Beberapa Prinsip Dalam Memahami Tauhid

Rabu, 17 Juli 2013
بسم الله الرحمن الرحيم
Beberapa Prinsip Dalam Memahami Tauhid
Segala puji bagi Allah, shalawat dan salam semoga terlimpah kepada Rasulullah, keluarganya, sahabatnya, dan orang-orang yang mengikutinya hingga hari Kiamat, amma ba'du:
Berikut ini beberapa prinsip dalam memahami tauhid, semoga Allah Azza wa Jalla menjadikan penulisan risalah ini ikhlas karena-Nya dan bermanfaat, Allahumma aamiin.
1.    Allah Subhanahu wa Ta'ala menciptakan jin dan manusia untuk beribadah kepada-Nya.
Dalil terhadap prinsip ini adalah firman Allah Ta'ala,
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ
"Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku." (QS. Adz Dzaariyaat: 56)
Maksudnya adalah agar mereka hanya menyembah dan mengarahkan semua ibadah kepada Allah Subhaanahu wa Ta'ala saja (melakukan tauhid) dan meniadakan sesembahan selain-Nya serta mengisi kehidupan mereka di dunia dengan beribadah, yang nantinya Allah Azza wa Jalla akan memberikan balasan terhadap ibadah yang mereka jalankan dengan surga yang penuh kenikmatan.
Ketika manusia lengah terhadap tujuan ini, maka Allah Azza wa Jalla mengutus Rasul-Nya dan menurunkan kitab-Nya untuk mengingatkan manusia terhadap tujuan ini.
2.    Kalimat tauhid (Laailaahaillallah) terdiri dari nafyu dan itsbat.
Kalimat tauhid terdiri dari nafyu, yakni meniadakan sesembahan selain Allah apa pun bentuknya, dan menetapkan bahwa ibadah hanya ditujukan kepada Allah Azza wa Jalla saja.

Hadits-Hadits Tentang Tazkiyatun Nufus (4)

Minggu, 14 Juli 2013
بسم الله الرحمن الرحيم
Hadits-Hadits Tentang Tazkiyatun Nufus (4)
Segala puji bagi Allah, shalawat dan salam semoga terlimpah kepada Rasulullah, kepada keluarganya, para sahabatnya dan orang-orang yang mengikutinya hingga hari Kiamat, amma ba’du:
Berikut ini hadits-hadits tentang tazkiyatun nufus, yang kami kumpulkan dari beberapa kitab hadits. Semoga Allah Azza wa Jalla menjadikan pengumpulan hadits-hadits ini ikhlas karena-Nya dan menjadikan hati kita bersih, sehingga kita datang menghadap Allah Azza wa Jalla dengan hati yang selamat, Allahumma aamin.
Melihat Ke Bawah Dalam Urusan Dunia
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهم عَلَيْهِ وَسَلَّمَ انْظُرُوا إِلَى مَنْ أَسْفَلَ مِنْكُمْ وَلَا تَنْظُرُوا إِلَى مَنْ هُوَ فَوْقَكُمْ فَهُوَ أَجْدَرُ أَنْ لَا تَزْدَرُوا نِعْمَةَ اللَّهِ عَلَيْكُمْ
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Lihatlah orang yang berada di bawah kamu, dan jangan lihat orang yang berada di atas kamu, karena dengan begitu kamu tidak meremehkan nikmat Allah yang diberikan-Nya kepada kamu.” (HR. Bukhari-Muslim)
Bermu'amalah Yang Baik Dengan Orang Lain
عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ عَمْرٍو رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهم عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَمَنْ أَحَبَّ أَنْ يُزَحْزَحَ عَنِ النَّارِ وَيَدْخُلَ الْجَنَّةَ فَلْتَأْتِهِ مَنِيَّتُهُ وَهُوَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ وَلْيَأْتِ إِلَى النَّاسِ الَّذِى يُحِبُّ أَنْ يُؤْتَى إِلَيْهِ
Dari Abu Abdullah bin ‘Amr radhiyallahu 'anhuma ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Barang siapa yang ingin dijauhkan dari neraka dan masuk ke surga, maka datangilah kematian dalam keadaan beriman kepada Allah dan hari Akhir, dan hendaknya ia bersikap kepada orang lain dengan sikap yang yang ia suka jika dirinya disikapi dengannya.” (HR. Bukhari-Muslim)

Hadits-Hadits Tentang Tazkiyatun Nufus (3)

