Kisah-Kisah Shahih (5)

بسم الله الرحمن الرحيم
Kisah-Kisah Shahih (5)
Segala puji bagi Allah, shalawat dan salam semoga terlimpah kepada Rasulullah, kepada keluarganya, para sahabatnya dan orang-orang yang mengikutinya hingga hari Kiamat, amma ba’du:
Berikut ini lanjutan kisah-kisah shahih yang disampaikan oleh Nabi shallalahu ‘alaihi wa sallam. semoga Allah Azza wa Jalla menjadikan penulisan risalah ini ikhlas karena-Nya dan bermanfaat, Allahumma aamin.
TERTAHANNYA MATAHARI UNTUK NABI YUSYA' BIN NUN
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ غَزَا نَبِيٌّ مِنْ الْأَنْبِيَاءِ فَقَالَ لِقَوْمِهِ لَا يَتْبَعْنِي رَجُلٌ قَدْ مَلَكَ بُضْعَ امْرَأَةٍ وَهُوَ يُرِيدُ أَنْ يَبْنِيَ بِهَا وَلَمَّا يَبْنِ وَلَا آخَرُ قَدْ بَنَى بُنْيَانًا وَلَمَّا يَرْفَعْ سُقُفَهَا وَلَا آخَرُ قَدْ اشْتَرَى غَنَمًا أَوْ خَلِفَاتٍ وَهُوَ مُنْتَظِرٌ وِلَادَهَا قَالَ فَغَزَا فَأَدْنَى لِلْقَرْيَةِ حِينَ صَلَاةِ الْعَصْرِ أَوْ قَرِيبًا مِنْ ذَلِكَ فَقَالَ لِلشَّمْسِ أَنْتِ مَأْمُورَةٌ وَأَنَا مَأْمُورٌ اللَّهُمَّ احْبِسْهَا عَلَيَّ شَيْئًا فَحُبِسَتْ عَلَيْهِ حَتَّى فَتَحَ اللَّهُ عَلَيْهِ قَالَ فَجَمَعُوا مَا غَنِمُوا فَأَقْبَلَتْ النَّارُ لِتَأْكُلَهُ فَأَبَتْ أَنْ تَطْعَمَهُ فَقَالَ فِيكُمْ غُلُولٌ فَلْيُبَايِعْنِي مِنْ كُلِّ قَبِيلَةٍ رَجُلٌ فَبَايَعُوهُ فَلَصِقَتْ يَدُ رَجُلٍ بِيَدِهِ فَقَالَ فِيكُمْ الْغُلُولُ فَلْتُبَايِعْنِي قَبِيلَتُكَ فَبَايَعَتْهُ قَالَ فَلَصِقَتْ بِيَدِ رَجُلَيْنِ أَوْ ثَلَاثَةٍ فَقَالَ فِيكُمْ الْغُلُولُ أَنْتُمْ غَلَلْتُمْ قَالَ فَأَخْرَجُوا لَهُ مِثْلَ رَأْسِ بَقَرَةٍ مِنْ ذَهَبٍ قَالَ فَوَضَعُوهُ فِي الْمَالِ وَهُوَ بِالصَّعِيدِ فَأَقْبَلَتْ النَّارُ فَأَكَلَتْهُ فَلَمْ تَحِلَّ الْغَنَائِمُ لِأَحَدٍ مِنْ قَبْلِنَا ذَلِكَ بِأَنَّ اللَّهَ تَبَارَكَ وَتَعَالَى رَأَى ضَعْفَنَا وَعَجْزَنَا فَطَيَّبَهَا لَنَا
Dari Abu Hurairah radhiallahu 'anhu, dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, Beliau bersabda, “Ada seorang Nabi di antara nabi-nabi Allah yang ingin berperang. Dia berkata kepada kaumnya, 'Tidak boleh ikut bersamaku (dalam peperangan ini) seorang laki-laki yang baru menikah sedangkan ia ingin menggauli istrinya, namun belum sempat menggauli, demikian juga orang yang telah membangun rumah tetapi atapnya belum selesai. Juga orang yang telah membeli kambing atau unta bunting yang dia tunggu kelahiran anaknya.” Maka berangkatlah Nabi itu berjihad, dia sudah berada di dekat daerah yang dia tuju saat tiba shalat Ashar atau hampir tiba. Maka dia berkata kepada matahari, “Wahai matahari! Engkau diperintah dan aku pun diperintah. Ya Allah, tahanlah matahari itu untukku sejenak (agar tidak terbenam).” Maka ditahanlah matahari untuknya sehingga Allah menaklukkan daerah tersebut