesar pahala mereka.
Semoga shalawat dan salam tercurah kepada Nabi kita Muhammad, kepada keluarganya, dan para sahabatnya semua.
Penulis: Abdullah bin Ahmad Al Huwail
Penerjemah:  Marwan bin Musa

100 Hadits Hapalan (2)

Rabu, 15 April 2015
بسم الله الرحمن الرحيم
Hasil gambar untuk ‫كتب السنة النبوية‬‎
100 Hadits Hapalan (2)
Segala puji bagi Allah, shalawat dan salam semoga terlimpah kepada Rasulullah, kepada keluarganya, para sahabatnya dan orang-orang yang mengikutinya hingga hari Kiamat, amma ba’du:
Berikut lanjutan 100 Hadits Hapalan yang disusun oleh Divisi Dakwah Al Jaliyat di Zulfi Saudi Arabia yang telah kami terjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Semoga Allah Azza wa Jalla menjadikan penerjemahan risalah ini ikhlas karena-Nya dan bermanfaat, Allahumma aamin.
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ: أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: «مَا أَسْفَلَ مِنَ الكَعْبَيْنِ مِنَ الإِزَارِ فَفِي النَّارِ»
21.      Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Kain yang melewati mata kaki adalah di neraka” (HR. Bukhari)
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ: أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: المَلاَئِكَةُ تُصَلِّي عَلَى أَحَدِكُمْ مَا دَامَ فِي مُصَلَّاهُ الَّذِي صَلَّى فِيهِ، مَا لَمْ يُحْدِثْ، تَقُولُ: اللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ، اللَّهُمَّ ارْحَمْهُ
22.      Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Para malaikat bershalawat kepada salah seorang di antara kamu selama ia masih berada di tempat shalatnya ketika ia belum berhadats, sambil berkata, “Ya Allah, ampunilah dia. Ya Allah, sayangilah dia.” (HR. Bukhari)
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ: أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: «كُلُّ أُمَّتِي يَدْخُلُونَ الجَنَّةَ إِلَّا مَنْ أَبَى» ، قَالُوا: يَا رَسُولَ اللَّهِ، وَمَنْ يَأْبَى؟ قَالَ: «مَنْ أَطَاعَنِي دَخَلَ الجَنَّةَ ، وَمَنْ عَصَانِي فَقَدْ أَبَى»
23.      Dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Setiap umatku akan masuk surga kecuali mereka yang enggan,” para sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah, siapakah orang-orang yang enggan?” Beliau menjawab, “Orang yang menaatiku akan masuk surga, dan orang yang mendurhakaiku, maka dialah yang enggan (masuk surga).”(HR. Bukhari)
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ: أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: «إِذَا قَالَ الرَّجُلُ لِأَخِيهِ يَا كَافِرُ، فَقَدْ بَاءَ بِهِ أَحَدُهُمَا»
24.      Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Jika seorang laki-laki berkata kepada saudaranya, “Wahai orang kafir!” maka pernyataan itu akan kembali ke salah salah satunya.” (HR. Bukhari)
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ: أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: «لَلَّهُ أَشَدُّ فَرَحًا بِتَوْبَةِ أَحَدِكُمْ، مِنْ أَحَدِكُمْ بِضَالَّتِهِ، إِذَا وَجَدَهَا»
25.      Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sungguh, Allah lebih bergembira dengan tobat salah seorang di antara kamu daripada gembiranya salah seorang di antara kamu karena menemukan kembali hewan kendaraannya yang hilang.” (HR. Muslim)
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ: أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: «لَا تَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ حَتَّى تُؤْمِنُوا، وَلَا تُؤْمِنُوا حَتَّى تَحَابُّوا، أَوَلَا أَدُلُّكُمْ عَلَى شَيْءٍ إِذَا فَعَلْتُمُوهُ تَحَابَبْتُمْ؟ أَفْشُوا السَّلَامَ بَيْنَكُمْ»
26.      Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Kamu tidak akan masuk surga sampai kamu beriman, dan kamu tidak akan dapat beriman (secara sempurna) sampai kamu saling mencintai. Maukah kamu kutunjukkan sesuatu yang jika kamu lakukan, maka kamu akan saling mencintai? Sebarkanlah salam di antara kamu.” (HR. Muslim)
