Kumpulan Hadits Arba'in Nawawi dan Kandungannya (2)

Minggu, 27 Januari 2013
بسم الله الرحمن الرحيم
Kumpulan Hadits Arba'in Nawawi dan Kandungannya (2)
Segala puji bagi Allah, shalawat dan salam semoga terlimpah kepada Rasulullah, kepada keluarganya, para sahabatnya dan orang-orang yang mengikutinya hingga hari Kiamat, amma ba’du:
Berikut ini lanjutan kumpulan hadits Arba'in karya Imam Nawawi rahimahullah, kami sebutkan dalam risalah ini mengingat di dalamnya terdapat kaedah-kaedah penting dalam Islam. Kami pun membuatkan tarjamah (tema) terhadapnya yang insya Allah dapat mewakili kandungan hadits secara umum sekaligus kandungannya secara singkat.  semoga Allah Azza wa Jalla menjadikan pennyusunan risalah ini ikhlas karena-Nya dan bermanfaat, Allahumma aamin.
Larangan Berbuat Bid'ah (mengada-ada) Dalam Agama
عَنْ أُمِّ الْمُؤْمِنِيْنَ أُمِّ عَبْدِ اللهِ عَائِشَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهَا قَالَتْ : قَالَ رَسُوْلُ الله صلى الله عليه وسلم : مَنْ أَحْدَثَ فِي أَمْرِنَا هَذَا مَا لَيْسَ مِنْهُ فَهُوَ  رَدٌّ. [رواه البخاري ومسلم وفي رواية لمسلم : مَنْ عَمِلَ عَمَلاً لَيْسَ عَلَيْهِ أَمْرُنَا فَهُوَ رَدٌّ ]
Dari Ummul Mukminin; Ummu Abdillah Aisyah radhiyallahu ‘anhu dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Barang siapa yang mengada-ada dalam urusan (agama) kami ini yang bukan berasal darinya, maka ia tertolak. (HR. Bukhari dan Muslim, sedangkan dalam riwayat Muslim disebutkan, "Barang siapa yang melakukan suatu perbuatan (ibadah) yang tidak kami perintahkan, maka dia tertolak.").

Cara Menegakkan Islam

Jumat, 25 Januari 2013

بسم الله الرحمن الرحيم
Cara Menegakkan Islam
Segala puji bagi Allah, shalawat dan salam semoga terlimpah kepada Rasulullah, kepada keluarganya, kepada para sahabatnya dan orang-orang yang mengikutinya hingga hari Kiamat, amma ba’du:
Berikut ini pembahasan tentang cara menegakkan Islam, semoga Allah Azza wa Jalla menjadikan penulisan risalah ini ikhlas karena-Nya dan bermanfaat, Allahumma aamin.
Ketahuilah wahai saudaraku, bahwa tujuan utama dalam Islam adalah agar orang-orang beribadah hanya kepada Allah saja (tauhid), melaksanakan perintah-Nya dan menjauhi larangan-larangan-Nya. Allah Subhaanahu wa Ta'aala berfirman:
وَيَكُونَ الدِّينُ لِلّهِ
“Dan (sehingga) ketaatan itu hanya semata-mata untuk Allah.” (QS. Al Baqarah: 193)
Adapun daulah (negara) atau khilafah (kekhalifahan) adalah sarana untuk menjaga agama agar tetap terpelihara dan terlaksana ajaran-ajarannya dengan sempurna dan untuk mengatur dunia. Oleh karena itu, menegakkan khilafah atau daulah Islam hukumnya fardhu kifayah karena sebab ini. Dalam kaedah fiqh disebutkan,
مَالاَ يَتِمُّ الْوَاجِبُ إِلاَّ بِهِ فَهُوَ وَاجِبٌ
“Suatu kewajiban yang tidak sempurna kecuali dengannya, maka sarana penyempurna itu menjadi wajib.”
Banyak orang yang keliru dalam menegakkan Islam, mereka mengira bahwa satu-satunya cara untuk menegakkan Islam adalah dengan memegang kekuasaan. Karena pemahaman ini, banyak orang-orang yang berusaha menggulingkan penguasa baik dengan cara membuat partai, memperbanyak massa maupun dengan cara lainnya. Padahal yang diinginkan oleh Islam adalah agar pemerintah menjalankan ajaran Islam sebagaimana rakyat pun diperintahkan menjalankan ajaran Islam, bukan menggulingkan kekuasaan mereka. Bahkan keinginan untuk mengganti kekuasaan mereka adalah salah satu penghalang mereka (pemerintah) menerima dakwah.

Kumpulan Hadits Arba'in Nawawi dan kandungannya (1)

