Kumpulan Hadits Arba'in Nawawi dan Kandungannya (6)

Rabu, 27 Februari 2013

بسم الله الرحمن الرحيم
Kumpulan Hadits Arba'in Nawawi dan Kandungannya (6)
Segala puji bagi Allah, shalawat dan salam semoga terlimpah kepada Rasulullah, kepada keluarganya, para sahabatnya dan orang-orang yang mengikutinya hingga hari Kiamat, amma ba’du:
Berikut ini lanjutan kumpulan hadits Arba'in karya Imam Nawawi rahimahullah, kami sebutkan dalam risalah ini mengingat di dalamnya terdapat kaedah-kaedah penting dalam Islam. Kami pun membuatkan tarjamah (tema) terhadapnya yang insya Allah dapat mewakili kandungan hadits secara umum sekaligus kandungannya secara singkat.  Semoga Allah Azza wa Jalla menjadikan penyusunan risalah ini ikhlas karena-Nya dan bermanfaat, Allahumma aamin.
Semua Amal Saleh Adalah Sedekah
عَنْ أَبِي ذَرٍّ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ : أَنَّ نَاساً مِنْ أَصْحَابِ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالُوا لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَا رَسُوْلَ اللهِ، ذَهَبَ أَهْلُ الدُّثُوْرِ بِاْلأُجُوْرِ يُصَلُّوْنَ كَمَا نُصَلِّي، وَيَصُوْمُوْنَ كَمَا نَصُوْمُ، وَتَصَدَّقُوْنَ بِفُضُوْلِ أَمْوَالِهِمْ قَالَ : أَوَ لَيْسَ قَدْ جَعَلَ اللهُ لَكُمْ مَا يَتَصَدَّقُوْنَ : إِنَّ لَكُمْ بِكُلِّ تَسْبِيْحَةٍ صَدَقَةً وَكُلِّ تَكْبِيْرَةٍ صَدَقَةً وَكُلِّ تَحْمِيْدَةٍ صَدَقَةً، وَكُلِّ تَهْلِيْلَةٍ صَدَقَةً وَأَمْرٍ بِالْمَعْرُوْفِ صَدَقَةً وَنَهْيٍ عَن مُنْكَرٍ صَدَقَةً وَفِي بُضْعِ أَحَدِكُمْ صَدَقَةً قَالُوا  : يَا رَسُوْلَ اللهِ أَيَأْتِي أَحَدُنَا شَهْوَتَهُ وَيَكُوْنُ لَهُ فِيْهَا أَجْرٌ ؟ قَالَ : أَرَأَيْتُمْ لَوْ وَضَعَهَا فِي حَرَامٍ أَكَانَ عَلَيْهِ وِزْرٌ ؟ فَكَذَلِكَ إِذَا وَضَعَهَا فِي الْحَلاَلِ كَانَ لَهُ أَجْرٌ .
Dari Abu Dzar radhiyallahu 'anhu: Bahwa sejumlah orang dari sahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam[i] berkata kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, “Wahai Rasululullah, orang-orang kaya telah pergi dengan membawa pahala yang banyak, mereka shalat sebagaimana kami shalat, mereka berpuasa sebagaimana kami berpuasa dan mereka bersedekah dengan kelebihan harta mereka (sedangkan kami tidak dapat melakukannya)?" Beliau bersabda, "Bukankah Allah telah menjadikan bagi kamu jalan untuk bersedekah? Sesungguhnya setiap tasbih (ucapan subhaanallah) merupakan sedekah, setiap takbir merupakan sedekah, setiap tahmid merupakan sedekah, setiap tahlil (ucapan Laailaahaillallah) merupakan sedekah, amar ma’ruf-nahi munkar merupakan sedekah dan setiap berjima' merupakan sedekah.” Mereka bertanya, "Wahai Rasulullah, Apakah jika seseorang di antara kami menyalurkan syahwatnya akan memperoleh pahala?" Beliau bersabda, "Bagaimana pendapat kamu, jika ditaruh di tempat yang haram, bukankah ia akan mendapatkan dosa? Maka jika hal tersebut ditaruh pada tempat yang halal, ia akan mendapatkan pahala." (HR. Muslim)
Kandungan Hadits:
1.     Kecintaan yang tinggi para sahabat terhadap kebaikan dan berlomba-lombanya mereka untuk beramal saleh. Inilah perlombaan yang utama.
2.     Bersedihnya para sahabat karena amal saleh yang tidak sempat mereka kerjakan.
3.     Sepatutnya seorang muslim bersegera kepada kebaikan dan amal saleh.
4.     Sebagian ulama berdalih dengan hadits ini bahwa orang kaya yang bersyukur lebih utama daripada orang fakir yang sabar.
5.     Luasnya karunia Allah dan rahmat-Nya karena Dia menjadikan pintu-pintu kebaikan begitu banyak.
6.     Amal saleh merupakan sedekah.
7.     Keutamaan Dzikrullah, dan bahwa hal itu merupakan sedekah terhadap diri sendiri.
8.     Keutamaan amr ma'ruf dan nahi munkar.
9.     Bolehnya menggunakan qiyas.
10. Anjuran bertanya terhadap hal yang bermanfaat bagi seorang muslim yang dengannya seseorang mencapai derajat yang tinggi.
11. Imam Nawawi rahimahullah berkata, "Dalam hadits ini terdapat dalil, bahwa perkara yang mubah bisa menjadi ketaatan dengan niat yang benar."