untuknya. Setelah itu balatentaranya mengumpulkan semua harta rampasan (di sebuah tempat), kemudian ada api yang datang untuk memakannya, namun ia tidak mau melalapnya. Maka Nabi itu berkata, “Di antara kamu ada yang khianat (masih menyimpan sebagian dari harta rampasan). Oleh karena itu kabilahmu hendaknya membai’atku,” maka dibai’atlah dia (Nabi tersebut). Tiba-tiba tangan Nabi itu lengket pada tangan dua atau tiga orang di antara mereka, ia berkata, “Di antara kalian ada yang berkhianat. Kamulah yang berkhianat.” Lalu mereka mengeluarkan emas sebesar kepala sapi. Emas itu kemudian mereka taruh di harta rampasan lain (yang telah dikumpulkan sebelumnya) di sebuah lapangan. Maka datanglah api menyambar dan melalapnya. Harta rampasan memang tidak dihalalkan untuk seorang pun sebelum kita, tetapi Allah melihat kelemahan dan ketidakmampuan kita sehingga Dia menghalalkan untuk kita." (HR. Muslim).
KISAH NABI YUNUS 'ALAIHIS SALAM
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مَسْعُودٍ قَالَ: " إِنَّ يُونُسَ كَانَ وَعَدَ قَوْمَهُ الْعَذَابَ وَأَخْبَرَهُمْ أَنَّهُ يَأْتِيهِمْ إِلَى ثَلَاثَةِ أَيَّامٍ، فَفَرَّقُوا بَيْنَ كُلِّ وَالِدَةٍ وَوَلَدِهَا، ثُمَّ خَرَجُوا فَجَأَرُوا إِلَى اللَّهِ وَاسْتَغْفَرُوهُ، فَكَفَّ اللَّهُ عَنْهُمُ الْعَذَابَ، وَعَدَا يُونُسُ يَنْتَظِرُ الْعَذَابَ، فَلَمْ يَرَ شَيْئًا، وَكَانَ مَنْ كَذَبَ وَلَمْ تَكُنْ لَهُ بَيِّنَةٌ قُتِلَ، فَانْطَلَقَ مُغَاضِبًا حَتَّى أَتَى قَوْمًا فِي سَفِينَةٍ فَحَمَلُوهُ وَعَرَفُوهُ، فَلَمَّا دَخَلَ السَّفِينَةَ رَكَدَتْ، وَالسُّفُنُ تَسِيرُ يَمِينًا وَشِمَالًا، فَقَالَ: مَا لِسَفِينَتِكُمْ؟ قَالُوا: مَا نَدْرِي؟ قَالَ يُونُسُ: إِنَّ فِيهَا عَبْدًا أَبَقَ مِنْ رَبِّهِ، وَإِنَّهَا لَا تَسِيرُ حَتَّى تُلْقُوهُ، فَقَالُوا: أَمَّا أَنْتَ يَا نَبِيَّ اللَّهِ فَوَاللَّهِ لَا نُلْقِيكَ، فَقَالَ لَهُمْ يُونُسُ: فَأَقْرِعُوا فَمَنْ قَرَعَ فَلْيَقَعْ، فَقَرَعَهُمْ يُونُسُ فَأَبَوْا أَنْ يَدَعُوهُ فَقَالُوا: مَنْ قَرَعَ ثَلَاثَ مَرَّاتٍ فَلْيَقَعْ، فَقَرَعَهُمْ يُونُسُ ثَلَاثَ مَرَّاتٍ فَوَقَعَ، وَقَدْ كَانَ وُكِّلَ بِهِ الْحُوتُ، فَلَمَّا وَقَعَ ابْتَلَعَهُ فَأَهْوَى بِهِ إِلَى قَرَارِ الْأَرْضِ، فَسَمِعَ يُونُسُ تَسْبِيحَ الْحَصَى {فَنَادَى فِي الظُّلُمَاتِ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِينَ} [الأنبياء: 87] ظُلُمَاتٌ ثَلَاثٌ، ظُلْمَةُ بَطْنِ الْحُوتِ، وَظُلْمَةُ الْبَحْرِ، وَظُلْمَةُ اللَّيْلِ، قَالَ: {فَنَبَذْنَاهُ بِالْعَرَاءِ وَهُوَ سَقِيمٌ} [الصافات: 145] قَالَ: كَهَيْئَةِ الْفَرْخِ الْمَمْعُوطِ، لَيسَ عَلَيْهِ رِيشٌ وَأَنْبَتَ اللَّهُ عَلَيْهِ شَجَرَةً مِنْ يَقْطِينٍ كَانَ يَسْتَظِلُّ بِهَا وَيُصِيبُ مِنْهَا، فَيَبِسَتْ فَبَكَى عَلَيْهَا حِينَ يَبِسَتْ، فَأَوْحَى اللَّهُ إِلَيْهِ: تَبْكِي عَلَى شَجَرَةٍ يَبِسَتْ، وَلَا تَبْكِي عَلَى مِائَةِ أَلْفٍ أَوْ يَزِيدُونَ أَرَدْتَ أَنْ تُهْلِكَهُمْ، فَخَرَجَ فَإِذَا هُوَ بِغُلَامٍ يَرْعَى غَنَمًا فَقَالَ: مِمَّنْ أَنْتَ يَا غُلَامُ؟ فَقَالَ: مِنْ قَوْمِ يُونُسَ، قَالَ: فَإِذَا رَجَعْتَ إِلَيْهِمْ فَأَخْبِرْهُمْ أَنَّكَ قَدْ لَقِيتَ يُونُسَ، قَالَ: فَقَالَ لَهُ الْغُلَامُ: إِنْ تَكُنْ يُونُسَ فَقَدْ تَعْلَمُ أَنَّ مَنْ كَذَبَ وَلَمْ تَكُنْ لَهُ بَيِّنَةٌ أَنْ يُقْتَلَ، فَمَنْ يَشْهَدُ لِي؟ فَقَالَ لَهُ يُونُسُ: يَشْهَدُ لَكَ هَذِهِ الشَّجَرَةُ، وَهَذِهِ الْبُقْعَةُ، فَقَالَ الْغُلَامُ: مُرْهُمَا، فَقَالَ لَهُمَا يُونُسُ: إِنْ جَاءَكُمَا هَذَا الْغُلَامُ فَاشْهَدَا لَهُ، قَالَتَا: نَعَمْ، فَرَجَعَ الْغُلَامُ إِلَى قَوْمِهِ، وَكَانَ لَهُ إِخْوَةٌ وَكَانَ فِي مَنَعَتِهِ، فَأَتَى الْمَلِكَ فَقَالَ: إِنِّي لَقِيتُ يُونُسَ وَهُوَ يَقْرَأُ عَلَيْكُمُ السَّلَامَ، فَأَمَرَ بِهِ الْمَلِكُ أَنْ يُقْتَلَ، فَقَالُوا لَهُ: إِنَّ لَهُ بَيِّنَةً، فَأَرْسِلْ مَعَهُ فَانْتَهَوْا إِلَى الشَّجَرَةِ وَالْبُقْعَةِ، فَقَالَ لَهُمَا الْغُلَامُ: أَنْشُدُكُمَا بِاللَّهِ هَلْ أَشْهَدَكُمَا يُونُسُ، قَالَتَا: نَعَمْ، فَرَجَعَ الْقَوْمُ مَذْعُورِينَ يَقُولُونَ: يَشْهَدُ لَهُ الشَّجَرُ وَالْأَرْضُ، فَأَتَوَا الْمَلِكَ فَحَدَّثُوهُ بِمَا رَأَوْهُ "، قَالَ عَبْدُ اللَّهِ: " فَتَنَاوَلَهُ الْمَلِكُ فَأَخَذَ بِيَدِ الْغُلَامِ فَأَجْلَسَهُ فِي مَجْلِسِهِ، وَقَالَ: أَنْتَ أَحَقُّ بِهَذَا الْمَكَانِ مِنِّي " قَالَ عَبْدُ اللَّهِ: «فَأَقَامَ لَهُمْ ذَلِكَ الْغُلَامُ أَمْرَهُمْ أَرْبَعِينَ سَنَةً»
Dari Abdullah bin Mas'ud ia berkata, "Sesungguhnya Yunus pernah menjanjikan azab kepada kaumnya dan memberitahukan mereka, bahwa azab itu akan datang menimpa mereka setelah berlalu tiga hari, maka mereka (kaumnya) memisahkan antara ibu dengan anaknya, kemudian mereka keluar (ke tanah lapang) memohon kepada Allah dan meminta ampun kepada-Nya, lalu Allah menghindarkan azab dari mereka, sedangkan Yunus berlari menunggu azab, tetapi ia tidak melihat apa-apa. Ketika itu ada ketetapan, bahwa barang siapa yang berdusta dan tidak memiliki bukti, maka dia akan dibunuh. Maka Yunus pergi dalam keadaan marah sehingga ia mendatangi sebuah kaum yang berada di kapal, lalu mereka mengangkut Yunus dan mengenalinya. Saat Yunus masuk ke kapal, maka kapal itu berhenti, sedangkan kapal-kapal yang lain bisa berjalan ke kanan dan kiri, lalu Yunus berkata, "Ada apa dengan kapalmu?" Mereka menjawab, "Kami tidak tahu." Yunus berkata, "Sesungguhnya di dalamnya ada seorang hamba yang lari dari Tuhannya, dan sesungguhnya kapal itu tidak akan berjalan sampai kalian melempar orang itu." Mereka berkata, "Adapun engkau wahai Nabi Allah, demi Allah, kami tidak akan melemparmu." Lalu Yunus berkata kepada mereka, "Kalau begitu adakanlah undian, barang