بسم الله الرحمن الرحيم
Syair Taubat, Zuhud, dan Hakikat Kehidupan Dunia
Segala puji bagi Allah Rabbul 'alamin, shalawat dan salam
semoga dilimpahkan kepada Rasulullah, keluarganya, para sahabatnya, dan
orang-orang yang mengikutinya hingga hari kiamat, amma ba'du:
Berikut syair tentang taubat, zuhud, dan hakikat kehidupan dunia, semoga Allah menjadikan penerjemahan syair ini ikhlas karena-Nya dan bermanfaat, aamin.
Syair
kembali kepada Allah[i]
سَأُقْبِلُ يَا
خَالِقِيْ مِنْ جَدِيْد
كَمَا أَنْتَ
مِنِّي إِلَهِيْ تُرِيْد
Aku datang lagi kepada-Mu (untuk bertobat) wahai
Rabbku
Sebagaimana Yang Engkau inginkan terhadapku
وَأَرْجُوْ إِذَا
أَنْتَ تَقْبَلُنِي
جِنَانَ الْخُلُوْدِ
وَمِنْكَ الْمَزِيْد
Jika engkau menerima tobatku
Aku berharap surga dan tambahan-Nya dari-Mu
عَصَيْتُكَ رَبِّي
فَأَمْهَلْتَنِي
وَتَسْتُرُنِي
رَغْمَ أَنِّي عَنِيْد
Aku telah durhaka kepada-Mu wahai Rabbku namun Engkau tangguhkan aku
Engkau juga menutupi aibku padahal aku orang
yang durhaka kepada-Mu
لِأَنَّكَ رَبِّي
غَفُوْرٌ وَدُوْد
رَحِيْمٌ بِكُلِّ
الْوَرَى وَالْعَبِيْد
Karena Engkau wahai Rabbku Maha Pengampun, Mencintai
Dan menyangi semua makhluk dan hamba
أَتَيْتُكَ يَا
خَالِقِي بَاكِيًا
وَدَمْعُ الْأَسَى
كُلَّ حِيْنٍ يَزِيْد
Aku datang kepada-Mu wahai Rabbku dalam keadaan
menangis
Air mata sedih terus mengalir setiap waktu
فَقَدْ قُلْتَ
فِي الْآيِ لاَ تَقْنَطُوْا
فَإنْ تَعْفُوْا
عَنِّي فَذَا يَوْمُ عِيْد
Sedangkan Engkau telah berfirman ‘Jangan Berputus
Asa’ dalam kitab-Mu
Jika Engkau ampuni aku, maka itu adalah hari
kemenangan bagiku
Silahkan simak pembacaan syair tersebut
di sini: https://youtu.be/8-Rxtz0NnZ4
Syair Renungan Tentang Hakikat
Kehidupan
Dunia
لَقَدْ
فَنُوْا وَمَا بَقَي مِنْهُمْ خَبَر
أَلَيْسَ
فِي فَنَاءِهِمْ مِنْ مُعْتَبِر
Kini mereka telah tiada tanpa berita lagi
Pada
kepergian mereka terdapat pelajaran bagi kami
قَدْ فَارَقُوْا
هَذِهِ الْحَيَاةَ لِلْأَبَد
فَهَلْ
تُحِسُّ أَوْ تَرَى مِنْهُمْ أَحَد
Mereka telah
meninggalkan dunia ini
Coba lihat dan saksikan,
adakah di antara mereka yang masih hidup di sini
إِلَى
الْقُبُوْرِ يُحْمَلُوْنَ فِي عَجَل
غَيْبُ
الْمَنُوْنِ بَغْتَةً فِيْهِمْ نَزَل
Mereka diantar ke kubur
dengan segera
Karena maut datang
secara tiba-tiba
مَضَوْا