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ: أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: «الصَّلَوَاتُ الْخَمْسُ، وَالْجُمْعَةُ إِلَى الْجُمْعَةِ، وَرَمَضَانُ إِلَى رَمَضَانَ، مُكَفِّرَاتٌ مَا بَيْنَهُنَّ إِذَا اجْتُنِبَتِ الْكَبَائِرَ»
27.      Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Shalat yang lima waktu, shalat Jum’at yang satu ke shalat Jum’at berikutnya, dan puasa Ramadhan yang satu ke puasa Ramadhan berikutnya akan menghapuskan dosa-dosa di antara keduanya selama dosa-dosa besar dijauhi.” (HR. Muslim)
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ: أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: «أَفْضَلُ الصِّيَامِ، بَعْدَ رَمَضَانَ، شَهْرُ اللهِ الْمُحَرَّمُ، وَأَفْضَلُ الصَّلَاةِ، بَعْدَ الْفَرِيضَةِ، صَلَاةُ اللَّيْلِ»
28.      Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Puasa yang paling utama setelah puasa Ramadhan adalah pada bulan Allah, yaitu Muharram, dan shalat yang paling utama setelah shalat fardhu adalah shalat malam.” (HR. Muslim)
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ: أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: «مَنْ تَابَ قَبْلَ أَنْ تَطْلُعَ الشَّمْسُ مِنْ مَغْرِبِهَا، تَابَ اللهُ عَلَيْهِ»
29.      Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barang siapa yang bertobat sebelum matahari terbit dari barat, maka Allah akan menerima tobatnya.” (HR. Muslim)
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ: أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: «جُزُّوا الشَّوَارِبَ، وَأَرْخُوا اللِّحَى خَالِفُوا الْمَجُوسَ»
30.      Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Cukurlah kumis dan biarkanlah janggut. Selisihilah orang-orang Majusi.” (HR. Muslim)
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ: أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: «لَأَنْ أَقُولَ سُبْحَانَ اللهِ، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ، وَلَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ، وَاللهُ أَكْبَرُ، أَحَبُّ إِلَيَّ مِمَّا طَلَعَتْ عَلَيْهِ الشَّمْسُ»
31.      Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sungguh, aku mengucapkan “Subhaanallah, Alhamdulillah, Laailaahaillallah, dan Allahu Akbar,” (artinya: Mahasuci Allah, segala puji bagi Allah, tidak ada tuhan yang berhak disembah selain Allah, dan Allah Mahabesar) lebih kusukai daripada apa saja yang disinari matahari.” (HR. Muslim)
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ: أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: «مَنْ حَمَلَ عَلَيْنَا السِّلَاحَ فَلَيْسَ مِنَّا، وَمَنْ غَشَّنَا فَلَيْسَ مِنَّا»
32.      Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barang siapa yang mengangkat senjata (memerangi) kepada kami, maka ia bukan termasuk golongan kami, dan barang siapa yang menipu kami, maka ia bukan termasuk golongan kami.” (HR. Muslim)
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، قَالَ: " إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَنْهُ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثَةٍ: إِلَّا مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ، أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ، أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ "
33.      Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Apabila manusia meninggal dunia, maka terputuslah semua amalnya kecuali tiga perkara, yaitu: sedekah jariyah, ilmu yang dimanfaatkan, atau anak saleh yang mendoakannya.” (HR. Muslim)
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ: أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: «لَقِّنُوا مَوْتَاكُمْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ»
