Mengenal Syi'ah (Bag. 10)


بسم الله الرحمن الرحيم
Mengenal Syi'ah (Bag. 10)
Lauh Fathimah yang mereka (kaum Syi'ah) anggap sebagai wahyu yang turun kepada Fathimah
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
إِنَّ الرِّسَالَةَ وَالنُّبُوَّةَ قَدْ انْقَطَعَتْ فَلَا رَسُولَ بَعْدِي وَلَا نَبِيَّ
"Sesungguhnya risalah dan kenabian  telah terputus. Oleh karena itu, tidak ada rasul dan nabi setelahku." (HR. Ahmad, Tirmidzi, dan Hakim, dan dishahihkan oleh Al Albani dalam Shahihul Jami' no. 1631)
Hadits ini menunjukkan bahwa wahyu telah berhenti dengan wafatnya Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam.
Nah, berikut ini kedustaan kaum Syi'ah yang menyatakan, bahwa Fathimah radhiyallahu 'anha mendapatkan wahyu setelah wafatnya Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam, padahal setelah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam wafat, maka wahyu telah putus.
هذا كتاب من الله العزيز الحكيم لمحمد نبيه ونوره وسفيره وحجابه ودليله نزل به الروح الأمين من عند رب العالمين، عظم يا محمد أسمائي واشكر نعمائي ولا تجحد آلائي، إني أنا الله لا إله الا أنا قاصم الجبارين ومديل المظلومين، وديان الدين، إني أنا الله لا إله إلا أنا، فمن رجا غير فضلي أو خاف غير عدلي عذبته عذاباً لا أعذبه أحد من العالمين، فإياي فاعبد وعلي فتوكل، إني لم ابعث نبياً فأكملت أيامه وانقضت مدته إلا جعلت له وصيا، وأني فضلتك على الانبياء وفضلت وصيك على الاوصياء، واكرمت بشبليك وسبطيك حسن وحسين، فجعلت حسنا معدن علمي بعد انقضاء مدة ابيه، وجعلت حسينا خازن وحي واكرمته بالشهادة وختمت له بالسعادة، فهو أفضل من استشهد وأرفع الشهداء درجة، جعلت كلمتي التامة معه وحجتي البالغة عنده، بعترته اثيب واعاقب، اولهم علي سيد العابدين وزين اوليائي الماضيين وابنه شب جده المحمود محمد الباقر علمي والمعدن لحكمتي، سيهلك المرتابون في جعفر، الراد عليه كالراد علي، حق القول مني لأكرمن مثوى جعفر ولأسرنه في أشياعه وأنصاره وأوليائه، اتيحت بعده موسىفتنة عمياء حندس لأن خيط فرضي لاينقطع وحجتي لا تخفى وأن أوليائي يسقون بالكأس الأوفى، من جحد واحدا منهم فقد جحد نعمتي ومن غير آية من كتابي فقد افترى علي، ويل للمفترين الجاحدين عند انقضاء مدة موسى عبدي وحبيبي وخيرتي في علي ولي وناصري ومن (...)(1) النبوة وامتحنه بالاضطلاع بها يقتله عفريت مستكبر يدفن بالمدينة التي بناها العبد الصالح إلىجنب شر خلقي، حق القول مني لآمرنه بمحمد ابنه وخليفته من بعده ووارث علمه، فهو معدن علمي وموضع سري وحجتي على خلقي لا يؤمن عبد به إلا جعلت الجنة مثواه وشفعته في سبعين من أهل بيته كلهم قد استوجبوا النار واختم بالسعادة لابنه علي وليي وناصري، والشاهد في خلقي وأميني على وحيي، أخرج منه الداعي إلى سبيلي والخازن لعلمي الحسن وأكلم ذلك بأبنه (...)(2) رحمة للعالمين عليه كمال موسى وبهاء عيسى وصبر أيوب، فيذل أوليائي في زمانه وتتهادى رؤوسهم كما تتهادى رؤوس الترك والديلم فيقتلون ويحرقون ويكونون خائفين مرعوبين، وجلين تصبغ الأرض بدمائهم ويفشوا الويل والرنة في نسائهم أولئك أوليائي حقاً، بهم أدفع فتنة عمياء حندس وبهم أكشف الزلازل وأدفع الآصار والأغلال أولئك عليهم صلوات من ربهم ورحمة وأولئك هم المهتدون. قال عبدالرحمن بن سالم : قال أبو بصير : لو لم تسمع في دهرك إلا هذا الحديث لكفاك، فصنه إلا عن أهله (3) (*).
