100 Hadits Dha’if dan Maudhu’ (4)

Senin, 30 Desember 2013
بسم الله الرحمن الرحيم
100 Hadits Dha’if dan Maudhu’ (4)
Segala puji bagi Allah, shalawat dan salam semoga terlimpah kepada Rasulullah, kepada keluarganya, para sahabatnya dan orang-orang yang mengikutinya hingga hari Kiamat, amma ba’du:
Berikut ini lanjutan 100 hadits dha’if (lemah) dan maudhu (palsu) yang dikumpulkan oleh Ihsan bin Muhammad bin 'Aayisy Al 'Utaibiy yang telah kami terjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. semoga Allah Azza wa Jalla menjadikan penerjemahan risalah ini ikhlas karena-Nya dan bermanfaat, Allahumma aamin.
لَيْسَ الْإِيْمَانُ بِالتَّمَنِّي وَلاَ بِالتَّحَلِّي، وَلَكِنْ مَا وَقُرَ فِي الْقَلْبِ وَصَدَّقَهُ الْفِعْلُالخ
73.      "Iman bukanlah dengan berangan-angan dan berpenampilan, akan tetapi ia merupakan sesuatu yang menancap di hati dan dibenarkan oleh perbuatan…"
Maudhu. [Dzakhiiratul Huffazh oleh Ibnu Thaahir (4/4656), Adh Dha'iifah (1098) dan Tabyiidhush Shahiifah oleh Muhammad 'Amr (33)].
تَخْرُجُ الدَّابَّةُ، وَمَعَهَا عَصَى مُوْسَى عَلَيْهِ السَّلاَمُ، وَخاَتَمُ سُلَيْمَانَ عَلَيْهِ السَّلاَمُ ..فَيَقُوْلُ هَذاَ: يَا مُؤْمِنُ ، وَيَقُوْلُ هَذَا : يَا كَافِرُ
74.      "Dabbah (binatang melata tanda hari kiamat) akan keluar dengan membawa tongkat Nabi Musa 'alaihis salam dan cincin Nabi Sulaiman 'alaihis salam, ia berkata kepada seseorang, "Wahai mukmin," dan berkata kepada yang satu lagi, "Wahai orang kafir."
Munkar [Adh Dha'iifah (1108)].
اِنْطَلَقَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَأَبُوْ بَكْرٍ إِلَى الْغَارِ، فَدَخَلاَ فِيْهِ فَجَاءَتِ الْعَنْكَبُوْتُ فَنَسَجَتْ عَلىَ بَابِ الْغَارِالخ
75.      "Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dan Abu Bakar ketika pergi menuju gua dan masuk ke dalamnya, lalu datang laba-laba, ia pun membuat sarang di pintu gua….dst.
Dha'if, [Adh Dha'iifah (1129), At Tahdiits bimaa qiila laa yashihh fiihi hadiits oleh Bakar Abu Zaid (214)].
وَجَدَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رِيْحاً فَقَالَ: لِيَقُمْ صَاحِبُ هَذَا الرِّيْحِ فَلْيَتَوَضَّأْ. فَاسْتَحْيَا الرَّجُلُ أَنْ يَقُوْمَ فَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: لِيَقُمْ صَاحِبُ هَذَا الرِّيْحِ فَلْيَتَوَضَّأْ فَإِنَّ اللهَ لاَ يَسْتَحْيِ مِنَ الْحَقِّ، فَقَالَ الْعَبَّاسُ: يَا رَسُوْلَ اللهِ أَفَلاَ نَقُوْمُ كُلُّنَا نَتَوَضَّأُ؟ فَقَالَ:قُوْمُوْا كُلُّكُمْ فَتَوَضَّؤُوْا
76.      "Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pernah mencium bau, lalu bersabda, "Hendaknya orang yang mengeluarkan bau ini berwudhu," orang tersebut pun malu untuk bangun, maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Hendaknya orang yang mengeluarkan bau ini berwudhu, karena Allah tidak malu menerangkan yang hak", Abbas berkata, “Apakah kita semua perlu bangun untuk berwudhu?" Beliau menjawab, "Bangunlah kalian semua dan berwudhulah."
Bathil, [Adh Dha'iifah (1132)].
