Pintu-Pintu Pahala (5)

Senin, 27 Mei 2013

بسم الله الرحمن الرحيم
Pintu-Pintu Pahala (5)
Segala puji bagi Allah, shalawat dan salam semoga terlimpah kepada Rasulullah, kepada keluarganya, para sahabatnya dan orang-orang yang mengikutinya hingga hari Kiamat, amma ba’du:
Berikut ini lanjutan kumpulan hadits yang kami ambil dari kitab kecil Abwabul Ujur (pintu-pintu pahala) yang disusun oleh Kantor Penyuluhan Al Jaliyat di Zulfi-Saudi Arabia yang telah kami terjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Semoga Allah Azza wa Jalla menjadikan penerjemahan risalah ini ikhlas karena-Nya dan bermanfaat, Allahumma aamin.
51.   Jujur.
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم « عَلَيْكُمْ بِالصِّدْقِ فَإِنَّ الصِّدْقَ يَهْدِى إِلَى الْبِرِّ وَإِنَّ الْبِرَّ يَهْدِى إِلَى الْجَنَّةِ وَمَا يَزَالُ الرَّجُلُ يَصْدُقُ وَيَتَحَرَّى الصِّدْقَ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللَّهِ صِدِّيقًا. 
Dari Abdullah bin Mas'ud radhiyallahu 'anhu ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Kalian harus jujur, karena jujur membawa seseorang kepada kebaikan, dan kebaikan membawa seseorang ke surga. Jika seseorang tetap jujur dan memilih kejujuran, sehingga nanti akan dicatat di sisi Allah sebagai orang yang jujur…dst.” (Muttafaq 'alaih: 6094, 6639, ini adalah lafaz Muslim)
52.   Berakhlak mulia.
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو - رضى الله عنهما - قَالَ : اَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صلى الله عليه وسلم كَانَ يَقُولُ :« إِنَّ مِنْ خِيَارِكُمْ أَحْسَنَكُمْ أَخْلاَقاً » . 
Dari Abdullah bin ‘Amr radhiyallahu 'anhuma, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya orang yang terbaik di antara kalian adalah orang yang paling baik akhlaknya.” (Muttafaq 'alaih: 3559, 6033)
53.         Manis muka.
عَنْ أَبِى ذَرٍّ قَالَ قَالَ لِىَ النَّبِىُّ صلى الله عليه وسلم « لاَ تَحْقِرَنَّ مِنَ الْمَعْرُوفِ شَيْئًا وَلَوْ أَنْ تَلْقَى أَخَاكَ بِوَجْهٍ طَلْقٍ » . 
Dari Abu Dzar radhiyallahu 'anhu ia berkata: Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda kepadaku, “Janganlah kamu meremehkan perkara ma’ruf sedikit pun, meskipun hanya bertemu saudaramu dengan muka yang manis.” (HR. Muslim: 6690)

Salah Paham Tentang Syi'ah


بسم الله الرحمن الرحيم
Hasil gambar untuk ‫ضلالات الشيعة‬‎
Meluruskan Kesalahpahaman Tentang Syi'ah
Segala puji bagi Allah, shalawat dan salam semoga terlimpah kepada Rasulullah, kepada keluarganya, kepada para sahabatnya dan orang-orang yang mengikutinya hingga hari Kiamat, amma ba’du:
Sebagian saudara-saudara kita kaum muslimin menganggap bahwa Syi'ah adalah salah satu di antara madzhab-madzhab fiqh yang ada dan bahwa perbedaan kita dengan mereka hanyalah perbedaan dalam masalah furu' (cabang atau fiqh), bukan masalah ushul (dasar atau akidah). Maka dari itu, di sini penulis ingin menjelaskan, bahwa perbedaan kita dengan Syi'ah, bukan hanya dalam masalah furu', bahkan mereka pun berbeda dengan kita dalam masalah ushul.
Berikut ini penulis akan menyebutkan sebagian perbedaan kita kaum muslimin dengan Syi'ah dalam masalah ushul atau akidah.
Tentang Rukun Islam
Kita kaum muslimin sepakat, bahwa rukun Islam ada lima, yaitu: (1) Bersaksi bahwa tidak ada tuhan yang berhak disembah kecuali Allah dan bahwa Muhammad utusan Allah, (2) Mendirikan shalat, (3) Menunaikan zakat, (4) Berpuasa Ramadhan, (5) Berhaji bagi yang mampu.
Adapun kaum Syi'ah menyatakan, bahwa rukun Islam itu adalah (1) shalat, (2) zakat, (3) puasa, (4) Haji, dan (5) Al Wilayah (kepemimpinan) sebagaimana disebutkan dalam kitab Ushulul Kaafi 2/15 karya Al Kulaini.

