بسم
الله الرحمن الرحيم
100 Hadits Hapalan (1)
Segala puji bagi
Allah, shalawat dan salam semoga terlimpah kepada Rasulullah, kepada
keluarganya, para sahabatnya dan orang-orang yang mengikutinya hingga hari
Kiamat, amma ba’du:
Berikut ini 100 Hadits Hapalan yang
disusun oleh Divisi Dakwah Al Jaliyat di Zulfi Saudi Arabia yang telah kami
terjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Semoga Allah Azza wa Jalla menjadikan penerjemahan
risalah ini ikhlas karena-Nya dan bermanfaat, Allahumma aamin.
Catatan:
Muttafaq ‘alaih = HR. Bukhari dan Muslim
عَنْ أَبِي
هُرَيْرَةَ، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: "
كَلِمَتَانِ خَفِيفَتَانِ عَلَى اللِّسَانِ، ثَقِيلَتَانِ فِي المِيزَانِ،
حَبِيبَتَانِ إِلَى الرَّحْمَنِ: سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ سُبْحَانَ
اللَّهِ العَظِيمِ، "
1. Dari
Abu Hurairah, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Dua
kalimat yang ringan di lisan, berat di timbangan, dan dicintai Ar Rahman, yaitu
“Subhaanallah wabihamdih- Subhaanallahil ‘azhim, ” (artinya: Mahasuci
Allah sambil kita memuji-Nya -Mahasuci Allah Yang Maha Agung).” (Muttafaq
‘alaih)
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ
عَنْهُ قَالَ: جَاءَ رَجُلٌ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ فَقَالَ: يَا رَسُولَ اللَّهِ، مَنْ أَحَقُّ النَّاسِ بِحُسْنِ
صَحَابَتِي؟ قَالَ: «أُمُّكَ» قَالَ: ثُمَّ مَنْ؟ قَالَ: «ثُمَّ أُمُّكَ» قَالَ:
ثُمَّ مَنْ؟ قَالَ: «ثُمَّ أُمُّكَ» قَالَ: ثُمَّ مَنْ؟ قَالَ: «ثُمَّ أَبُوكَ»
2. Dari
Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, “Pernah datang seorang laki-laki
kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan berkata, “Wahai Rasulullah,
siapakah orang yang lebih berhak aku sikapi dengan sebaik-baiknya?” Beliau
menjawab, “Ibumu.” Ia bertanya lagi, “Kemudian siapa lagi?” Beliau menjawab,
“Ibumu.” Ia bertanya lagi, “Kemudian siapa lagi?” Beliau menjawab, “Ibumu.” Ia
bertanya lagi, “Kemudian siapa lagi?” Beliau menjawab, “Ayahmu.” (Muttafaq
‘alaih)
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ
عَنْهُ، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: إِيَّاكُمْ
وَالظَّنَّ، فَإِنَّ الظَّنَّ أَكْذَبُ الحَدِيثِ
3. Dari
Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda, “Jauhilah berprasangka buruk, karena berprasangka buruk adalah
sedusta-dusta ucapan.” (Muttafaq ‘alaih)
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، أَنَّ رَسُولَ
اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ:
«إِنَّ العَبْدَ لَيَتَكَلَّمُ بِالكَلِمَةِ، مَا يَتَبَيَّنُ فِيهَا، يَزِلُّ
بِهَا فِي النَّارِ أَبْعَدَ مَا بَيْنَ الْمَشْرِقِ
وَالْمَغْرِبِ»
4. Dari
Abu Hurairah, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Sesungguhnya seorang hamba benar-benar mengucapkan kalimat yang tidak
diperhatikannya, padahal karena kalimat itu ia tergelincir ke dalam neraka
sejauh antara timur dan barat.” (Muttafaq ‘alaih)
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ
عَنْهُ، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: «إِنَّ اللَّهَ يَغَارُ، وَغَيْرَةُ
اللَّهِ أَنْ يَأْتِيَ المُؤْمِنُ مَا حَرَّمَ اللَّهُ»
5. Dari
Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda, “Sesungguhnya Allah cemburu, dan cemburunya Allah adalah ketika
seorang mukmin mengerjakan larangan Allah.” (Muttafaq ‘alaih)
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ
اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: «مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا
وَاحْتِسَابًا، غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ»
6. Dari
Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda, “Barang siapa yang melakukan qiyam Ramadhan karena iman dan mengharap
pahala, maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (Muttafaq ‘alaih)
