Pintu-Pintu Pahala (5)


بسم الله الرحمن الرحيم
Pintu-Pintu Pahala (5)
Segala puji bagi Allah, shalawat dan salam semoga terlimpah kepada Rasulullah, kepada keluarganya, para sahabatnya dan orang-orang yang mengikutinya hingga hari Kiamat, amma ba’du:
Berikut ini lanjutan kumpulan hadits yang kami ambil dari kitab kecil Abwabul Ujur (pintu-pintu pahala) yang disusun oleh Kantor Penyuluhan Al Jaliyat di Zulfi-Saudi Arabia yang telah kami terjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Semoga Allah Azza wa Jalla menjadikan penerjemahan risalah ini ikhlas karena-Nya dan bermanfaat, Allahumma aamin.
51.   Jujur.
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم « عَلَيْكُمْ بِالصِّدْقِ فَإِنَّ الصِّدْقَ يَهْدِى إِلَى الْبِرِّ وَإِنَّ الْبِرَّ يَهْدِى إِلَى الْجَنَّةِ وَمَا يَزَالُ الرَّجُلُ يَصْدُقُ وَيَتَحَرَّى الصِّدْقَ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللَّهِ صِدِّيقًا. 
Dari Abdullah bin Mas'ud radhiyallahu 'anhu ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Kalian harus jujur, karena jujur membawa seseorang kepada kebaikan, dan kebaikan membawa seseorang ke surga. Jika seseorang tetap jujur dan memilih kejujuran, sehingga nanti akan dicatat di sisi Allah sebagai orang yang jujur…dst.” (Muttafaq 'alaih: 6094, 6639, ini adalah lafaz Muslim)
52.   Berakhlak mulia.
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو - رضى الله عنهما - قَالَ : اَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صلى الله عليه وسلم كَانَ يَقُولُ :« إِنَّ مِنْ خِيَارِكُمْ أَحْسَنَكُمْ أَخْلاَقاً » . 
Dari Abdullah bin ‘Amr radhiyallahu 'anhuma, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya orang yang terbaik di antara kalian adalah orang yang paling baik akhlaknya.” (Muttafaq 'alaih: 3559, 6033)
53.         Manis muka.
عَنْ أَبِى ذَرٍّ قَالَ قَالَ لِىَ النَّبِىُّ صلى الله عليه وسلم « لاَ تَحْقِرَنَّ مِنَ الْمَعْرُوفِ شَيْئًا وَلَوْ أَنْ تَلْقَى أَخَاكَ بِوَجْهٍ طَلْقٍ » . 
Dari Abu Dzar radhiyallahu 'anhu ia berkata: Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda kepadaku, “Janganlah kamu meremehkan perkara ma’ruf sedikit pun, meskipun hanya bertemu saudaramu dengan muka yang manis.” (HR. Muslim: 6690)