بسم الله الرحمن الرحيم
Hadits-Hadits Tentang Tazkiyatun Nufus (3)
Segala puji bagi Allah, shalawat dan salam semoga terlimpah kepada Rasulullah, kepada keluarganya, para sahabatnya dan orang-orang yang mengikutinya hingga hari Kiamat, amma ba’du:
Berikut ini hadits-hadits tentang tazkiyatun nufus, yang kami kumpulkan dari beberapa kitab hadits. Semoga Allah Azza wa Jalla menjadikan pengumpulan hadits-hadits ini ikhlas karena-Nya dan menjadikan hati kita bersih, sehingga kita datang menghadap Allah Azza wa Jalla dengan hati yang selamat, Allahumma aamin.
Berhati-Hati Terhadap Doa Orang Yang Terzalimi
عَنْ خُزَيْمَةَ بن ثَابِتٍ ، قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : " اتَّقُوا دَعْوَةَ الْمَظْلُومِ فَإِنَّهَا تُحْمَلُ عَلَى الْغَمَامِ ، يَقُولُ اللَّهُ جَلَّ جَلالُهُ : وَعِزَّتِي وَجَلالِي لأَنْصُرَنَّكَ وَلَوْ بَعْدَ حِينٍ "
Dari Khuzaimah bin Tsabit ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Berhati-hatilah dengan doa orang yang terzalimi, karena doanya akan diangkat ke atas langit, Allah Jalla Jalaaluh berfirman, “Demi kemuliaan dan keagungan-Ku, Aku akan menolongmu meskipun telah berlalu waktu yang lama.”  [HR. Thabrani dalam Al Kabir dan Adh Dhiyaa’, dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahihul Jaami’ no. 117].

Hadits-Hadits Tentang Tazkiyatun Nufus (2)

Rabu, 10 Juli 2013
بسم الله الرحمن الرحيم
Hadits-Hadits Tentang Tazkiyatun Nufus (2)
Segala puji bagi Allah, shalawat dan salam semoga terlimpah kepada Rasulullah, kepada keluarganya, para sahabatnya dan orang-orang yang mengikutinya hingga hari Kiamat, amma ba’du:
Berikut ini hadits-hadits tentang tazkiyatun nufus, yang kami kumpulkan dari beberapa kitab hadits. Semoga Allah Azza wa Jalla menjadikan pengumpulan hadits-hadits ini ikhlas karena-Nya dan menjadikan hati kita bersih, sehingga kita datang menghadap Allah Azza wa Jalla dengan hati yang selamat, Allahumma aamin.
Tetap Menyambung Tali Silaturrahim Meskipun Diputuskan
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ أَنَّ رَجُلاً قَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّ لِى قَرَابَةً أَصِلُهُمْ وَيَقْطَعُونِى وَأُحْسِنُ إِلَيْهِمْ وَيُسِيئُونَ إِلَىَّ وَأَحْلُمُ عَنْهُمْ وَيَجْهَلُونَ عَلَىَّ . فَقَالَ « لَئِنْ كُنْتَ كَمَا قُلْتَ فَكَأَنَّمَا تُسِفُّهُمُ الْمَلَّ وَلاَ يَزَالُ مَعَكَ مِنَ اللَّهِ ظَهِيرٌ عَلَيْهِمْ مَا دُمْتَ عَلَى ذَلِكَ ».
Dari Abu Hurairah, bahwa ada seorang laki-laki yang berkata, “Wahai Rasulullah, sesungguhnya saya punya kerabat yang saya sambung hubungan dengan mereka, tetapi mereka memutuskan hubungan denganku, aku berbuat baik kepada mereka, tetapi mereka berbuat buruk kepadaku. Aku memaafkan mereka, tetapi mereka berkata buruk kepadaku. Maka Beliau bersabda, “Sungguh, jika keadaanmu sebagaimana yang engkau katakan, maka engkau seakan-akan memberi makan mereka debu yang panas, dan senantiasa ada penolong bersamamu dari Allah terhadap mereka jika engkau tetap seperti itu.” [HR. Muslim].
Bertakwa Kepada Allah dan Berakhlak Mulia
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّ أَكْثَرَ مَا يُدْخِلُ النَّاسَ النَّارَ الْأَجْوَفَانِ قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ وَمَا الْأَجْوَفَانِ قَالَ الْفَرْجُ وَالْفَمُ قَالَ أَتَدْرُونَ أَكْثَرَ مَا يُدْخِلُ الْجَنَّةَ تَقْوَى اللَّهِ وَحُسْنُ الْخُلُقِ
Dari Abu Hurairah, dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, Beliau bersabda, “Sesungguhnya sesuatu yang paling banyak memasukkan manusia ke neraka adalah dua dua rongga.” Para sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah, apa itu dua rongga?” Beliau menjawab, “Yaitu mulut dan farji (kemaluan).” Beliau juga bersabda, “Tahukah kamu sesuatu yang paling banyak memasukkan (seseorang) ke surga? Yaitu takwa kepada Allah dan akhlak yang mulia.”   [HR. Ahmad].

