بسم
الله الرحمن الرحيم
100 Sunnah Yang Shahih (4)
Segala puji bagi
Allah, shalawat dan salam semoga terlimpah kepada Rasulullah, kepada
keluarganya, para sahabatnya dan orang-orang yang mengikutinya hingga hari
Kiamat, amma ba’du:
Berikut ini lanjutan 100 sunnah yang shahih
yang disusun oleh Divisi Dakwah Al Jaliyat di Saudi Arabia yang telah kami
terjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. semoga Allah Azza wa Jalla menjadikan penerjemahan
risalah ini ikhlas karena-Nya dan bermanfaat, Allahumma aamin.
Sunnah-Sunnah
Dalam Berpakaian Dan Dalam Hal Makan
48. Berdoa ketika memakai baju yang baru.
عَنْ أَبِي
سَعِيْدٍ الْخُدْرِيِّ قَالَ: كَانَ رَسُوْلُ اللّهِ صَلَّى اللّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ إِذَا اسْتَجَدَّ ثَوْباً سَمَّاهُ بِاسْمِهِ: إِمَّا قَمِيْصاً أَوْ
عِمَامَةً، ثُمَّ يَقُوْلُ: "اَللَّهُمَّ لَكَ الْحَمْدُ، أَنْتَ
كَسَوْتَنِيْهِ، أَسْأَلُكَ مِنْ خَيْرِهِ، وَخَيْرِ مَا صُنِعَ لَهُ، وَأَعُوْذُ
بِكَ مِنْ شَرِّهِ، وَشَرِّ مَا صُنِعَ لَهُ"
Dari
Abu Sa’id Al Khudriy radhiyallahu 'anhu ia berkata: Rasulullah shallallahu
'alaihi wa sallam apabila memakai baju yang baru, Beliau menyebutnya dengan
namanya, baik itu gamis maupun sorban. Setelah itu Beliau mengucapkan,
اَللَّهُمَّ لَكَ الْحَمْدُ، أَنْتَ كَسَوْتَنِيْهِ، أَسْأَلُكَ مِنْ
خَيْرِهِ، وَخَيْرِ مَا صُنِعَ لَهُ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّهِ، وَشَرِّ مَا
صُنِعَ لَهُ
Ya
Allah, untuk-Mulah segala puji. Engkau telah memakaikan pakaian ini kepadaku.
Aku meminta kepada-Mu kebaikannya dan kebaikan yang karenanya dibuat. Aku pun
berlindung kepada-Mu dari keburukannya dan keburukan yang karenanya dibuat.”
[HR. Abu Dawud: 4020].
49.
Memakai
sandal dengan mendahulukan bagian kanan
عَنْ أَبِى
هُرَيْرَةَ رضي الله عنه قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم قَالَ «
إِذَا انْتَعَلَ أَحَدُكُمْ فَلْيَبْدَأْ بِالْيُمْنَى وَإِذَا خَلَعَ
فَلْيَبْدَأْ بِالشِّمَالِ وَلْيُنْعِلْهُمَا جَمِيعًا أَوْ لِيَخْلَعْهُمَا
جَمِيعًا » .
Dari
Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa
sallam pernah bersabda, “Apabila salah seorang di antara kamu memakai sandal,
maka mulailah dengan bagian kanan. Dan apabila hendak dilepas, maka mulailah
dengan bagian kiri. Hendaknya kedua sandal itu dipakai kedua-duanya atau (jika
tidak) dilepas kedua-duanya.” [Muttafaq 'alaih: 5855-5495].
50. Mengucapkan “Bismilah” (artinya: dengan
nama Allah) ketika makan.
