بسم
الله الرحمن الرحيم
Terjemah Umdatul Ahkam (14)
Segala puji bagi Allah Rabbul 'alamin, shalawat dan salam
semoga terlimpah kepada Rasulullah, keluarganya, para sahabatnya, dan orang-orang yang
mengikutinya hingga hari Kiamat, amma ba'du:
Berikut lanjutan terjemah Umdatul Ahkam
karya Imam Abdul Ghani Al Maqdisi (541 H – 600 H) rahimahullah.
Semoga Allah Azza wa
Jalla menjadikan penerjemahan kitab ini ikhlas karena-Nya dan bermanfaat, Allahumma
aamin.
Bab
Shalat Kusuf
156 - عَنْ أَبِي مُوسَى الأَشْعَرِيِّ - رضي
الله عنه - قَالَ: ((خَسَفَتِ الشَّمْسُ عَلَى زَمَانِ رَسُولِ اللَّهِ - صلى الله
عليه وسلم -. فَقَامَ فَزِعاً , وَيَخْشَى أَنْ تَكُونَ السَّاعَةُ , حَتَّى أَتَى
الْمَسْجِدَ. فَقَامَ , فَصَلَّى بِأَطْوَلِ قِيَامٍ وَسُجُودٍ , مَا رَأَيْتُهُ
يَفْعَلُهُ فِي صَلاتِهِ قَطُّ , ثُمَّ قَالَ: إنَّ هَذِهِ الآيَاتِ الَّتِي
يُرْسِلُهَا اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ: لا تَكُونُ لِمَوْتِ أَحَدٍ وَلا لِحَيَاتِهِ.
وَلَكِنَّ اللَّهَ يُرْسِلُهَا يُخَوِّفُ بِهَا عِبَادَهُ , فَإِذَا رَأَيْتُمْ
مِنْهَا شَيْئاً فَافْزَعُوا إلَى ذِكْرِ اللَّهِ وَدُعَائِهِ وَاسْتِغْفَارِهِ))
.
156. Dari Abu Musa Al
Asy’ariy radhiyallahu anhu ia berkata, “Pernah terjadi gerhana matahari di
zaman Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, maka Beliau segera bangkit
karena khawatir jika itu adalah hari Kiamat hingga Beliau tiba di masjid, lalu
Beliau berdiri dan shalat dengan berdiri dan sujud yang paling lama yang belum
pernah aku lihat praktek itu sebelumnya. Selanjutnya Beliau bersabda,
“Sesungguhnya tanda-tanda yang Allah Azza wa Jalla datangkan ini bukanlah
terjadi karena kematian seseorang atau hidupnya seseorang, akan tetapi Allah
mendatangkan tanda-tanda itu untuk menakuti hamba-hamba-Nya. Jika kalian
melihat hal itu, maka segeralah berdzikir kepada Allah, berdoa kepada-Nya, dan
meminta ampunan-Nya.”
Bab
Shalat Istisqa (meminta kepada Allah agar diturunkan hujan)
157 - عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ زَيْدِ بْنِ
عَاصِمٍ الْمَازِنِيِّ - رضي الله عنه - قَالَ: ((خَرَجَ النَّبِيُّ - صلى الله
عليه وسلم - يَسْتَسْقِي , فَتَوَجَّهَ إلَى الْقِبْلَةِ يَدْعُو , وَحَوَّلَ
رِدَاءَهُ , ثُمَّ صَلَّى رَكْعَتَيْنِ , جَهَرَ فِيهِمَا بِالْقِرَاءَةِ)) .
وَفِي لَفْظٍ «إلَى الْمُصَلَّى» .
157. Dari Abdullah bin
Zaid bin Ashim Al Mazini radhiyallahu anhu ia berkata, “Nabi shallallahu alaihi
wa sallam pernah keluar melakukan istisqa, lalu Beliau menghadap kiblat,
berdoa, memindahkan selendangnya, kemudian shalat dua rakaat, dan menjaharkan
bacaan pada shalat tersebut.” Dalam sebuah lafaz disebutkan, “(Keluar) ke
tempat shalat (tanah lapang).”
