Mengenal Ilmu Takhrij Hadits (15)

بسم الله الرحمن الرحيم
تحميل برنامج الموسوعة الضخمة اوالمكتبة الشاملة للحديث النبوي ...
Mengenal Ilmu Takhrij Hadits (15)
Segala puji bagi Allah Rabbul 'alamin, shalawat dan salam semoga dilimpahkan kepada Rasulullah, keluarganya, para sahabatnya, dan orang-orang yang mengikutinya hingga hari Kiamat, amma ba'du:
Berikut lanjutan pembahasan tentang mengenal Ilmu Takhrij Hadits merujuk kepada kitab Ushulut Takhrij wa Dirasah Al Asanid Al Muyassarah karya Dr. Imad Ali Jum’ah, semoga Allah menjadikan penulisan risalah ini ikhlas karena-Nya dan bermanfaat, aamin.
Kitab Yang Memuat Biografi Para Perawi (periwayat) Hadits Secara Umum
Kitab-kitab ini memuat biografi para perawi hadits secara umum, dan tidak hanya memuat para perawi yang ada di kitab tertentu, juga tidak hanya memuat para perawi golongan tertentu seperti yang tsiqah saja atau yang dhaif saja.
Kitab yang masyhur dalam hal ini adalah:
1. At Tarikhul Kabir
Penulisnya adalah Muhammad bin Ismail bin Mughirah Al Bukhari (w. 256 H). kitab ini terdiri dari 8 jilid.
Kitab ini memuat 12.315 biografi rawi. Penulisnya mengurutkannya sesuai huruf abjad dengan melihat huruf pertama nama itu dan huruf pertama pada nama ayahnya.
Kitab ini diawali dengan menyebutkan perawi yang bernama Muhammad karena mulianya nama Nabi shallallahu alaihi wa sallam.
Demikian pula mengawali nama-nama sahabat tanpa melihat nama ayahnya.
Kemudian menyebutkan nama-nama lainnya dengan memperhatikan pula urutan pada nama ayahnya.
Di dalamnya disebutkan lafaz Jarh wa Ta’dil namun dengan ungkapan yang halus ketika menjarh (mencacatkan) seperti ‘Padanya terdapat pembicaraan’ atau ‘para ulama mendiamkan’, sedangkan ungkapan yang paling tegas terhadap orang yang ditinggalkan haditsnya ‘Munkar haditsnya’ atau ‘fulan didiamkan’.
Beliau (Imam Bukhari) banyak mendiamkan seseorang tanpa menyebutkan tsiqah atau menjarhnya, dimana maksudnya adalah menyatakan tsiqah terhadapnya.
2. Al Jarhu wa Ta’dil
Penulisnya adalah Abu Muhammad Abdurrahman bin Abi Hatim bin Muhammad bin Idris Ar Razi (w. 327 H).
Kitab ini terdiri dari 8 jilid, dimana beliau mengikuti metode Imam Bukhari dalam kitabnya At Tarikhul Kabir.
Kitab ini menyebutkan komentar terhadap rawi terkait jarh wa ta’dil. Penulisnya meringkas komentar itu dan menerangkan sesuai ijtihadnya.
Kitab ini dicetak dalam delapan jilid dengan mukadimahnya.
Biografi perawi biasanya disebutkan secara singkat antara satu sampai lima baris.
Penulisnya mengurutkannya sesuai huruf abjad dengan melihat kepada huruf pertama nama itu dan nama ayahnya.
Penulisnya mendahulukan nama-nama sahabat dan nama-nama yang sering diulang-ulang.
Pada setiap biografi disebutkan nama rawi, nama ayahnya, kunyah(nama panggilan)nya, dan nisbatnya. Demikian pula disebutkan gurunya yang paling terkenal dan murid-muridnya, dan terkadang penulisnya menyebutkan salah satu hadits riwayat perawi yang disebutkan biografinya itu.
Demikian pula penulisnya menyebutkan negeri perawi, rihlah(perjalanannya), negeri yang disinggahinya dan negeri tempat menetapnya, sebagaimana beliau juga menyebutkan akidahnya jika ternyata menyelisihi akidah Ahlussunnah, serta menyebutkan karya tulisnya jika perawi memiliki karya tulis, dan terkadang beliau mengisyaratkan tahun wafatnya.