34.      Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Ajarkanlah kepada orang-orang yang hendak meninggal dunia di antara kamu untuk mengucapkan “Laailaahaillallah.” (HR. Muslim)
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ: أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: مَنْ كَذَبَ عَلَيَّ مُتَعَمِّدًا فَلْيَتَبَوَّأْ مَقْعَدَهُ مِنَ النَّارِ
35.      Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barang siapa yang berdusta atas namaku dengan sengaja, maka hendaknya ia mengambil tempat duduknya di neraka.” (HR. Muslim)
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، قَالَ: «مَنْ دَعَا إِلَى هُدًى، كَانَ لَهُ مِنَ الْأَجْرِ مِثْلُ أُجُورِ مَنْ تَبِعَهُ، لَا يَنْقُصُ ذَلِكَ مِنْ أُجُورِهِمْ شَيْئًا، وَمَنْ دَعَا إِلَى ضَلَالَةٍ، كَانَ عَلَيْهِ مِنَ الْإِثْمِ مِثْلُ آثَامِ مَنْ تَبِعَهُ، لَا يَنْقُصُ ذَلِكَ مِنْ آثَامِهِمْ شَيْئًا»
36.      Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barang siapa yang mengajak kepada petunjuk, maka ia akan mendapatkan pahala juga seperti pahala orang yang mengikutinya, tidak dikurangi sedikit pun dari pahala mereka. Dan barang siapa yang mengajak kepada kesesatan, maka ia akan menanggung dosa seperti dosa orang-orang yang mengikutinya tanpa dikurangi sedikit pun dari dosa-dosa mereka.” (HR. Muslim)
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، قَالَ: " قَالَ اللهُ تَبَارَكَ وَتَعَالَى: أَنَا أَغْنَى الشُّرَكَاءِ عَنِ الشِّرْكِ، مَنْ عَمِلَ عَمَلًا أَشْرَكَ فِيهِ مَعِي غَيْرِي، تَرَكْتُهُ وَشِرْكَهُ "
37.      Dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Allah Tabaaraka wa Ta’ala berfirman, “Aku adalah Tuhan yang tidak membutuhkan sekutu. Barang siapa yang beramal suatu amalan yang di sana ia menyekutukan-Ku dengan selain-Ku, maka Aku tinggalkan ia dan perbuatan syirknya.” (HR. Muslim)
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: «مَنْ صَلَّى عَلَيَّ وَاحِدَةً صَلَّى الله عَلَيْهِ عَشْرًا»
38.      Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barang siapa yang bershalawat kepadaku sekali saja, maka Allah akan bershalawat untuknya sepuluh kali.” (HR. Muslim)
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: كُلُّ الْمُسْلِمِ عَلَى الْمُسْلِمِ حَرَامٌ، دَمُهُ، وَمَالُهُ، وَعِرْضُهُ
39.      Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Setiap muslim atas muslim lainnya terpelihara darahnya, hartanya, dan kehormatannya.” (HR. Muslim)
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، قَالَ: «مَا نَقَصَتْ صَدَقَةٌ مِنْ مَالٍ، وَمَا زَادَ اللهُ عَبْدًا بِعَفْوٍ، إِلَّا عِزًّا، وَمَا تَوَاضَعَ أَحَدٌ لِلَّهِ إِلَّا رَفَعَهُ اللهُ»
40.      Dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sedekah tidaklah mengurangi harta, Allah tidaklah menambahkan kepada hambanya yang mau memaafkan selain kemuliaan, dan tidaklah seseorang bertawadhu karena Allah, melainkan Allah akan meninggikannya.” (HR. Muslim)
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، قَالَ: «أَتَدْرُونَ مَا الْغِيبَةُ؟» قَالُوا: اللهُ وَرَسُولُهُ أَعْلَمُ، قَالَ: «ذِكْرُكَ أَخَاكَ بِمَا يَكْرَهُ» قِيلَ أَفَرَأَيْتَ إِنْ كَانَ فِي أَخِي مَا أَقُولُ؟ قَالَ: «إِنْ كَانَ فِيهِ مَا تَقُولُ، فَقَدِ اغْتَبْتَهُ، وَإِنْ لَمْ يَكُنْ فِيهِ فَقَدْ بَهَتَّهُ»
41.      Dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tahukah kalian apa itu ghibah?” Para sahabat menjawab, “Allah dan Rasul-Nya lebih tahu.” Beliau menjawab, “Yaitu kami menyebutkan tentang saudaramu apa yang dia tidak sukai.” Lalu ada yang bertanya, “Bagaimana jika yang kukatakan ada pada saudaraku?” Beliau menjawab, “Jika yang engkau katakan ada pada saudaramu, maka berarti engkau telah mengghibahnya, dan jika tidak ada pada saudaramu, maka berarti engkau telah berdusta terhadapnya.” (HR. Muslim)
Bersambung…
Wa shallallahu 'alaa nabiyyinaa Muhammad wa 'alaa aalihi wa shahbihi wa sallam.
