بسم
الله الرحمن الرحيم
Seruan Kepada Kaum Wanita Agar Menutup Aurat
Segala puji bagi
Allah, shalawat dan salam semoga terlimpah kepada Rasulullah, kepada
keluarganya, kepada para sahabatnya dan orang-orang yang mengikutinya hingga
hari Kiamat, amma ba’du:
Berikut ini ajakan
kepada kaum wanita agar menutup aurat. Semoga Allah menjadikan penulisan
risalah ini ikhlas karena-Nya dan bermanfaat, Allahumma amin.
Saudaraku,
kemaksiatan adalah penyebab rusaknya bumi yang kita tempati ini. Allah
Subhaanahu wa Ta’ala berfirman,
ظَهَرَ الْفَسَادُ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ أَيْدِي
النَّاسِ لِيُذِيقَهُم بَعْضَ الَّذِي عَمِلُوا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ
“Telah
tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan
manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian dari (akibat) perbuatan
mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).” (QS. Ar Ruum: 41)
Kemaksiatan
itulah penyebab negeri kita tidak berkah dan sering ditimpa bencana dan musibah,
seperti kebanjiran, tanah longsor, gunung meletus, gempa bumi, dan lain-lain,
namun kita tidak menyadarinya. Musibah-musibah itu adalah peringatan dari Allah
kepada kita agar kita saling berintrospeksi diri, memperbaiki amal kita, dan
berhenti dari bermaksiat kepada-Nya.
وَمَا أَصَابَكُم مِّن مُّصِيبَةٍ فَبِمَا كَسَبَتْ أَيْدِيكُمْ
وَيَعْفُو عَن كَثِيرٍ
“Dan
apa saja musibah yang menimpa kamu maka disebabkan oleh perbuatan tanganmu
sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu).” (QS. Asy Syura: 30)
Sebaliknya,
ketaatan adalah sebab baik dan berkahnya bumi ini, Allah Subhaanahu wa Ta’ala
berfirman,
وَلَوْ أَنَّ أَهْلَ الْقُرَى آمَنُواْ وَاتَّقَواْ لَفَتَحْنَا
عَلَيْهِم بَرَكَاتٍ مِّنَ السَّمَاءِ وَالأَرْضِ وَلَـكِن كَذَّبُواْ
فَأَخَذْنَاهُم بِمَا كَانُواْ يَكْسِبُونَ
“Kalau
sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan
melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka
mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan
perbuatannya.” (QS. Al A’raaf: 96)
Saudaraku,
kemaksiatan di tengah-tengah kita sudah terlalu banyak dan hal ini juga merupakan
penyebab kemunduran kita di tengah-tengah umat yang lain. Di antara kita ada
yang percaya kepada benda keramat dan jimat, ada yang percaya kepada dukun dan
paranormal, ada yang meninggalkan shalat, ada yang durhaka kepada orang tuanya,
ada yang berbuat zina, dan wanita-wanita kita banyak yang membuka aurat.
Dari hari ke
hari, bulan ke bulan, dan tahun ke tahun kemaksiatan di tengah-tengah kita
semakin meningkat. Coba perhatikan wanita yang membuka aurat. Sebelumnya, hanya
membuka kerudung, lalu meningkat menaikkan roknya hingga selutut, kemudian
meningkat lagi menaikkan roknya di atas lutut, lalu meningkat lagi hingga
setengah paha, dan sekarang sampai melebihi setengah paha, banyak di kalangan
wanita yang memakai celana mini dan ketat, innaa lillahi wa innaa ilaihi
raji’un.
Di samping itu,
wanita-wanita yang terbuka aurat sering sekali ditampilkan, baik di televisi,
di internet, di iklan-iklan, di spanduk, di papan informasi, di wadah makanan
dan minuman, dan lain-lain. Mereka dipampang di tempat-tempat umum dalam
keadaan terbuka aurat, bahkan foto dan gambar wanita terbuka aurat pun sampai
dipasang di kendaraan, seperti di mobil-mobil baik pada bagian depan maupun
bagian belakang, innaa lillahi wa innaa ilaihi raji’un.