Pintu-Pintu Pahala (4)

Sabtu, 25 Mei 2013

بسم الله الرحمن الرحيم
Pintu-Pintu Pahala (4)
Segala puji bagi Allah, shalawat dan salam semoga terlimpah kepada Rasulullah, kepada keluarganya, para sahabatnya dan orang-orang yang mengikutinya hingga hari Kiamat, amma ba’du:
Berikut ini lanjutan kumpulan hadits yang kami ambil dari kitab kecil Abwabul Ujur (pintu-pintu pahala) yang disusun oleh Kantor Penyuluhan Al Jaliyat di Zulfi-Saudi Arabia yang telah kami terjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Semoga Allah Azza wa Jalla menjadikan penerjemahan risalah ini ikhlas karena-Nya dan bermanfaat, Allahumma aamin.
33. Menghadiri shalat Jum’at dengan memperbagus wudhu, mendengarkan khutbah, dan diam.
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم « مَنْ تَوَضَّأَ فَأَحْسَنَ الْوُضُوءَ ثُمَّ أَتَى الْجُمُعَةَ فَاسْتَمَعَ وَأَنْصَتَ غُفِرَ لَهُ مَا بَيْنَهُ وَبَيْنَ الْجُمُعَةِ وَزِيَادَةُ ثَلاَثَةِ أَيَّامٍ .
Dari Abu Hurairah ia berkata: Rasulullah shallalllahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Barang siapa berwudhu, lalu memperbagus wudhunya, kemudian menghadiri shalat Jum’at, mendengarkan khutbah dan diam memperhatikan, maka akan diampuni dosa-dosa antara Jum’at tersebut dengan Jum’at berikutnya dan ditambah tiga hari.” (HR. Muslim: 1987)
Sebab ditambah tiga hari adalah karena satu kebaikan dinilai sepuluh kali.
34.    Berangkat lebih pagi untuk shalat Jum’at.
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم : « إِذَا كَانَ يَوْمُ الْجُمُعَةِ ، وَقَفَتِ الْمَلاَئِكَةُ عَلَى بَابِ الْمَسْجِدِ يَكْتُبُونَ الأَوَّلَ فَالأَوَّلَ ، وَمَثَلُ الْمُهَجِّرِ كَمَثَلِ الَّذِى يُهْدِى بَدَنَةً ، ثُمَّ كَالَّذِى يُهْدِى بَقَرَةً ، ثُمَّ كَبْشاً ، ثُمَّ دَجَاجَةً ، ثُمَّ بَيْضَةً ، فَإِذَا خَرَجَ الإِمَامُ طَوَوْا صُحُفَهُمْ ، وَيَسْتَمِعُونَ الذِّكْرَ » . 
Dari Abu Hurairah ia berkata: Rasulullah shallalllahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Apabila tiba hari Jum’at, maka para malaikat berdiri di dekat pintu mencatat siapa yang datang pertama dan setelahnya. Perumpamaan orang yang datang pertama adalah seperti orang yang berkurban dengan unta, lalu yang kedua seperti berkurban dengan sapi, setelahnya seperti berkurban dengan kambing, lalu seperti berkurban dengan ayam, kemudian seperti berkurban dengan telur. Apabila imam sudah datang, mereka pun melipat catatannya dan mendengarkan khutbah.” (Muttafaq 'alaih: 929, 1964)

Pintu-Pintu Pahala (3)


بسم الله الرحمن الرحيم
Pintu-Pintu Pahala (3)
Segala puji bagi Allah, shalawat dan salam semoga terlimpah kepada Rasulullah, kepada keluarganya, para sahabatnya dan orang-orang yang mengikutinya hingga hari Kiamat, amma ba’du:
Berikut ini lanjutan kumpulan hadits yang kami ambil dari kitab kecil Abwabul Ujur (pintu-pintu pahala) yang disusun oleh Kantor Penyuluhan Al Jaliyat di Zulfi-Saudi Arabia yang telah kami terjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Semoga Allah Azza wa Jalla menjadikan penerjemahan risalah ini ikhlas karena-Nya dan bermanfaat, Allahumma aamin.
Keutamaan Wudhu dan Shalat
20.   Memperbagus wudhu.
عَنْ عُثْمَانَ بْنِ عَفَّانَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم « مَنْ تَوَضَّأَ فَأَحْسَنَ الْوُضُوءَ خَرَجَتْ خَطَايَاهُ مِنْ جَسَدِهِ حَتَّى تَخْرُجَ مِنْ تَحْتِ أَظْفَارِهِ » . 
Dari Utsman bin ‘Affan ia berkata: Rasulullah shallalllahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Barang siapa berwudhu, lalu ia memperbagus wudhunya, maka akan keluar kesalahannya dari jasadnya sehingga ada yang keluar dari bawah kukunya.” (HR. Muslim: 578)
وَعَنْ عُثْمَانَ بْنِ عَفَّانَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم « مَنْ أَتَمَّ الْوُضُوءَ كَمَا أَمَرَهُ اللَّهُ تَعَالَى فَالصَّلوَاتُ الْمَكْتُوبَاتُ كَفَّارَاتٌ لِمَا بَيْنَهُنَّ » .
Dari Utsman bin ‘Affan radhiyallahu 'anhu ia berkata: Rasulullah shallalllahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Barang siapa menyempurnakan wudhu sebagaimana yang diperintahkan Allah Ta’ala dan shalat yang wajib, maka hal itu akan menebus dosa antara masing-masingnya.” (HR. Muslim)
21.    Mengucapkan syahadat setelah berwudhu.
عَنْ عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ قَالَ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم« مَا مِنْكُمْ مِنْ أَحَدٍ يَتَوَضَّأُ فَيُسْبِغُ  الْوُضُوءَ ثُمَّ يَقُولُ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَأَنَّ {{مُحَمَّدًا}} عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ إِلاَّ فُتِحَتْ لَهُ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ الثَّمَانِيَةُ يَدْخُلُ مِنْ أَيِّهَا شَاءَ » .  
Dari Umar bin Khaththab radhiyallahu 'anhu ia berkata: Rasulullah shallalllahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Tidak ada seorang pun yang berwudhu, lalu menyempurnakan wudhunya, setelah itu ia berkata, “Asyhadu allaa ilaaha illallah….dst. sampai wa rasuuluh,” kecuali akan dibukakan untuknya pintu surga yang delapan, ia bisa masuk dari pintu mana saja yang ia inginkan.” (HR. Muslim: 553)