Penerjemah: Marwan bin Musa

100 Hadits Hapalan (1)

Jumat, 10 April 2015
بسم الله الرحمن الرحيم
Hasil gambar untuk ‫أحاديث رسول الله‬‎
100 Hadits Hapalan (1)
Segala puji bagi Allah, shalawat dan salam semoga terlimpah kepada Rasulullah, kepada keluarganya, para sahabatnya dan orang-orang yang mengikutinya hingga hari Kiamat, amma ba’du:
Berikut ini 100 Hadits Hapalan yang disusun oleh Divisi Dakwah Al Jaliyat di Zulfi Saudi Arabia yang telah kami terjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Semoga Allah Azza wa Jalla menjadikan penerjemahan risalah ini ikhlas karena-Nya dan bermanfaat, Allahumma aamin.
Catatan:
Muttafaq ‘alaih = HR. Bukhari dan Muslim
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: " كَلِمَتَانِ خَفِيفَتَانِ عَلَى اللِّسَانِ، ثَقِيلَتَانِ فِي المِيزَانِ، حَبِيبَتَانِ إِلَى الرَّحْمَنِ: سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ سُبْحَانَ اللَّهِ العَظِيمِ، "
1.   Dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Dua kalimat yang ringan di lisan, berat di timbangan, dan dicintai Ar Rahman, yaitu “Subhaanallah wabihamdih- Subhaanallahil ‘azhim, ” (artinya: Mahasuci Allah sambil kita memuji-Nya -Mahasuci Allah Yang Maha Agung).” (Muttafaq ‘alaih)
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ: جَاءَ رَجُلٌ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ: يَا رَسُولَ اللَّهِ، مَنْ أَحَقُّ النَّاسِ بِحُسْنِ صَحَابَتِي؟ قَالَ: «أُمُّكَ» قَالَ: ثُمَّ مَنْ؟ قَالَ: «ثُمَّ أُمُّكَ» قَالَ: ثُمَّ مَنْ؟ قَالَ: «ثُمَّ أُمُّكَ» قَالَ: ثُمَّ مَنْ؟ قَالَ: «ثُمَّ أَبُوكَ»
2.   Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, “Pernah datang seorang laki-laki kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan berkata, “Wahai Rasulullah, siapakah orang yang lebih berhak aku sikapi dengan sebaik-baiknya?” Beliau menjawab, “Ibumu.” Ia bertanya lagi, “Kemudian siapa lagi?” Beliau menjawab, “Ibumu.” Ia bertanya lagi, “Kemudian siapa lagi?” Beliau menjawab, “Ibumu.” Ia bertanya lagi, “Kemudian siapa lagi?” Beliau menjawab, “Ayahmu.” (Muttafaq ‘alaih)
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: إِيَّاكُمْ وَالظَّنَّ، فَإِنَّ الظَّنَّ أَكْذَبُ الحَدِيثِ
3.   Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Jauhilah berprasangka buruk, karena berprasangka buruk adalah sedusta-dusta ucapan.” (Muttafaq ‘alaih)
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ  قَالَ: «إِنَّ العَبْدَ لَيَتَكَلَّمُ بِالكَلِمَةِ، مَا يَتَبَيَّنُ فِيهَا، يَزِلُّ بِهَا فِي النَّارِ أَبْعَدَ مَا بَيْنَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ»
4.   Dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya seorang hamba benar-benar mengucapkan kalimat yang tidak diperhatikannya, padahal karena kalimat itu ia tergelincir ke dalam neraka sejauh antara timur dan barat.” (Muttafaq ‘alaih)
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ  قَالَ: «إِنَّ اللَّهَ يَغَارُ، وَغَيْرَةُ اللَّهِ أَنْ يَأْتِيَ المُؤْمِنُ مَا حَرَّمَ اللَّهُ»
5.   Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya Allah cemburu, dan cemburunya Allah adalah ketika seorang mukmin mengerjakan larangan Allah.” (Muttafaq ‘alaih)
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: «مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا، غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ»
6.   Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barang siapa yang melakukan qiyam Ramadhan karena iman dan mengharap pahala, maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (Muttafaq ‘alaih)