عَنْ عُمَرِ بْنِ
أَبِى سَلَمَةَ قَالَ : كُنْتُ فِى حَجْرِ رَسُولِ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم
وَكَانَتْ يَدِى تَطِيشُ فِى الصَّحْفَةِ فَقَال لِى رَسُولُ اللَّهِ صلى الله
عليه وسلم :« يَا غُلاَمُ سَمِّ اللَّهَ ، وَكُلْ بِيَمِينِكَ وَكُلْ مِمَّا
يَلِيكَ » . فَمَا زَالَتْ تِلْكَ طِعْمَتِى بَعْدُ .
Dari
Umar bin Abi Salamah ia berkata: Aku berada dalam asuhan Rasulullah shallallahu
'alaihi wa sallam, pernah tanganku tidak bisa diam mengambil makanan yang ada
di piring, lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda kepadaku,
“Wahai anak, bacalah Bismillah, makanlah dengan tangan kanan dan makanlah
makanan yang dekat denganmu.” Setelah itu cara makanku pun selalu demikian.
[Muttafaq 'alaih: 5376-5329].
51. Memuji Allah setelah makan dan minum.
عَنْ أَنَسِ بْنِ
مَالِكٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم « إِنَّ اللَّهَ
لَيَرْضَى عَنِ الْعَبْدِ أَنْ يَأْكُلَ الأَكْلَةَ فَيَحْمَدَهُ عَلَيْهَا أَوْ
يَشْرَبَ الشَّرْبَةَ فَيَحْمَدَهُ عَلَيْهَا » .
Dari
Anas bin Malik radhiyallahu 'anhu ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa
sallam bersabda, “Sesungguhnya Allah benar-benar ridha kepada seorang hamba
yang makan sebuah makanan, lalu memuji-Nya atau minum sebuah minuman lalu
memuji-Nya.” [HR. Muslim: 6932].
52. Duduk ketika minum.
عَنْ أَنَسٍ عَنِ
النَّبِىِّ صلى الله عليه وسلم أَنَّهُ نَهَى أَنْ يَشْرَبَ الرَّجُلُ قَائِمًا .
Dari
Anas, dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, bahwa Beliau melarang seseorang
minum sambil berdiri.” [HR. Muslim: 5375].
53. Berkumur-kumur setelah meminum susu.
عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ
- رضى الله عنهما - : أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم شَرِبَ لَبَناً
فَمَضْمَضَ وَقَالَ : « إِنَّ لَهُ دَسَماً » .
Dari Ibnu Abbas
radhiyallahu 'anhuma: Bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah
meminum susu, lalu berkumur-kumur, kemudian Beliau bersabda, “Sesungguhnya susu
memiliki lemak.” [Muttafaq 'alaih: 798-5609].
54. Tidak mencela makanan.
عَنْ أَبِى
هُرَيْرَةَ قَالَ : مَا عَابَ النَّبِىُّ صلى الله عليه وسلم طَعَاماً قَطُّ ،
إِنِ اشْتَهَاهُ أَكَلَهُ ، وَإِنْ كَرِهَهُ تَرَكَهُ .
Dari Abu Hurairah
radhiyallahu 'anhu ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam tidak
pernah mencela makanan; jika Beliau suka, maka Beliau makan dan jika Beliau
tidak suka, maka Beliau tinggalkan.” [Muttafaq 'alaih: 5409-5380].
55. Makan dengan tiga jari.
عَنِ كَعْبِ بْنِ
مَالِكٍ رضي الله عنه قَالَ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم يَأْكُلُ
بِثَلاَثِ أَصَابِعَ وَيَلْعَقُ يَدَهُ قَبْلَ أَنْ يَمْسَحَهَا .
Dari Ka’ab bin
Malik radhiyallahu 'anhu ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam
makan dengan tiga jari, Beliau menjilati tangannya sebelum mengusapnya.” [HR.
Muslim: 5297].