Di bagian mukadimah, penulisnya menyebutkan pengantar berharga untuk mengetahui kitab Al Jarh wat Ta’dil tersebut, dimana beliau menyebutkan pembahasan penting terkait Jarh wa Ta’dil, yang merupakan pengantar terhadap kitab itu.
Karya Tulis Yang Memuat Para Perawi Kitab Khusus
1. At Ta’rif birijalil Muwaththa
Penulisnya Muhammad bin Yahya Al Hadzdza At Tamimi (w. 416 H). Kitab ini memuat biografi para perawi kitab Muwaththa.
2. Al Hidayah wal Irsyad fi Ma’rifatits Tsiqah was Sadad
Penulisnya Ahmad bin Muhammad Al Kalabadzi (w. 398 H). Kitab ini memuat biografi para perawi kitab Shahih Bukhari.
3. Rijal Shahih Muslim
Penulisnya Ibnu Manjuwaih, yaitu Ahmad bin Ali Al Ashfahani (w. 438 H). Kitab ini memuat biografi para perawi kitab Shahih Muslim.
4. Al Jam’u baina Rijalish Shahihain
Penulisnya Ibnul Qaisarani, yakni Muhammad bin Thahir Al Maqdisi (w. 507 H). Kitab ini memuat biografi para perawi kitab Shahih Bukhari dan Muslim.
Kitab ini menggabungkan antara kitab karya Al Kalabadzi (w. 398 H) dan Ibnu Manjuwaih (w. 438 H), serta menambahkan rawu-rawi yang dilewatkan keduanya, serta membuang sebagian pembahasan yang agak panjang dan mencukupkan dengan pembahasan yang mewakilinya. Kitab ini disusun sesuai urutan abjad serta mengisyaratkan rawi-rawi yang diriwayatkan secara terpisah oleh Bukhari atau Muslim.
5. Al Kamal fi Asma’ir Rijal
Penulisnya adalah Abdul Ghani Al Maqdisi (w. 600 H). Kitab ini memuat biografi para perawi Kutubus Sittah (Shahih Bukhari dan Muslim, Sunan Abu Dawud, Sunan Tirmidzi, Sunan Nasa’i, dan Sunan Ibnu Majah).
6. At Tadzkirah birijalil Asyarah
Penulisnya Abu Abdillah Muhammad bin Ali Al Husaini Ad Dimasyqi (w. 765 H).
Kitab ini memuat biografi para perawi Kutubussittah, Muwaththa, Musnad Syafi’i, Musnad Ahmad, dan Musnad Abu Hanifah.
7. Ta’jilul Manfa’ah bi Zawa’id Rijalil A’immah Al Arba’ah
Penulisnya Ibnu Hajar Al Asqalani (w. 852 H).
Kitab ini memuat biografi para perawi kitab-kitab hadits yang masyhur yang dipakai oleh para pemilik madzhab yang empat yang tidak disebutkan biografinya oleh Al Mizziy.
Faedah Kitab-Kitab Yang Memuat Para Perawi Secara Umum
1. Kitab-kitab tersebut memuat biografi para perawi yang disebutkan dalam kitab-kitab hadits tertentu, sehingga seorang pentakhrij hadits dapat mengetahui biografi rawi yang hendak dikajinya.
2. Dibatasinya perawi yang disebutkan dalam kitab tertentu.
3. Tidak memakan waktu lama dalam mencari biografi seorang perawi.
Mengenal Kitab Al Kamal fi Asma’ir Rijal karya Abdul Ghani Al Maqdisi (w. 600 H)
Kitab ini termasuk kitab lama yang ditulis tentang para perawi Kutubus Sittah. Kitab ini juga menjadi kitab asal yang menjadi rujukan kitab-kitab setelahnya.
Penulisnya menulis secara panjang lebar, sehingga kitab ini butuh diringkas dan ditata. Demikian pula sebagian perawi dan sebagian masalah penting tidak disebutkan di kitab ini sehingga butuh dilengkapi.