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ: أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: «العُمْرَةُ إِلَى العُمْرَةِ كَفَّارَةٌ لِمَا بَيْنَهُمَا، وَالحَجُّ المَبْرُورُ لَيْسَ لَهُ جَزَاءٌ إِلَّا الجَنَّةُ»
7.   Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Umrah yang satu ke umrah berikutnya dapat menghapuskan dosa-dosa antara keduanya, dan haji yang mabrur, tidak ada balasan baginya kecuali surga.” (Muttafaq ‘alaih)
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ  قَالَ: التَّثَاؤُبُ مِنَ الشَّيْطَانِ، فَإِذَا تَثَاءَبَ أَحَدُكُمْ فَلْيَرُدَّهُ مَا اسْتَطَاعَ،
8.   Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ”Menguap itu dari setan, maka jika salah seorang di antara kamu menguap, hendaknya ia tahan semampunya.” (Muttafaq ‘alaih)
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ  قَالَ: «السَّاعِي عَلَى الأَرْمَلَةِ وَالمِسْكِينِ، كَالْمُجَاهِدِ فِي سَبِيلِ اللَّهِ» وَأَحْسِبُهُ قَالَ – وَكَالقَائِمِ الَّذِيْ لاَ يَفْتُرُ، وَكَالصَّائِمِ لاَ يُفْطِرُ»
9.   Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Orang yang berusaha menanggung janda dan orang miskin seperti orang yang berjihad di jalan Allah.” Menurutku (perawi), Beliau bersabda, “Seperti orang yang melakukan qiyamullail tanpa rasa bosan dan seperti orang yang berpuasa tanpa berbuka.” (Muttafaq ‘alaih)
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ  قَالَ: مَا يُصِيبُ المُسْلِمَ، مِنْ نَصَبٍ وَلاَ وَصَبٍ، وَلاَ هَمٍّ وَلاَ حُزْنٍ وَلاَ أَذًى وَلاَ غَمٍّ، حَتَّى الشَّوْكَةِ يُشَاكُهَا، إِلَّا كَفَّرَ اللَّهُ بِهَا مِنْ خَطَايَاهُ»
10.           Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tidak ada sesuatu yang menimpa seorang muslim, baik berupa kelelahan, sakit, kekhawatiran, kesedihan, gangguan, dan penderitaan batin, melainkan dengan hal itu Allah menghapuskan kesalahan-kesalahannya.” (Muttafaq ‘alaih)
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ: أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: حَقُّ المُسْلِمِ عَلَى المُسْلِمِ خَمْسٌ: رَدُّ السَّلاَمِ، وَعِيَادَةُ المَرِيضِ، وَاتِّبَاعُ الجَنَائِزِ، وَإِجَابَةُ الدَّعْوَةِ، وَتَشْمِيتُ العَاطِسِ
11.           Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Hak seorang muslim atas muslim lainnya ada lima, yaitu: menjawab salam, menjenguk orang sakit, mengiringi jenazah, memenuhi undangan, dan mendoakan orang yang bersin.” (Muttafaq ‘alaih)
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ: أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: «مَنْ شَهِدَ الجَنَازَةَ حَتَّى يُصَلِّيَ، فَلَهُ قِيرَاطٌ، وَمَنْ شَهِدَ حَتَّى تُدْفَنَ كَانَ لَهُ قِيرَاطَانِ» ، قِيلَ: وَمَا القِيرَاطَانِ؟ قَالَ: «مِثْلُ الجَبَلَيْنِ العَظِيمَيْنِ»
12.           Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barang siapa yang menghadiri jenazah sampai dishalatkan, maka ia akan mendapatkan satu qirath, dan barang siapa yang menghadirinya sampai dikuburukan, maka ia akan mendapatkan dua qirath.” Lalu Beliau ditanya, “Berapa dua qirath?” Beliau menjawab, “Yaitu seperti dua gunung yang besar.” (Muttafaq ‘alaih)
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، قَالَ: «مَا عَابَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ طَعَامًا قَطُّ، إِنِ اشْتَهَاهُ أَكَلَهُ، وَإِنْ كَرِهَهُ تَرَكَهُ»
13.           Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak pernah mencela makanan. Jika Beliau suka, maka Beliau makan, dan jika Beliau tidak suka, maka Beliau tinggalkan.” (Muttafaq ‘alaih).