siapa yang keluar namanya, maka hendaklah ia menjatuhkan diri." Ternyata Yunus yang keluar namanya, namun mereka tidak mau melepasnya. Akhirnya mereka berkata, "Barang yang keluar namanya selama tiga kali, maka hendaknya ia menceburkan diri." Maka selama tiga kali Yunus-lah yang keluar namanya, hingga ia pun menceburkan dirinya. Saat itu, ia diserahkan kepada ikan besar. Ketika Yunus menjatuhkan dirinya, maka ikan besar itu menelannya dan membawanya ke dasar bumi. Saat itu, Yunus mendengar ucapan tasbih dari kerikil, maka di kegelapan itu Yunus berdoa, "Tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Engkau. Mahasuci Engkau, sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang zalim." Yunus berada dalam tiga kegelapan; kegelapan perut ikan, kegelapan lautan dan kegelapan malam. Allah berfirman, "Kemudian Kami lemparkan dia ke daerah yang tandus, sedang ia dalam keadaan sakit." (Terj. QS. Ash Shaaffaat: 145) Ibnu Mas'ud berkata, "Ia seperti anak burung yang telanjang dan tidak berambut. Lalu Allah menumbuhkan pohon sejenis labu, dimana ia dapat berteduh dengannya dan makan darinya. Selanjutnya pohon itu kering, lalu Yunus menangis karena keringnya pohon itu. Kemudian Allah berfirman kepadanya, "Apakah kamu menangis karena pohon itu kering. Namun kamu tidak menangis karena seratus ribu orang atau lebih yang ingin engkau binasakan." Maka Yunus pun keluar dan ternyata Beliau bertemu dengan seorang anak yang menggembala kambing, lalu Yunus berkata, "Dari kalangan mana kamu wahai anak?" Ia menjawab, "Dari kalangan kaum Yunus." Jika engkau pulang kepada mereka, maka beritahukanlah kepada mereka bahwa engkau telah bertemu dengan Yunus." Lalu anak itu berkata kepadanya, "Jika engkau memang Yunus, maka sesungguhnya engkau tahu bahwa barang siapa yang berdusta dan tidak memiliki bukti, maka ia akan dibunuh. Lantas siapakah yang akan menjadi saksiku?" Yunus berkata kepadanya, "Pohon ini dan tanah ini." Kemudian anak itu berkata, "Suruhlah keduanya." Yunus pun berkata kepada keduanya, "Jika anak ini datang kepada kamu berdua, maka jadilah kamu saksi terhadapnya." Keduanya berkata, "Ya."  Lalu anak itu pulang kepada kaumnya dan ia memiliki saudara-saudara yang berkedudukan, kemudian ia mendatangi raja dan berkata, "Sesungguhnya aku bertemu dengan Yunus dan ia membacakan salam kepadamu." Lalu raja menyuruh agar anak itu dibunuh, tetapi orang-orang mengatakan kepada raja, "Anak ini mempunyai bukti, maka kirimlah orang bersamanya (untuk menyaksikan buktinya)." Maka mereka pun sampai ke pohon dan tanah itu, lalu anak itu berkata, "Aku bertanya kepada kalian berdua dengan nama Allah, apakah