Adab di Hari Raya

 بسم الله الرحمن الرحيم



Adab di Hari Raya

Segala puji bagi Allah Rabbul 'alamin, shalawat dan salam semoga dilimpahkan kepada Rasulullah, keluarganya, para sahabatnya, dan orang-orang yang mengikutinya hingga hari kiamat, amma ba'du:

Berikut pembahasan tentang adab di hari raya, semoga Allah menjadikan penyusunan risalah ini ikhlas karena-Nya dan bermanfaat, Allahumma aamin.

Adab di Hari Raya

1. Berhias di hari raya

Dari Ibnu Abbas radhiyallahu anhuma ia berkata,

كَانَ ﷺ يَلْبَسُ يَوْمَ الْعِيْدِ بُرْدَةً حَمْرَاءَ.

“Nabi shallallahu alaihi wa sallam memakai baju burdah berwarna merah pada hari raya.” (As Silsilah Ash Shahihah no. 1279)

2. Mandi pada hari raya sebelum berangkat shalat Ied

Dari Nafi,

أَنَّ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عُمَرَ رضي الله عنه كَانَ يَغْتَسِلُ يَوْمَ الْفِطْرِ قَبْلَ أَنْ يَغْدُوَ إِلَى الْمُصَلَّى."

Bahwa Abdullah bin Umar radhiyallahu anhuma mandi pada hari raya Idul Fitri sebelum berangkat ke lapangan.” (Muwaththa Malik no. 384)

Abdullah bin Umar radhiyallahu anhuma seorang yang sangat bersemangat mencontoh Nabi shallallahu alaihi wa sallam.

3. Makan kurma dalam jumlah ganjil sebelum berangkat shalat Ied

Dari Anas bin Malik radhiyallahu anhu ia berkata,

كَانَ رَسُوْلُ اللَّهِ ﷺ، لاَ يَغْدُوْ يَوْمَ الْفِطْرِ حَتَّى يَأْكُلَ تَمَرَاتٍ، وَيَأْكُلُهُنَّ وِتْرًا.

“Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam tidak berangkat pada hari raya Idul Fitri sampai makan beberapa buah kurma. Beliau makan dalam jumlah ganjil.” (Hr. Bukhari no. 953)

4. Berjalan kaki menuju lapangan

Dari Ibnu Umar radhiyallahu anhuma ia berkata,

كَانَ رَسُوْلُ اللَّهِ ﷺ يَخْرُجُ إِلَى الْعِيْدِ مَاشِيًا، ويَرْجِعُ مَاشِيًا

“Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam keluar untuk shalat Ied sambil berjalan kaki dan pulang sambil berjalan kaki.” (Dihasankan oleh Al Albani)

5. Berbeda jalan ketika berangkat dan pulang

Dari Jabir bin Abdullah radhiyallahu anhuma ia berkata,

كَانَ النَّبِيُّ ﷺ، إِذَا كَانَ يَوْمُ عِيْدٍ خَالَفَ الطَّرِيْقَ.

“Nabi shallallahu alaihi wa sallam ketika di hari raya berangkat dengan menempuh jalan yang berbeda.” (Hr. Bukhari no. 986)

6. Bertakbir dari rumah sampai di lapangan shalat Ied

Dari Az Zuhri,

أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ ﷺ كَانَ يَخْرُجُ يَوْمَ الْفِطْرِ فَيُكَبِّرُ حَتَّى يَأْتِيَ الْمُصَلَّى، وَحتَّى يَقْضِيَ الصَّلَاةَ، فَإِذَا قَضَى الصَّلَاةَ قَطَعَ التَّكْبِيْرَ.

Bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam ketika keluar pada hari raya Idul Fitri sambil bertakbir sampai tiba di lapangan dan sampai ditunaikan shalat, ketika Beliau telah selesai shalat, maka Beliau berhenti bertakbir.” (As Silsilah  Ash Shahihah)

Menurut Ibnu Utsaimin, “Takbiran dimulai dari tenggelamnya matahari pada malam Idul Fitri saat diketahui tibanya bulan Syawwal sebelum Maghrib misalnya manusia menyempurnakan bilangan bulan menjadi tiga puluh hari atau melihat hilal, dan takbiran berakhir dengan shalat Ied, yakni  ketika orang-orang mulai shalat Ied.” (Majmu Fatawa Ibn Utsaimin)

7. Melakukan shalat Ied di lapangan

Dari Ibnu Umar radhiyallahu anhuma ia berkata,

أَنَّ رَسُوْلَ اللَّهِﷺ كَانَ يَغْدُو إِلَى الْمُصَلَّى فِي يَوْمِ الْعِيْدِ، وَالْعَنَزَةُ تُحْمَلُ بَيْنَ يَدَيْهِ، فَإِذَا بَلَغَ الْمُصَلَّى نُصِبتْ بَيْنَ يَدَيْهِ، فَيُصَلِّي إِلَيْهَا، وَذَلِكَ أَنَّ الْمُصَلَّى كَانَ فَضَاءً لَيْسَ فِيْهِ شَيْءٌ يُسْتَتَرُ بِه.

“Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam berangkat ke lapangan, sedangkan tongkat kecil dibawa di hadapannya. Ketika Beliau telah tiba di lapangan, maka dipancangkan tongkat kecil itu di hadapannya sehingga Beliau shalat menghadapnya. Hal itu karena tempat shalatnya berupa tanah lapang yang tidak ada sesuatu untuk menutupi.” (Dishahihkan oleh Al Albani)

8. Menyimak khutbah

عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ السَّائِبِ، قَالَ: حَضَرْتُ الْعِيدَ مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَصَلَّى بِنَا الْعِيدَ، ثُمَّ قَالَ: «قَدْ قَضَيْنَا الصَّلَاةَ، فَمَنْ أَحَبَّ أَنْ يَجْلِسَ لِلْخُطْبَةِ فَلْيَجْلِسْ، وَمَنْ أَحَبَّ أَنْ يَذْهَبَ فَلْيَذْهَبْ»

Dari Abdullah bin As Saib radhiyallahu anhu ia berkata, “Aku hadir dalam hari raya bersama Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, lalu Beliau shalat Ied mengimami kami. Setelah shalat Beliau bersabda (dalam khutbahnya), “Kita telah menunaikan shalat. barang siapa yang ingin duduk menyimak khutbah, maka silahkan duduk, dan barang siapa yang ingin pergi silahkan pergi.” (Shahihul Jami no. 4376)   

9. Mengucapkan selamat

Dari Jubair bin Nufair radhiyallahu anhu ia berkata,

كَانَ أَصْحَابُ النَّبِيِّ ﷺ إِذَا اِلْتَقَوْا يَوْمَ العِيدِ يَقُوْلَ بَعْضُهُمْ لِبَعْضِ: تَقَبَّلَ اللهُ مِنَّا وَمِنْكَ."

“Para sahabat Nabi shallallahu alaihi wa sallam ketika berjumpa pada hari raya, maka sebagian mereka berkata kepada sebagian yang lain, “Taqabballahu minna wa minka” (artinya: semoga Allah menerima amal ibadah kami dan kamu). (Dishahihkan oleh Al Albani sanadnya dalam Tamamul Minnah, 354)

Wallahu a’lam wa shallallahu ‘alaa Nabiyyina Muhammad wa ‘alaa alihi wa shahbihi wa sallam walhamdulillahi Rabbil alamin.

Marwan bin Musa

0 komentar:

 

ENSIKLOPEDI ISLAM Copyright © 2011-2012 | Powered by Blogger