Pintu-Pintu Pahala (2)

Selasa, 21 Mei 2013

بسم الله الرحمن الرحيم
Pintu-Pintu Pahala (2)
Segala puji bagi Allah, shalawat dan salam semoga terlimpah kepada Rasulullah, kepada keluarganya, para sahabatnya dan orang-orang yang mengikutinya hingga hari Kiamat, amma ba’du:
Berikut ini lanjutan kumpulan hadits yang kami ambil dari kitab kecil Abwabul Ujur (pintu-pintu pahala) yang disusun oleh Kantor Penyuluhan Al Jaliyat di Zulfi-Saudi Arabia yang telah kami terjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Semoga Allah Azza wa Jalla menjadikan penerjemahan risalah ini ikhlas karena-Nya dan bermanfaat, Allahumma aamin.
Keutamaan Dzikrullah
12. Ucapan Tasbih
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ - رضى الله عنه - أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم قَالَ : « مَنْ قَالَ : سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ . فِى يَوْمٍ مِائَةَ مَرَّةٍ حُطَّتْ خَطَايَاهُ ، وَإِنْ كَانَتْ مِثْلَ زَبَدِ الْبَحْرِ » . 
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, bahwa Rasulullah shallalllahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Barang siapa yang mengucapkan “Subhaanallah wa bihamdih” (artinya “Mahasuci Allah dan dengan memuji-Nya”) dalam sehari seratus kali, maka akan digugurkan kesalahan-kesalahannya meskipun sebanyak buih di lautan.” (Muttafaq ‘alaih: 6405, 6842)
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم « مَنْ قَالَ حِينَ يُصْبِحُ وَحِينَ يُمْسِى سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ مِائَةَ مَرَّةٍ . لَمْ يَأْتِ أَحَدٌ يَوْمَ الْقِيَامَةِ بِأَفْضَلَ مِمَّا جَاءَ بِهِ إِلاَّ أَحَدٌ قَالَ مِثْلَ مَا قَالَ أَوْ زَادَ عَلَيْهِ » . 
Dari Abu Hurairah, ia berkata: Rasulullah shallalllahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Barang siapa yang mengucapkan di pagi hari dan sore hari, “Subhaanalllah wa bihamdih” seratus kali, maka tidak ada seorang pun yang dapat menandingi yang dibawanya pada hari kiamat, kecuali orang yang mengucapkan seperti yang diucapkannya atau lebih.” (HR. Muslim: 6843)
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم « كَلِمَتَانِ خَفِيفَتَانِ عَلَى اللِّسَانِ ثَقِيلَتَانِ فِى الْمِيزَانِ حَبِيبَتَانِ إِلَى الرَّحْمَنِ سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ سُبْحَانَ اللَّهِ الْعَظِيمِ » .
Dari Abu Hurairah, dari Nabi shallalllahu 'alaihi wa sallam, Beliau bersabda, “Dua kalimat yang ringan di lisan, berat di timbangan dan dicintai Ar Rahman; Subhaanallah wa bihamdih, Subhaanallahil ‘azhiim (artinya: Mahasuci Allah dan dengan memuji-Nya, Mahasuci Allah Yang Maha Agung).” (Muttafaq ‘alaih: 6406, 6846, dan ini adalah lafaz Muslim)

Pintu-Pintu Pahala (1)