158 - عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ - رضي الله عنه
- ((أَنَّ رَجُلاً دَخَلَ الْمَسْجِدَ يَوْمَ الْجُمُعَةِ مِنْ بَابٍ كَانَ نَحْوَ
دَارِ الْقَضَاءِ , وَرَسُولُ اللَّهِ - صلى الله عليه وسلم - قَائِمٌ يَخْطُبُ ,
فَاسْتَقْبَلَ رَسُولَ اللَّهِ - صلى الله عليه وسلم - قَائِمًا , ثُمَّ قَالَ:
يَا رَسُولَ اللَّهِ , هَلَكَتْ الأَمْوَالُ , وَانْقَطَعَتْ السُّبُلُ فَادْعُ
اللَّهَ تَعَالَى يُغِيثُنَا , قَالَ: فَرَفَعَ
رَسُولُ اللَّهِ - صلى الله عليه وسلم - يَدَيْهِ ثُمَّ قَالَ: اللَّهُمَّ
أَغِثْنَا , اللَّهُمَّ أَغِثْنَا , اللَّهُمَّ أَغِثْنَا. قَالَ أَنَسٌ: فَلا
وَاَللَّهِ مَا نَرَى فِي السَّمَاءِ مِنْ سَحَابٍ وَلا قَزَعَةٍ , وَمَا
بَيْنَنَا وَبَيْنَ سَلْعٍ مِنْ بَيْتٍ وَلا دَارٍ قَالَ: فَطَلَعَتْ مِنْ
وَرَائِهِ سَحَابَةٌ مِثْلُ التُّرْسِ. فَلَمَّا تَوَسَّطَتْ السَّمَاءَ
انْتَشَرَتْ ثُمَّ أَمْطَرَتْ , قَالَ: فَلا وَاَللَّهِ مَا رَأَيْنَا الشَّمْسَ
سَبْتاً , قَالَ: ثُمَّ دَخَلَ رَجُلٌ مِنْ ذَلِكَ الْبَابِ فِي الْجُمُعَةِ
الْمُقْبِلَةِ , وَرَسُولُ اللَّهِ - صلى الله عليه وسلم - قَائِمٌ يَخْطُبُ
النَّاسَ , فَاسْتَقْبَلَهُ قَائِماً , فَقَالَ: يَا رَسُولَ اللَّهِ , هَلَكَتْ
الأَمْوَالُ , وَانْقَطَعَتْ السُّبُلُ , فَادْعُ اللَّهَ أَنْ يُمْسِكَهَا عَنَّا
, قَالَ: فَرَفَعَ رَسُولُ اللَّهِ - صلى الله عليه وسلم - يَدَيْهِ ثُمَّ قَالَ:
اللَّهُمَّ حَوَالَيْنَا وَلا عَلَيْنَا , اللَّهُمَّ عَلَى الآكَامِ وَالظِّرَابِ
وَبُطُونِ الأَوْدِيَةِ وَمَنَابِتِ الشَّجَرِ , قَالَ: فَأَقْلَعَتْ ,
وَخَرَجْنَا نَمْشِي فِي الشَّمْسِ. قَالَ شَرِيكٌ: فَسَأَلْتُ أَنَسَ بْنَ
مَالِكٍ: أَهُوَ الرَّجُلُ الأَوَّلُ قَالَ: لا أَدْرِي)) .
158. Dari Anas bin Malik
radhiyallahu anhu, bahwa ada seorang yang masuk masjid pada hari Jum’at dari
pintu yang mengarah kepada Darul Qadha, sedangkan Rasulullah shallallahu alaihi
wa sallam berdiri khutbah, lalu ia menghadap Rasulullah shallallahu alaihi wa
sallam dalam keadaan berdiri kemudian berkata, “Wahai Rasulullah, harta habis
dan semua jalan terputus, maka berdoalah kepada Allah agar Dia menurunkan hujan
kepada kami.” Maka Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam mengangkat kedua
tangannya dan berdoa, “Ya Allah, turunkanlah hujan kepada kami. Ya Allah,
turunkanlah hujan kepada kami. Ya Allah, turunkanlah hujan kepada kami.” Anas
berkata, “Demi Allah, sebelumnya kami tidak melihat di langit sebuah awan mendung
maupun gumpalannya, dan antara kami dengan gunung Sala’ tidak dihalangi rumah dan
tempat tinggal, tiba-tiba awan mendung uncul dari balik gunung seperti perisai.
Saat awan itu berada di tengah langit, maka awan pun menyebar lalu mencurahkan
hujan. Demi Allah, kami tidak melihat matahari selama sepekan.” Kemudian ada
seorang yang masuk dari pintu yang sama pada hari Jum’at berikutnya, sedangkan
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam berdiri khutbah, lalu ia menghadap
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam dalam keadaan berdiri kemudian berkata,
“Wahai Rasulullah, harta habis dan semua jalan terputus, maka berdoalah kepada
Allah agar Dia menahan hujan terhadap kami.” Maka Rasulullah shallallahu alaihi
wa sallam mengangkat kedua tangannya sambil berkata, “Ya Allah, hujanilah di
sekitar kami, bukan kepada kami. Ya Allah, turunkanlah hujan ke daratan tinggi,
anak bukit, perut-perut lembah, dan tempat tumbuhnya pepohonan.” Maka hujan pun
berhenti, lalu kami keluar di bawah terik matahari.” Syarik berkata, “Aku pun
bertanya kepada Anas bin Malik, “Apakah orang kedua itu adalah orang yang
pertama bertanya tadi?” Ia menjawab, “Aku tidak tahu.”