Ini adalah kitab dari Allah Yang Mahaperkasa lagi Mahabijaksana kepada Muhammad, Nabi-Nya, cahaya-Nya, utusan-Nya, hijab-Nya, dan penuntun dari-Nya. Kitab itu dibawa oleh ruh yang terpercaya (Jbril) dari sisi Allah Rabbul 'alamin.
Agungkanlah wahai Muhammad nama-nama-Ku, syukurilah nikmat-nikmat-Ku, dan jangan mengingkarinya.
Sesungguhnya Aku adalah Allah yang tidak ada tuhan yang berhak disembah selain Aku; yang membinasakan orang-orang yang sombong, menolong orang-orang yang terzalimi, dan yang membalas baik dan buruk.
Sesungguhnya Aku adalah Allah yang tidak ada tuhan yang berhak disembah selain Aku. Barang siapa yang berharap kepada selain karunia-Ku, takut kepada selain keadilan-Ku, maka Aku akan azab dengan azab yang tidak pernah Aku azab dengannya seorang pun dari alam semesta. Oleh karena itu, sembahlah Aku dan bertawakkallah kepada-Ku.
Sesungguhnya Aku tidak mengutus seorang Nabi, lalu Aku sempurnakan hari-harinya dan habis masanya, kecuali Aku adakan seorang washiy (yang mendapatkan wasiat) baginya.
Aku mengutamakanmu di atas para nabi, dan Aku mengutamakan washiymu di atas para wali.
Aku muliakan engkau dengan dua kekasihmu dan cucumu, yaitu Hasan dan Husain. Aku jadikan Hasan sebagai sumber ilmu-Ku setelah habis masa ayahnya, dan Aku jadikan Husain sebagai penyimpan wahyu-Ku, dan Aku muliakan dia dengan syahid serta Aku akhiri hidupnya dengan kebahagiaan. Dia adalah orang yang paling utama di kalangan orang yang mati syahid, dan paling tinggi derajatnya. Aku jadikan kalimat-Ku yang sempurna bersamanya, dan hujjah-Ku yang dalam berada di sisi-Nya. Dengan keturunannya, Aku memberi balasan dan menyiksa.
Yang pertama adalah Ali sebagai pemimpin Ahli Ibadah dan hiasan wali-wali-Ku yang terdahulu. Anaknya mirip kakeknya yang mulia, yaitu Muhammad Al Baqir sebagai gudang ilmu-Ku dan sumber hikmah-Ku.
Orang-orang yang meragukan tentang Ja'far akan binasa. Orang-orang yang membantahnya seperti orang-orang yang membantah-Ku.
Sudah menjadi keputusan-Ku untuk memuliakan tempat kembali Ja'far. Akan Aku bahagiakan dia dengan para pengikut, para pembela, serta para kekasihnya.
Musa yang datang setelahnya ditimpakan fitnah yang membabi-buta lagi gelap gulita. Sungguh benang wahyu-Ku tidak akan terputus, hujjah-Ku tidak akan tersembunyi, dan bahwa para wali-Ku akan diberi minum dengan gelas yang penuh. Barang siapa yang mengingkari salah seorang dari mereka, maka dia telah mengingkari nikmat-Ku. Barang siapa yang merubah satu ayat dari kitab-Ku, maka dia telah membuat-buat kedustaan atas nama-Ku.
Sungguh celakalah orang-orang yang berdusta lagi mengingkari ketika habis masa Musa hamba-Ku dan kekasih-Ku, serta pilihan-Ku pada Ali wali-Ku dan pembela-Ku, dan orang yang (…)[i] kenabian, dan diuji dengannya, lalu ia dibunuh oleh orang jahat lagi sombong, kemudian dikuburkan di Madinah kota yang dibangun oleh seorang hamba yang saleh di samping seburuk-buruk makhluk-Ku.