بسم الله الرحمن الرحيم
Pintu-Pintu Pahala (1)
Segala puji bagi Allah, shalawat dan salam semoga terlimpah kepada Rasulullah, kepada keluarganya, para sahabatnya dan orang-orang yang mengikutinya hingga hari Kiamat, amma ba’du:
Berikut ini kumpulan hadits yang kami ambil dari kitab kecil Abwabul Ujur (pintu-pintu pahala) yang disusun oleh Kantor Penyuluhan Al Jaliyat di Zulfi-Saudi Arabia yang telah kami terjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Semoga Allah Azza wa Jalla menjadikan penerjemahan risalah ini ikhlas karena-Nya dan bermanfaat, Allahumma aamin.
Keutamaan Al Qur’anul Karim
1.     Menghapal Al Qur’an
عَنْ عَائِشَةَ عَنِ النَّبِىِّ صلى الله عليه وسلم قَالَ : « مَثَلُ الَّذِى يَقْرَأُ الْقُرْآنَ وَهْوَ حَافِظٌ لَهُ مَعَ السَّفَرَةِ الْكِرَامِ ، وَمَثَلُ الَّذِى يَقْرَأُ الْقُرْآنَ وَهْوَ يَتَعَاهَدُهُ وَهْوَ عَلَيْهِ شَدِيدٌ ، فَلَهُ أَجْرَانِ » . 
Dari Aisyah, dari Nabi shallalllahu 'alaihi wa sallam, Beliau bersabda, “Perumpamaan orang yang membaca Al Qur’an, sedangkan ia hapal, maka ia akan bersama para malaikat utusan yang mulia. Sedangkan perumpamaan orang yang membaca Al Qur’an, ia berusaha menjaganya, namun berat, maka ia akan mendapatkan dua pahala.” (Muttafaq ‘alaih: 4937, 1862)
2.       Membaca Al Qur’an
عَنْ أَبِي أُمَامَةَ الْبَاهِلِىِّ قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم يَقُولُ « اقْرَءُوا الْقُرْآنَ فَإِنَّهُ يَأْتِى يَوْمَ الْقِيَامَةِ شَفِيعًا لأَصْحَابِهِ ...
Dari Abu Umamah Al Bahiliy ia berkata: Aku mendengar Rasulullah shallalllahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Bacalah Al Qur’an, karena ia akan datang pada hari kiamat memberikan syafa’at bagi pembacanya….dst.” (HR. Muslim: 1874)
3.       Mempelajari Al Qur’an dan mengajarkannya
عَنْ عُثْمَانَ - رضى الله عنه - عَنِ النَّبِىِّ صلى الله عليه وسلم قَالَ : « خَيْرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ الْقُرْآنَ وَعَلَّمَهُ » . 
Dari ‘Utsman radhiyallahu 'anhu, dari Nabi shallalllahu 'alaihi wa sallam, Beliau bersabda, “Sebaik-baik kamu adalah orang yang mempelajari Al Qur’an dan mengajarkannya.” (HR. Bukhari: 5027)

Pangkal Penyimpangan JIL

Minggu, 19 Mei 2013

بسم الله الرحمن الرحيم

Pangkal Penyimpangan
JIL (Jaringan Islam Liberal)
Segala puji bagi Allah, shalawat dan salam semoga terlimpah kepada Rasulullah, kepada keluarganya, kepada para sahabatnya dan orang-orang yang mengikutinya hingga hari Kiamat, amma ba’du:
Berikut ini pembahasan tentang pangkal penyimpangan JIL (Jaringan Islam Liberal). Semoga Allah Azza wa Jalla menjadikan penulisan risalah ini ikhlas karena-Nya dan bermanfaat, Allahumma aamin.
Pengantar
Saudaraku kaum muslimin, di awal surat Al Baqarah (lihat ayat 1-20), Allah Subhaanahu wa Ta'ala membagi manusia kepada tiga golongan; golongan mukmin, golongan kafir, dan golongan kaum munafik.
Di antara ketiga golongan ini, yang disebutkan sifat-sifatnya secara panjang adalah golongan kaum munafik. Yang demikian karena bahayanya bagi Islam dan kaum muslim melebihi orang-orang kafir. Orang-orang kafir telah jelas akan bahayanya bagi Islam dan kaum muslimin, namun orang-orang munafik, tidak tampak bahayanya bagi kaum muslimin. Oleh karena itu, Allah Subhaanahu wa Ta'ala menyebutkan sifat-sifat mereka secara panjang agar kita dapat mengenali mereka dan berhati-hati terhadap bahayanya. Dan mereka ada di setiap zaman, terlebih ketika Islam dan kaum muslim masih kuat, maka mereka menahan diri dari menampakkan jati dirinya.