إِلَى حَيْثُ الْحِسَابِ يُحْرَزُوا
هُنَاكَ
حَيْثُ وَعْدِ رَبِّي يُنْجَزُوا
Kini mereka berangkat
untuk dihisab dan diperiksa
Memenuhi janji Tuhan
kami yang pasti terlaksana
إِمَّا
إِلَى جَنَّاتٍ عَدْنٍ وَارِفًا
أَوْ قَعْرِ
نَارٍ بِاللَّهِيْبِ عَاصِفًا
Yang akhirnya bisa ke
surga yang membentang
Atau ke jurang neraka
yang apinya membara
فَكُلُّ
مَا فِي الْكَوْنِ ذَا سَيَنْتَهِي
فَلاَ تَكُنْ
عَنْ كُلِّ هَذَا مُلْتَهِي
Semua yang ada di alam
semesta ini akan sirna
Maka janganlah engkau
terlena olehnya
أَكْفَانُنَا
بِالْغَيْبِ صَارَتْ تُنْسَجُوا
وَعَنْ
قَرِيْبٍ فَاللُّحُوْدُ نُدْرَجُ
Kafan kita telah siap dililitkan
ke badan
Dalam waktu dekat kita
akan dimasukkan ke liang kuburan
الْكُلُّ
يَبْلَى وَالْغَنِيُّ وَالْفَقِيْر
وَكُلُّنَا
حَيْثُ الْأُلَي صَارُوْا نَسِيْر
Semua akan binasa, baik
yang kaya maupun yang kekurangan harta
Semua kita akan pergi seperti
mereka
أَلَمْ
يَكُنْ لَنَا بِحَالِ مَنْ غَبَر
مِنَ الْقُرُوْنِ
عِبْرَةٌ وَمُذَّكَر
Bukankah pada generasi
terdahulu sudah cukup
Sebagai pelajaran bagi
kita yang hidup
فَإِنَّهَا
ذِكْرَى لِكُلِّ مُؤْمِنِ
يَرْجُو
رِضَى رَبِّ جَلِيْلٍ مُحْسِنِ
Itu merupakan peringatan
untuk setiap orang beriman
Yang mengharapkan
keridhaan Allah Yang Maha Mulia lagi berbuat ihsan
نَعْصِى
الْإِلَهَ فِي صَبَاحٍ وَمَسَاء
وَنَرْتَجِي
التَّوْبَةَ بِالْقَوْلِ عَسَى
Kita selalu mendurhakai
Allah di pagi dan petang
Namun tetap berharap
agar Dia mengampuni diri kita yang malang
أَلَيْسَ
قَدْ آنَ لَنَا أُخَيَّ أَنْ
نَتُوْبُ
مِنْ ذَنْبِ الْخَفَاءِ وَالْعَلَن
Bukankah sekarang
waktunya wahai saudara
Untuk bertaubat dari
dosa yang tersembunyi maupun yang tampak terasa
أَلَيْسَ قَدْ آنَ أُخَيَّ أَنْ نَدَع
سُلُوْكَ
دَرْبِ الْمُلْهِيَاتِ وَالْبِدَع
Bukankah sekarang wahai
saudara waktunya bagi kita
Untuk meninggalkan hal
yang melalaikan dan perkara yang diada-adakan dalam agama
إِلَى مَتَى
التَّسْوِيْفُ هَذَا يَا فَتَى
بِاللهِ
قُلْ لِي يَا أَخِي إِلَى مَتَى
Sampai kapan kelalaian
ini berakhir wahai pemuda
Demi Allah, katakanlah
kepadaku sampai kapan ini semua akan berakhir wahai pemuda
فَكَيْفَ
نَنْسَى فَضْلَ رَبٍّ مُنْعِمِ
فَهَلْ
هُنَاكَ غَيْرَهُ مِنْ مُكْرِمِ
Mengapa kita melupakan
nikmat yang diberikan Rabb kita yang Maha Pemurah
Adakah selain-Nya yang
juga pemurah?!