Mereka-mereka
yang memajang dan menampilkan foto dan gambar wanita terbuka aurat di
tengah-tengah kaum muslim, baik di papan informasi, di televisi, di internet,
di ikan-iklan, di kendaraan, maupun di tempat terlihat lainnya sesungguhnya sama
saja menyebarluaskan kemaksiatan dan ta’awun alal itsmi wal ‘udwan
(bantu-membantu terhadap perbuatan dosa dan permusuhan). Demikian pula mereka
yang membuatkan untuk kaum wanita pakaian-pakaian mini dan ketat serta
menjualnya kepada mereka dengan maksud menggantikan jilbab dengannya. Termasuk
pula wanita-wanita yang rela memamerkan keindahan tubuhnya hanya karena ingin
meraih kesenangan sesaat. Mereka-mereka ini terancam firman Allah Ta’ala,
إِنَّ الَّذِينَ يُحِبُّونَ أَن تَشِيعَ الْفَاحِشَةُ فِي الَّذِينَ
آمَنُوا لَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ وَاللَّهُ يَعْلَمُ
وَأَنتُمْ لَا تَعْلَمُونَ
“Sesungguhnya
orang-orang yang ingin agar perbuatan
yang keji itu tersiar di kalangan orang-orang yang beriman, bagi mereka azab
yang pedih di dunia dan di akhirat. Dan Allah mengetahui, sedangkan kamu tidak
mengetahui.” (QS. An Nuur: 19)
Oleh karena itu,
mari kita menghilangkan kemaksiatan ini sesuai kemampuan agar bumi yang kita
tempati ini diberikan kembali oleh Allah keberkahannya. Mari kita suruh
istri-istri kita, puteri-puteri kita, dan saudari-saudari kita, untuk menutup
aurat dan mengenakan jilbab. Ingatkan kepada mereka, bahwa perintah menutup
aurat dan mengenakan jilbab tercantum dalam Al Qur’an. Allah Subhaanahu wa
Ta’ala berfirman,
يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ قُل لِّأَزْوَاجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَاء
الْمُؤْمِنِينَ يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِن جَلَابِيبِهِنَّ ذَلِكَ أَدْنَى أَن
يُعْرَفْنَ فَلَا يُؤْذَيْنَ وَكَانَ اللَّهُ غَفُوراً رَّحِيماً
“Wahai
Nabi! Katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu, dan istri-istri
orang mukmin, "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh
mereka." Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena
itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang.” (QS. Al Ahzaab: 59)
Ingatkan juga
kepada mereka ancaman membuka aurat dan memakai pakaian ketat. Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
«صِنْفَانِ مِنْ أَهْلِ النَّارِ
لَمْ أَرَهُمَا، قَوْمٌ مَعَهُمْ سِيَاطٌ كَأَذْنَابِ الْبَقَرِ يَضْرِبُونَ بِهَا
النَّاسَ، وَنِسَاءٌ كَاسِيَاتٌ عَارِيَاتٌ مُمِيلَاتٌ مَائِلَاتٌ، رُءُوسُهُنَّ كَأَسْنِمَةِ
الْبُخْتِ الْمَائِلَةِ، لَا يَدْخُلْنَ الْجَنَّةَ، وَلَا يَجِدْنَ رِيحَهَا، وَإِنَّ
رِيحَهَا لَيُوجَدُ مِنْ مَسِيرَةِ كَذَا وَكَذَا»
"Dua jenis penghuni
neraka yang belum aku lihat, yaitu segolongan orang yang memiliki cambuk
seperti ekor sapi, dimana mereka gunakan cambuk itu memukul manusia, dan wanita
yang berpakaian namun telanjang, membuat orang lain menyimpang, dan berjalan
dengan melenggokkan badan, kepala mereka seperti punuk unta Khurasan yang
miring. Mereka tidak masuk surga dan tidak mencium wanginya, padahal wanginya
dapat tercium sejauh perjalanan sekian dan sekian." (HR. Muslim)
«سَيَكُونُ آخِرُ أُمَّتِي نِسَاءً
كَاسِيَاتٍ عَارِيَاتٍ عَلَى رُؤُسِهِنَّ كَأَسْنِمَةِ الْبُخْتِ، الْعَنُوهُنَّ فَإِنَّهُنَّ
مَلْعُونَاتٌ
“Akan ada di akhir umatku kaum wanita
yang berpakaian namun telanjang, di atas kepala mereka ada seperti punuk unta. Laknatlah
mereka, karena mereka wanita yang dilaknat.” (HR. Thabrani dalam Al
Mu’jamush Shagir).
Ingatkan pula
kepada mereka janji Allah jika mereka menutup aurat dan memelihara
kehormatannya. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِذَا صَلَّتِ الْمَرْأَةُ خَمْسَهَا وَ صَامَتْ شَهْرَهَا وَ حَصَّنَتْ
فَرْجَهَا وَ أَطَاعَتْ زَوْجَهَا قِيْلَ لَهَا : ادْخُلِي الْجَنَّةَ
مِنْ أَيِّ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ شِئْتِ .
“Apabila seorang
wanita melakukan shalat yang lima waktu, berpuasa pada bulan Ramadhan, menjaga
kehormatannya, dan menaati suaminya, maka akan dikatakan kepadanya, “Masuklah
surga dari pintu surga mana saja yang kamu inginkan.” (HR. Ibnu Hibban dari
Abu Hurairah, dan dishahihkan oleh Al Albani dalam Shahihul Jami’ no.
66)
Ingatkanlah
mereka jika kita menginginkan mereka bahagia! Ingatkanlah mereka jika kita
tidak ingin mereka masuk neraka. Allah Subhaanahu wa Ta’ala berfirman,
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ
نَاراً وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلَائِكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ
لَا يَعْصُونَ اللَّهَ مَا أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ
“Wahai
orang-orang yang beriman! Peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka
yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang
kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya
kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” (QS. At Tahrim: 6)
Jawaban
terhadap beberapa syubhat wanita yang tidak memakai jilbab
Jika seorang
wanita berkata, “Orang tuaku dan suamiku melarangku memakai jilbab.”