54.         Lemah lembut.
عَنْ جَرِيرٍ عَنِ النَّبِىِّ صلى الله عليه وسلم قَالَ « مَنْ يُحْرَمِ الرِّفْقَ يُحْرَمِ الْخَيْرَ » . 
Dari Jarir radhiyallahu 'anhu, dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, Beliau bersabda, “Barang siapa yang dihalangi memiliki kelembutan, maka akan dihalangi kebaikan.” (HR. Muslim: 6598)
55.         Menjenguk orang yang sakit.
عَنْ ثَوْبَانَ مَوْلَى رَسُولِ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم قَالَ « مَنْ عَادَ مَرِيضًا لَمْ يَزَلْ فِى خُرْفَةِ الْجَنَّةِ » . قِيلَ يَا رَسُولَ اللَّهِ وَمَا خُرْفَةُ الْجَنَّةِ قَالَ « جَنَاهَا » .  
Dari Tsauban maula Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, Beliau bersabda, “Barang siapa yang menjenguk orang sakit, maka ia sama saja sedang dalam khurfatul jannah”, lalu ada yang bertanya, “Wahai Rasulullah, apa khurfatul jannah?” Beliau menjawab, “Memetik buah-buah surga.” (HR. Muslim: 6554)
Janahaa (dalam hadits di atas) maksudnya buah yang kita petik.
56.         Sabar.
عَنْ أَبِى سَعِيدٍ الْخُدْرِىِّ وَعَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ عَنِ النَّبِىِّ صلى الله عليه وسلم قَالَ : « مَا يُصِيبُ الْمُسْلِمَ مِنْ نَصَبٍ وَلاَ وَصَبٍ وَلاَ هَمٍّ وَلاَ حُزْنٍ وَلاَ أَذًى وَلاَ غَمٍّ حَتَّى الشَّوْكَةِ يُشَاكُهَا ، إِلاَّ كَفَّرَ اللَّهُ بِهَا مِنْ خَطَايَاهُ » . 
Dari Abu Sa’id dan Abu Hurairah radhiyallahu 'anhuma, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Tidaklah seorang muslim tetimpa kelelahan, sakit, gelisah, sedih, gangguan dan murung, bahkan duri yang mengenainya, kecuali Allah akan menggugurkan dengannya dosa-dosanya.” (Muttafaq 'alaih: 5641, 6568)
Nashab (dalam lafaz hadits di atas) artinya kelelahan, sedangkan washab artinya sakit.
57.         Memberikan hal yang berharga (bagi orang lain).
عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ - رضى الله عنهما - عَنِ النَّبِىِّ صلى الله عليه وسلم قَالَ :« كُلُّ مَعْرُوفٍ صَدَقَةٌ » . 
Dari Jabir bin Abdullah radhiyallahu 'anhuma, dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, Beliau bersabda, “Setiap yang ma’ruf adalah sedekah.” (HR. Bukhari dan Muslim: 6021, 2328)
58.         Menghilangkan derita yang menimpa orang lain.
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم « مَنْ نَفَّسَ عَنْ مُؤْمِنٍ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ الدُّنْيَا نَفَّسَ اللَّهُ عَنْهُ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ يَوْمِ الْقِيَامَةِ وَمَنْ يَسَّرَ عَلَى مُعْسِرٍ يَسَّرَ اللَّهُ عَلَيْهِ فِى الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ » . 
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu ia berkata: Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Barang siapa yang menghilangkan salah satu derita dari derita-derita dunia yang menimpa seorang mukmin, maka Allah akan menghilangkan salah satu derita dari derita-derita yang akan menimpanya pada hari kiamat. Dan barang siapa yang memudahkan orang yang susah, maka Allah akan memudahkannya di dunia dan akhirat…dst.” (HR. Muslim: 6853)
عَنْ أَبِى قَتَادَةَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم يَقُولُ « مَنْ سَرَّهُ أَنْ يُنْجِيَهُ اللَّهُ مِنْ كُرَبِ يَوْمِ الْقِيَامَةِ فَلْيُنَفِّسْ عَنْ مُعْسِرٍ أَوْ يَضَعْ عَنْهُ » . 
Dari Abu Qatadah radhiyallahu 'anhu ia berkata: Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Barang siapa yang ingin diselamatkan Allah dari derita pada hari kiamat, maka bebaskanlah orang yang susah atau ringankanlah.” (HR. Muslim: 7512)
59.         Menyantuni anak yatim.
عَنْ سَهْلِ بْنِ سَعْدٍ عَنِ النَّبِىِّ صلى الله عليه وسلم قَالَ :« أَنَا وَكَافِلُ الْيَتِيمِ فِى الْجَنَّةِ هَكَذَا » . وَقَالَ بِإِصْبَعَيْهِ السَّبَّابَةِ وَالْوُسْطَى . 
Dari Sahl bin Sa’ad radhiyallahu 'anhu, dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, Beliau bersabda, “Saya dan penyantun anak yatim berada di surga seperti ini,” Beliau bersisyarat dengan dua jarinya; jari telunjuk dan jari tengah.” (HR. Bukhari: 6005)
60.         Menyantuni janda dan orang miskin.
