بسم
الله الرحمن الرحيم
Pintu-Pintu Pahala (4)
Segala puji bagi
Allah, shalawat dan salam semoga terlimpah kepada Rasulullah, kepada
keluarganya, para sahabatnya dan orang-orang yang mengikutinya hingga hari
Kiamat, amma ba’du:
Berikut ini lanjutan kumpulan hadits yang kami
ambil dari kitab kecil Abwabul Ujur (pintu-pintu pahala) yang disusun
oleh Kantor Penyuluhan Al Jaliyat di Zulfi-Saudi Arabia yang telah kami
terjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Semoga Allah Azza wa Jalla menjadikan penerjemahan
risalah ini ikhlas karena-Nya dan bermanfaat, Allahumma aamin.
33. Menghadiri shalat Jum’at dengan memperbagus
wudhu, mendengarkan khutbah, dan diam.
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ
اللَّهِ صلى الله عليه وسلم « مَنْ تَوَضَّأَ فَأَحْسَنَ الْوُضُوءَ ثُمَّ أَتَى
الْجُمُعَةَ فَاسْتَمَعَ وَأَنْصَتَ غُفِرَ لَهُ مَا بَيْنَهُ وَبَيْنَ
الْجُمُعَةِ وَزِيَادَةُ ثَلاَثَةِ أَيَّامٍ .
Dari Abu Hurairah ia berkata: Rasulullah
shallalllahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Barang siapa berwudhu, lalu
memperbagus wudhunya, kemudian menghadiri shalat Jum’at, mendengarkan khutbah
dan diam memperhatikan, maka akan diampuni dosa-dosa antara Jum’at tersebut
dengan Jum’at berikutnya dan ditambah tiga hari.” (HR. Muslim: 1987)
Sebab ditambah tiga hari adalah karena satu
kebaikan dinilai sepuluh kali.
34. Berangkat lebih pagi untuk shalat Jum’at.
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ
صلى الله عليه وسلم : « إِذَا كَانَ يَوْمُ الْجُمُعَةِ ، وَقَفَتِ الْمَلاَئِكَةُ
عَلَى بَابِ الْمَسْجِدِ يَكْتُبُونَ الأَوَّلَ فَالأَوَّلَ ، وَمَثَلُ
الْمُهَجِّرِ كَمَثَلِ الَّذِى يُهْدِى بَدَنَةً ، ثُمَّ كَالَّذِى يُهْدِى
بَقَرَةً ، ثُمَّ كَبْشاً ، ثُمَّ دَجَاجَةً ، ثُمَّ بَيْضَةً ، فَإِذَا خَرَجَ
الإِمَامُ طَوَوْا صُحُفَهُمْ ، وَيَسْتَمِعُونَ الذِّكْرَ » .
Dari Abu Hurairah ia berkata: Rasulullah
shallalllahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Apabila tiba hari Jum’at, maka para
malaikat berdiri di dekat pintu mencatat siapa yang datang pertama dan
setelahnya. Perumpamaan orang yang datang pertama adalah seperti orang yang
berkurban dengan unta, lalu yang kedua seperti berkurban dengan sapi, setelahnya
seperti berkurban dengan kambing, lalu seperti berkurban dengan ayam, kemudian
seperti berkurban dengan telur. Apabila imam sudah datang, mereka pun melipat catatannya
dan mendengarkan khutbah.” (Muttafaq 'alaih: 929, 1964)
35. Menyalatkan jenazah dan hadir ketika dimakamkan.
عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ
اللَّهِ صلى الله عليه وسلم « مَنْ شَهِدَ الْجَنَازَةَ حَتَّى يُصَلَّى عَلَيْهَا
فَلَهُ قِيرَاطٌ وَمَنْ شَهِدَهَا حَتَّى تُدْفَنَ فَلَهُ قِيرَاطَانِ » . قِيلَ
وَمَا الْقِيرَاطَانِ قَالَ « مِثْلُ الْجَبَلَيْنِ الْعَظِيمَيْنِ » .
Dari Abu Hurairah ia berkata:
Rasulullah shallalllahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Barang siapa yang
menghadiri jenazah sampai dishalatkan, maka ia mendapatkan satu qirath. Dan
barang siapa yang menghadiri (jenazah) sampai dimakamkan, maka ia mendapatkan
pahala dua qirath.” Lalu ada yang bertanya, “Berapakah dua qirath itu?” Beliau
menjawab, “Seperti dua gunung yang besar.” (HR. Muslim: 2189)
Keutamaan Puasa
36. Berpuasa Ramadhan karena iman dan
mengharapkan pahala.
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ
اللَّهِ صلى الله عليه وسلم : « مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَاناً وَاحْتِسَاباً
غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ » .