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ
عَنْهُ: أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ:
«العُمْرَةُ إِلَى العُمْرَةِ كَفَّارَةٌ لِمَا بَيْنَهُمَا، وَالحَجُّ
المَبْرُورُ لَيْسَ لَهُ جَزَاءٌ إِلَّا الجَنَّةُ»
7. Dari
Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda, “Umrah yang satu ke umrah berikutnya dapat menghapuskan dosa-dosa
antara keduanya, dan haji yang mabrur, tidak ada balasan baginya kecuali
surga.” (Muttafaq ‘alaih)
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ
عَنْهُ، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: التَّثَاؤُبُ مِنَ الشَّيْطَانِ،
فَإِذَا تَثَاءَبَ أَحَدُكُمْ فَلْيَرُدَّهُ مَا اسْتَطَاعَ،
8. Dari
Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda, ”Menguap itu dari setan, maka jika salah seorang di antara kamu
menguap, hendaknya ia tahan semampunya.” (Muttafaq ‘alaih)
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ
عَنْهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: «السَّاعِي عَلَى الأَرْمَلَةِ
وَالمِسْكِينِ، كَالْمُجَاهِدِ فِي سَبِيلِ اللَّهِ» وَأَحْسِبُهُ قَالَ – وَكَالقَائِمِ
الَّذِيْ لاَ يَفْتُرُ، وَكَالصَّائِمِ لاَ يُفْطِرُ»
9. Dari
Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda, “Orang yang berusaha menanggung janda dan orang miskin seperti orang
yang berjihad di jalan Allah.” Menurutku (perawi), Beliau bersabda, “Seperti
orang yang melakukan qiyamullail tanpa rasa bosan dan seperti orang yang
berpuasa tanpa berbuka.” (Muttafaq ‘alaih)
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ
عَنْهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: مَا يُصِيبُ المُسْلِمَ، مِنْ نَصَبٍ
وَلاَ وَصَبٍ، وَلاَ هَمٍّ وَلاَ حُزْنٍ وَلاَ أَذًى وَلاَ غَمٍّ، حَتَّى
الشَّوْكَةِ يُشَاكُهَا، إِلَّا كَفَّرَ اللَّهُ بِهَا مِنْ خَطَايَاهُ»
10.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tidak ada sesuatu yang menimpa seorang
muslim, baik berupa kelelahan, sakit, kekhawatiran, kesedihan, gangguan, dan
penderitaan batin, melainkan dengan hal itu Allah menghapuskan
kesalahan-kesalahannya.” (Muttafaq ‘alaih)
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ
عَنْهُ: أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: حَقُّ
المُسْلِمِ عَلَى المُسْلِمِ خَمْسٌ: رَدُّ السَّلاَمِ، وَعِيَادَةُ المَرِيضِ،
وَاتِّبَاعُ الجَنَائِزِ، وَإِجَابَةُ الدَّعْوَةِ، وَتَشْمِيتُ العَاطِسِ
11.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Hak seorang muslim atas muslim lainnya
ada lima, yaitu: menjawab salam, menjenguk orang sakit, mengiringi jenazah,
memenuhi undangan, dan mendoakan orang yang bersin.” (Muttafaq ‘alaih)
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ
عَنْهُ: أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: «مَنْ
شَهِدَ الجَنَازَةَ حَتَّى يُصَلِّيَ، فَلَهُ قِيرَاطٌ، وَمَنْ شَهِدَ حَتَّى
تُدْفَنَ كَانَ لَهُ قِيرَاطَانِ» ، قِيلَ: وَمَا القِيرَاطَانِ؟ قَالَ: «مِثْلُ
الجَبَلَيْنِ العَظِيمَيْنِ»
12.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barang siapa yang menghadiri jenazah
sampai dishalatkan, maka ia akan mendapatkan satu qirath, dan barang siapa yang
menghadirinya sampai dikuburukan, maka ia akan mendapatkan dua qirath.” Lalu
Beliau ditanya, “Berapa dua qirath?” Beliau menjawab, “Yaitu seperti dua gunung
yang besar.” (Muttafaq ‘alaih)
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، قَالَ: «مَا
عَابَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ طَعَامًا قَطُّ، إِنِ
اشْتَهَاهُ أَكَلَهُ، وَإِنْ كَرِهَهُ تَرَكَهُ»
13.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, “Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak pernah mencela makanan. Jika Beliau suka,
maka Beliau makan, dan jika Beliau tidak suka, maka Beliau tinggalkan.”