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ النَّبِىُّ صلى الله عليه وسلم : « السَّاعِى عَلَى الأَرْمَلَةِ وَالْمِسْكِينِ كَالْمُجَاهِدِ فِى سَبِيلِ اللَّهِ ، أَوِ الْقَائِمِ اللَّيْلَ الصَّائِمِ النَّهَارَ » . 
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu ia berkata: Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Orang yang menanggung janda dan orang miskin seperti mujahid fii sabiilillah atau seperti orang yang melakukan qiyamullail yang siangnya berpuasa.” (Muttafaq 'alaih: 5353, 7468)
61.         Mendoakan kaum muslimin.
عَنْ اَبِى الدَّرْدَاءِ قَالَ: كَانَ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم يَقُولُ « دَعْوَةُ الْمَرْءِ الْمُسْلِمِ لأَخِيهِ بِظَهْرِ الْغَيْبِ مُسْتَجَابَةٌ عِنْدَ رَأْسِهِ مَلَكٌ مُوَكَّلٌ كُلَّمَا دَعَا لأَخِيهِ بِخَيْرٍ قَالَ الْمَلَكُ الْمُوَكَّلُ بِهِ آمِينَ وَلَكَ بِمِثْلٍ » . 
Dari Abu Darda’ radhiyallahu 'anhu ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Doa seorang muslim untuk saudaranya di kejauhan adalah mustajab, di dekatnya ada malaikat yang diserahkan untuk urusan itu. Setiap kali ia mendoakan kebaikan untuk saudaranya, maka malaikat yang diserahkan untuk urusan itu berkata, “Amin, dan kamu pun mendapatkan seperti itu.” (HR. Muslim: 6929)
62.         Menyambung tali silaturrahim.
عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم يَقُولُ « مَنْ سَرَّهُ أَنْ يُبْسَطَ عَلَيْهِ رِزْقُهُ أَوْ يُنْسَأَ فِى أَثَرِهِ فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ » . 
Dari Anas bin Malik radhiyallahu 'anhu ia berkata: Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Barang siapa yang ingin dilapangkan rezekinya atau dipanjangkan umurnya, maka sambunglah tali silaturrahim.” (HR. Muslim: 6523)
Makna dipanjangkan umurnya adalah tetap dikenang di kalangan manusia meskipun telah meninggal[i].
63.         Bersedekah.
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم : « مَنْ تَصَدَّقَ بِعَدْلِ تَمْرَةٍ مِنْ كَسْبٍ طَيِّبٍ ، وَلاَ يَصْعَدُ إِلَى اللَّهِ إِلاَّ الطَّيِّبُ ، فَإِنَّ اللَّهَ يَتَقَبَّلُهَا بِيَمِينِهِ ، ثُمَّ يُرَبِّيهَا لِصَاحِبِهِ كَمَا يُرَبِّى أَحَدُكُمْ فَلُوَّهُ ، حَتَّى تَكُونَ مِثْلَ الْجَبَلِ » . 
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Barang siapa bersedekah seukuran buah kurma dari usaha yang baik, dan memang hanya yang baik saja yang sampai kepada Allah. Maka Allah akan menerima dengan tangan kanan-Nya, lalu mengembangkannya untuk pemiliknya, sebagaimana salah seorang di antara kamu mengembangbiakkan anak kudanya hingga menjadi banyak sebesar bukit.” (Muttafaq 'alaih: 7430, 2342)
Fuluw (lihat lafaz haditsnya) artinya kuda kecil.
64.         Mengharap pahala ketika memberi nafkah kepada keluarga (anak dan istri).
عَنْ أَبِى مَسْعُودٍ الأَنْصَارِىِّ عَنِ النَّبِىِّ صلى الله عليه وسلم قَالَ : « إِذَا أَنْفَقَ الْمُسْلِمُ نَفَقَةً عَلَى أَهْلِهِ وَهْوَ يَحْتَسِبُهَا ، كَانَتْ لَهُ صَدَقَةً » . 
Dari Abu Mas’ud Al Anshariy radhiyallahu 'anhu, dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, Beliau bersabda, “Jika seorang muslim memberi nafkah kepada keluarganya sambil mengharapkan pahala, maka hal itu sebagai sedekah baginya.” (Muttafaq 'alaih: 5351, 2322)
65.         Mendidik puteri.
عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم « مَنْ عَالَ جَارِيَتَيْنِ حَتَّى تَبْلُغَا جَاءَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَنَا وَهُوَ » . وَضَمَّ أَصَابِعَهُ . 
Dari Anas bin Malik radhiyallahu 'anhu ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Barang siapa mengurus dua puteri hingga keduanya baligh, maka ia akan datang bersamaku pada hari kiamat,” Beliau berisyarat dengan menyatukan jari-jarinya.” (HR. Muslim: 6695)
‘Aala (lih. lafaz hadits di atas) artinya mencukupinya, mendidiknya dsb.
Bersambung…
Wa shallallahu 'alaa nabiyyinaa Muhammad wa 'alaa aalihi wa shahbihi wa sallam.

Marwan bin Musa





[i] Ada pula yang berpendapat, bahwa umurnya dijadikan berkah, sehingga ia biasa mengisinya dengan ketakwaan-pent.

0 komentar:

 

ENSIKLOPEDI ISLAM Copyright © 2011-2012 | Powered by Blogger