Penjelasan Singkat Rukun Islam

Sabtu, 23 Februari 2013

بسم الله الرحمن الرحيم

Penjelasan Singkat Rukun Islam
Segala puji bagi Allah, shalawat dan salam semoga terlimpah kepada Rasulullah, kepada keluarganya, kepada para sahabatnya dan orang-orang yang mengikutinya hingga hari Kiamat, amma ba’du:
Berikut ini pembahasan tentang rukun Islam, semoga Allah Azza wa Jalla menjadikan penulisan risalah ini ikhlas karena-Nya dan bermanfaat, Allahumma aamin.
Rukun Islam berjumlah lima, yaitu:
1.     Bersaksi bahwa tidak ada tuhan yang berhak disembah selain Allah dan bahwa Muhammad adalah utusan Allah.
2.     Mendirikan shalat
3.     Menunaikan zakat
4.     Berpuasa Ramadhan
5.     Pergi Haji jika mampu.
Dalil Rukun Islam
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
«بُنِيَ الْإِسْلَامُ عَلَى خَمْسَةٍ، عَلَى أَنْ يُوَحَّدَ اللهُ ، وَإِقَامِ الصَّلَاةِ، وَإِيتَاءِ الزَّكَاةِ، وَصِيَامِ رَمَضَانَ، وَالْحَجِّ»
"Islam dibangun di atas lima dasar, yaitu seorang mentauhidkan Allah (bersyahadat), mendirikan shalat, menunaikan zakat, berpuasa Ramadhan, dan berhaji." (HR. Bukhari dan Muslim dari Ibnu Umar, namun lafaz ini milik Muslim).
Makna Rukun
Rukun artinya tiang penopang. Oleh karena itu, rukun Islam berarti tiang penopang agama Islam. Hal itu, karena agama Islam berdasarkan hadits Ibnu Umar di atas seperti sebuah bangunan, dimana tiang-tiang penopang atau penegaknya adalah rukun Islam yang lima itu. Dari sini kita ketahui tingginya kedudukan lima rukun tersebut dalam Islam dan tidak patutnya bagi seorang muslim meremehkannya.