100 Sunnah Yang Shahih (6)

Rabu, 15 Mei 2013

بسم الله الرحمن الرحيم
100 Sunnah Yang Shahih (6)
Segala puji bagi Allah, shalawat dan salam semoga terlimpah kepada Rasulullah, kepada keluarganya, para sahabatnya dan orang-orang yang mengikutinya hingga hari Kiamat, amma ba’du:
Berikut ini lanjutan 100 sunnah yang shahih yang disusun oleh Divisi Dakwah Al Jaliyat di Saudi Arabia yang telah kami terjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. semoga Allah Azza wa Jalla menjadikan penerjemahan risalah ini ikhlas karena-Nya dan bermanfaat, Allahumma aamin.
80.     Senyum.
عَنْ أَبِى ذَرٍّ قَالَ قَالَ لِىَ النَّبِىُّ صلى الله عليه وسلم « لاَ تَحْقِرَنَّ مِنَ الْمَعْرُوفِ شَيْئًا وَلَوْ أَنْ تَلْقَى أَخَاكَ بِوَجْهٍ طَلْقٍ » .  
Dari Abu Dzar radhiyallahu 'anhu ia berkata: Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda kepadaku, “Janganlah kamu meremehkan sedikit pun hal yang ma’ruf meskipun hanya bermuka ceria ketika betemu dengan saudaramu.” [HR. Muslim: 6690].
81.     Saling berkunjung karena Allah.
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ عَنِ النَّبِىِّ صلى الله عليه وسلم « أَنَّ رَجُلاً زَارَ أَخًا لَهُ فِى قَرْيَةٍ أُخْرَى فَأَرْصَدَ اللَّهُ لَهُ عَلَى مَدْرَجَتِهِ مَلَكًا فَلَمَّا أَتَى عَلَيْهِ قَالَ أَيْنَ تُرِيدُ قَالَ أُرِيدُ أَخًا لِى فِى هَذِهِ الْقَرْيَةِ . قَالَ هَلْ لَكَ عَلَيْهِ مِنْ نِعْمَةٍ تَرُبُّهَا قَالَ لاَ غَيْرَ أَنِّى أَحْبَبْتُهُ فِى اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ . قَالَ فَإِنِّى رَسُولُ اللَّهِ إِلَيْكَ بِأَنَّ اللَّهَ قَدْ أَحَبَّكَ كَمَا أَحْبَبْتَهُ فِيهِ » . 
Dari Abu Hurairah, dari Nabi shallalllahu 'alaihi wa sallam, bahwa ada seseorang yang berkunjung kepada saudaranya di desa lain, lalu Allah mengirimkan malaikat untuk memperhatikannya di jalan. Malaikat itu pun mendatanginya dan berkata, “Ke mana kamu hendak pergi?” Ia menjawab, “Saya ingin menemui saudara saya di desa ini.” Malaikat tersebut berkata lagi, “Apakah kamu berhak mendapatkan nikmat darinya yang perlu kamu kembangkan?” Ia menjawab, “Tidak, akan tetapi aku mencintainya karena Allah Azza wa Jalla.” Malaikat itu berkata, “Sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu untuk memberitahukan, bahwa Allah telah mencintaimu sebagaimana kamu mencintainya karena-Nya.” [HR. Muslim: 6549].

Keutamaan Jihad dan Para Mujahid

بسم الله الرحمن الرحيم


Keutamaan Jihad dan Para Mujahid
Segala puji bagi Allah, shalawat dan salam semoga terlimpah kepada Rasulullah, kepada keluarganya, para sahabatnya dan orang-orang yang mengikutinya hingga hari Kiamat, amma ba’du:
Berikut ini ayat-ayat dan hadits-hadits yang menyebutkan keutamaan jihad dan para mujahid, semoga Allah menjadikan penulisan risalah ini ikhlas karena-Nya dan bermanfaat, Allahumma aamin.
Keutamaan Jihad dalam Al Qur'an
Di antara keutamaan jihad dalam Al Qur'an adalah firman Allah Subhaanahu wa Ta'ala berikut ini:
إِنَّ اللّهَ اشْتَرَى مِنَ الْمُؤْمِنِينَ أَنفُسَهُمْ وَأَمْوَالَهُم بِأَنَّ لَهُمُ الجَنَّةَ يُقَاتِلُونَ فِي سَبِيلِ اللّهِ فَيَقْتُلُونَ وَيُقْتَلُونَ وَعْدًا عَلَيْهِ حَقًّا فِي التَّوْرَاةِ وَالإِنجِيلِ وَالْقُرْآنِ وَمَنْ أَوْفَى بِعَهْدِهِ مِنَ اللّهِ فَاسْتَبْشِرُواْ بِبَيْعِكُمُ الَّذِي بَايَعْتُم بِهِ وَذَلِكَ هُوَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ
"Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mukmin diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka. Mereka berperang pada jalan Allah; lalu mereka membunuh atau terbunuh. (Itu telah menjadi) janji yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil dan Al Quran. Dan siapakah yang lebih menepati janjinya (selain) daripada Allah? Maka bergembiralah dengan jual beli yang telah kamu lakukan itu, dan Itulah kemenangan yang besar." (QS. At Taubah: 111)
إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الَّذِينَ يُقَاتِلُونَ فِي سَبِيلِهِ صَفًّا كَأَنَّهُم بُنيَانٌ مَّرْصُوصٌ
"Sesungguhnya Allah menyukai orang yang berperang dijalan-Nya dalam barisan yang teratur seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh." (QS. Ash Shaff: 4)
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا هَلْ أَدُلُّكُمْ عَلَى تِجَارَةٍ تُنجِيكُم مِّنْ عَذَابٍ أَلِيمٍ-تُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ وَتُجَاهِدُونَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ بِأَمْوَالِكُمْ وَأَنفُسِكُمْ ذَلِكُمْ خَيْرٌ لَّكُمْ إِن كُنتُمْ تَعْلَمُونَ
"Wahai orang-orang yang beriman! Sukakah kamu aku tunjukkan suatu perniagaan yang dapat menyelamatkanmu dari azab yang pedih?--(yaitu) kamu beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwamu. Itulah yang lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui." (QS. Ash Shaff: 10-11)