Sabtu, 19 Januari 2013

بسم الله الرحمن الرحيم
Kumpulan Hadits Arba'in Nawawi dan Kandungannya (1)
Segala puji bagi Allah, shalawat dan salam semoga terlimpah kepada Rasulullah, kepada keluarganya, para sahabatnya dan orang-orang yang mengikutinya hingga hari Kiamat, amma ba’du:
Berikut ini kumpulan hadits Arba'in karya Imam Nawawi rahimahullah, kami sebutkan dalam risalah ini mengingat di dalamnya terdapat kaedah-kaedah penting dalam Islam. Kami pun membuatkan tarjamah (tema) terhadapnya yang insya Allah dapat mewakili kandungan hadits secara umum sekaligus kandungannya secara singkat.  semoga Allah Azza wa Jalla menjadikan penyusunan risalah ini ikhlas karena-Nya dan bermanfaat, Allahumma aamin.
Amal seseorang Tergantung Niatnya
عَنْ أَمِيْرِ الْمُؤْمِنِيْنَ أَبِيْ حَفْصٍ عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صلى الله عليه وسلم يَقُوْلُ : إِنَّمَا اْلأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ وَإِنَّمَا لِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى . فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إِلَى اللهِ وَرَسُوْلِهِ فَهِجْرَتُهُ إِلَى اللهِ وَرَسُوْلِهِ، وَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ لِدُنْيَا يُصِيْبُهَا أَوْ امْرَأَةٍ يَنْكِحُهَا فَهِجْرَتُهُ إِلَى مَا هَاجَرَ إِلَيْهِ .
[رواه إماما المحدثين أبو عبد الله محمد بن إسماعيل بن إبراهيم بن المغيرة بن بردزبة البخاري وابو الحسين مسلم بن الحجاج بن مسلم القشيري النيسابوري في صحيحيهما اللذين هما أصح الكتب المصنفة]
Dari Amirul Mukminin Abu Hafs Umar bin Al Khattab radhiyallahu 'anhu, dia berkata: Saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Sesungguhnya amalan itu tergantung niatnya, dan  sesungguhnya  setiap  orang  (akan dibalas) sesuai niatnya. Barang siapa yang hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya tertuju kepada Allah dan Rasul-Nya. Barang siapa yang hijrahnya karena dunia yang diinginkannya atau karena wanita yang hendak dinikahinya, maka hijrahnya tertuju kepada apa yang diniatkannya.
[HR. Dua imam ahli hadits; Abu Abdullah Muhammad bin Isma’il bin Ibrahim bin Al Mughirah bin Bardizbah Al Bukhari dan Abul Husain Muslim bin Al Hajjaj bin Muslim Al Qusyairi An Naisaburi dalam kedua shahihnya, di mana keduanya merupakan kitab yang paling shahih yang pernah disusun].
Kandungan Hadits:
1.     Perintah berbuat ikhlas, karena Allah tidak menerima amal kecuali yang benar (sesuai Sunnah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam) dan mencari keridhaan-Nya.

Tuntunan Islami Dalam Mencari Rezeki

Minggu, 13 Januari 2013

بسم الله الرحمن الرحيم
Tuntunan Islami Dalam Mencari Rezeki
Segala puji bagi Allah, shalawat dan salam semoga terlimpah kepada Rasulullah, kepada keluarganya, kepada para sahabatnya dan orang-orang yang mengikutinya hingga hari Kiamat, amma ba’du:
Berikut ini pembahasan tentang tuntunan Islami  dalam mencari rezeki, semoga Allah Azza wa Jalla menjadikan penulisan risalah ini ikhlas karena-Nya dan bermanfaat, Allahumma aamin.
Menghadirkan niat yang baik dalam mencari rezeki
Imam Thabrani meriwayatkan dalam Mu'jam Kabirnya dari Ka'ab bin Ujrah ia berkata:
مَرَّ عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَجُلٌ، فَرَأَى أَصْحَابُ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِنْ جِلْدِهِ وَنَشَاطِهِ، فَقَالُوا: يَا رَسُولَ اللهِ: لَوْ كَانَ هَذَا فِي سَبِيلِ اللهِ؟، فَقَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «إِنْ كَانَ خَرَجَ يَسْعَى عَلَى وَلَدِهِ صِغَارًا فَهُوَ فِي سَبِيلِ اللهِ، وَإِنْ كَانَ خَرَجَ يَسْعَى عَلَى أَبَوَيْنِ شَيْخَيْنِ كَبِيرَيْنِ فَهُوَ فِي سَبِيلِ اللهِ، وَإِنْ كَانَ يَسْعَى عَلَى نَفْسِهِ يُعِفُّهَا فَهُوَ فِي سَبِيلِ اللهِ، وَإِنْ كَانَ خَرَجَ رِيَاءً وَمُفَاخَرَةً فَهُوَ فِي سَبِيلِ الشَّيْطَانِ»
"Pernah ada seseorang yang melewati Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, kemudian para sahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melihat kemampuan dan semangatnya, lalu mereka berkata, "Kalau sekiranya orang ini berada di jalan Allah (tentu baik baginya)?" Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Jika ia keluar bekerja untuk anak-anaknya yang masih kecil, tentu dia berada di jalan Allah. Jika ia keluar bekerja untuk menafkahi dua ibu-bapaknya yang sudah tua, tentu ia berada di jalan Allah. Jika ia bekerja untuk dirinya, yakni untuk menjaga kesucian diri, maka dia di jalan Allah, dan jika ia keluar bekerja untuk riya dan berbangga-bangga (di hadapan manusia), maka dia berada di jalan setan." (Hadits ini dinyatakan shahih oleh Al Albani dalam Shahihul Jami' no. 1428).
Termasuk niat yang baik dalam bekerja adalah bekerja untuk menafkahi dirinya dan orang yang ditanggungnya dari harta yang halal, bekerja untuk menjaga kesucian dirinya, bekerja agar dapat bersedekah, dsb. Ini semua termasuk fii sabilillah (di jalan Allah). Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam juga bersabda,
إِنَّكَ لَنْ تُنْفِقَ نَفَقَةً تَبْتَغِي بِهَا وَجْهَ اللَّهِ إِلَّا أُجِرْتَ عَلَيْهَا، حَتَّى مَا تَجْعَلُ فِي فَمِ امْرَأَتِكَ
"Sesungguhnya engkau tidaklah mengeluarkan sebuah nafkah karena mencari keridhaan Allah melainkan engkau akan diberi pahala terhadapnya sampai (makanan) yang engkau berikan ke mulut istrimu." (HR. Bukhari dan Muslim).
Makan Dari Hasil Usaha tangannya sendiri
عَنِ المِقْدَامِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، قَالَ: «مَا أَكَلَ أَحَدٌ طَعَامًا قَطُّ، خَيْرًا مِنْ أَنْ يَأْكُلَ مِنْ عَمَلِ يَدِهِ، وَإِنَّ نَبِيَّ اللَّهِ دَاوُدَ عَلَيْهِ السَّلاَمُ، كَانَ يَأْكُلُ مِنْ عَمَلِ يَدِهِ»
Dari Miqdam radhiyallahu 'anhu, dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, Beliau bersabda, "Seseorang tidaklah memakan sebuah makanan yang lebih baik dari hasil usaha tangannya sendiri. Dan sesungguhnya Nabi Allah Dawud 'alaihis salam makan dari hasil usaha tangannya sendiri." (HR. Bukhari)