Kumpulan Hadits Arba'in Nawawi dan Kandungannya (5)


بسم الله الرحمن الرحيم
Kumpulan Hadits Arba'in Nawawi dan Kandungannya (5)
Segala puji bagi Allah, shalawat dan salam semoga terlimpah kepada Rasulullah, kepada keluarganya, para sahabatnya dan orang-orang yang mengikutinya hingga hari Kiamat, amma ba’du:
Berikut ini lanjutan kumpulan hadits Arba'in karya Imam Nawawi rahimahullah, kami sebutkan dalam risalah ini mengingat di dalamnya terdapat kaedah-kaedah penting dalam Islam. Kami pun membuatkan tarjamah (tema) terhadapnya yang insya Allah dapat mewakili kandungan hadits secara umum sekaligus kandungannya secara singkat.  semoga Allah Azza wa Jalla menjadikan pennyusunan risalah ini ikhlas karena-Nya dan bermanfaat, Allahumma aamin.
Membatasi Diri dengan Yang Wajib Dapat Memasukkan Seseorang Ke Surga, Lalu Bagaimana Dengan Orang Yang Menambah Dengan Amalan Sunat?
عَنْ أَبِي عَبْدِ اللهِ جَابِرْ بْنِ عَبْدِ اللهِ الأَنْصَارِي رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا : أَنَّ رَجُلاً سَأَلَ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ : أَرَأَيْتَ إِذَا صَلَّيْتُ اْلمَكْتُوْبَاتِ، وَصُمْتُ رَمَضَانَ، وَأَحْلَلْتُ الْحَلاَلَ، وَحَرَّمْت الْحَرَامَ، وَلَمْ أَزِدْ عَلَى ذَلِكَ شَيْئاً، أَأَدْخُلُ الْجَنَّةَ ؟ قَالَ : نَعَمْ .
Dari Abu Abdullah Jabir bin Abdullah Al Anshary radhiyallahu 'anhuma, bahwa seseorang pernah bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, sambil berkata, “Bagaimana pendapatmu jika saya melaksanakan shalat yang wajib, berpuasa Ramadhan, menghalalkan yang halal dan mengharamkan  yang haram[i] dan saya tidak menambah lagi, apakah saya akan masuk surga?". Beliau menjawab, "Ya." (HR. Muslim)
Kandungan Hadits:
1.     Membatasi diri dengan yang wajib dapat memasukkan seseorang ke surga.
2.     Berusaha untuk bertanya terhadap sesuatu yang dapat memasukkan seseorang ke surga.
3.     Surga adalah cita-cita setiap muslim.
4.     Bahwa barang siapa yang mengerjakan kewajiban dan meninggalkan yang haram, maka yang demikian merupakan sebab untuk masuk surga dan terhindar dari neraka.
5.     Yang wajib lebih utama dan lebih didahulukan daripada yang sunat.
6.     Seorang yang membatasi diri dengan yang wajib tidak dicela.
7.     Hendaknya seorang muslim bertanya kepada Ahli Ilmu tentang perkara yang tidak diketahuinya.
Bersegera Kepada Kebaikan
عَنْ أَبِيْ مَالِكْ الْحَارِثِي ابْنِ عَاصِمْ اْلأَشْعَرِي رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : الطُّهُوْرُ شَطْرُ اْلإِيْمَانِ، وَالْحَمْدُ للهِ تَمْلأُ الْمِيْزَانِ، وَسُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ للهِ تَمْلأُ – أَوْ تَمْلآنِ – مَا بَيْنَ السَّمَاءِ وَاْلأَرْضِ، وَالصَّلاَةُ نُوْرٌ، وَالصَّدَقَةُ بُرْهَانٌ، وَالصَّبْرُ ضِيَاءٌ وَالْقُرْآنُ حُجَّةٌ لَكَ أَوْ عَلَيْكَ . كُلُّ النَّاسِ يَغْدُو فَباَئِعٌ نَفْسَهُ فَمُعْتِقُهَا أَوْ مُوْبِقُهَا
Dari Abu Malik Al Haritsy bin ‘Ashim Al ‘Asy’ary radhiyallahu 'anhu dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Bersuci sebagian dari iman, Al Hamdulillah dapat memenuhi timbangan[ii], Subhanallah dan Al Hamdulillah dapat memenuhi antara langit dan bumi. Shalat adalah cahaya, sedekah adalah bukti[iii], sabar adalah cahaya. Al Quran dapat menjadi hujjah yang meringankanmu atau yang memberatkanmu. Semua manusia berangkat menjual dirinya[iv], ada yang membebaskan dirinya (dari kehinaan dan azab) dan yang menghancurkan dirinya. (HR. Muslim).