Hadits-Hadits Tentang Tazkiyatun Nufus (1)

بسم الله الرحمن الرحيم
Hadits-Hadits Tentang Tazkiyatun Nufus (1)
Segala puji bagi Allah, shalawat dan salam semoga terlimpah kepada Rasulullah, kepada keluarganya, para sahabatnya dan orang-orang yang mengikutinya hingga hari Kiamat, amma ba’du:
Berikut ini hadits-hadits tentang tazkiyatun nufus, yang kami kumpulkan dari beberapa kitab hadits. Semoga Allah Azza wa Jalla menjadikan pengumpulan hadits-hadits ini ikhlas karena-Nya dan menjadikan hati kita bersih, sehingga kita datang menghadap Allah Azza wa Jalla dengan hati yang selamat, Allahumma aamin.
Mengikhlaskan Amal Karena Allah
عَنْ عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صلى الله عليه وسلم يَقُوْلُ : إِنَّمَا اْلأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ وَإِنَّمَا لِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى . فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إِلَى اللهِ وَرَسُوْلِهِ فَهِجْرَتُهُ إِلَى اللهِ وَرَسُوْلِهِ، وَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ لِدُنْيَا يُصِيْبُهَا أَوْ امْرَأَةٍ يَنْكِحُهَا فَهِجْرَتُهُ إِلَى مَا هَاجَرَ إِلَيْهِ .
Dari Umar bin Al Khattab radhiyallahu 'anhu, dia berkata: Saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Sesungguhnya amalan itu tergantung niatnya, dan sesungguhnya setiap orang  (akan dibalas) berdasarkan niatnya. Barang siapa yang hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya tertuju kepada Allah dan Rasul-Nya. Barang siapa yang hijrahnya karena dunia yang hendak diperolehnya atau karena wanita yang hendak dinikahinya maka hijrahnya sesuai kepada apa yang diniatkannya. [HR. Bukhari dan Muslim].
Mendahulukan Keridhaan Allah Azza wa Jalla
عَنْ عَائِشَةَ ، قَالَتْ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : « مَنِ الْتَمَسَ رِضَى اللهِ بِسَخَطِ النَّاسِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ ، وَأَرْضَى النَّاسَ عَنْهُ ، وَمَنِ الْتَمَسَ رِضَا النَّاسِ بِسَخَطِ اللهِ سَخِطَ اللهُ عَلَيْهِ ، وَأَسْخَطَ عَلَيْهِ النَّاسَ ».
Dari Aisyah radhiyallahu 'anha, ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Barang siapa yang mencari keridhaan Allah dengan kemurkaan manusia, maka Allah akan ridha kepadanya dan Dia akan membuat manusia ridha kepadanya. Dan barang siapa yang mencari keridhaan manusia dengan kemurkaan Allah, maka Allah akan murka kepadanya dan Dia akan menjadikan manusia murka kepadanya” [HR. Ibnu Hibban dalam Shahihnya].

Masing-Masing Kita Adalah Pemimpin

Sabtu, 06 Juli 2013
بسم الله الرحمن الرحيم
Masing-Masing Kita Adalah Pemimpin
Segala puji bagi Allah, shalawat dan salam semoga terlimpah kepada Rasulullah, kepada keluarganya, kepada para sahabatnya dan orang-orang yang mengikutinya hingga hari Kiamat, amma ba’du:
Berikut ini pembahasan tentang tanggung jawab pemimpin terhadap orang yang dipimpinnya atau atasan terhadap bawahannya, semoga Allah Subhaanahu wa Ta'ala menjadikan penyusunan risalah ini ikhlas karena-Nya dan bermanfaat, Allahumma aamin.
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
«كُلُّكُمْ رَاعٍ فَمَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ، فَالأَمِيرُ الَّذِي عَلَى النَّاسِ رَاعٍ وَهُوَ مَسْئُولٌ عَنْهُمْ، وَالرَّجُلُ رَاعٍ عَلَى أَهْلِ بَيْتِهِ وَهُوَ مَسْئُولٌ عَنْهُمْ، وَالمَرْأَةُ رَاعِيَةٌ عَلَى بَيْتِ بَعْلِهَا وَوَلَدِهِ وَهِيَ مَسْئُولَةٌ عَنْهُمْ، وَالعَبْدُ رَاعٍ عَلَى مَالِ سَيِّدِهِ وَهُوَ مَسْئُولٌ عَنْهُ، أَلاَ فَكُلُّكُمْ رَاعٍ وَكُلُّكُمْ مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ
"Masing-masing kalian adalah pemimpin, dan ia akan dimintai pertanggungjawaban tentang orang yang dipimpinnya. Renguasa adalah pemimpin bagi manusia, dan dia akan diminta pertanggungjawaban tentang mereka. Seorang laki-laki adalah pemimpin bagi keluarganya dan dia akan diminta pertanggungjawaban tentang mereka. Wanita adalah pemimpin bagi rumah suaminya dan anaknya, dan dia akan diminta pertanggungjawaban tentang mereka. Seorang budak adalah pemimpin terhadap harta tuannya, dan dia akan diminta pertanggungjawaban tentang harta yang diurusnya. Ingatlah, masing-masing kalian adalah pemimpin dan masing-masing kalian akan diminta pertanggungjawaban tentang kepemimpinannya." (HR. Bukhari dan Muslim dari Abdullah bin Umar)