(Muttafaq ‘alaih).
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ: أَنَّ رَسُولَ
اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: «حُجِبَتِ النَّارُ
بِالشَّهَوَاتِ، وَحُجِبَتِ الجَنَّةُ بِالْمَكَارِهِ»
14.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Neraka diliputi oleh hal-hal yang
sesuai hawa nafsu, sedangkan surga diliputi oleh hal-hal yang tidak disukai
hawa nafsu.” (Muttafaq ‘alaih)
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ: أَنَّ رَسُولَ
اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: " إِذَا قُلْتَ لِصَاحِبِكَ
يَوْمَ الجُمُعَةِ: أَنْصِتْ، وَالإِمَامُ يَخْطُبُ، فَقَدْ لَغَوْتَ "
15.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Jika engkau berkata “Diam!” kepada kawanmu
pada hari Jum’at, padahal imam sedang berkhutbah, maka (pahala Jum’atmu)
sia-sia.” (Muttafaq ‘alaih)
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ: أَنَّ رَسُولَ
اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: لَوْلاَ أَنْ أَشُقَّ عَلَى
أُمَّتِي لَأَمَرْتُهُمْ بِالسِّوَاكِ عِنْدَ كُلِّ صَلاَةٍ "
16.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Jika sekiranya aku tidak memberatkan
umatku, tentu kusuruh mereka bersiwak setiap kali hendak shalat.” (Muttafaq
‘alaih).
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ: أَنَّ رَسُولَ
اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: «وَيْلٌ لِلْأَعْقَابِ مِنَ
النَّارِ»
17.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Celakalah tumit-tumit (yang tidak dibasuh
dalam berwudhu) karena sentuhan api neraka.” (Muttafaq ‘alaih)
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ: أَنَّ رَسُولَ
اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: «أَمَا
يَخْشَى الَّذِي يَرْفَعُ رَأْسَهُ قَبْلَ الْإِمَامِ، أَنْ يُحَوِّلَ اللهُ
رَأْسَهُ رَأْسَ حِمَارٍ؟»
18.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tidakkah takut orang yang mengangkat
kepalanya (dari ruku dan sujud) sebelum imam mengngkat, jika sekiranya Allah
merubah kepalanya menjadi kepala keledai?” (Muttafaq ‘alaih)
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ: أَنَّ رَسُولَ
اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: «مَنْ
غَدَا إِلَى المَسْجِدِ وَرَاحَ، أَعَدَّ اللَّهُ لَهُ نُزُلَهُ مِنَ الجَنَّةِ
كُلَّمَا غَدَا أَوْ رَاحَ»
19.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda, “Barang siapa yang pergi ke masjid di pagi atau
sore hari, Allah akan menyiapkan hidangan dari surga untuknya setiap kali ia
berangkat pagi atau sore.” (Muttafaq ‘alaih)
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ: أَنَّ رَسُولَ
اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: آيَةُ
المُنَافِقِ ثَلاَثٌ: إِذَا حَدَّثَ كَذَبَ، وَإِذَا وَعَدَ أَخْلَفَ، وَإِذَا
اؤْتُمِنَ خَانَ
20.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tanda orang munafik itu tiga, yaitu:
ketika berbicara berdusta, ketika berjanji mengingkari, dan ketika diamanahkan
berkhianat.” (Muttafaq ‘alaih)
Bersambung…
Wa
shallallahu 'alaa nabiyyinaa Muhammad wa 'alaa aalihi wa shahbihi wa sallam.
Penerjemah: Marwan bin Musa
0 komentar:
Posting Komentar