إِذَا فَعَلَتْ أُمَّتِي خَمْسَ عَشَرَةَ خَصْلَةٍ حَلَّ بِهَا الْبَلاَءُ: إِذَا كَانَ الْمَغْنَمُ دُوْلاً وَالْأَمَانَةُ مَغْنَماً وَالزَّكَاةُ مَغْرَماً ……..الخ
77.      "Apabila umatku melakukan 15 perkara, maka akan turun musibah; "Apabila ghanimah beredar, amanah menjadi keuntungan dan zakat menjadi kerugian…dst."
Dha'iif [Sunan At Tirmidzi (2/33), Al 'Ilalul Mutanaahiyah (2/1421) dan Al Kasyful Ilaahiy (1/33)].
حُبُّ الدُّنْيَا رَأْسُ كُلِّ خَطِيْئَةٍ
78.      "Cinta kepada dunia adalah pusat segala keburukan."
Maudhu' (palsu), [Ahaaditsul Qashshaas oleh Ibnu Taimiyah (7), Al Asraaul Marfuu'ah (1/163) dan Tadzkiratul Maudhuu'at (173)].
طَلَبُ الْحَلاَلِ جِهَادٌ، وَإِنَّ اللهَ يُحِبُّ الْمُؤْمِنَ الْمُحْتَرِفَ
79.      "Mencari rezeki  yang halal adalah jihad, dan sesungguhnya Allah menyukai seorang mukmin yang bekerja."
Dha'iif [An Nukhbah Al Bahiyyah oleh As Sinbaawiy (57), Al Kasyful Ilaahiy (1/518) dan Adh Dha'iifah (1301)].
لِكُلِّ شَيْءٍ عَرُوْسٌ وَعَرُوْسُ الْقُرْآنِ الَّرحْمَنُ
80.      "Segala sesuatu memiliki mempelai, dan mempelai Al Qur'an adalah surah Ar Rahman."
Munkar [Adh Dha'iifah (1350)].
سَيِّدُ الْقَوْمِ خَادِمُهُمْ
81.      "Ketua sebuah kaum adalah pelayan mereka."
Dha'iif [Al Maqaashid Al Hasanah oleh As Sakhaawiy (579) dan Adh Dha'iifah (1502)]..
عَلَيْكُمْ بِالشِّفَائَيْنِ: اْلعَسَلُ وَالْقُرْآنُ
82.      "Kalian harus menggunakan dua obat; madu dan Al Qur'an."
Dha'if, [Al Ahaaadits Al Mu'allah zhaahiruhash shihhah oleh Al Waadi'iy (247) dan Adh Dha'iifah (1514)].
آمَنَ شَعْرُ أُمَيَّةَ بْنِ أَبِِي الصَّلْتِ وَكَفَرَ قَلْبُهُ
83.      "Rambut Umayyah bin Abish Shalt beriman, namun hatinya kafir."
Dha'if [Kasyful Khafaa' (1/19) dan Adh Dha'iifah (1546)].
اَلْبِرُّ لاَ يَبْلَى وَاْلِإثْمُ لاَ يُنْسَى وَالدَّيَّانُ لاَ يَنَامُ فَكُنْ كَمَا شِئْتَ كَمَا تَدِيْنُ تُدَانُ
84.      "Kebajikan tidaklah rapuh, dosa tidaklah dilupakan dan Pemberi balasan tidaklah tidur, maka lakukanlah terserahmu. Oleh karena kamu beramal, maka kamu akan diberi balasan."
Dha'if, [Al Kasyful Ilaahiy oleh Ath Tharaablisi (681) dan Al Lu'lu'ul Marshuu' oleh Al Masyisyi (414)].
لَمُعَالَجَةُ مَلَكُ الْمَوْتِ أَشَدُّ مِنْ أَلْفِ ضَرْبَةٍ بِالسَّيْفِ
85.      "Sungguh apa yang dilakukan malaikat maut lebih dahsyat daripada 1.000 kali pukulan pedang."
Dha'if jiddan, [Tartiibul Maudhuu'aat oleh Adz Dzahabiy (1071) dan Al Maudhuu'at oleh Ibnul Jauziy (3/220)].
بَادِرُوْا بِالْأَعْمَالِ سَبْعاً، هَلْ تَنْتَظِرُوْنَ إِلاَّ مَرَضاً مُفْسِداً وَهَرَماً مُفَنِّداً أَوْ غِنًى مُطْغِياً أَوْ فَقْراً مُنْسِياً أَوْ مَوْتاً مُجْهِزاً أَوِ الدَّجاَّلَ فَشَرٌّ غَائِبٌ يُنْتَظَرُ أَوِ السَّاعَةُ وَالسَّاعَةُ أَدْهَى وَأَمَرُّ
86.      "Segeralah beramal sebelum (datang) tujuh hal, karena tidak ada yang kalian tunggu selain sakit yang membinasakan, masa tua yang melemahkan, kaya yang melampaui batas, kemiskinan yang membuat lupa, mati yang segera, dajjal, keburukan yang belum tampak yang sedang dinantikan atau kiamat, dan kiamat itu lebih dahsyat dan lebih pahit."
