Sunnah-Sunnah Nabi shallallahu alaihi wa sallam Yang Terlupakan (4)

بسم الله الرحمن الرحيم



Sunnah-Sunnah Nabi shallallahu alaihi wa sallam Yang Terlupakan (4)

Segala puji bagi Allah, shalawat dan salam semoga terlimpah kepada Rasulullah, kepada keluarganya, para sahabatnya dan orang-orang yang mengikutinya hingga hari Kiamat, amma ba’du:

Berikut beberapa sunnah-sunnah Nabi shallallahu alaih wa sallam yang terlupakan yang kami terjemahkan dari risalah Sunan Mansiyah yang diterbitkan oleh Mibrah at Tawashul Al Khairiyyah dan kami berikan tambahan. Semoga Allah Azza wa Jalla menjadikan penerjemahan risalah ini ikhlas karena-Nya dan bermanfaat, aamin.

Sunnah-Sunnah Nabi shallallahu alaihi wa sallam Yang Terlupakan

42.   Mengizinkan kaum wanita keluar di malam hari untuk shalat berjamaah di masjid

عَنِ ابْنِ عُمَرَ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: «ائْذَنُوا لِلنِّسَاءِ بِاللَّيْلِ إِلَى المَسَاجِدِ»

Dari Ibnu Umar radhiyallahu anhuma, dari Nabi shallallahu alaihi wa sallam, Beliau bersabda, “Izinkanlah kaum wanita ke masjid di malam hari (untuk shalat Subuh dan Isya).” (Hr. Bukhari)

43.   Berkumur-kumur setelah minum susu

عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ " شَرِبَ لَبَنًا فَمَضْمَضَ، وَقَالَ: «إِنَّ لَهُ دَسَمًا»

Dari Ibnu Abbas radhiyallahu anhuma, bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam pernah minum susu, lalu Beliau berkumur-kumur dan bersabda, “Sesungguhnya susu punya lemak.” (Hr. Bukhari dan Muslim)

44.   Tetap melakukan shalat Tahiyatul masjid pada hari Jumat meskipun imam sedang khutbah

عَنْ جَابِرٍ، قَالَ: دَخَلَ رَجُلٌ يَوْمَ الجُمُعَةِ وَالنَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَخْطُبُ، فَقَالَ: «أَصَلَّيْتَ؟» قَالَ: لاَ، قَالَ: «قُمْ فَصَلِّ رَكْعَتَيْنِ»

Dari Jabir radhiyallahu anhu ia berkata, “Ada seorang yang masuk masjid pada hari Jumat sedangkan Nabi shallallahu alahi wa sallam berkhutbah, maka Beliau bersabda, “Sudahkah engkau shalat dua rakaat?” Ia menjawab, “Belum.” Beliau bersabda, “Bangunlah dan kerjakan dua rakaat.” (Hr. Bukhari)

45.   Shalat sunah sambil duduk bagi orang yang mengantuk atau lelah

عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، قَالَ: دَخَلَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَإِذَا حَبْلٌ مَمْدُودٌ بَيْنَ السَّارِيَتَيْنِ، فَقَالَ: «مَا هَذَا الحَبْلُ؟» قَالُوا: هَذَا حَبْلٌ لِزَيْنَبَ فَإِذَا فَتَرَتْ تَعَلَّقَتْ، فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «لاَ حُلُّوهُ لِيُصَلِّ أَحَدُكُمْ نَشَاطَهُ، فَإِذَا فَتَرَ فَلْيَقْعُدْ»

Dari Anas bin Malik radhiyallahu anhu ia berkata, “Nabi shallallahu alaihi wa sallam pernah masuk (ke masjid) dan melihat ada talil yang dibentangkan di antara dua tiang, lalu Beliau bertanya, “Tali apa ini?” Orang-orang berkata, “Ini milik Zainab (binti Jahsy). Ketika ia kelelahan beribadah, maka ia berpegangan dengan tali ini.” Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda, “Jangan ia lakukan. Lepaslah tali itu, hendaknya salah seorang di antara kalian shalat ketika semangat. Saat kelelahan, maka hendaknya ia duduk.” (Hr. Bukhari)