Dari Abu Hurairah ia berkata:
Rasulullah shallalllahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Barang siapa yang berpuasa
Ramadhan karena iman dan mengharap pahala, maka akan diampuni dosa-dosa yang
telah lalu.” (Muttafaq 'alaih: 38, 1781)
37. Shalat tarawih karena iman dan mengharapkan
pahala.
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ - رضى الله عنه - أَنَّ
رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم قَالَ : « مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيمَاناً
وَاحْتِسَاباً غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ » .
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu,
bahwa Rasulullah shallalllahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Barang siapa yang
mengerjakan shalat tarawih karena iman dan mengharap pahala, maka akan diampuni
dosa-dosanya yang telah lalu.” (Muttafaq 'alaih: 2009, 1781)
38. Berpuasa enam hari di bulan Syawwal.
عَنْ أَبِى أَيُّوبَ الأَنْصَارِىِّ - رضى الله
عنه - أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم قَالَ « مَنْ صَامَ رَمَضَانَ
ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ » .
Dari Abu Ayyub Al Anshariy
radhiyallahu 'anhu, bahwa Rasulullah shallalllahu 'alaihi wa sallam bersabda,
“Barang siapa yang berpuasa Ramadhan, lalu melanjutkannya dengan berpuasa enam
hari di bulan Syawwal, maka seperti puasa setahun.” (HR. Muslim: 2758)
39. Berpuasa tiga hari dalam setiap bulan
(Hijriah).
عَنْ أَبِى
هُرَيْرَةَ- رضى الله عنه - قَالَ : أَوْصَانِى خَلِيلِى بِثَلاَثٍ لاَ
أَدَعُهُنَّ حَتَّى أَمُوتَ : صَوْمِ ثَلاَثَةِ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ ،
وَصَلاَةِ الضُّحَى ، وَنَوْمٍ عَلَى وِتْرٍ .
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu
ia berkata: Kekasihku (Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam) berpesan
kepadaku untuk melakukan tiga perbuatan yang tidak aku tinggalkan sampai aku
wafat; berpuasa tiga hari dalam setiap bulan, melakukan shalat Dhuha, dan
berwitir sebelum tidur.” (Muttafaq 'alaih: 1178-1672)
40. Beruasa hari ‘Arafah.
عَنْ أَبِى
قَتَادَةَ اَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صلى الله عليه وسلم قَالَ صِيَامُ يَوْمِ عَرَفَةَ
أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِى قَبْلَهُ وَالسَّنَةَ
الَّتِى بَعْدَهُ » .
Dari Abu Qatadah radhiyallahu 'anhu,
bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Puasa hari ‘Arafah
saya berharap kepada Allah agar dapat menghapuskan dosa-dosa di tahun
sebelumnya dan tahun setelahnya.” [HR. Muslim: 2746].
41. Puasa ‘Asyura.
عَنْ أَبِى
قَتَادَةَ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم صِيَامُ يَوْمِ عَاشُورَاءَ
أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِى قَبْلَهُ » .
Dari Abu Hurairah
radhiyallahu 'anhu, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
“Berpuasa pada hari ‘Asyura (10 Muharram), saya
berharap kepada Allah agar dapat menghapuskan dosa-dosa di tahun sebelumnya.”
[HR. Muslim: 2746].
Berbagai
keutamaan
42. Tobat.
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ
اللَّهِ صلى الله عليه وسلم « مَنْ تَابَ قَبْلَ أَنْ تَطْلُعَ الشَّمْسُ مِنْ
مَغْرِبِهَا تَابَ اللَّهُ عَلَيْهِ » .
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu
ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Barang siapa
bertobat sebelum matahari terbit dari barat, maka Allah akan menerima
tobatnya.” (HR. Muslim: 6861)
43. Keutamaan Haji dan Umrah.
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ - رضى الله عنه - أَنَّ
رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم قَالَ : « الْعُمْرَةُ إِلَى الْعُمْرَةِ
كَفَّارَةٌ لِمَا بَيْنَهُمَا ، وَالْحَجُّ الْمَبْرُورُ لَيْسَ لَهُ جَزَاءٌ
إِلاَّ الْجَنَّةُ » .
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu
bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Umrah yang satu ke
umrah berikutnya menghapuskan dosa-dosa di antara keduanya, dan haji yang
mabrur tidak ada balasannya selain surga.” (Muttafaq 'alaih: 1773, 3289)
44. Memperbanyak amal saleh pada sepuluh hari
(pertama) bulan Dzulhijjah.
عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ عَنِ النَّبِىِّ صلى الله
عليه وسلم أَنَّهُ قَالَ :« مَا الْعَمَلُ فِى أَيَّامِ الْعَشْرِ أَفْضَلَ مِنَ
الْعَمَلِ فِى هَذِهِ » . قَالُوا : وَلاَ الْجِهَادُ ؟ قَالَ :« وَلاَ الْجِهَادُ
، إِلاَّ رَجُلٌ خَرَجَ يُخَاطِرُ بِنَفْسِهِ وَمَالِهِ فَلَمْ يَرْجِعْ بِشَىْءٍ
» .