Dha'if, [Dzakhiiratul Huffaazh oleh Ibnu Thaahir (2/2313) dan Adh Dha'iifah (1666)].
أَجْرَؤُكُمْ عَلىَ الْفُتْيَا أَجْرَئُكُمْ عَلَى النَّارِ
87.      "Orang yang paling berani berfatwa adalah orang yang paling berani masuk neraka."
Dha'if [Adh Dha'iifah (1814)].
اِتَّقُوْا فِرَاسَةَ الْمُؤْمِنِ فَإِنَّهُ يَنْظُرُ بِنُوْرِ اللهِ
88.      "Takutlah kamu terhadap firasat orang mukmin, karena ia memandang dengan cahaya Allah."
Dha’if, [Tanziihusy Syarii'ah oleh Al Kanaaniy (2/305) dan Al Maudhuu'at oleh Ash Shaghaaniy (74)].
اَلدُّنْيَا دَارُ مَنْ لاَ دَارَ لَهُ وَمَالُ مَنْ لاَ مَالَ لَهُ وَلَهَا يَجْمَعُ مَنْ لاَ عَقْلَ لَهُ
89.      "Dunia adalah tempat bagi orang yang tidak punya tempat, harta bagi orang yang tidak punya harta, karena dunia orang yang tidak punya akal mengumpulkan (harta)."
Dha'if jiddan, [Al Ahaadits al latii laa ashla lahaa fil Ihyaa' oleh As Subkiy (344) dan Tadzkiratul Maudhuu'at oleh Al Fataniy (174)].
لاَ تَجْعَلُوْا آخِرَ طَعَامِكُمْ مَاءً
90.      "Janganlah kamu menjadikan makanan terakhirmu adalah air."
Tidak ada asalnya, [Adh Dha'iifah (2096)].
إِنَّ لِلْقُلُوْبَ صَدَأٌ كَصَدَإِ الْحَدِيْدِ وَجَلاَؤُهَا اْلِاسْتِغْفَارُ
91.      "Sesungguhnya hati bisa berkarat sebagaimana besi, namun yang membuat berkilap lagi adalah istighfar."
Maudhu', [Dzakhiiratul Huffaz (2/1978) dan Adh Dha'iifah (2242)].
رَجَعْنَا مِنَ الْجِهَادِ الْأَصْغَرِ إِلَى اْلأَكْبَرِ
92.      "Kita pulang dari jihad yang kecil menuju jihad yang besar."
Tidak ada asalnya, [Al Asraarul Marfuu'ah (211) dan Tadzkiratul Maudhuu'at oleh Al Fataniy (191)].
مَنْ أَفْطَرَ يَوْماً مِنْ رَمَضَانَ فِي غَيْرِ رُخْصَةٍ رَخَّصَهَا اللهُ لَهُ، لَمْ يُقْضَ عَنْهُ صِيَامَ الدَّهْرِ كُلَّهُ، وَإِنْ صَامَهُ
93.      "Barang siapa yang berbuka sehari di bulan Ramadhan bukan karena rukhshah yang diberikan Allah kepadanya, maka puasa itu tidak bisa diqadha' meskipun setahun penuh ia berpuasa."
Dha'if, [Tanziihusy Syarii'ah (2/148) dan At Targhiib wat Tarhiib (2/74)].
إِنَّ عَبْدَ الرَّحْمَنِ بْنِ عَوْفٍ يَدْخُلُ الْجَنَّةَ حَبْوًا
94.      "Sesungguhnya Abdurrahman bin 'Auf akan masuk surga sambil merangkak."
Maudhu', [Al Manaarul Muniif oleh Ibnul Qayyim (306) dan Al Fawaa'idul Majmuu'ah oleh Asy Syaukaani (1184)].
أَبْغَضُ الْحَلاَلِ إِلَى اللهِ الطَّلاَقُ
95.      "Perkara halal yang paling dibenci Allah adalah thalaq."