Bab
Shalat Khauf
159 - عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ بْنِ
الْخَطَّابِ رضي الله عنهما قَالَ: ((صَلَّى بِنَا رَسُولُ اللَّهِ - صلى الله
عليه وسلم - صَلاةَ الْخَوْفِ فِي بَعْضِ أَيَّامِهِ , فَقَامَتْ طَائِفَةٌ مَعَهُ
, وَطَائِفَةٌ بِإِزَاءِ الْعَدُوِّ , فَصَلَّى بِاَلَّذِينَ مَعَهُ رَكْعَةً ,
ثُمَّ ذَهَبُوا , وَجَاءَ الآخَرُونَ , فَصَلَّى بِهِمْ رَكْعَةً , وَقَضَتِ
الطَّائِفَتَانِ رَكْعَةً , رَكْعَةً)) .
159. Dari Abdullah bin
Umar bin Khaththab radhiyallahu anhuma ia berkata, “Rasulullah shallallahu
alaihi wa sallam pernah shalat khauf mengimami kami semasa hidup Beliau, lalu
sekelompok orang shalat bersama Beliau, sedangkan kelompok lain menghadap
musuh, selanjutnya orang-orang yang bersama Beliau shalat satu rakaat, kemudian
mereka pergi, kemudian kelompok yang lain datang dan shalat bersama Beliau satu
rakaat, kemudian masing-masing kelompok melanjutkan satu rakaat yang kurang.”
160 - عَنْ يَزِيدَ بْنِ رُومَانَ عَنْ صَالِحِ
بْنِ خَوَّاتِ بْنِ جُبَيْرٍ عَمَّنْ صَلَّى مَعَ رَسُولِ اللَّهِ - صلى الله عليه
وسلم - صَلاةَ ذَاتِ الرِّقَاعِ , صَلاةَ الْخَوْفِ: أَنَّ طَائِفَةً صُفَّتْ
مَعَهُ , وَطَائِفَةً وِجَاهَ الْعَدُوِّ , فَصَلَّى بِاَلَّذِينَ مَعَهُ رَكْعَةً
, ثُمَّ ثَبَتَ قَائِماً , وَأَتَمُّوا لأَنْفُسِهِمْ , ثُمَّ انْصَرَفُوا ,
فَصُفُّوا وِجَاهَ الْعَدُوِّ , وَجَاءَتْ الطَّائِفَةُ الأُخْرَى , فَصَلَّى
بِهِمْ الرَّكْعَةَ الَّتِي بَقِيَتْ , ثُمَّ ثَبَتَ جَالِساً , وَأَتَمُّوا
لأَنْفُسِهِمْ , ثُمَّ سَلَّمَ بِهِمْ)) .
160. Dari Yazid bin
Ruman, dari Shalih bin Khawwat bin Jubair, dari beberapa orang sahabat yang
pernah shalat khauf bersama Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam dalam
perang Dzaturriqa’, bahwa ketika itu satu kelompok bershaf bersama Beliau,
sedangkan kelompok yang lain menghadap musuh, lalu Beliau shalat bersama
sekelompok pertama satu rakaat, kemudian tetap berdiri, dan masing-masing
mereka (dari kelompok pertama) menyempurnakan shalat mereka, lalu mereka pergi
menghadap musuh, kemudian kelompok kedua datang, lalu Rasulullah shallallahu
alaihi wa sallam shalat bersama mereka satu rakaat sisanya, dan tetap dalam
keadaan duduk, lalu kelompok kedua itu menyempurnakan shalat mereka, kemudian
Beliau mengucapkan salam bersama mereka.”