Kumpulan Hadits Arba'in Nawawi dan Kandungannya (4)

Minggu, 17 Februari 2013

بسم الله الرحمن الرحيم

Kumpulan Hadits Arba'in Nawawi dan Kandungannya (4)
Segala puji bagi Allah, shalawat dan salam semoga terlimpah kepada Rasulullah, kepada keluarganya, para sahabatnya dan orang-orang yang mengikutinya hingga hari Kiamat, amma ba’du:
Berikut ini lanjutan kumpulan hadits Arba'in karya Imam Nawawi rahimahullah, kami sebutkan dalam risalah ini mengingat di dalamnya terdapat kaedah-kaedah penting dalam Islam. Kami pun membuatkan tarjamah (tema) terhadapnya yang insya Allah dapat mewakili kandungan hadits secara umum sekaligus kandungannya secara singkat.  semoga Allah Azza wa Jalla menjadikan pennyusunan risalah ini ikhlas karena-Nya dan bermanfaat, Allahumma aamin.
Menjauhi Sikap Marah
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَنَّ رَجُلاً قَالَ لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: أَوْصِنِي، قَالَ :لاَ تَغْضَبْ فَرَدَّدَ مِرَاراً، قَالَ: لاَ تَغْضَبْ  [رواه البخاري]
Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, bahwa seseorang berkata kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, "Nasihatilah saya." Beliau bersabda, "Jangan kamu marah." Beliau mengatakan hal itu berkali-kali, yakni, "Jangan kamu marah." (HR. Bukhari )
Kandungan Hadits:
1.     Mengobati setiap orang yang sakit dengan obat yang sesuai dengan penyakitnya. Hal ini jika memang benar bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam mengkhususkan orang ini dengan wasiat tesebut, karena orang tersebut adalah pemarah.
2.     Sepatutnya bagi mufti dan pengajar memperhatikan keadaan penanya dan pelajar, serta berbicara dengannya sesuai keadaannya.
3.     Peringatan terhadap marah, karena ia menghimpun keburukan, serta menjaga diri darinya merupakan penghimpun kebaikan.
4.     Perintah memiliki akhlak yang apabila seseorang memilikinya, maka akan hilang marah tersebut ketika terdapat sebab-sebabnya, seperti dermawan, santun, malu, tawadhu’ dan siap memikul beban, menjaga diri dari gangguan, memaafkan, menahan marah, dan akhlak mulia lainnya.
5.     Di antara cara mencegah sikap marah berdasarkan hadits-hadits yang lain adalah berta'awwudz dan berpindah posisi (dari berdiri ke duduk, dan dari duduk ke berbaring).