Dari Ibnu Abbas, dari Nabi
shallallahu 'alaihi wa sallam, bahwa Beliau bersabda, “Tidak ada amal saleh
yang lebih utama daripada beramal saleh di sepuluh hari ini.” Para
sahabat bertanya, “Tidak juga jihad?” Beliau menjawab, “Tidak juga jihad,
kecuali orang yang keluar (berjihad) mempertaruhkan diri dan hartanya, dan
tidak tersisa lagi darinya.” (HR. Bukhari: 969)
45. Menuntut ilmu.
عَنْ أَبِى
هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم « …
وَمَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللَّهُ لَهُ بِهِ
طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّةِ … » .
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu
ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “…Barang siapa
yang menempuh suatu jalan untuk mencari ilmu di sana , niscaya Allah akan memudahkan baginya
jalan ke surga…” (HR. Muslim: 6853)
46. Memperdalam ilmu agama.
عَنْ مُعَاوِيَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى
الله عليه وسلم:« مَنْ يُرِدِ اللَّهُ بِهِ خَيْرًا يُفَقِّهْهُ فِى الدِّينِ »
.
Dari Mu’awiyah
radhiyallahu 'anhu ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam
bersabda, “Barang siapa yang dikehendaki Allah mendapatkan kebaikan, niscaya
Allah akan memahamkan ia terhadap agama.” (Muttafaq 'alaih: 71, 2389)
47. Berdakwah mengajak manusia kepada Allah.
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صلى
الله عليه وسلم قَالَ « مَنْ دَعَا إِلَى هُدًى كَانَ لَهُ مِنَ الأَجْرِ مِثْلُ
أُجُورِ مَنْ تَبِعَهُ لاَ يَنْقُصُ ذَلِكَ مِنْ أُجُورِهِمْ شَيْئًا » .
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, bahwa
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Barang siapa yang mengajak
kepada petunjuk, maka ia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang
mengikutinya, tidak dikurangi sedikit pun dari pahala mereka….”(HR. Muslim:
6804)
48.
Beramr
ma’ruf dan bernahi mungkar.
عَنْ اَبِيْ سَعِيْدٍ قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ
اللَّهِ صلى الله عليه وسلم يَقُولُ « مَنْ رَأَى مِنْكُمْ مُنْكَرًا
فَلْيُغَيِّرْهُ بِيَدِهِ فَإِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَبِلِسَانِهِ فَإِنْ لَمْ
يَسْتَطِعْ فَبِقَلْبِهِ وَذَلِكَ أَضْعَفُ الإِيمَانِ » .
Dari Abu Sa’id radhiyallahu 'anhu ia
berkata: Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Barang
siapa yang melihat kemungkaran di antara kamu, maka rubahlah dengan tangannya.
Jika tidak mampu, maka dengan lisannya dan jika tidak mampu, maka dengan
hatinya, itu adalah selemah-lemah iman.” (HR. Muslim: 177)
49.
Menyebarkan
salam.
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو أَنَّ رَجُلاً
سَأَلَ النَّبِىَّ صلى الله عليه وسلم : أَىُّ الإِسْلاَمِ خَيْرٌ ؟ قَالَ :«
تُطْعِمُ الطَّعَامَ ، وَتَقْرَأُ السَّلاَمَ عَلَى مَنْ عَرَفْتَ ، وَعَلَى مَنْ
لَمْ تَعْرِفْ »
Dari Abdullah bin ‘Amr, bahwa ada seorang
laki-laki bertanya kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, “(Ajaran) Islam
mana yang terbaik?” Beliau menjawab, “Kamu memberi makan dan kamu ucapkan salam
baik kepada orang yang kamu kenal maupun yang tidak kamu kenal.” (Muttafaq
'alaih: 6236, 160)
50.
Cinta
karena Allah.
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ
اللَّهِ صلى الله عليه وسلم « إِنَّ اللَّهَ يَقُولُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَيْنَ
الْمُتَحَابُّونَ بِجَلاَلِى الْيَوْمَ أُظِلُّهُمْ فِى ظِلِّى يَوْمَ لاَ ظِلَّ
إِلاَّ ظِلِّى » .
Dari Abu Hurairah ia berkata: Rasulullah
shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Sesunggunya Allah berfirman pada hari
kiamat, “Di manakah orang-orang yang saling mencintai karena keagungan-Ku? Pada
hari ini, Aku akan menaungi mereka pada hari yang tidak ada naungan kecuali
naungan-Ku.” (HR. Muslim: 6548)
Bersambung…
Wa
shallallahu 'alaa nabiyyinaa Muhammad wa 'alaa aalihi wa shahbihi wa sallam.
Marwan bin Musa
0 komentar:
Posting Komentar