Para ulama memberikan perhatian besar terhadap kitab ini, sehingga di antara mereka ada yang menata, memberikan komentar, dan meringkasnya.
Tentang kitab ini, Al Hafizh berkata, “Kitab ini termasuk kitab besar yang memuat para perawi hadits secara tulisan dan termasuk kitab besar terkait pandangan orang-orang yang berakal secara realita.”
Di antara para ulama yang meringkas kitab ini, menatanya dan memberikan tambahan:
1. Yusuf bin Az Zakiy Al Mizziy (w. 742 H) dalam kitabnya Tahdzibul Kamal.
2. Muhammad bin Ahmad Adz Dzahabi (w. 748 H) dalam kitabnya Tadzhibut Tahdzib.
3. Adz Dzahabi (w. 746 H) dalam kitabnya Al Kasyif fi Ma’rifati Man Lahu Riwayah fil Kutubis Sittah.
4. Alauddin Mughalthay (w. 762 H) dalam kitabnya Ikmal Tahdzibil Kamal.
5. Ibnu Hajar Al Asqalani (w. 852 H) dalam kitabnya Tahdzibut Tahdzib.
6. Ibnu Hajar Al Asqalani (w. 852 H) dalam kitabnya Taqribut Tahdzib.
7. Ahmad bin Abdullah Al Khazraji (w. 934 H) dalam Khulashah Tadzhibit Tahdzib.
Mengenal Kitab Tahdzibul Kamal karya Yusuf bin Az Zakiy Al Mizziy (w. 742 H)
Kitab ini terdiri dari 22 jilid.
Penulisnya menyebutkan biografi para perawi Kutubus sittah dan karya-karya lain yang ditulis oleh para pemilik Kutubus Sittah, hanyasaja ia tidak menyebutkan karya-karya mereka yang terkait tarikh (sejarah), karena hadits-hadits yang disebutkan di sana tidak bertujuan untuk dijadikan hujjah.
Setiap perawi diberi kode kitab yang meriwayatkan hadits melalui jalan rawi tersebut.
Disebutkan pula guru dan murid perawi tersebut secara panjang lebar semampunya. Guru-guru dan muridnya juga disebutkan sesuai urutan abjad.
Disebutkan pula tahun wafat seorang perawi, khilaf tentangnya, dan komentar para ulama terhadapnya secara rinci.
Penulisnya juga menyebutkan sejumlah rawi yang tidak diketahui tentang keadaan mereka lebih lanjut, dimana ia ungkapkan hanya dengan perkataan ‘ia meriwayatkan dari si fulan’ namun tidak banyak. Ungkapan ini menunjukkan bahwa ia tidak mengetahui keadaannya lebih lanjut. Hal itu, karena mengetahui ribuan rawi tidak mudah.
Penulisnya juga menyebutkan hadits-hadits yang diriwayatkannya dengan sanad yang tinggi (karena jumlah rawi lebih sedikit) seperti yang muwafaqat (sanadnya sampai kepada guru penulis kitab hadits namun tidak melalui jalannya karena lebih sedikit rawinya) dan badal (sampai kepada guru dari gurunya penulis kitab hadits namun tidak melalui jalannya karena sudah ada gantinya dan lebih sedikit rawinya) dan macam-macam sanad tinggi lainnya. Hadits-hadits tersebut diperkirakan memuat sepertiga kitab ini.
Nama-nama perawi disebutkan sesuai urutan abjad, dan tercampur antara nama para sahabat radhiyallahu anhum dengan nama yang lain.
Sebagian pendapat tentang Jarh wa Ta’dil dinisbatkan kepada siapa yang berpendapat demikian di antara para imam Jarh wa Ta’dil dengan disebutkan sanad dan terkadang tanpa sanad.