Yunus mengangkat kamu berdua sebagai saksi?" Keduanya menjawab, "Ya," lalu orang-orang yang bersamanya pun kembali dalam keadaan panik sambil berkata, "Pohon dan tanah itu menjadi saksinya." Maka mereka mendatangi raja dan menceritakan apa yang mereka lihat." Abdullah bin Mas'ud berkata, "Lalu Raja mendekatinya dan memegang anak itu serta mendudukkannya di majlisnya dan berkata, "Engkau lebih berhak dengan tempat ini daripada aku." Abdullah juga berkata, "Lalu anak itu memimpin mereka selama empat puluh tahun." (HR. Ibnu Abi Syaibah dalam Mushannafnya dan para perawinya adalah tsiqah, Ahmad dalam Az Zuhd, Abd bin Humaid, Ibnu Jarir, Ibnul Mundzir, Ibnu Abi Hatim dari Ibnu Mas'ud. Al Hafizh menyebutkan sepenggal dari hadits tersebut dan ia menyatakan bahwa riwayat Ibnu Abi Hatim dari jalan 'Amr bin Maimun dari Ibnu Mas'ud adalah shahih).    
NABI SULAIMAN 'ALAIHIS SALAM DIBERI SETENGAH BAYI
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، قَالَ: " قَالَ سُلَيْمَانُ بْنُ دَاوُدَ عَلَيْهِمَا السَّلاَمُ: لَأَطُوفَنَّ اللَّيْلَةَ بِمِائَةِ امْرَأَةٍ، تَلِدُ كُلُّ امْرَأَةٍ غُلاَمًا يُقَاتِلُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ، فَقَالَ لَهُ المَلَكُ: قُلْ إِنْ شَاءَ اللَّهُ، فَلَمْ يَقُلْ وَنَسِيَ، فَأَطَافَ بِهِنَّ، وَلَمْ تَلِدْ مِنْهُنَّ إِلَّا امْرَأَةٌ نِصْفَ إِنْسَانٍ " قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: " لَوْ قَالَ: إِنْ شَاءَ اللَّهُ لَمْ يَحْنَثْ، وَكَانَ أَرْجَى لِحَاجَتِهِ
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu ia berkata: Sulaiman bin Dawud 'alaihimas salam pernah berkata, "Aku akan mengelilingi (menggauli) seratus istri pada malam ini, dimana setiap istri akan melahirkan anak yang akan berperang di jalan Allah." Lalu malaikat berkata kepadanya, "Ucapkanlah "Insya Allah," namun Beliau tidak mengucapkannya karena lupa. Kemudian ia mengelilingi istri-istrinya, namun tidak ada yang lahir dari mereka selain seorang istri yang melahirkan setengah manusia." Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Sekiranya Beliau mengucapkan "Insya Allah," maka Beliau tidak melanggar sumpahnya dan keinginannya lebih mungkin tercapai." (HR. Bukhari dan Muslim)
Bersambung...
Wa shallallahu 'alaa nabiyyinaa Muhammad wa 'alaa aalihi wa shahbihi wa sallam.
Marwan bin Musa

1 komentar:

Unknown mengatakan...

Assalaamu'alaikum, ustadz, mau tanya, saat Nabi Sulaiman diberikan bayi setengah manusia, apakah yang dimkasud adalah bayi dengan hanya memiliki separuh badan saja, atau setengah badan manusia dan setengah badan lagi bukan, mungkin hewan atau jin, mohon penjelasannya, Syukron

 

ENSIKLOPEDI ISLAM Copyright © 2011-2012 | Powered by Blogger