100 Sunnah Yang Shahih (5)


بسم الله الرحمن الرحيم
100 Sunnah Yang Shahih (5)
Segala puji bagi Allah, shalawat dan salam semoga terlimpah kepada Rasulullah, kepada keluarganya, para sahabatnya dan orang-orang yang mengikutinya hingga hari Kiamat, amma ba’du:
Berikut ini lanjutan 100 sunnah yang shahih yang disusun oleh Divisi Dakwah Al Jaliyat di Saudi Arabia yang telah kami terjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. semoga Allah Azza wa Jalla menjadikan penerjemahan risalah ini ikhlas karena-Nya dan bermanfaat, Allahumma aamin.
64. Menaruh tangan di bagian badan yang sakit disertai dengan doa.
عَنْ عُثْمَانَ بْنِ أَبِى الْعَاصِ رضي الله عنه أَنَّهُ شَكَا إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم وَجَعًا يَجِدُهُ فِى جَسَدِهِ مُنْذُ أَسْلَمَ . فَقَالَ لَهُ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم « ضَعْ يَدَكَ عَلَى الَّذِى تَأَلَّمَ مِنْ جَسَدِكَ وَقُلْ بِاسْمِ اللَّهِ . ثَلاَثًا . وَقُلْ سَبْعَ مَرَّاتٍ أَعُوذُ بِاللَّهِ وَقُدْرَتِهِ مِنْ شَرِّ مَا أَجِدُ وَأُحَاذِرُ » . 
Dari Utsman bin Abil ‘Aash radhiyallahu 'anhu, bahwa dia pernah mengeluh kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam tentang sakit pada badan yang dideritanya sejak ia memeluk Islam. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Letakkan tanganmu pada bagian badanmu yang terasa sakit dan ucapkanlah, “Bismillah 3x” serta ucapkanlah sebanyak tujuh kali:
أَعُوذُ بِاللَّهِ وَقُدْرَتِهِ مِنْ شَرِّ مَا أَجِدُ وَأُحَاذِرُ
“Aku berlindung kepada Allah dan kepada kekuasaan-Nya dari segala keburukan yang aku dapatkan dan aku khawatirkan.” [HR. Muslim: 5737].
65.              Berdoa ketika mendengar ayam berkokok dan berlindung kepada Allah ketika mendengar ringkikan keledai.
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ رضي الله عنه أَنَّ النَّبِىَّ صلى الله عليه وسلم قَالَ « إِذَا سَمِعْتُمْ صِيَاحَ الدِّيَكَةِ فَاسْأَلُوا اللَّهَ مِنْ فَضْلِهِ فَإِنَّهَا رَأَتْ مَلَكًا وَإِذَا سَمِعْتُمْ نَهِيقَ الْحِمَارِ فَتَعَوَّذُوا بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ فَإِنَّهَا رَأَتْ شَيْطَانًا » .  
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Apabila kamu mendengar ayam berkokok, maka mintalah kepada Allah karunia-Nya, karena ia melihat malaikat. Dan apabila kalian mendengar suara ringkikan keledai, maka berlindunglah kepada Allah dari setan, karena ia melihat setan.” [Muttafaq 'alaih: 3303-6920].

100 Sunnah Yang Shahih (4)

Sabtu, 11 Mei 2013

بسم الله الرحمن الرحيم
100 Sunnah Yang Shahih (4)
Segala puji bagi Allah, shalawat dan salam semoga terlimpah kepada Rasulullah, kepada keluarganya, para sahabatnya dan orang-orang yang mengikutinya hingga hari Kiamat, amma ba’du:
Berikut ini lanjutan 100 sunnah yang shahih yang disusun oleh Divisi Dakwah Al Jaliyat di Saudi Arabia yang telah kami terjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. semoga Allah Azza wa Jalla menjadikan penerjemahan risalah ini ikhlas karena-Nya dan bermanfaat, Allahumma aamin.
Sunnah-Sunnah Dalam Berpakaian Dan Dalam Hal Makan
48. Berdoa ketika memakai baju yang baru.
عَنْ أَبِي سَعِيْدٍ الْخُدْرِيِّ قَالَ: كَانَ رَسُوْلُ اللّهِ صَلَّى اللّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا اسْتَجَدَّ ثَوْباً سَمَّاهُ بِاسْمِهِ: إِمَّا قَمِيْصاً أَوْ عِمَامَةً، ثُمَّ يَقُوْلُ: "اَللَّهُمَّ لَكَ الْحَمْدُ، أَنْتَ كَسَوْتَنِيْهِ، أَسْأَلُكَ مِنْ خَيْرِهِ، وَخَيْرِ مَا صُنِعَ لَهُ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّهِ، وَشَرِّ مَا صُنِعَ لَهُ"
Dari Abu Sa’id Al Khudriy radhiyallahu 'anhu ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam apabila memakai baju yang baru, Beliau menyebutnya dengan namanya, baik itu gamis maupun sorban. Setelah itu Beliau mengucapkan,
اَللَّهُمَّ لَكَ الْحَمْدُ، أَنْتَ كَسَوْتَنِيْهِ، أَسْأَلُكَ مِنْ خَيْرِهِ، وَخَيْرِ مَا صُنِعَ لَهُ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّهِ، وَشَرِّ مَا صُنِعَ لَهُ
Ya Allah, untuk-Mulah segala puji. Engkau telah memakaikan pakaian ini kepadaku. Aku meminta kepada-Mu kebaikannya dan kebaikan yang karenanya dibuat. Aku pun berlindung kepada-Mu dari keburukannya dan keburukan yang karenanya dibuat.” [HR. Abu Dawud: 4020].
49.              Memakai sandal dengan mendahulukan bagian kanan
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ رضي الله عنه قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم قَالَ « إِذَا انْتَعَلَ أَحَدُكُمْ فَلْيَبْدَأْ بِالْيُمْنَى وَإِذَا خَلَعَ فَلْيَبْدَأْ بِالشِّمَالِ وَلْيُنْعِلْهُمَا جَمِيعًا أَوْ لِيَخْلَعْهُمَا جَمِيعًا » . 
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah bersabda, “Apabila salah seorang di antara kamu memakai sandal, maka mulailah dengan bagian kanan. Dan apabila hendak dilepas, maka mulailah dengan bagian kiri. Hendaknya kedua sandal itu dipakai kedua-duanya atau (jika tidak) dilepas kedua-duanya.” [Muttafaq 'alaih: 5855-5495].