Widget Islami

Sabtu, 12 Januari 2013


بسم الله الرحمن الرحيم

Widget Islami


Segala puji bagi Allah, shalawat dan salam semoga terlimpah kepada Rasulullah, kepada keluarganya, para sahabatnya, dan orang-orang yang mengikutinya hingga hari Kiamat, amma ba'du:

Berikut ini beberapa widget Islami yang cocok dimasukkan dalam blog Anda. Silahkan dicopy kodenya dan dimasukkan ke dalam html/java script yang ada dalam gadget.


1.       Widget Tadabbur Al Qur'an
Kodenya:

<a href="http://goo.gl/dLgyD
" target="_blank">
<image src="http://www.mahesajenar.com/scripts/ayatimg.php?&text=0000FF&bg=BDB76B&am"></image></a>

2.       Widget Radio Rodja dan Radio-Radio Sunnah
Kode radio rodja:

<script type="text/javascript" src="http://widget.radiorodja.com/livestream.js"></script>

<div id="liverodja"></div> 

            atau,

            Kode radio-radio sunnah:

            <object width="200" height="330" classid="clsid:d27cdb6e-ae6d-11cf-96b8-444553540000" codebase="http://download.macromedia.com/pub/shockwave/cabs/flash/swflash.cab#version=6,0,40,0"><param name="flashvars" value="width=200&height=330&file=http://www.radioassunnah.com/radiobox/playlist.xml&displayheight=100&shuffle=false&showeq=true&showstop=true&overstretch=fit" /><param name="src" value="http://www.radioassunnah.com/radiobox/mediaplayer.swf" /><param name="wmode" value="transparent" /><embed width="200" height="330" type="application/x-shockwave-flash" src="http://www.radioassunnah.com/radiobox/mediaplayer.swf" flashvars="width=200&height=330&file=http://www.radioassunnah.com/radiobox/playlist.xml&displayheight=100&shuffle=false&showeq=true&showstop=true&overstretch=fit" wmode="transparent" /></object>

      3.       Widget Artikel Islami

Kodenya:

<style type="text/css">
.gfg-root { width: auto; height: auto; position: relative; overflow: hidden; text-align: center; font-family: verdana, sans-serif;font-size: 12px;padding:2px; background:none;border: 0px solid #363636;}
.gfg-title {font-size: 16px;font-weight : bold;color : #fff;background-color: none;line-height : 1.4em;overflow: hidden;white-space : nowrap;}
.gfg-subtitle {font-size: 14px;font-weight: bold;color: #333;background-color: none;line-height : 1.4em; overflow : hidden;white-space : nowrap;margin-bottom : 0px;}
.gfg-subtitle a {color : #a43434;display:none !important;}
.gfg-entry {background-color: none;width : 100%;height : 9.9em;position : relative;overflow : hidden;text-align : left;margin-top : 0px;}
/* To allow correct behavior for overlay */
.gfg-root .gfg-entry .gf-result {position : relative;background-color:none;width : auto;height : 100%;padding-left : 5px;padding-right : 5px;}
.gfg-list {position : relative;overflow : hidden;text-align : left; margin-bottom : 15px;display:none !important;}
.gfg-root .gfg-entry .gf-result .gf-title {font-size: 13px;display:block;color:#a43434;font-weight:bold;line-height: 1.2em;overflow : hidden;white-space : nowrap;text-overflow : ellipsis;-o-text-overflow : ellipsis;margin-top : 4px;}
.gfg-root .gfg-entry .gf-result .gf-snippet {line-height : 1.3em;color: #333;margin-top : 3px;font-size: 12px;}
.clearFloat {clear : both;}
#feedGadget { margin-top: 3px;margin-left: auto;margin-right: auto;width: auto;font-family:verdana, arial;font-size: 10px;color: #333;}
</style>
<script src="http://www.google.com/jsapi/?key=ABQIAAAAcV2jSs52yGHKNXjYTcwvNBQjGizh_
00DUHOFTBoYdXcXzGgaZxRGIm148GyVsULR8I1
--uCF7hoW2w" type="text/javascript"></script>
<script src="http://www.google.com/uds/solutions/dynamicfeed/
gfdynamicfeedcontrol.js" type="text/javascript"></script>
<script type="text/javascript">
function showGadget() {
var feeds = [
{title:'title',
url:'http://wawasankeislaman.blogspot.com/feeds/posts/default?redirect=false&start-index=1&max-results=999'},
];
new GFdynamicFeedControl(feeds, 'feedGadget',
{numResults : 1000, stacked : true,
title: " "});
}
google.load("feeds", "1");
google.setOnLoadCallback(showGadget);
</script>
<div id="feedGadget"><center><img src="http://img80.imageshack.us/img80/1577/loadingtrans.gif" /></center></div>