46.   Mendoakan saudaranya yang muslim dari kejauhan

عَنْ أَبِي الدَّرْدَاءِ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: " مَا مِنْ عَبْدٍ مُسْلِمٍ يَدْعُو لِأَخِيهِ بِظَهْرِ الْغَيْبِ، إِلَّا قَالَ الْمَلَكُ: وَلَكَ بِمِثْلٍ "

Dari Abu Darda ia berkata, “Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, “Tidaklah seorang hamba yang muslim mendoakan saudaranya di kejauhan melainkan malaikat akan berkata, “Engkau juga memperoleh hal yang sama.” (Hr. Muslim)

47.   Sujud syukur ketika mendapatkan nikmat

عَنْ أَبِي بَكْرَةَ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ كَانَ «إِذَا جَاءَهُ أَمْرُ سُرُورٍ أَوْ بُشِّرَ بِهِ خَرَّ سَاجِدًا شَاكِرًا لِلَّهِ»

Dari Abu Bakrah, dari Nabi shallallahu alaihi wa sallam, bahwa Beliau ketika mendapatkan kabar yang menyenangkan atau mendapat kabar gembira, maka Beliau langsung sujud sebagai bentuk syukur kepada Allah.” (Hr. Abu Dawud, dishahihkan oleh Al Albani)

48.   Banyak beristighfar

عَنِ الْأَغَرِّ الْمُزَنِيِّ، وَكَانَتْ لَهُ صُحْبَةٌ، أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، قَالَ: «إِنَّهُ لَيُغَانُ عَلَى قَلْبِي، وَإِنِّي لَأَسْتَغْفِرُ اللهَ، فِي الْيَوْمِ مِائَةَ مَرَّةٍ»

Dari Al Aghar Al Muzanniy dimana ia merupakan sahabat Nabi shallallahu alaihi wa sallam, bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya hatiku terkadang lalai, dan aku memohon ampun kepada Allah dalam sehari seratus kali.” (Hr. Muslim dan Abu Dawud)

49.   Mandi hujan ketika turun hujan

عَنْ أَنَسٍ، قَالَ: أَصَابَنَا وَنَحْنُ مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صلّى الله عليه وسلم مَطَرٌ فَخَرَجَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَحَسَرَ ثَوْبَهُ عَنْهُ حَتَّى أَصَابَهُ، فَقُلْنَا: يَا رَسُولَ اللَّهِ، لِمَ صَنَعْتَ هَذَا؟ قَالَ: «لِأَنَّهُ حَدِيثُ عَهْدٍ بِرَبِّهِ»

Dari Anas radhiyallahu anhu ia berkata, “Kami bersama Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam pernah kehujanan, lalu Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam keluar dan membuka bajunya agar terkena air hujan, maka kami bertanya, “Wahai Rasullah, mengapa engkau melakukan hal ini?” beliau menjawab, “Karena ia baru dibentuk oleh Allah Ta’ala.” (Hr. Abu Dawud, dishahihkan oleh Al Albani)

50.   Menjilati jari-jari setelah makan

عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: كَانَ إِذَا أَكَلَ طَعَامًا لَعِقَ أَصَابِعَهُ الثَّلَاثَ، وَقَالَ: «إِذَا سَقَطَتْ لُقْمَةُ أَحَدِكُمْ فَلْيُمِطْ عَنْهَا الْأَذَى وَلْيَأْكُلْهَا، وَلَا يَدَعْهَا لِلشَّيْطَانِ» وَأَمَرَنَا أَنْ نَسْلُتَ الصَّحْفَةَ، وَقَالَ: «إِنَّ أَحَدَكُمْ لَا يَدْرِي فِي أَيِّ طَعَامِهِ يُبَارَكُ لَهُ»

Dari Anas radhiyallahu anhu, bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam apabila selesai makan menjilati tiga jarinya, Beliau bersabda, “Apabila suapan makanan kalian jatuh, maka singkirkanlah kotorannya dan makanlah, dan jangan biarkan untuk setan.” Beliau juga memerintahkan kami untuk menelusuri piring dengan jari dan menjilati jarinya. Beliau bersabda, “Sesungguhnya salah seorang di antara kamu tidak mengetahui di bagian makanan yang mana yang diberkahi.” (Hr. Abu Dawud, dishahihkan oleh Al Albani)