طَاعَتُهُ
عَلَى الْأَنَامِ وَاجِبَا
لِمَا قَضَاهُ
رَبُّنَا وَأَوْجَبَا
Menaati-Nya adalah
kewajiban bagi manusia
Karena Allah telah
memerintahkan dan mewajibkan demikian bagi kita
اَللهُ
جَلَّ قَدْ قَضَى أَنْ نَتَّبِع
بِكُلِّ
حُكْمٍ فِى الْكِتَابِ قَدْ شُرِع
Allah telah
memerintahkan kita untuk mengikuti
Semua ketetapan-Nya yang
diterangkan dalam kitab-Nya yang suci
كَانَ حَلاَلٌ
ذَاكَ أَوْ مُحَرَّمَا
أَوْ كَانَ
نَدْبًا فِعْلُهُ أَوْ لاَزِمَا
Di sana ada yang halal
dan yang diharamkan
Ada pula yang dianjurkan
dan yang mesti dilakukan
فَوَاجِبٌ
أَنْ نَقْتَفِي لِأَمْرِهِ
سُبْحَانَهُ
فِي نَهْيِهِ وَزَجْرِهِ
Maka wajib bagi kita
mengikuti perintah-Nya
Demikian pula menjauhi
larangan-Nya
فَمَا قَضَى
الرَّحْمَنُ لِلْعِبَادِ
قَدْ صَارَ
دَيْنًا لاَزِمَ السَّدَادِ
Apa saja yang diwajibkan
Allah kepada hamba
Menjadi utang atas hamba
yang mesti dipenuhinya
إِنْ كُنْتَ
تَبْغِي يَا فَتَى مِنْهُ الرِّضَى
فَلاَ تَحِلْ
لَوْ لَحْظَةً عَمَّا قَضَى
Jika engkau menginginkan
keridhaan-Nya wahai pemuda
Janganlah engkau keluar
dari ketetapan-Nya meskipun sesaat saja
أَحْمَدُهُ
حَمْدَ مَنْ أَنَابَ وَاعْتَبَر
وَتَابَ
ِللهِ مُقِرًّا وَازْدَجَر
Aku memuji-Nya dengan pujian orang yang kembali dan
mengambil pelajaran
Bertobat kepada Allah sambil mengakui dosa dan sadar akan
kesalahan
Silahkan
simak pembacaan syair tersebut di sini: https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=2718897398140221&id=100000599633050&sfnsn=mo
Syair Terkait Zuhud di Dunia
إِنَّ
ِللهِ عِبَادًا فُطَنَا
طَلَّقُوا
الدُّنْيَا وَخَافُو اْلفِتَنَا
Sesungguhnya Allah memiliki hamba-hamba yang cerdas,
Mereka melepaskan dunia dan takut akan
terfitnah,
نَظَرُوْا
فِيْهَا عَلِمُوْا
اَنَّهَا
لَيْسَتْ لِحَيٍّ وَطَنًا
Mereka melihat dunia itu dengan sesungguhnya
Maka sadarlah mereka bahwa ia tidak pantas
dijadikan tempat tujuan
جَعَلُوْهَا
لُجَّةً وَاتَّخَذُوْا
صَالِحَ
اْلاَعْمَالِ فِيْهاَ سُفُنًا
Mereka pun menjadikan dunia sebagai samudera
dan menjadikan amal
yang saleh sebagai bahtera.
Syair Taubat[ii]
إِذَا مَا قَالَ
لِيْ رَبِّي أَمَا اسْتَحْيَيْتَ تَعْصِيْنِي ؟
وَتُـخْفِي
الذَّنْبَ عَنْ خَلْقِيْ وَبِالْعِصْيَانِ تَأْتِيْنِي
Bagaimana keadaan diriku saat Rabbku bertanya kepadaku, “Tidakkah Engkau
malu bermaksiat kepada-Ku?”
Engkau sembunyikan dosa dari manusia, namun Engkau datang bermaksiat
kepada-Ku
فَكَيْفَ أُجِيْبُ
يَا وَيْحِيْ
وَمَنْ ذَا سَوْفَ
يَحْمِيْنِي؟
Apa jawabanku wahai diriku yang malang
dan siapa yang dapat memberikan perlindungan
أُسَلِّي النَّفْسَ
بِالْآمَالِ مِنْ حِيْنٍ اِلَى حِيْنِي.
وَأَنْسَى مَا وَرَاءَ الْمَوْتِ
مَاذَا سَوْفَ تَكْفِيْنِي
Aku hibur diriku dengan
angan-angan dari hari ke hari
Namun aku lupa setelah aku dikafankan apa yang akan kualami setelah mati
كَأَنِّيْ قَدْ
ضَمِنْتُ الْعَيْشَ لَيْسَ الْمَوْتُ يَأْتِيْنِي!