100 Sunnah Yang Shahih (3)

Jumat, 10 Mei 2013

بسم الله الرحمن الرحيم
100 Sunnah Yang Shahih (3)
Segala puji bagi Allah, shalawat dan salam semoga terlimpah kepada Rasulullah, kepada keluarganya, para sahabatnya dan orang-orang yang mengikutinya hingga hari Kiamat, amma ba’du:
Berikut ini lanjutan 100 sunnah yang shahih yang disusun oleh Divisi Dakwah Al Jaliyat di Saudi Arabia yang telah kami terjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. semoga Allah Azza wa Jalla menjadikan penerjemahan risalah ini ikhlas karena-Nya dan bermanfaat, Allahumma aamin.
29.      Duduk di tempat shalat setelah shalat Subuh sampai matahari terbit.
عَنْ جَابِرِ بْنِ سَمُرَةَ أَنَّ النَّبِىَّ صلى الله عليه وسلم كَانَ إِذَا صَلَّى الْفَجْرَ جَلَسَ فِى مُصَلاَّهُ حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ حَسَنًا . 
Dari Jabir bin Samurah bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam apabila selesai shalat Subuh, duduk di tempat shalatnya sampai matahari yang begitu indah terbit.”  [HR. Muslim: 1526].
30. Mandi pada hari Jum’at.
عَنْ ابْنِ عُمَرَ - رضى الله عنهما - أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم قَالَ : « إِذَا جَاءَ أَحَدُكُمُ الْجُمُعَةَ فَلْيَغْتَسِلْ » . 
Dari Ibnu Umar radhiyallahu 'anhuma, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Apabila salah seorang di antara kamu datang untuk shalat Jum’at, maka mandilah.” [Muttafaq 'alaih: 877-1951].
31. Berangkat awal untuk shalat Jum’at
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ النَّبِىُّ صلى الله عليه وسلم : « إِذَا كَانَ يَوْمُ الْجُمُعَةِ ، وَقَفَتِ الْمَلاَئِكَةُ عَلَى بَابِ الْمَسْجِدِ يَكْتُبُونَ الأَوَّلَ فَالأَوَّلَ ، وَمَثَلُ الْمُهَجِّرِ كَمَثَلِ الَّذِى يُهْدِى بَدَنَةً ، ثُمَّ كَالَّذِى يُهْدِى بَقَرَةً ، ثُمَّ كَبْشاً ، ثُمَّ دَجَاجَةً ، ثُمَّ بَيْضَةً ، فَإِذَا خَرَجَ الإِمَامُ طَوَوْا صُحُفَهُمْ ، وَيَسْتَمِعُونَ الذِّكْرَ » . 
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu ia berkata: Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Apabila tiba hari Jum’at, maka para malaikat berdiri di pintu masjid mencatat siapa yang datang pertama dan setelahnya. Perumpamaan orang yang datang pertama adalah seperti orang yang berkurban dengan unta. Setelah itu (orang yang kedua) seperti orang yang berkurban dengan sapi, kemudian yang setelahnya seperti berkurban dengan kambing, setelahnya seperti berkurban dengan ayam, dan setelahnya berkurban dengan telur. Ketika imam datang, mereka pun melipat lembar catatan dan mendengarkan nasehat.” [Muttafaq 'alaih: 929-1964].