51.   Bersedekah ketika tobat

عَنْ كَعْبِ بْنِ مَالِكٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، قُلْتُ: يَا رَسُولَ اللَّهِ، إِنَّ مِنْ تَوْبَتِي أَنْ أَنْخَلِعَ مِنْ مَالِي صَدَقَةً إِلَى اللَّهِ، وَإِلَى رَسُولِهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ؟ قَالَ: «أَمْسِكْ عَلَيْكَ بَعْضَ مَالِكَ، فَهُوَ خَيْرٌ لَكَ»

Dari Ka’ab bin Malik radhiyallahu anhu, ia pernah berkata (kepada Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam), “Wahai Rasulullah, sesungguhnya di antara bagian dari tobatku adalah aku sedekahkan semua hartaku kepada Allah dan Rasul-Nya shallallahu alaihi wa sallam.” Maka Beliau bersabda, “Jagalah sebagian hartamu. Itu lebih baik bagimu.” (Hr. Bukhari dan Muslim)

Ibnul Qayyim rahimahullah berkata, “Perkataan Ka’ab ‘sesungguhnya di antara bagian dari tobatku adalah aku sedekahkan semua hartaku’ terdapat dalil bahwa dianjurkan bersedekah ketika tobat dengan harta semampunya.”

52.   Mengibas sprei sebelum tidur

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، قَالَ: قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: " إِذَا أَوَى أَحَدُكُمْ إِلَى فِرَاشِهِ فَلْيَنْفُضْ فِرَاشَهُ بِدَاخِلَةِ إِزَارِهِ، فَإِنَّهُ لاَ يَدْرِي مَا خَلَفَهُ عَلَيْهِ، ثُمَّ يَقُولُ: بِاسْمِكَ رَبِّ وَضَعْتُ جَنْبِي وَبِكَ أَرْفَعُهُ، إِنْ أَمْسَكْتَ نَفْسِي فَارْحَمْهَا، وَإِنْ أَرْسَلْتَهَا فَاحْفَظْهَا بِمَا تَحْفَظُ بِهِ عِبَادَكَ الصَّالِحِينَ

Dari Abu Hurairah ia berkata, “Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda, “Apabila salah seorang di antara kalian mendatangi tempat tidurnya, maka kibaslah dulu dengan ujung kainnya, karena ia tidak tahu apa yang ditinggalkan sebelumnya, setelah itu ia mengucapkan, “Bismika Rabbi…dst.” (Artinya: Dengan nama-Mu wahai Tuhanku, aku taruh lambungku dan dengan nama-Mu aku angkat. Jika Engkau menahan diriku, maka sayangilah, dan jika Engkau melepasnya, maka jagalah sebagaimana Engkau jaga hamba-hamba-Mu yang saleh).” (Hr. Bukhari dan Muslim)

53.   Makan dari bagian pinggir piring

عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: «إِذَا أَكَلَ أَحَدُكُمْ طَعَامًا فَلَا يَأْكُلْ مِنْ أَعْلَى الصَّحْفَةِ، وَلَكِنْ لِيَأْكُلْ مِنْ أَسْفَلِهَا، فَإِنَّ الْبَرَكَةَ تَنْزِلُ مِنْ أَعْلَاهَا»

Dari Ibnu Abbas, dari Nabi shallallahu alaihi wa sallam, Beliau bersabda, “Apabila salah seorang di antara kamu makan, maka jangan memakan dari bagian atas (tengah) piring, tetapi makanlah dari bagian bawahnya (pinggir piring), karena berkah turun pada bagian atasnya (tengahnya).” (Hr. Abu Dawud, dishahihkan oleh Al Albani)

54.   Makan dari bagian pinggir piring

عَنِ ابْنِ عُمَرَ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «مَنْ جَرَّ ثَوْبَهُ خُيَلَاءَ لَمْ يَنْظُرِ اللَّهُ إِلَيْهِ يَوْمَ القِيَامَةِ» ، فَقَالَتْ أُمُّ سَلَمَةَ: فَكَيْفَ يَصْنَعْنَ النِّسَاءُ بِذُيُولِهِنَّ؟ قَالَ: «يُرْخِينَ شِبْرًا» ، فَقَالَتْ: إِذًا تَنْكَشِفُ أَقْدَامُهُنَّ، قَالَ: «فَيُرْخِينَهُ ذِرَاعًا، لَا يَزِدْنَ عَلَيْهِ»