Sudah menjadi keputusan-Ku, Aku akan memberikan kepadanya Muhammad anaknya sebagai penerus setelahnya serta pewaris ilmunya. Ia adalah sumber ilmu-Ku, tempat Aku menaruh rahasia, hujjah-Ku atas makhluk-Ku, dimana tidak seorang hamba pun yang beriman kepadanya melainkan akan Aku jadikan surga sebagai tempat tinggalnya, dan Aku beri izin memberi syafaat kepada tujuh puluh orang keluarganya yang seharusnya masuk neraka. Aku akan mengakhiri hidupnya dengan kebahagiaan untuk puteranya Ali kekasih dan pembela-Ku, seorang saksi pada makhluk-Ku dan orang yang amanah dalam wahyu-Ku. Aku akan keluarkan daripadanya seorang penyeru ke jalan-Ku serta penyimpan ilmu-Ku yaitu Hasan. Aku akan sempurnakan hal itu dengan anaknya (…)[ii], sebagai rahmat bagi alam semesta. Dia memperoleh kesempurnaan Musa, keindahan Isa, dan kesabaran Ayyub.
Para wali-Ku menjadi hina pada masanya, mereka menggelengkan kepalanya sebagaimana orang-orang Turki dan Dailam menggelengkan kepala, mereka pun dibunuh, dibakar, dan menjadi ketakutan. Bumi menjadi basah karena darah mereka, isak-tangis tampak pada wanita-wanita mereka. Mereka adalah benar-benar wali-Ku. Melalui mereka, Aku menghilangkan fitnah yang membabi-buta dan gelap-gulita, dan melalui mereka, Aku hilangkan kegoncangan, beban, dan belenggu. Mereka itulah yang mendapatkan shalawat dan rahmat dari Tuhan mereka, dan mereka itulah yang mendapatkan petunjuk.
Abdurrahman bin Salim berkata: Abu Bashir berkata, "Kalau sekiranya engkau tidak mendengar di masamu selain perkataan ini tentu cukup bagimu. Oleh karena itu, rahasiakan dan simpanlah kecuali kepada orang yang berhak." (Al Kafiy oleh Al Kulainiy 1/527, Al Wafiy oleh Al Faidh Al Kasyani jilid 1 (2/72), Ikmaluddin oleh Ibnu Babawaih Al Qummiy hal. 301-304, dan I'lamul Wara oleh Abu Ali Ath Thibrisiy hal. 152).
Kaum Syi'ah Rafidhah mengatakan, bahwa Lauh Fathimah ini dibawa oleh malaikat Jibril kepada Fathimah setelah wafatnya Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam, dan ketika itu, Ali bin Abi Thalib bersembunyi di balik tabir saat Jibril turun menemui Fathimah. Ketika itu pula Ali mencatat kata-kata Jibril kepada Fathimah. Hal ini sebagaimana yang dikatakan Al Kulainiy dalam kitabnya Al Kafiy (1/185,186).
Demikianlah kedustaan mereka. Di samping kedustaan ini, mereka juga menyatakan, bahwa Lauh ini sama seperti Al Qur'an.
Bersambung…
Marwan bin Musa
Maraji': Aqidatus Syi'ah (Abdullah bin Muhammad), Al Maktabatusy Syamilah, Mausu'ah Al Haditsiyyah Al Mushaghgharah, Siyahah fii Alamit Tasyayyu' (Imam Muhibbbudin Abbas Al Kazhimiy), Minhajul Firqatin Najiyah (M. bin Jamil Zainu), dll.



[i] Terdapat kalimat yang tidak jelas sehingga tdak disebutkan.
[ii] Terdapat kalimat yang tidak jelas sehingga tdak disebutkan.

0 komentar:

 

ENSIKLOPEDI ISLAM Copyright © 2011-2012 | Powered by Blogger