Katakan
kepadanya, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لاَ طَاعَةَ لِمَخْلُوْقٍ فِي مَعْصِيَةِ الْخَالِقِ
“Tidak ada
ketaatan kepada makhluk dalam bermaksiat kepada Allah Al Khaliq.” (HR. Ahmad
dan Hakim, dishahihkan oleh Al Albani dalam Shahihul Jami’ no. 7520).
Jika seorang
wanita berkata, “Memakai jilbab membuatku kepanasan dan kegerahan.”
Katakan
kepadanya, “Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,
نَارُ جَهَنَّمَ أَشَدُّ حَرّاً
“Neraka
jahannam lebih panas lagi.” (QS. At Taubah:
81)
Jika seorang
wanita berkata, “Bukankah yang Allah lihat adalah hati seseorang. Oleh karena
itu, biarkan aku melepas jilbabku yang penting hatiku baik.”
Katakan
kepadanya, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
«إِنَّ اللهَ لَا يَنْظُرُ إِلَى صُوَرِكُمْ
وَأَمْوَالِكُمْ، وَلَكِنْ يَنْظُرُ إِلَى قُلُوبِكُمْ وَأَعْمَالِكُمْ»
“Sesungguhnya Allah
tidak melihat kepada penampilan dan hartamu, tetapi Dia melihat kepada hati
dan amalmu.” (HR. Muslim)
Dan lagi iman
itu tidak cukup di hati, tetapi harus dibuktikan dengan amalan.
Jika seorang
wanita berkata, “Jika aku memakai jilbab, tentu aku akan dianggap asing dan
aneh oleh teman-temanku.”
Katakan
kepadanya, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
«بَدَأَ الْإِسْلَامُ غَرِيبًا، وَسَيَعُودُ
كَمَا بَدَأَ غَرِيبًا، فَطُوبَى لِلْغُرَبَاءِ»
“Islam bermula
asing dan akan kembali asing seperti di awalnya, maka beruntunglah orang-orang
yang asing.” (HR. Muslim)
Jika seorang
wanita berkata, “Saya belum siap untuk memakai jilbab.”
Katakan
kepadanya, “Allah Azza wa Jalla berfirman,
وَمَا كَانَ لِمُؤْمِنٍ وَلَا مُؤْمِنَةٍ إِذَا قَضَى اللَّهُ
وَرَسُولُهُ أَمْراً أَن يَكُونَ لَهُمُ الْخِيَرَةُ مِنْ أَمْرِهِمْ وَمَن يَعْصِ
اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ ضَلَّ ضَلَالاً مُّبِيناً
“Dan
tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak (pula) bagi perempuan yang
mukmin, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada
bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. dan barang siapa
mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sungguhlah dia telah sesat, sesat yang
nyata.” (QS. Al Ahzab: 36)
Jika seorang
wanita berkata, “Jika aku memakai jilbab, aku khawatir tidak laku.”
Katakan
kepadanya, “Jika ada dua makanan; yang satu terbungkus rapi, sedangkan yang
satu lagi terbuka dan banyak didatangi lalat, maka makanan yang manakah yang
akan didatangi pembeli yang bijak?”
Jika seorang
wanita berkata, “Aku ingin menikmati masa muda, nanti saja memakai jilbab kalau
sudah tua dan akan meninggal dunia.”
Katakan
kepadanya, “Allah Azza awa Jalla berfirman,
وَمَا تَدْرِي نَفْسٌ بِأَيِّ أَرْضٍ تَمُوتُ
“Dan tidak
seorang pun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati.” (QS. Luqman: 34)
Khatimah
Sebagai penutup,
kami ingatkan kepada para orang tua: pertama, cegahlah puteri-puterimu
dari pergaulan bebas pria-wanita. Kedua, jangan halangi mereka untuk
menikah segera, dan ketiga, jangan tolak laki-laki saleh yang datang
melamarnya. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
«إِذَا خَطَبَ إِلَيْكُمْ مَنْ تَرْضَوْنَ
دِينَهُ وَخُلُقَهُ فَزَوِّجُوهُ، إِلَّا تَفْعَلُوا تَكُنْ فِتْنَةٌ فِي
الأَرْضِ، وَفَسَادٌ عَرِيضٌ»
“Apabila datang
kepadamu laki-laki yang kamu ridhai agama dan akhlaknya untuk melamar, maka
nikahkanlah (puterimu) dengannya. Jika tidak, maka akan terjadi fitnah dan
kerusakan yang besar.” (HR. Tirmidzi, dan dihasankan oleh Al Albani).
Wallahu a'lam, wa shallallahu 'ala Nabiyyina Muhammad wa
'alaa aalihi wa shahbihi wa sallam.
Marwan bin Musa
0 komentar:
Posting Komentar