Dha’if, [Al 'Ilalul Mutanaahiyah oleh Ibnul Jauziy (2/1056) dan Adz Dzakhiirah (1/23)].
لَمَّا قَدِمَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْمَدِيْنَةَ جَعَلَ النِّسَاءُ وَالصِّبْيَانُ وَاْلوَلاَئِدُ يَقُوْلُوْنَ :
طَلَعَ الْبَدْرُ عَلَيْنَا وَجَبَ الشُّكْرُ عَلَيْنَا
أَيُّهَا الْمَبْعُوْثُ فِيْنَا مِنْ ثَنِيَّاتِ الْوَدَاعِ
مَا دَعَا ِللهِ دَاعٍ جِئْتَ بِالْأَمْرِ الْمُطَاعِ
96.      Ketika Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam tiba di Madinah, kaum wanita, anak-anak, dan budak berkata:
Telah datang bulan purnama kepada kami, maka kita wajib bersyukur
Wahai seorang utusan yang datang kepada kami dari Tsaniyyatul wadaa'
Selama masih ada yang  berdoa kepada Allah
Engkau datang membawa perintah yang ditaati."
Dha’if, [Ahaaditsul Qashshaas (17) dan Tadzkiratul Maudhuu'aat (196)].
إِيَّاكُمْ وَالْحَسَدَ فَإِنَّ الْحَسَدَ يَأْكُلُ الْحَسَنَاتِ كَمَا تَأْكُلُ النَّارُ الْحَطَبَ
97.      "Jauhilah olehmu sifat dengki, karena dengki akan memakan kebaikan sebagaimana api memakan kayu bakar."
Dha’if, [At Taarikhul Kabiir (1/272) dan Mukhtashar Sunan Abi Dawud oleh Al Mundziri (7/226)].
إِنَّ اللهَ عَزَّ وَجَلَّ يَقُوْلُ: أَنَا اللهُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنَا مَالِكُ الْمُلُوْكِ وَمَلِكُ الْمُلُوْكِ قُلُوْبُ الْمُلُوْكِ فِي يَدِيْ وَإِنَّ الْعِبَادَ إِذَا أَطَاعُوْنِي حَوَّلْتُ قُلُوْبَهُمْ عَلَيْهِمْ بِالسُّخْطِ وَالنِّقْمَةِ فَسَامُوْهُمْ سُوْءَ اْلعَذَابِ، فَلاَ تَشْغِلُوْا أَنْفُسَكُمْ بِالدُّعَاءِ عَلَى الْمُلُوْكِ…..الخ
98.      Sesungguhnya Allah Azza wa Jalla berfirman, "Aku adalah Allah yang tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Aku, Yang Menguasai semua kerajaan, Raja para raja, hati para raja ada di Tangan-Ku. Sesungguhnya semua hamba jika mereka menaati-Ku, maka Aku akan merubah hati mereka menjadi marah dan dendam kepada raja-raja sehingga mereka menimpakan siksaan yang buruk, maka janganlah kamu menyibukkan dirimu mendoakan keburukan kepada para raja…dst."
Dha'if jiddan (sangat dha'if), [Al Ahaadits Al Qudsiyyah oleh Al 'Aisawiy (43) dan Adh Dha'iifah (602)].
اَلْأَذَانُ وَالْإِقَامَةُ فِي أُذُنِ الْمَوْلُوْدِ
99.      "Azan dan iqamat dilakukan di telinga bayi."
Dha'if jiddan, [Bayaanul Wahm oleh Ibnul Qaththan (4/594), Al Majruuhiin oleh Ibnu Hibban (2/128) dan Adh Dha'iifah (1/494)].
اَلْحِكْمَةُ ضَالَّةُ كُلِّ حَكِيْمٍ ،فَإِذَا وَجَدَهَا فَهُوَ أَحَقُّ بِهَا
100.   "Hikmah adalah sesuatu yang hilang milik orang yang bijak. Jika ada yang menemukannya, maka dia lebih berhak terhadapnya."
Dha’if, [Al Mutanaahiyah oleh Ibnul Jauziy (1/96) dan Sunan At Tirmidzi (5/51)]
Selesai penerjemahan 100 hadits dha’if dan maudhu’ dengan pertolongan Allah dan taufiq-Nya. Wa shallallahu 'alaa nabiyyinaa Muhammad wa 'alaa aalihi wa shahbihi wa sallam.
Marwan bin Musa
 

ENSIKLOPEDI ISLAM Copyright © 2011-2012 | Powered by Blogger