56. Meminum air Zamzam dan berobat dengannya.
عَنْ أَبِي ذَرٍّ ـ
رضي الله عنه ـ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ـ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ـ
عَنْ مَاءِ زَمْزَمَ: (( إِنَّهَا مُبَارَكَةٌ ، إِنَّهَا طَعَامُ طُعْمٍ ))
Dari Abu Dzar
radhiyallahu 'anhu ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam
bersabda tentang air Zamzam, “Sesungguhnya air Zamzam adalah air yang
diberkahi, sesungguhnya ia adalah makanan yang mencukupi.” [HR. Muslim:
6359].Thayaalisi menambahkan:
وَشِفَاءُ سُقْمٍ
“Dan obat terhadap penyakit.”
57. Makan pada hari raya ‘Idul Fithri sebelum
berangkat ke lapangan.
عَنْ أَنَسٍ قَالَ
: كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم لاَ يَغْدُو يَوْمَ الْفِطْرِ حَتَّى
يَأْكُلَ تَمَرَاتٍ . وَفِي رِوَايَةٍ : وَيَأْكُلُهُنَّ وِتْراً .
Dari Anas
radhiyallahu 'anhu, ia berkata, “Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam tidak
berangkat pada hari raya ‘Idul Fithri sampai makan beberapa buah kurma.”
Dalam sebuah
riwayat disebutkan, “Dan Beliau memakannya dalam jumlah ganjil.” [HR. Bukhari:
953].
Dzikr dan Doa
58. Banyak membaca Al Qur’an
عَنْ أَبِي
أُمَامَةَ الْبَاهِلِىُّ قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم
يَقُولُ « اقْرَءُوا الْقُرْآنَ فَإِنَّهُ يَأْتِى يَوْمَ الْقِيَامَةِ شَفِيعًا
لأَصْحَابِهِ
Dari Abu Umamah
Al Bahiliy radhiyallahu 'anhu ia berkata: Aku mendengar Rasulullah shallallahu
'alaihi wa sallam bersabda, “Bacalah Al Qur’an, karena ia akan datang pada hari
kiamat memberikan syafa’at kepada pembacanya.” [HR. Muslim: 1874].
59. Memperbagus suara ketika membaca Al Qur’an
عَنْ أَبِى
هُرَيْرَةَ أَنَّهُ سَمِعَ رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم يَقُولُ « مَا
أَذِنَ اللَّهُ لِشَىْءٍ مَا أَذِنَ لِنَبِىٍّ حَسَنِ الصَّوْتِ يَتَغَنَّى
بِالْقُرْآنِ يَجْهَرُ بِهِ » .
Dari
Abu Hurairah, bahwa dia mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam
bersabda, “Allah tidaklah mendengarkan seperti yang didengar-Nya dari Nabi
shallallahu 'alaihi wa sallam yang bagus suaranya melantunkan Al Qur’an dan
menjaharkannya.” [Muttafaq 'alaih: 5024-1847].
60. Dzikrullah dalam setiap keadaan.
عَنْ عَائِشَةَ
قَالَتْ كَانَ النَّبِىُّ صلى الله عليه وسلم يَذْكُرُ اللَّهَ عَلَى كُلِّ
أَحْيَانِهِ .
Dari
Aisyah radhiyallahu 'anha ia berkata, “Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam
berdzikr kepada Allah pada setiap waktunya.” [HR. Muslim: 826].
61. Bertasbih
عَنْ جُوَيْرِيَةَ
أَنَّ النَّبِىَّ صلى الله عليه وسلم خَرَجَ مِنْ عِنْدِهَا بُكْرَةً حِينَ صَلَّى
الصُّبْحَ وَهِىَ فِى مَسْجِدِهَا ثُمَّ رَجَعَ بَعْدَ أَنْ أَضْحَى وَهِىَ
جَالِسَةٌ فَقَالَ « مَا زِلْتِ عَلَى الْحَالِ الَّتِى فَارَقْتُكِ عَلَيْهَا » .