Dari Ibnu Umar, ia berkata, “Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, “Barang siapa yang melabuhkan kainnya karena sombong, maka Allah tidak akan memperhatikannya nanti pada hari Kiamat.” Ummu Salamah bertanya, “Bagaimana dengan bagian bawah kain wanita?” Beliau menjawab, “Ia mengulurkannya sejengkal.” Ummu Salamah berkata, “Tentu akan tampak kakinya,” Beliau bersabda, “Ia mengulurkannya sehasta dan jangan lebih dari itu.” (Hr. Tirmidzi, dishahihkan oleh Al Albani)

55.   Doa ketika ada bagian badan yang terasa sakit 

عَنْ عُثْمَانَ بْنِ أَبِي الْعَاصِ الثَّقَفِيِّ، أَنَّهُ شَكَا إِلَى رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَجَعًا يَجِدُهُ فِي جَسَدِهِ مُنْذُ أَسْلَمَ فَقَالَ لَهُ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «ضَعْ يَدَكَ عَلَى الَّذِي تَأَلَّمَ مِنْ جَسَدِكَ، وَقُلْ بِاسْمِ اللهِ ثَلَاثًا، وَقُلْ سَبْعَ مَرَّاتٍ أَعُوذُ بِاللهِ وَقُدْرَتِهِ مِنْ شَرِّ مَا أَجِدُ وَأُحَاذِرُ»

Dari Utsman bin Abil Ash Ats Tsaqafi, bahwa ia pernah mengadu kepada Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam sakit yang dirasakan di badannya sejak masuk Islam, maka Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda kepadanya, “Letakkan tanganmu pada bagian badanmu yang terasa sakit dan bacalah Bismillah 3x, lalu ucapkan sebanyak tujuh kali ‘A’udzu billahi wa qudratihi min syarri maa ajidu wa uhaadziru’ (artinya: Aku berlindung kepada Allah dan kemahakuasaan-Nya dari keburukan yang aku dapatkan dan aku khawatirkan).” (Hr. Muslim)

56.   Istirahat siang 

عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ «قِيلُوا فَإِنَّ الشَّيْطَانَ لَا يَقِيلُ»

Dari Anas bin Malik ia berkata, “Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, “Istirahat sianglah, karena setan tidak istirahat siang.” (Hr. Thabrani dalam Al Awsath dan Abu Nu’aim dalam Ath Thibb, dihasankan oleh Al Albani dalam Ash Shahihah no. 1647)

57.   Mencuci tangan setelah bangun dari tidur

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: «إِذَا اسْتَيْقَظَ أَحَدُكُمْ مِنْ نَوْمِهِ، فَلَا يَغْمِسْ يَدَهُ فِي الْإِنَاءِ حَتَّى يَغْسِلَهَا ثَلَاثًا، فَإِنَّهُ لَا يَدْرِي أَيْنَ بَاتَتْ يَدُهُ»

Dari Abu Hurairah, bahwa Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda, “Apabila salah seorang di antara kamu bangun dari tidurnya, maka jangan celupkan tangannya ke dalam bejana sampai ia cuci tiga kali, karena dia tidak tahu di mana tangannya bermalam.” (Hr. Muslim)

58.   Memendekkan khutbah Jumat dan memanjangkan shalat

عَنْ عَمَّارٍ، قَالَ: إِنِّي سَمِعْتُ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، يَقُولُ: «إِنَّ طُولَ صَلَاةِ الرَّجُلِ، وَقِصَرَ خُطْبَتِهِ، مَئِنَّةٌ مِنْ فِقْهِهِ، فَأَطِيلُوا الصَّلَاةَ، وَاقْصُرُوا الْخُطْبَةَ، وَإِنَّ مِنَ الْبَيَانِ سِحْرًا»

Dari Ammar ia berkata, “Aku mendengar Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya lamanya shalat seseorang dan pendek khutbahnya menunjukkan tanda pemahamannya, maka perpanjanglah shalat dan persingkatlah khutbah, karena di antara penjelasan itu ada yang termasuk sihir.” (Hr. Muslim)

Wa shallallahu 'alaa nabiyyinaa Muhammad wa 'alaa aalihi wa shahbihi wa sallam.

Marwan bin Musa

0 komentar:

 

ENSIKLOPEDI ISLAM Copyright © 2011-2012 | Powered by Blogger