Adab Terhadap Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam

Kamis, 10 Januari 2013

بسم الله الرحمن الرحيم
Adab Terhadap Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam
Segala puji bagi Allah, shalawat dan salam semoga terlimpah kepada Rasulullah, kepada keluarganya, kepada para sahabatnya dan orang-orang yang mengikutinya hingga hari Kiamat, amma ba’du:
Allah Subhaanahu wa Ta'ala memerintahkan kita memiliki adab yang tinggi terhadap Rasul-Nya shallallahu 'alaihi wa sallam. Hal ini ditunjukkan oleh beberapa ayat berikut:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تُقَدِّمُوا بَيْنَ يَدَيِ اللَّهِ وَرَسُولِهِ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ سَمِيعٌ عَلِيمٌ
"Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu mendahului Allah dan Rasul-nya, dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui." (QS. Al Hujurat: 1)
Maksud ayat ini adalah, bahwa orang-orang mukmin tidak boleh menetapkan sesuatu hukum, sebelum ada ketetapan dari Allah Azza wa Jalla dan Rasul-Nya shallallahu 'alaihi wa sallam. Hal ini termasuk adab kepada Allah dan Rasul-Nya shallallahu 'alaihi wa sallam.
Dalam ayat lain, Allah Ta'ala berfirman,
لَا تَجْعَلُوا دُعَاء الرَّسُولِ بَيْنَكُمْ كَدُعَاء بَعْضِكُم بَعْضًا
"Janganlah kamu jadikan panggilan Rasul di antara kamu seperti panggilan sebagian kamu kepada sebagian (yang lain)." (QS. An Nuur: 63)
Maksud ayat ini adalah jangan memanggil Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam seperti memanggil antara sesama, misalnya memanggil Beliau dengan mengatakan, “Wahai Muhammad,” tetapi katakanlah, “Wahai Nabiyullah,” atau “Wahai Rasulullah,” dengan ucapan yang lembut dan tawadhu’ dan dengan merendahkan suara.
Ada pula yang menafsirkan, bahwa kita tidak boleh menjadikan panggilan (seruan) Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam seperti seruan antara sesama kita yang bisa dipenuhi dan bisa tidak. Oleh karena itu, apabila Beliau memanggil kita, maka kita wajib mendatangi.
Qatadah berkata, “Allah memerintahkan agar Nabi-Nya shallallahu 'alaihi wa sallam disegani, dimuliakan, dibesarkan dan ditinggikan.”

Ajaran Shufi Dalam Tinjauan Syariat (3)


بسم الله الرحمن الرحيم
Ajaran Shufi Dalam Tinjauan Syariat (Bag. 3)
Segala puji bagi Allah, shalawat dan salam semoga terlimpah kepada Rasulullah, kepada keluarganya, kepada para sahabatnya dan orang-orang yang mengikutinya hingga hari Kiamat, amma ba’du:
Berikut ini lanjutan pembahasan tentang ajaran tashawwuf dalam timbangan syariat, semoga Allah Azza wa Jalla menjadikan penulisan risalah ini ikhlas karena-Nya dan bermanfaat, Allahumma amin.
Beberapa contoh ajaran Shufi
Dalam Ibadah
19.   Sebagian kaum shufi beranggapan, bahwa beribadah kepada Allah Subhaanahu wa Ta'ala tidaklah dilakukan karena takut kepada neraka-Nya dan karena mengharap surga-Nya. Mereka berdalih dengan perkataan yang dinisbatkan kepada Rabi'ah Al 'Adawiyyah, "Ya Allah, jika aku beribadah kepada-Mu karena takut kepada neraka-Mu, maka bakarlah aku di dalamnya. Dan jika aku beribadah kepada-Mu karena mengharap surga-Mu, maka haramkanlah aku memasukinya."
Padahal landasan beribadah kepada Allah Azza wa Jalla itu tiga; rasa takut (lihat QS. Al An'aam: 15), rasa berharap (lihat QS. Al Anbiya': 90), dan rasa cinta (lihat QS. Al Baqarah: 165).
Bahkan sebagian mereka melantunkan perkataan Abdul Ghani An Nabulisiy,
Barang siapa menyembah Allah karena takut neraka, maka dia telah menyembah neraka.
Barang siapa yang menyembah Allah karena ingin masuk surga, maka dia telah menyembah berhala.
Subhaanallah!
20.      Kaum shufi membolehkan tarian, alat musik, dan mengeraskan suara dalam berdzikr.
Kita semua sudah mengetahui, bahwa dzikr menuntut kehusyuan dan keseriusan. Jika seseorang berdzikr sambil menari dan memainkan musik menunjukkan ketidak-khusyuan dan bermain-main. Pantaskah berdzikr sambil menari dan memainkan alat musik, padahal Allah Subhaanahu wa Ta'ala berfirman,
وَاذْكُر رَّبَّكَ فِي نَفْسِكَ تَضَرُّعاً وَخِيفَةً وَدُونَ الْجَهْرِ مِنَ الْقَوْلِ بِالْغُدُوِّ وَالآصَالِ وَلاَ تَكُن مِّنَ الْغَافِلِينَ
"Dan sebutlah (nama) Tuhannmu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa takut, dan dengan tidak mengeraskan suara, di waktu pagi dan petang, dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai." (Terj. QS. Al A'raaf: 205)
ادْعُواْ رَبَّكُمْ تَضَرُّعًا وَخُفْيَةً إِنَّهُ لاَ يُحِبُّ الْمُعْتَدِينَ
"Berdoalah kepada Tuhanmu dengan berendah diri dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas." (QS. Al A'raaf: 55)