40 Hadits Tentang Wanita (Bag. 4)

Rabu, 03 Juli 2013
بسم الله الرحمن الرحيم
40 Hadits Tentang Wanita (Bag. 4)
Segala puji bagi Allah, shalawat dan salam semoga terlimpah kepada Rasulullah, kepada keluarganya, para sahabatnya dan orang-orang yang mengikutinya hingga hari Kiamat, amma ba’du:
Berikut ini lanjutan 40 hadits tentang wanita yang disusun oleh Muhammad bin Syakir Asy Syariif yang telah kami terjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Semoga Allah Azza wa Jalla menjadikan penerjemahan risalah ini ikhlas karena-Nya dan bermanfaat, Allahumma aamin.
Bab: Wanita mewarnai kuku tangan dan kaki
عَنْ عَائِشَةَ - رضي الله عنها -قَالَتْ:أَوْمَتِ امْرَأَةٌ مِنْ وَرَاءِ سِتْرٍ بِيَدِهَا كِتَابَ اللهِ إِلَى رَسُوْلِ اللهِ - صلى الله عليه وسلم - فَقَبَضَ النَّبِيُّ - صلى الله عليه وسلم - يَدَهُ فَقَالَ: مَا أَدْرِىْ أَيَدَ رَجُلٍ أَمْ يَدَ امْرَأَةٍ قَالَتْ: بَلِ امْرَأَةٌ قَالَ: لَوْ كُنْتِ امْرَأَةً لَغَيَّرْتِ أَظَافِرَكَ يَعْنِي بِالْحِنَّاءِ.
38. Dari Aisyah radhiyallahu 'anha ia berkata: Ada seorang wanita yang memberikan kitabullah dengan tangannya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dari balik tirai, lalu Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam memegang tangannya dan berkata, “Saya tidak mengetahui apakah ini tangan laki-laki atau tangan wanita?" Ia menjawab, "Bahkan tangan wanita," maka Beliau bersabda, "Kalau kamu wanita seharusnya kamu rubah kuku-kukumu", yakni dengan inai." (Hasan, diriwayatkan oleh Abu Dawud dan Nasa'i)

Kisah Umar bin Khaththab radhiyallahu 'anhu (Bag. 3)

بسم الله الرحمن الرحيم

Kisah Umar bin Khaththab radhiyallahu 'anhu (Bag. 3)
Segala puji bagi Allah, shalawat dan salam semoga terlimpah kepada Rasulullah, kepada keluarganya, kepada para sahabatnya dan orang-orang yang mengikutinya hingga hari Kiamat, amma ba’du:
Berikut ini lanjutan kisah Umar bin Khaththab Al Faruq radhiyallahu 'anhu, semoga Allah Azza wa Jalla menjadikan penulisan risalah ini ikhlas karena-Nya dan bermanfaat, Allahumma aamin.
Kisah Umar dan ibu anak yatim
Pada suatu malam, Amirul mukminin Umar keluar berjalan di beberapa jalan Madinah agar hatinya tenteram melihat kondisi rakyatnya yang baik. Tiba-tiba, ia melihat pemandangan yang aneh, ia melihat di tengah kegelapan malam ada sebuah api yang menyala dari jauh.
Saat Umar mendekatinya bersama budaknya yang bernama Aslam, maka ia menemukan seorang wanita yang menyalakan api dan menaruh panci besar di atasnya, sedangkan di sampingnya ada anak-anak yang masih kecil berteriak karena kelaparan. Anak yang satu berkata, "Umi, aku mau makan." Yang satu lagi berkata, "Umi, aku akan mati karena kelaparan." Yang lain lagi hanya berteriak menangis tidak bisa bicara, maka Umar tertegun dengan kejadian itu dan bertanya kepadanya tentang sebab anaknya menangis.