100 Sunnah Yang Shahih (2)

Kamis, 09 Mei 2013

بسم الله الرحمن الرحيم
100 Sunnah Yang Shahih (2)
Segala puji bagi Allah, shalawat dan salam semoga terlimpah kepada Rasulullah, kepada keluarganya, para sahabatnya dan orang-orang yang mengikutinya hingga hari Kiamat, amma ba’du:
Berikut ini lanjutan 100 sunnah yang shahih yang disusun oleh Divisi Dakwah Al Jaliyat di Saudi Arabia yang telah kami terjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. semoga Allah Azza wa Jalla menjadikan penerjemahan risalah ini ikhlas karena-Nya dan bermanfaat, Allahumma aamin.
14.      Pergi ke masjid sambil berjalan kaki.
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم قَالَ « أَلاَ أَدُلُّكُمْ عَلَى مَا يَمْحُو اللَّهُ بِهِ الْخَطَايَا وَيَرْفَعُ بِهِ الدَّرَجَاتِ » . قَالُوا بَلَى يَا رَسُولَ اللَّهِ . قَالَ « إِسْبَاغُ الْوُضُوءِ عَلَى الْمَكَارِهِ وَكَثْرَةُ الْخُطَا إِلَى الْمَسَاجِدِ وَانْتِظَارُ الصَّلاَةِ بَعْدَ الصَّلاَةِ فَذَلِكُمُ الرِّبَاطُ » .  
Dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Maukah kamu aku tunjukkan amalan yang dengan amalan itu Allah menghapuskan dosa-dosa dan meninggikan derajat?” Para sahabat menjawab, “Ya, wahai Rasulullah.” Beliau menjawab, “Menyempurnakan wudhu ketika merasa segan, banyak melangkahkan kaki ke masjid dan menunggu dari shalat yang satu ke shalat berikutnya; itulah ribath (pertahanan).” [HR. Muslim: 587].
15.    Mendatangi shalat dengan tenang dan beradab.
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم يَقُولُ « إِذَا أُقِيمَتِ الصَّلاَةُ فَلاَ تَأْتُوهَا تَسْعَوْنَ وَأْتُوهَا تَمْشُونَ وَعَلَيْكُمُ السَّكِينَةُ فَمَا أَدْرَكْتُمْ فَصَلُّوا وَمَا فَاتَكُمْ فَأَتِمُّوا » . 
Dari Abu Hurairah ia berkata: Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Apabila shalat ditegakkan, maka janganlah kamu mendatanginya dengan terburu-buru, tetapi datangilah sambil berjalan. Tetaplah tenang! Jika kamu mendapatkan imam, maka ikutlah shalatnya, namun jika tertinggal, maka sempurnakanlah.” [Muttafaq 'alaih: 908-1359].

100 Sunnah Yang Shahih (1)

Sabtu, 04 Mei 2013

بسم الله الرحمن الرحيم
100 Sunnah Yang Shahih (1)
Segala puji bagi Allah, shalawat dan salam semoga terlimpah kepada Rasulullah, kepada keluarganya, para sahabatnya dan orang-orang yang mengikutinya hingga hari Kiamat, amma ba’du:
Berikut ini 100 sunnah yang shahih dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam yang disusun oleh Divisi Dakwah Al Jaliyat di Saudi Arabia yang telah kami terjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. semoga Allah Azza wa Jalla menjadikan penerjemahan risalah ini ikhlas karena-Nya dan bermanfaat, Allahumma aamin.
Sunnah Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam Ketika Tidur
1.   Tidur dalam keadaan telah berwudhu.
Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
« إِذَا أَتَيْتَ مَضْجَعَكَ فَتَوَضَّأْ وَضُوءَكَ لِلصَّلاَةِ ، ثُمَّ اضْطَجِعْ عَلَى شِقِّكَ الأَيْمَنِ ...الحديث» .  
“Apabila kamu datang ke tempat tidur, maka berwudhulah seperti wudhu untuk shalat dan berbaringlah ke sebelah kananmu….dst.” [Muttafaq 'alaih: 6311-6882].
2.   Membaca surat Al Ikhlas dan Mu’awwidzatain (surat Al Falaq dan An Naas) sebelum tidur.
عَنْ عَائِشَةَ : أَنَّ النَّبِىَّ صلى الله عليه وسلم كَانَ إِذَا أَوَى إِلَى فِرَاشِهِ كُلَّ لَيْلَةٍ جَمَعَ كَفَّيْهِ ثُمَّ نَفَثَ فِيهِمَا فَقَرَأَ فِيهِمَا ( قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ ) وَ( قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ ) وَ( قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ ) ثُمَّ يَمْسَحُ بِهِمَا مَا اسْتَطَاعَ مِنْ جَسَدِهِ يَبْدَأُ بِهِمَا عَلَى رَأْسِهِ وَوَجْهِهِ وَمَا أَقْبَلَ مِنْ جَسَدِهِ يَفْعَلُ ذَلِكَ ثَلاَثَ مَرَّاتٍ .  
Dari Aisyah radhiyallahu 'anha, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam setiap malam apabila menuju tempat tidurnya, Beliau menempelkan kedua telapak tangannya, lalu meniupnya dan membaca Qulhuwallahu ahad (surat Al Ikhlas), Qul a’uudzu birabbil falaq (surat Al Falaq) dan Qul a’uudzu birabbin naas (surat An Naas), kemudian mengusapkan ke bagian badan yang dapat diusap, Beliau memulai dari bagian kepala, muka dan bagian depan badannya. Beliau melakukan hal itu sebanyak tiga kali.” [HR. Bukhari 5017].
 

ENSIKLOPEDI ISLAM Copyright © 2011-2012 | Powered by Blogger