Ajaran Shufi Dalam Tinjauan Syariat (2)


بسم الله الرحمن الرحيم
Ajaran Shufi Dalam Tinjauan Syariat (Bag. 2)
Segala puji bagi Allah, shalawat dan salam semoga terlimpah kepada Rasulullah, kepada keluarganya, kepada para sahabatnya dan orang-orang yang mengikutinya hingga hari Kiamat, amma ba’du:
Berikut ini lanjutan pembahasan tentang ajaran tashawwuf dalam timbangan syariat, semoga Allah Azza wa Jalla menjadikan penulisan risalah ini ikhlas karena-Nya dan bermanfaat, Allahumma amin.
Beberapa contoh ajaran Shufi
Dalam Akidah
5.     Sebagian kaum shufi ada yang memukul dirinya dengan senjata tajam sambil berkata, "Yaa jaddah," lalu datang setan kepadanya membantunya melakukan tindakan yang ia inginkan.
Hal Ini termasuk istighatsah (permohonan) kepada selain Allah Subhaanahu wa Ta'ala dan merupakan syirk. Namun anehnya, sebagian mereka menganggapnya sebagai karamah, padahal pelakunya terkadang seorang yang meninggalkan kewajiban agama,  seperti shalat, dsb.
6.     Sebagian kaum shufi mengaku dapat mengetahui yang ghaib melalui kasyaf (penyingkapan tabir). Padahal Al Qur'an dengan tegas menyatakan,
قُل لَّا يَعْلَمُ مَن فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ الْغَيْبَ إِلَّا اللَّهُ وَمَا يَشْعُرُونَ أَيَّانَ يُبْعَثُونَ
Katakanlah, "Tidak ada seorang pun di langit dan di bumi yang mengetahui perkara yang ghaib, kecuali Allah." (QS. An Naml: 65)
7.     Sebagian kaum shufi berkeyakinan, bahwa Allah menciptakan Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam dari nur-Nya, dan dari nur Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam, Allah menciptakan segala sesuatu.
Padahal Allah Subhaanahu wa Ta'ala berfirman,
إِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلَائِكَةِ إِنِّي خَالِقٌ بَشَرًا مِن طِينٍ
(Ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada malaikat, "Sesungguhnya aku akan menciptakan manusia dari tanah." (QS. Shaad: 71)
Dan Nabi kita Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallama adalah manusia, lihat QS. Al Kahfi: 110.
Adapun hadits yang berbunyi, "Wahai Jabir! Yang pertama kali Allah ciptakan adalah nur Nabimu," adalah hadits maudhu (palsu).

Ajaran Shufi Dalam Tinjauan Syariat (1)


بسم الله الرحمن الرحيم
Ajaran Shufi Dalam Tinjauan Syariat (Bag. 1)
Segala puji bagi Allah, shalawat dan salam semoga terlimpah kepada Rasulullah, kepada keluarganya, kepada para sahabatnya dan orang-orang yang mengikutinya hingga hari Kiamat, amma ba’du:
Berikut ini pembahasan tentang ajaran tashawwuf dalam timbangan syariat, semoga Allah Azza wa Jalla menjadikan penulisan risalah ini ikhlas karena-Nya dan bermanfaat, Allahumma amin.
Awal mula munculnya Shufi
Belum diketahui kapan pertama kali munculnya shufi dan orang yang pertama kali melakukannya, hanyasaja Imam Syafi'i ketika memasuki Mesir (th. 199 H) berkata, "Kami meninggalkan Baghdad, namun orang-orang zindik telah mengadakan sesuatu yang yang mereka sebut dengan simaa'."
Sima' adalah nyanyian yang mereka lantunkan. Sedangkan orang-orang zindik yang dimaksud Imam Syafi'i adalah orang-orang shufi.
Pernyataan Imam Syafi'i di atas menunjukkan, bahwa kegiatan sima' tersebut adalah kegiatan yang baru pada masa itu, namun tentang orang-orang zindik itu sudah diketahui sebelumnya oleh Beliau sebagaimana Beliau pernah berkata tentang mereka,
لَوْ أَنَّ رَجُلاً تَصَوَّفَ أَوَّلَ النَّهَارِ لاَ يَأْتِي الظُّهْرَ حَتَّى يَكُوْنَ أَحْمَقَ
"Kalau seseorang menjadi shufi di pagi hari, maka tidaklah ia tiba di waktu Zhuhur melainkan akan menjadi orang yang dungu."
Ini semua menunjukkan, bahwa sebelum berakhir abad kedua hijriah ternyata sudah muncul sekelompok kaum yang para ulama kaum muslimin menyebutnya zindik atau muttashawwif (orang shufi).