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ: أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: «حُجِبَتِ النَّارُ بِالشَّهَوَاتِ، وَحُجِبَتِ الجَنَّةُ بِالْمَكَارِهِ»
14.           Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Neraka diliputi oleh hal-hal yang sesuai hawa nafsu, sedangkan surga diliputi oleh hal-hal yang tidak disukai hawa nafsu.” (Muttafaq ‘alaih)
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ: أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: " إِذَا قُلْتَ لِصَاحِبِكَ يَوْمَ الجُمُعَةِ: أَنْصِتْ، وَالإِمَامُ يَخْطُبُ، فَقَدْ لَغَوْتَ "
15.           Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Jika engkau berkata “Diam!” kepada kawanmu pada hari Jum’at, padahal imam sedang berkhutbah, maka (pahala Jum’atmu) sia-sia.” (Muttafaq ‘alaih)
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ: أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: لَوْلاَ أَنْ أَشُقَّ عَلَى أُمَّتِي لَأَمَرْتُهُمْ بِالسِّوَاكِ عِنْدَ كُلِّ صَلاَةٍ "
16.           Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Jika sekiranya aku tidak memberatkan umatku, tentu kusuruh mereka bersiwak setiap kali hendak shalat.” (Muttafaq ‘alaih).
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ: أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: «وَيْلٌ لِلْأَعْقَابِ مِنَ النَّارِ»
17.           Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Celakalah tumit-tumit (yang tidak dibasuh dalam berwudhu) karena sentuhan api neraka.” (Muttafaq ‘alaih)
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ: أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: «أَمَا يَخْشَى الَّذِي يَرْفَعُ رَأْسَهُ قَبْلَ الْإِمَامِ، أَنْ يُحَوِّلَ اللهُ رَأْسَهُ رَأْسَ حِمَارٍ؟»
18.           Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tidakkah takut orang yang mengangkat kepalanya (dari ruku dan sujud) sebelum imam mengngkat, jika sekiranya Allah merubah kepalanya menjadi kepala keledai?” (Muttafaq ‘alaih)
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ: أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: «مَنْ غَدَا إِلَى المَسْجِدِ وَرَاحَ، أَعَدَّ اللَّهُ لَهُ نُزُلَهُ مِنَ الجَنَّةِ كُلَّمَا غَدَا أَوْ رَاحَ»
19.           Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barang siapa yang pergi ke masjid di pagi atau sore hari, Allah akan menyiapkan hidangan dari surga untuknya setiap kali ia berangkat pagi atau sore.” (Muttafaq ‘alaih)
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ: أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: آيَةُ المُنَافِقِ ثَلاَثٌ: إِذَا حَدَّثَ كَذَبَ، وَإِذَا وَعَدَ أَخْلَفَ، وَإِذَا اؤْتُمِنَ خَانَ
20.           Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tanda orang munafik itu tiga, yaitu: ketika berbicara berdusta, ketika berjanji mengingkari, dan ketika diamanahkan berkhianat.” (Muttafaq ‘alaih)
Bersambung…
Wa shallallahu 'alaa nabiyyinaa Muhammad wa 'alaa aalihi wa shahbihi wa sallam.
Penerjemah: Marwan bin Musa
 

ENSIKLOPEDI ISLAM Copyright © 2011-2012 | Powered by Blogger