161 - عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ الأَنْصَارِيِّ رضي الله
عنهما قَالَ: ((شَهِدْتُ مَعَ رَسُولِ اللَّهِ - صلى الله عليه وسلم - صَلاةَ
الْخَوْفِ فَصَفَفْنَا صَفَّيْنِ خَلْفَ رَسُولِ اللَّهِ - صلى الله عليه وسلم -
وَالْعَدُوُّ بَيْنَنَا وَبَيْنَ الْقِبْلَةِ , وَكَبَّرَ النَّبِيُّ - صلى الله
عليه وسلم - وَكَبَّرْنَا جَمِيعاً , ثُمَّ رَكَعَ وَرَكَعْنَا جَمِيعاً , ثُمَّ
رَفَعَ رَأْسَهُ مِنْ الرُّكُوعِ وَرَفَعْنَا جَمِيعاً , ثُمَّ انْحَدَرَ
بِالسُّجُودِ وَالصَّفُّ الَّذِي يَلِيهِ , وَقَامَ الصَّفُّ الْمُؤَخَّرُ فِي
نَحْرِ الْعَدُوِّ , فَلَمَّا قَضَى النَّبِيُّ - صلى الله عليه وسلم - السُّجُودَ
, وَقَامَ الصَّفُّ الَّذِي يَلِيهِ: انْحَدَرَ الصَّفُّ الْمُؤَخَّرُ
بِالسُّجُودِ , وَقَامُوا , ثُمَّ تَقَدَّمَ الصَّفُّ الْمُؤَخَّرُ , وَتَأَخَّرَ
الصَّفُّ الْمُقَدَّمُ , ثُمَّ رَكَعَ النَّبِيُّ - صلى الله عليه وسلم -
وَرَكَعْنَا جَمِيعاً , ثُمَّ رَفَعَ رَأْسَهُ مِنْ الرُّكُوعِ وَرَفَعْنَا
جَمِيعاً , ثُمَّ انْحَدَرَ بِالسُّجُودِ , وَالصَّفُّ الَّذِي يَلِيهِ - الَّذِي
كَانَ مُؤَخَّرًا فِي الرَّكْعَةِ الأُولَى - فَقَامَ الصَّفُّ الْمُؤَخَّرُ فِي
نَحْرِ الْعَدُوِّ , فَلَمَّا قَضَى النَّبِيُّ - صلى الله عليه وسلم - السُّجُودَ
وَالصَّفُّ الَّذِي يَلِيهِ: انْحَدَرَ الصَّفُّ الْمُؤَخَّرُ بِالسُّجُودِ ,
فَسَجَدُوا ثُمَّ سَلَّمَ - صلى الله عليه وسلم - وَسَلَّمْنَا جَمِيعاً , قَالَ
جَابِرٌ: كَمَا يَصْنَعُ حَرَسُكُمْ هَؤُلاءِ بِأُمَرَائِهِمْ))
وَذَكَرَهُ مُسْلِمٌ بِتَمَامِهِ. وَذَكَرَ الْبُخَارِيُّ طَرَفاً
مِنْهُ: ((وَأَنَّهُ صَلَّى صَلاةَ الْخَوْفِ مَعَ النَّبِيِّ - صلى الله عليه
وسلم - فِي الْغَزْوَةِ السَّابِعَةِ , غَزْوَةِ ذَاتِ الرِّقَاعِ)) .
161. Dari Jabir bin Abdullah Al Anshari
radhiyallahu anhuma ia berkata, “Aku hadir dalam shalat khauf bersama
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam. Kami membagi dua shaf di belakang
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, ketika itu musuh berada di antara kami
dan kiblat, lalu Nabi shallallahu alaihi wa sallam bertakbir, maka kami pun
ikut bertakbir, kemudian Beliau ruku, kami pun ikut ruku, lalu Beliau bangkit
dari ruku, maka kami pun ikut bangkit dari ruku, kemudian Beliau turun sujud
demikian pula ikut turun sujud shaf yang dekat dengan Beliau, sedangkan shaf
belakang tetap berdiri menghadap musuh, lalu shaf yang berada di belakang maju,
dan shaf yang berada di depan mundur, kemudian Nabi shallallahu alaihi wa
sallam ruku, kami pun ikut ruku, lalu Beliau bangkit dari ruku, kami pun ikut
bangkit dari ruku, kemudian Beliau turun sujud demikian pula ikut turun sujud
shaf yang dekat dengan Beliau yang sebelumnya berada di belakang pada saat
rakaat pertama, sedangkan shaf yang berada di belakang tetap berdiri menghadap
musuh. Ketika Nabi shallallahu alaihi wa sallam selesai sujud, demikian pula
shaf yang berada di dekatnya, maka shaf yang berada di belakang turun sujud,
kemudian Nabi shallallahu alaihi wa sallam mengucapkan salam dan kami semua
mengucapkan salam.” Jabir melanjutkan kata-katanya, “Sama seperti yang
dilakukan para penjagamu ini terhadap para pemimpin mereka.”
(Imam Muslim menyebutkan
secara lengkap, sedangkan Imam Bukhari menyebutkan sebagian daripadanya, yaitu
bahwa ia ikut shalat khauf bersama Nabi shallallahu alaihi wa sallam pada
perang ketujuh, yaitu perang Dzaturriqa’.).
Bersambung…
Wallahu a’lam wa shallallahu ‘alaa Nabiyyinaa Muhammad wa
alaa aalihi wa shahbihi wa sallam
Penerjemah:
Marwan bin Musa
0 komentar:
Posting Komentar