Contoh Silabus Khutbah Jum'at

Sabtu, 05 Januari 2013

بسم الله الرحمن الرحيم
Hasil gambar untuk ‫خطبة الجمعة‬‎
Contoh Silabus
Khutbah Jum'at
Segala puji bagi Allah, shalawat dan salam semoga terlimpah kepada Rasulullah, kepada keluarganya, kepada para sahabatnya dan orang-orang yang mengikutinya hingga hari Kiamat, amma ba’du:
Berikut ini contoh silabus khutbah Jum'at dalam setahun jika seorang diamanahkan sebagai khatib di suatu masjid agar materinya tertib dan mengarah serta sebagai sarana tasfiyah (pemurnian Islam dari ajaran yang bukan Islam) dan tarbiyah (pembinaan umat dengan ajaran Islam yang shahih). Penulis juga menyebutkan contoh materinya - silahkah klik! -, dan khatib tinggal mengemas dan mengembangkan khutbahnya sendiri. Semoga Allah Azza wa Jalla menjadikan penulisan risalah ini ikhlas karena-Nya dan bermanfaat, Allahumma aamin.
Bulan Muharram[1]
1.          Makna dan konsekwensi syahadatain.
3.          Adab terhadap Allah Azza wa Jalla.
4.          Kedudukan shalat dalam Islam
 Bulan Shafar
1.          Tujuan diciptakan manusia.
2.          Urgensi shalat berjamaah.
4.          Syarah Kalimat Azan.
Bulan Rabi'ul Awwal
Bulan Rabi'uts Tsani
Bulan Jumada Ula
Bulan Jumada Tsaniyah
2.   Fiqh safar.
Bulan Rajab
Bulan Sya'ban
Bulan Ramadhan
Bulan Syawwal
Bulan Dzulqa'dah
Bulan Dzulhijjah
4.   Sedekah Utama 
Wallahu a'lam, wa shallallahu 'alaa Nabiyyinaa Muhammad wa 'alaa aalihi wa shahbihi wa sallam.
Marwan bin Musa





[1] Untuk materinya bisa dirujuk kepada beberapa tulisan saya di artikel Islami atau pada blog saya http://wawasankeislaman.blogspot.com