Fiqh Iqamat

Kamis, 14 Februari 2013

بسم الله الرحمن الرحيم

Fiqh Iqamat
Segala puji bagi Allah, shalawat dan salam semoga terlimpah kepada Rasulullah, kepada keluarganya, kepada para sahabatnya dan orang-orang yang mengikutinya hingga hari Kiamat, amma ba’du:
Berikut ini pembahasan tentang fiqh iqamat, semoga Allah Azza wa Jalla menjadikan penulisan risalah ini ikhlas karena-Nya dan bermanfaat, Allahumma aamin.
Ta'rif (Definisi) Iqamat
Iqamat secara bahasa artinya membangungkan orang yang duduk. Secara istilah syara', iqamat adalah pemberitahuan untuk berdiri shalat dengan bacaan tertentu sebagaimana yang diterangkan syariat.
Hukum Iqamat
Iqamat sebagaimana azan hukumnya masyru' (disyariatkan) bagi laki-laki dalam shalat lima waktu saja. Hukumnya fardhu kifayah, dimana jika ada yang melakukannya, maka yang lain tidak diwajibkan, karena keduanya (azan dan iqamat) adalah syiar Islam. Oleh karena itu, tidak boleh meniadakannya.
Tatacara Iqamat
Ada 3 cara iqamat, yaitu:
1.             Menyebutkan takbir pertama sebanyak empat kali, sedangkan kalimat setelahnya dua kali-dua kali selain yang terakhir (semuanya berjumlah 17 kalimat), yaitu:
اللَّهُ أَكْبَرُ     4
Artinya: Allah Mahabesar (4X)
أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ   2
Artinya: Aku bersaksi bahwa tidak ada tuhan yang berhak disembah kecuali Allah (2X)
أَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ  2
Artinya: Aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah (2X)
حَيَّ عَلَى الصَّلَاةِ   2
Artinya: Marilah kita shalat (2X)
حَيَّ عَلَى الْفَلَاحِ    2
Artinya: Marilah kita menuju kebahagiaan (2X)
قَدْ قَامَتِ الصَّلَاةُ   2
Artinya: Sungguh, shalat telah ditegakkan (2X)
اللَّهُ أَكْبَرُ     2
Artinya: Allah Mahabesar (2X)
لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ    1
Artinya: Tidak ada tuhan yang berhak disembah selain Allah (1X).
Tatacara seperti ini berdasarkan hadits Abu Mahdzurah, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam mengajarkan kepadanya azan dengan jumlah 19 kalimat, sedangkan iqamat dengan jumlah 17 kalimat (Hadits ini diriwayatkan oleh Lima orang Ahli Hadits dan dishahihkan oleh Tirmidzi).

Download Beberapa Kitab Bermanfaat (B. Arab)

Minggu, 10 Februari 2013

بسم الله الرحمن الرحيم
Download Beberapa Kitab Bermanfaat (B. Arab)
Segala puji bagi Allah, shalawat dan salam semoga terlimpah kepada Rasulullah, kepada keluarganya, kepada para sahabatnya dan orang-orang yang mengikutinya hingga hari Kiamat, amma ba’du:
Berikut ini beberapa kitab bermanfaat yang perlu Anda miliki, silahkan download kitabnya di bawah ini, semoga Allah Azza wa Jalla menjadikan usaha ini ikhlas karena-Nya dan bermanfaat, Allahumma aamin.
Kitab Tafsir
Tafsir Thobary (1 ، 2 ، 3 ، 4 ، 5 ، 6 ، 7 ، 8 ، 9 ، 10 ، 11 ، 12 ، 13 ، 14 ، 15 ، 16 ، 17 ، 18 ، 19 ، 20 .)

Kitab Hadits

Kitab Fiqh Syafi'i

Kitab Fiqh Hanafi

Kitab Fiqh Maliki

Kompilasi Kitab

Beberapa Kitab Berbahasa Arab dengan format chm

Taqribut Tahdzib — ibn Hajar.chm


Ensiklopedi Anak Muslim

Ummahaatul Mukminin

Wallahu a'lam, wa shallallahu 'alaa Nabiyyina Muhammad wa 'ala alihi wa shahbihi wa sallam.
Marwan bin Musa
Sumber: Berbagai website, islamspirit.com, my-syamilah.blogspot.com, tarbiyahummah.wordpress.com, dll.
 

ENSIKLOPEDI ISLAM Copyright © 2011-2012 | Powered by Blogger