قَالَتْ نَعَمْ . قَالَ النَّبِىُّ صلى الله عليه وسلم « لَقَدْ قُلْتُ بَعْدَكِ
أَرْبَعَ كَلِمَاتٍ ثَلاَثَ مَرَّاتٍ لَوْ وُزِنَتْ بِمَا قُلْتِ مُنْذُ الْيَوْمِ
لَوَزَنَتْهُنَّ سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ عَدَدَ خَلْقِهِ وَرِضَا نَفْسِهِ
وَزِنَةَ عَرْشِهِ وَمِدَادَ كَلِمَاتِهِ » .
Dari Juwairiyyah
radhiyallahu 'anha, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pernah keluar pada
pagi hari dari sisi Juwairiyyah setelah shalat Subuh, ketika itu Juwairiyyah berada
di tempat shalatnya. Setelah itu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam
kembali di waktu Dhuha, sedangkan Juwairiyyah tetap dalam keadaan duduk, lalu
Beliau bertanya, “Apakah kamu masih dalam keadaan seperti ini sejak aku
tinggalkan?” Juwairiyyah menjawab, “Ya.” Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam
bersabda, “Sungguh, aku telah mengucapkan empat kalimat sebanyak tiga kali yang
seandainya ditimbang dengan kalimat yang kamu ucapkan sejak tadi tentu akan
sama, yaitu:
سُبْحَانَ اللَّهِ
وَبِحَمْدِهِ عَدَدَ خَلْقِهِ وَرِضَا نَفْسِهِ وَزِنَةَ عَرْشِهِ وَمِدَادَ
كَلِمَاتِهِ
“Mahasuci Allah dan dengan memuji-Nya sebanyak jumlah
makhluk-Nya, sejauh keridhaan diri-Nya, seberat ‘Arsyi-Nya dan sebanyak jumlah
tinta untuk kalimat-Nya.” [HR. Muslim: 2726].
62. Mendoakan orang yang bersin.
عَنْ أَبِى
هُرَيْرَةَ - رضى الله عنه - عَنِ النَّبِىِّ صلى الله عليه وسلم قَالَ : « إِذَا
عَطَسَ أَحَدُكُمْ فَلْيَقُلِ : الْحَمْدُ لِلَّهِ . وَلْيَقُلْ لَهُ أَخُوهُ أَوْ
صَاحِبُهُ : يَرْحَمُكَ اللَّهُ . فَإِذَا قَالَ لَهُ : يَرْحَمُكَ اللَّهُ .
فَلْيَقُلْ : يَهْدِيكُمُ اللَّهُ وَيُصْلِحُ بَالَكُمْ » .
Dari Abu Hurairah
radhiyallahu 'anhu, dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, Beliau bersabda,
“Apabila salah seorang di antara kamu bersin, maka ucapkanlah “Al Hamdulillah”
(artinya “segala puji milik Allah”). Saudaranya atau kawannya hendaknya
mengucapkan, “Yarhamukallah” (artinya “semoga Allah memberimu rahmat”). jika
yang bersin diucapkan “Yarhamukallah,” maka hendaknya ia menjawab,
“Yahdiikumullah wa yush-lih baalakum” (artinya “semoga Allah memberimu petunjuk
dan memperbaiki keadaanmu”). [HR. Bukhari: 6224].
63. Mendoakan orang yang sakit.
عَنِ ابْنِ
عَبَّاسٍ - رضى الله عنهما - أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم دَخَلَ
عَلَى رَجُلٍ يَعُودُهُ فَقَالَ :« لاَ بَأْسَ طَهُورٌ إِنْ شَاءَ اللَّهُ » .
Dari Ibnu Abbas
radhiyallahu 'anhuma, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah
masuk menjenguk seseorang, dan Beliau bersabda, “Tidak apa-apa, insya Allah
akan menyucikan.” [HR. Bukhari: 5662].
Bersambung…
Wa
shallallahu 'alaa nabiyyinaa Muhammad wa 'alaa aalihi wa shahbihi wa sallam.
Marwan bin Musa
0 komentar:
Posting Komentar