Sarana Dakwah


بسم الله الرحمن الرحيم

Sarana Dakwah
Segala puji bagi Allah, shalawat dan salam semoga terlimpah kepada Rasulullah, kepada keluarganya, kepada para sahabatnya dan orang-orang yang mengikutinya hingga hari Kiamat, amma ba’du:
Saudaraku, sesungguhnya Allah Subhaanahu wa Ta'ala berfirman,
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِن تَنصُرُوا اللَّهَ يَنصُرْكُمْ وَيُثَبِّتْ أَقْدَامَكُمْ
"Wahai orang-orang mukmin, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu." (QS. Muhammad: 7)
Syaikh Abdurrahman As Sa'diy berkata dalam menafsirkan ayat di atas, "Ini adalah perintah Allah Ta'ala kepada kaum mukmin agar mereka bangkit menolong agama Allah, mendakwahkannya, dan berjihad melawan musuh-musuh-Nya sambil mengharap keridhaan Allah…dst."
Saudaraku, musuh-musuh Islam telah menggunakan berbagai sarana untuk menjauhkan umat Islam dari agamanya, baik dengan media elektronik maupun media cetak, demikian juga dengan menyodorkan berbagai acara dan kegiatan yang menjauhkan umat Islam dari agamanya. Oleh karena itu, kita harus saling bantu-membantu membentengi umat agar tidak terbawa oleh tipu daya mereka. Allah Subhaanahu wa Ta'ala berfirman, "Adapun orang-orang yang kafir, sebagian mereka menjadi pelindung bagi sebagian yang lain. Jika kamu (wahai kaum muslimin) tidak melaksanakan apa yang telah diperintahkan Allah itu, niscaya akan terjadi kekacauan di muka bumi dan kerusakan yang besar." (Terj. QS. Al Anfaal: 73)
Yang dimaksud dengan apa yang telah diperintahkan Allah itu adalah keharusan adanya persaudaraan yang teguh antara kaum muslimin dan tolong-menolong.
Saudaraku, saya telah berpikir lama tentang masalah ini, yakni bagaimana cara membentengi umat Islam dan mengembalikan mereka kepada agamanya, maka -sambil memohon pertolongan dan taufiq dari Allah Subhaanahu wa Ta'ala- menurut saya, kita perlu melakukan beberapa hal berikut ini, dan hal ini membutuhkan kerja-sama semua pihak; tidak mungkin berjalan sendiri.
1.       Memakmurkan/menghidupkan masjid.
Saudaraku, mengapa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam ketika hijrah ke Madinah, yang pertama kali Beliau bangun adalah masjid? Hal itu karena masjid merupakan benteng utama untuk menjaga umat, menguatkan persaudaraan mereka, dan membina mereka di atas Islam. Di masjid itulah, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mentarbiyah umat. Beliau mengajarkan akidah, ibadah, akhlak dan lain-lain. Nah, oleh karena itu, kita perlu menghidupkan dan memakmurkan masjid sebagaimana yang dilakukan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam.
Perlu diketahui, bahwa memakmurkan masjid ini memiliki cakupan yang luas. Termasuk ke dalamnya adalah apa yang disebutkan di bawah ini:
a.     Membersihkan masjid dan membuatnya nyaman. Termasuk pula mewangikannya.
b.    Tidak menghiasnya berlebihan sehingga membuat orang yang shalat tidak khusyu'.
c.     Menghindari suara keras dan berisik di masjid.
d.    Mencarikan muazin yang bagus suaranya.
e.    Mengadakan imam rawatib yang ahli Al Qur'an dan As Sunnah.
f.      Mengadakan ta'lim baik untuk anak-anak, remaja, dan orang tua.
Untuk anak-anak misalnya dibuat TPA, untuk remaja misalnya dibuat kajian untuk remaja, dan sebagainya. Demikian pula perlu adanya kajian rutin sepekan sekali, dan ada waktu untuk memberikan taushiyah sejenak atau kultum, seperti ba'da Subuh pada hari libur dan sebagainya. Ini sekedar contoh.
g.     Menyiapkan rak untuk mushaf Al Qur'an.
h.    Membuat kantor khusus untuk bimbingan Islam, seperti mengadakan maktabud da'wah wal irsyad (kantor dakwah dan bimbingan Islam).
i.      Membuat perpustakaan masjid.
j.      Mengadakan bakti sosial.
k.     Dll.
Sebagai tambahan tentang pemakmuran masjid, lihat pula tulisan penulis dengan judul "Fenomena memakmurkan masjid yang perlu diperbaiki" di alamat: http://wawasankeislaman.blogspot.com/2012/11/fenomena-memakmurkan-masjid-yang-perlu.html .
2.       Membuka sekolah-sekolah Islam dan pesantren.
Sekolah Islam dan pesantren ini perlu dibentuk baik dari tingkat SD sampai tingkat SMA. Sekolah Islam dan pesantren sangat kuat sekali dalam membentengi akidah umat dan membina mereka di atas Sunnah. Melalui sekolah dan pesantren kita dapat melakukan tasfiyah dan tarbiyah, yakni membersihkan umat Islam dari sesuatu yang bukan Islam serta membina mereka di atas Islam yang murni. Melalui sokolah dan pesantren, ilmu agama dengan segala cabangnya dapat terjaga. Di sekolah dan pesantren kita bisa mengajarkan tauhid, hadits, fiqh, akhlak dan adab, sirah, bahasa Arab, tafsir dan ilmu-ilmu keIslaman lainnya. Dari sini kita mengetahui, pentingnya dibuat buku-buku agama yang menunjang untuk itu. Dan Al Hamdulillah, dengan pertolongan Allah, sebagiannya telah penulis buat (lihat di blog saya: http://wawasankeislaman.blogspot.com/p/program-sekolah-sunnah.html).
3.       Membuka perguruan tinggi Islam.
Perguruan tinggi Islam dimaksudkan untuk mencetak para da'i yang berilmu dan berwawasan luas dalam bidang agama. Oleh karena itu, perlu dibuat beberapa jurusan, seperti jurusan Al Qur'an dan ilmu-ilmunya, jurusan hadits, jurusan fiqh, jurusan aqidah atau ushuluddin, jurusan dakwah, dan sebagainya. Dan saya tidak setuju dengan adanya jurusan ilmu kalam atau filsafat, karena itu bukan dari Islam, tetapi dari Yunani kemudian dikemas dengan sedikit ajaran Islam, lalu disebut ilmu Kalam.
4.       Membuat majalah Islam dan bulletin dakwah.
Majalah termasuk bacaan yang diminati masyarakat karena isinya yang beraneka ragam. Nah, oleh karena itu kita perlu membuat majalah Islam dengan tampilan menarik dan materi yang beraneka ragam dengan merujuk kepada Al Qur'an dan As Sunnah sesuai pemahaman salafush shalih. Misalnya ada pembahasan akidah, fiqh, hadits, sirah, akhlak, pernak-pernik, keluarga, tanya-jawab, pengetahuan umum, iklan, bahkan perlu disisipkan lembaran khutbah jum'at.