Kisah Umar bin Khaththab radhiyallahu 'anhu (Bag. 2)

بسم الله الرحمن الرحيم
Kisah Umar bin Khaththab radhiyallahu 'anhu (Bag. 2)
Segala puji bagi Allah, shalawat dan salam semoga terlimpah kepada Rasulullah, kepada keluarganya, kepada para sahabatnya dan orang-orang yang mengikutinya hingga hari Kiamat, amma ba’du:
Berikut ini lanjutan kisah Umar bin Khaththab Al Faruq radhiyallahu 'anhu, semoga Allah Azza wa Jalla menjadikan penulisan risalah ini ikhlas karena-Nya dan bermanfaat, Allahumma aamin.
Ketika Rasul shallallahhu 'alaihi wa sallam wafat
Ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam wafat, maka Umar belum yakin akan wafatnya Beliau sehingga ia menolak berita tentang wafatnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam sampai Abu Bakar membacakan ayat,
وَمَا مُحَمَّدٌ إِلاَّ رَسُولٌ قَدْ خَلَتْ مِن قَبْلِهِ الرُّسُلُ أَفَإِن مَّاتَ أَوْ قُتِلَ انقَلَبْتُمْ عَلَى أَعْقَابِكُمْ وَمَن يَنقَلِبْ عَلَىَ عَقِبَيْهِ فَلَن يَضُرَّ اللّهَ شَيْئًا وَسَيَجْزِي اللّهُ الشَّاكِرِينَ
"Muhammad itu tidak lain hanyalah seorang rasul, sungguh telah berlalu sebelumnya beberapa orang rasul. Apakah jika dia wafat atau dibunuh kamu berbalik ke belakang (murtad)? Barang siapa yang berbalik ke belakang, maka ia tidak dapat mendatangkan mudharat kepada Allah sedikit pun, dan Allah akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur." (QS. Ali Imraan: 144)
Ketika itulah Umar menerima berita itu.
Dan pada saat terjadi perselisihan pendapat antara kaum Muhajirin dan Anshar tentang khalifah bagi kaum muslim setelah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, maka Umar memutuskan perselisihan itu dengan berkata, "Bukankah kalian tahu, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memerintahkan Abu Bakar untuk shalat mengimami manusia, siapakah di antara kalian yang senang mendahului Abu Bakar?" Mereka menjawab, "Kami berlindung kepada Allah dari mendahului Abu Bakar."

Kisah Umar bin Khaththab radhiyallahu 'anhu (Bag. 1)

بسم الله الرحمن الرحيم
Kisah Umar bin Khaththab radhiyallahu 'anhu (Bag. 1)
Segala puji bagi Allah, shalawat dan salam semoga terlimpah kepada Rasulullah, kepada keluarganya, kepada para sahabatnya dan orang-orang yang mengikutinya hingga hari Kiamat, amma ba’du:
Berikut ini kisah Umar bin Khaththab Al Faruq radhiyallahu 'anhu, semoga Allah Azza wa Jalla menjadikan penulisan risalah ini ikhlas karena-Nya dan bermanfaat, Allahumma aamin.
Pada masa jahiliyyah
Umar bin Khaththab lahir 13 tahun setelah tahun gajah. Ia berasal dari kabilah Bani 'Addiy. Ia seorang yang kuat dan pemberani, dihormati oleh orang yang dekat dan yang jauh. Ia seorang yang pandai membaca dan menulis, dan sebagai orang yang cerdas dan fasih. Dalam dirinya terdapat bakat dan kemampuan yang menjadikannya cocok menjadi duta orang-orang Quraisy di masa Jahiliyyah antara beberapa kabilah, terutama ketika terjadi peperangan.
Masuk Islamnya Umar
Sebelumnya Umar bin Khaththab sebagai orang yang bersikap keras terhadap Islam dan pemeluknya. Dan ketika itu keadaan kaum muslimin masih lemah. Hingga akhirnya Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam berdoa, "Ya Allah, muliakanlah Islam dengan orang yang lebih Engkau cintai di antara dua orang ini, yaitu Abu Jahal bin Hisyam atau Umar bin Khaththab." (HR. Tirmidzi, dan dishahihkan oleh Al Albani dalam Al Misykaat (6036))
 

ENSIKLOPEDI ISLAM Copyright © 2011-2012 | Powered by Blogger