وَجَائَتْ سَكْرَةُ الْمَوْتِ
الشَّدِيْدَةِ مَنْ سَيَحْمِيْنِي؟؟
Seakan-akan aku dapat menjamin akan hidup terus selama ini
Namun ternyata datang sakratul maut, maka siapa yang dapat
melindungi
نَظَرْتُ إِلَى
الْوُجُوْهِ أَلَيْـَس مِنْهُمْ سَيَفْدِيْنِـــي؟
سَأُسْأَلُ مَا الَّّذِي قَدَّمْتُ
فِي دُنْيَايَ يُنْجِيْنِي
Aku lihat wajah-wajah manusia, namun ternyata tidak ada yang mau menebus
diri ini
Aku akan ditanya terhadap perbuatan yang aku lakukan di dunia ini
فَكَيْفَ إِجَابَتِي
مِنْ بَعْدِ مَا فَرَّطْتُ فِي دِيْنِي
وَيَا وَيْحِيْ أَلَــمْ أَسْمَعْ
كَلاَمَ اللهِ يَدْعُوْنِي؟؟
Apa jawabanku nantinya jika aku melalaikan kewajiban agamaku
Wahai sedihnya diri ini, tidakkah aku mendengar firman Allah menyeruku
أَلَــمْ أَسْمَعْ
بِمَا قَدْ جَاءَ فِي قَافٍ وَيسِ
أَلَــمْ أَسْمَعْ
مُنَادِي الْمَوْتِ يَدْعُوْنِي يُنَادِيْنِي
Bukankah aku mendengar berita yang disampaikan di surah Qaaf dan Yasin
Bukankah aku mendengar penyeru maut menyampaikan panggilan dan seruan
أَلَــمْ أَسْمَعْ
بِيَوْمِ الْحَشْرِ يَوْمِ الْجَمْعِ وَالدِّيْنِ
أَلَــمْ أَسْمَعْ
مُنَادِي الْمَوْتِ يَدْعُوْنِي يُنَادِيْنِي
Bukankah aku mendengar tentang hari dikumpulkan manusia dan diberikan
balasan
Bukankah aku mendengar penyeru maut menyampaikan panggilan dan seruan
فَيَا رَبـَّاهُ
عَبْدٌ تـَائِبٌ مَنْ ذَا سَيُؤْوِيْهِ ؟
سِوَى رَبٍّ
غَفُوْرٍ وَاسِعٍ لِلْحَقِّ يَهْدِيْنِيْ
Ya Allah inilah hamba-Mu yang kembali bertaubat, siapa lagi yang dapat
melindungi
Selain Engkau yang Maha Pengampun lagi Mahaluas karunia-Nya dan yang
menunjuki kepada kebenaran yang hakiki
أَتَيْتُ إِلَيْكَ
فَارْحَمْنِي وَثَقِّلْ فِي مَوَازِيْنِي
وَخَفِّفْ فِي جَزَائِي أَنْتَ
أَرْجَـى مَنْ يُجَازِيْنِي
Aku datang kepada-Mu, maka rahmatilah diri ini dan beratkanlah timbangan
kebaikan
Ringankanlah hisabku ini karena Engkau yang terbaik memberikan
pembalasan
Silahkan simak pembacaan syair
tersebut di sini: https://youtu.be/rO_WG25T8tU
atau di sini
http://iswy.co/e145k5
Wallahu
a’lam, wa shallallahu ‘alaa nabiyyinaa Muhammad wa ‘alaa aalihi wa shahbihi wa
sallam.
Alih Bahasa: Marwan bin
Musa
Maraji’: Idza’ah Al Abyar As Salafiyyah, http://iswy.co/e145k5, dll.
[i] Membacakan syair di masjid apabila isi
syairnya untuk memuji Islam, mendorong jihad atau melakukan keutamaan hukumnya
boleh. Imam Bukhari dan Muslim meriwayatkan, bahwa Umar radhiyallahu anhu
pernah melewati Hassan bin Tsabit yang sedang bersyair di masjid, lalu Umar
meliriknya, maka Hassan berkata, “Aku pernah membacakan syair di masjid
sedangkan di dalamnya ada orang yang lebih baik daripada dirimu.” Maksudnya
adalah Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam. Akan tetapi apabila syairnya
mengakibatkan kebisingan dan suara keras di masjid, maka hal itu terlarang,
karena Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, “Wa Iyyakum wa
haisyatil aswaq” (Jauhilah oleh kalian suara gaduh di pasar (ketika di
masjid)) (Hr. Muslim). Adapun hadits Amr bin Syu’aib dari ayahnya dari kakeknya
tentang larangan Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam jual-beli di masjid, mencari
barang hilang, membacakan syair di dalamnya, serta mengadakan halaqah sebelum
shalat Jumat (dihasankan oleh Al Albani), maka maksudnya adalah syair yang
dimaksudkan berbangga-bangga dengannya, isinya terkait dunia, dan mendukung kemaksiatan,
sedangkan alasan mengapa makruh mengadakan halaqah kajian sebelum shalat Jumat
adalah karena dapat memutuskan barisan atau shaf orang-orang yang datang lebih
lebih awal untuk shalat Jumat, wallahu a’lam.
[ii] Syair ini
pernah membuat Imam Ahmad bin Hanbal rahimahullah menangis
0 komentar:
Posting Komentar