Di samping majalah, adalah bulletin dakwah. Kita juga perlu membuat bulletin dakwah. Bulletin dakwah memiliki pengaruh besar dalam menyampaikan ilmu ke tengah-tengah masyarakat. Mereka bisa menyimpannya dan menyampaikan kepada keluarganya.
5.       Membuat stasiun televisi dan radio Islam.
Televisi memiliki andil besar dalam merubah keadaan masyarakat. Anda dapat melihat, suatu kampung yang sebelumnya dekat dengan agama, rajin ke masjid, wanitanya memakai jilbab, kemudian berubah menjadi jauh dari agama, tidak mendatangi masjid, dan wanitanya melepas jilbab. Ini karena stasiun televisi dikuasai oleh orang-orang yang fasik yang tidak takut kepada Allah. Nah, oleh karena itu, kita perlu membendungnya dengan membuat stasiun televisei dengan acara-acara atau kajian-kajian keislaman, informasi dunia Islam dan acara-acara menarik yang mubah. Televisi memiliki dua daya tarik yang tidak dimiliki radio, yaitu audio-visual, sedangkan radio hanya audio atau suara saja.
Di samping televisi adalah radio. Meskipun zaman sekarang semakin maju dalam bidang tekhnologi, tetapi sebagian masyarakat masih dekat dengan radio. Oleh karena itu, perlu dibuat radio Islam yang berisikan acara-acara atau kajian-kajian keislaman, nasihat, konsultasi agama, informasi dunia Islam, dan lain-lain.
6.       Mengadakan dauroh dan pesanten kilat.
Dauroh atau pesantren kilat perlu diadakan, terutama sekali bagi mereka yang sedikit belajar Islam. Dalam dauroh kita bisa menyampaikan dasar-dasar Islam atau ajaran Islam yang dibutuhkan oleh mad'u (objek dakwah) saat itu. Dan dauroh ini diadakan pada saat orang-orang sedang libur dengan tetap tidak mengganggu liburan mereka. Lebih baik lagi, jika acara dauroh diadakan di tempat-tempat yang menyenangkan seperti di taman, di puncak, dan sebagainya agar lebih berkesan bagi mereka.
7.       Mencetak Al Qur'an dan terjemahnya, serta membagikannya kepada kaum muslim.
Kita perlu mencontoh kerajaan Arab Saudi, dimana mereka memiliki Al Mujamma' lithiba'atil Mushaf (komplek percetakan Al Qur'an), mereka juga membagikan mushaf Al Qur'an dan terjemahnya secara cuma-cuma kepada kaum muslimin yang berkunjung kepada mereka atau memintanya. Pencetakan Al Qur'an dengan terjemahnya, membantu memudahkan kaum muslim untuk belajar agama dengan baik.
8.       Menyiapkan buku-buku agama, mencetaknya, dan membagikannya.
Saudaraku, ini adalah amal yang mulia; yang mengalir pahalanya meskipun engkau telah wafat. Oleh karena itu, jangan bakhil untuk menginfakkan harta untuk mencetak atau membelikan buku-buku agama dengan tujuan dibagikan secara cuma-cuma. Buku-buku yang hendak dibagikan sebaiknya buku-buku yang memuat aqidah yang sahih yang ringkas, buku-buku fiqh yang ringkas dan praktis, buku-buku adab dan akhlak, buku-buku nasihat untuk menguatkan iman, dan sebagainya. Hendaknya dipilih buku yang jelas merujuk kepada Al Qur'an dan hadits yang sahih dengan pemahaman salaful ummah atau para ulama yang mengikuti jejak mereka.
9.       Mengadakan toko-toko buku Islam.
Membuka toko buku Islam tidak ada kerugiannya sama sekali. Jika laris, maka anda akan mendapatkan untung, dan jika tidak laris, anda bisa memberikan kesempatan kepada orang lain untuk membaca atau bahkan menghibahkannya. Semuanya adalah ibadah apabila anda niatkan untuk menyebarkan ilmu-ilmu Islam ke tengah-tengah umat.
10.   Memperbanyak situs-situs Islam.
Bagi anda yang akrab dengan internet, hendaknya anda terus berdoa kepada Allah agar hati anda diteguhkan oleh-Nya di atas ketatatan karena ia merupakan ujian. Jika pekerjaan anda tidak lepas dari internet, maka hendaknya anda menyisihkan waktu untuk membuat situs Islam yang memuat masalah-masalah keislaman. Bahkan Al hamdulillah, banyak widget-widget Islami yang cocok dimasukkan ke dalam blog anda. Anda bisa melihat sebagiannya dalam blog saya dengan alamat:  http://wawasankeislaman.blogspot.com/2013/01/widget-islami.html .
11.   Berdakwah lewat Hp.
Hp saat ini sudah banyak orang yang memilikinya. Oleh karena itu, sebaiknya anda memanfaatkkannya untuk berdakwah, seperti mengirim SMS dakwah yang berisikan ayat atau hadits sahih yang singkat, mengirimkan murottal Mp3 atau 3Gp lewat Bluetooth, membuat aplikasi islami atau memberikannya kepada orang lain lewat bluetooth, kabel data, dan alat-alat koneksi lainnya. Dan sekarang sudah banyak aplikasi Islami, seperti aplikasi Al Qur'an, hadits, dsb. Anda bisa melihat contoh berdakwah lewat Hp di sini: http://wawasankeislaman.blogspot.com/p/berdakwah-lewat-hp.html.
12.   Membuat CD/VCD/DVD murottal Al Qur'an dan kajian Islam.
CD, DVD, atau VCD merupakan sarana untuk mendakwahkan Islam kepada orang lain. Kelebihan CD, DVD atau VCD adalah muatannya yang cukup banyak.
13.   Membuat software Islami untuk computer.
Software Islami perlu disiapkan karena sudah banyak orang yang menggunakan Komputer. Jika software Islami, murottal Al Qur'an baik bentuknya Mp3 maupun video, dan sebagainya ada dalam computer insya Allah akan membantu mengingatkan penggunanya kepada Allah Azza wa Jalla.
Al Hamdulillah, kami telah mengumpulkan sebagian software Islami di blog kami dengan alamat: http://wawasankeislaman.blogspot.com/p/download-software-islami.html
Dan yang tidak kalah pentingnya juga adalah dukungan dana dari kaum muslim yang mampu. Ingatlah ayat yang sudah saya sebutkan di awal pembahasan tadi (QS. Al Anfal: 73), dan Allah Subhaanahu wa Ta'ala juga berfirman, ""Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebagian yang lain. mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma'ruf, mencegah dari yang munkar, mendirikan shalat, menunaikan zakat dan mereka taat kepada Allah dan Rasul-Nya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah; Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana." (Terj. QS. At Taubah: 71)
Wallahu a'lam, wa shallallahu 'alaa nabiyyinaa Muhammad wa 'alaa aalihi wa shahbihi wa sallam.

Marwan bin Musa

 

ENSIKLOPEDI ISLAM Copyright © 2011-2012 | Powered by Blogger