Diterangkan lebih lanjut bagian nama-nama yang masih mubham (tidak diketahui) atau kunyah (nama panggilan), dsb. Jika mereka yang memiliki kunyah ada seorang yang namanya dikenal tanpa ada khilaf, maka disebutkan pada bagian nama-nama, lalu diingatkan lagi di bagian kunyah. Jika di sana ada yang tidak diketahui namanya atau diperselisihkan, maka disebutkan di kunyah dan diterangkan terkait namanya yang masih diperselisihkan. Bagian rawi wanita juga sama dalam hal ini.
Terkadang sebagian nama masuk ke dalam dua biografi atau lebih, dimana penulisnya menyebutkannya di bagian awa biografi lalu menyebutkan lagi di bagian yang lain.
Selanjutnya ada pasal-pasal terkait mereka yang masyhur nasabnya ke ayahnya, kakeknya, ibunya, atau pamannya. Demikian pula yang masyhur dinisbatkan kepada kabilah (suku), negeri, atau pekerjaannya. Termasuk juga yang masyhur dengan laqab (gelar) dan nama yang masih mubham seperti si fulan meriwayatkan dari ayahnya, atau kakeknya, atau ibunya, atau pamannya, atau seorang laki-laki atau seorang wanita disertai keterangan nama yang dikenal di antara mereka. Demikian pula untuk yang wanita.
Di kitab ini juga disebutkan tiga pasal: Pertama, tentang syarat para pemilik Kutubus Sittah. Kedua, tentang dorongan meriwayatkan dari orang-orang yang tsiqah. Ketiga, memuat biografi Nabawi.
Sebagian perawi yang ada dalam kitab Al Kamal dihilangkan dengan alasan karena sebagian Kutubussittah saja yang menyebutkannya.
Kode yang dipakai dalam kitab ini ada 27 kode sebagai berikut:
ع  = Disebutkan dalam Kutubussittah
4 (angka arab 4)  = Disebutkan dalam kitab sunan yang empat
خ  = Disebutkan dalam Shahih Bukhari
م  = Disebutkan dalam Shahih Muslim
د  = Disebutkan dalam Sunan Abi Dawud
ت  = Disebutkan dalam Sunan Tirmidzi
س  = Disebutkan dalam Sunan Nasa’i
ق  = Disebutkan dalam Shahih Bukhari dan Muslim
خت  = Disebutkan dalam Shahih Bukhari dalam At Ta’aliq
بخ  = Disebutkan dalam Shahih Bukhari dalam Al Adabul Mufrad
ي  = Disebutkan oleh Bukhari dalam Juz Raf’il Yadain
عخ  = Disebutkan oleh Bukhari dalam Khalqu Af’alil Ibad
ز  = Disebutkan oleh Bukhari dalam Juz’ul Qira’ah Khalfal Imam
مق  = Disebutkan oleh Muslim dalam Mukadimah Shahih Muslim
مد  = Disebutkan oleh Abu Dawud dalam Al Marasil
قد  = Disebutkan oleh Abu Dawud dalam Al Qadar
خد  = Disebutkan oleh Abu Dawud dalam An Nasikh wal Mansukh
ف  = Disebutkan oleh Abu Dawud dalam At Tafarrud
صد  = Disebutkan oleh Abu Dawud dalam Fadha’ilul Anshar
ل  = Disebutkan oleh Abu Dawud dalam Al Masa’il
كد  = Disebutkan dalam Musnad Malik
تم  = Disebutkan oleh Tirmidzi dalam Asy Syamail
سي  = Disebutkan oleh Nasa’i dalam Amalul Yaumi wal Lailah
كن  = Disebutkan dalam Musnad Malik
ص  = Disebutkan dalam Khasha’ish Ali
عس  = Disebutkan dalam Musnad Ali
فق  = Disebutkan oleh Ibnu Majah dalam At Tafsir
Bersambung….
Wallahu a’lam wa shallallahu ‘alaa Nabiyyina Muhammad wa ‘alaa alihi wa shahbihi wa sallam.
Marwan bin Musa
Maraji’: Maktabah Syamilah versi 3.45, Ushulut Takhrij wa Dirasah As Sanad Al Muyassarah (Dr. Imad Ali Jum’ah),  dll.

0 komentar:

 

ENSIKLOPEDI ISLAM Copyright © 2011-2012 | Powered by Blogger