بسم الله الرحمن الرحيم
Terjemah Umdatul Ahkam (10)
Segala puji bagi Allah Rabbul
'alamin, shalawat dan salam semoga terlimpah kepada Rasulullah, keluarganya, para sahabatnya, dan
orang-orang yang mengikutinya hingga hari Kiamat,
amma ba'du:
Berikut terjemah
Umdatul Ahkam karya Imam Abdul Ghani Al Maqdisi (541 H – 600 H) rahimahullah.
Semoga
Allah Azza wa Jalla menjadikan penerjemahan kitab ini ikhlas karena-Nya dan
bermanfaat, Allahumma aamin.
Bab Sujud Sahwi
111 - عَنْ عَبْدِ
اللَّهِ بْنِ بُحَيْنَةَ - وَكَانَ مِنْ أَصْحَابِ النَّبِيِّ - صلى الله عليه
وسلم - ((أَنَّ النَّبِيَّ - صلى الله عليه وسلم - صَلَّى بِهِمْ الظُّهْرَ
فَقَامَ فِي الرَّكْعَتَيْنِ الأُولَيَيْنِ , وَلَمْ يَجْلِسْ. فَقَامَ النَّاسُ
مَعَهُ , حَتَّى إذَا قَضَى الصَّلاةَ , وَانْتَظَرَ النَّاسُ تَسْلِيمَهُ:
كَبَّرَ وَهُوَ جَالِسٌ. فَسَجَدَ سَجْدَتَيْنِ قَبْلَ أَنْ يُسَلِّمَ ثُمَّ
سَلَّمَ)) .
111. Dari Abdullah bin Buhainah radhiyalahu anhu –dan ia termasuk
sahabat Nabi shallallahu alaihi wa sallam-, bahwa Nabi
shallallahu alaihi wa sallam pernah shalat Zhuhur mengimami orang-orang, lalu
Beliau bangkit pada dua rakaat pertama dan tidak duduk (tasyahhud), kemudian
orang-orang ikut bangkit. Ketika shalat akan selesai, dan orang-orang menunggu
salam, Beliau bertakbir dalam keadaan duduk lalu sujud dua kali sebelum salam,
kemudian salam.”
Bab Melewati Orang Yang Shalat
112 - عَنْ أَبِي
جُهَيْمِ بْنِ الْحَارِثِ بْنِ الصِّمَّةِ الأَنْصَارِيِّ - رضي الله عنه - قَالَ:
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ - صلى الله عليه وسلم -: ((لَوْ يَعْلَمُ الْمَارُّ بَيْنَ يَدَيْ
الْمُصَلِّي مَاذَا عَلَيْهِ مِنْ الإِثْمِ؟ لَكَانَ أَنْ يَقِفَ أَرْبَعِينَ
خَيْرًا لَهُ مِنْ أَنْ يَمُرَّ بَيْنَ يَدَيْهِ)) . قَالَ أَبُو النَّضْرِ: لا
أَدْرِي: قَالَ أَرْبَعِينَ يَوْماً أَوْ شَهْراً أَوْ سَنَةً.
112. Dari Abu Juhaim bin Harits bin Ash Shimmah Al Anshariy radhiyallahu
anhu ia berkata, “Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, “Kalau
sekiranya orang yang melewati orang yang shalat mengetahui dosa yang menimpanya,
tentu berdiri selama 40 lebih baik baginya daripada lewat di hadapannya.” Abun
Nadhr berkata, “Aku tidak mengetahui, apakah Beliau menyebut 40 hari, bulan,
atau tahun?”
113 - عَنْ أَبِي سَعِيدٍ
الْخُدْرِيِّ - رضي الله عنه - قَالَ: سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ - صلى الله عليه
وسلم - يَقُولُ: ((إذَا صَلَّى أَحَدُكُمْ إلَى شَيْءٍ يَسْتُرُهُ مِنْ النَّاسِ ,
فَأَرَادَ أَحَدٌ أَنْ يَجْتَازَ بَيْنَ يَدَيْهِ فَلْيَدْفَعْهُ. فَإِنْ أَبَى
فَلْيُقَاتِلْهُ. فَإِنَّمَا هُوَ شَيْطَانٌ)) .
113. Dari Abu Sa’id Al Khudri radhiyallahu anhu ia berkata, “Aku
mendengar Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, “Apabila salah
seorang di antara kamu shalat menghadap sesuatu yang dapat menutupnya dari
manusia, lalu ada seorang yang hendak melintas di hadapannya, maka tolaklah. Jika
enggan, maka perangilah, karena dia adalah setan.”
114 - عَنْ عَبْدِ
اللَّهِ بْنِ عَبَّاسٍ رضي الله عنهما قَالَ: ((أَقْبَلْتُ رَاكِباً عَلَى حِمَارٍ
أَتَانٍ , وَأَنَا يَوْمَئِذٍ قَدْ نَاهَزْتُ الاحْتِلامَ , وَرَسُولُ اللَّهِ -
صلى الله عليه وسلم - يُصَلِّي بِالنَّاسِ بِمِنًى إلَى غَيْرِ جِدَارٍ. مَرَرْتُ
بَيْنَ يَدَيْ بَعْضِ الصَّفِّ فَنَزَلْتُ , فَأَرْسَلْتُ الأَتَانَ تَرْتَعُ.
وَدَخَلْتُ فِي الصَّفِّ , فَلَمْ يُنْكِرْ ذَلِكَ عَلَيَّ أَحَدٌ)) .
114. Dari Abdullah bin Abbas radhiyallahu anhuma ia berkata, “Aku pernah
datang dengan mengendarai unta betina saat usiaku menjelang baligh. Ketika itu
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam shalat mengimami manusia di Mina tanpa
menghadap dinding, lalu aku lewat di hadapan sebagian shaf dan turun, kemudian
kulepas untaku untuk memakan rerumputan, dan aku masuk ke dalam shaf, namun
tidak ada seorang pun yang mengingkariku.”
115 - عَنْ عَائِشَةَ رضي
الله عنها قَالَتْ: ((كُنْتُ أَنَامُ بَيْنَ يَدَيْ رَسُولِ اللَّهِ - صلى الله
عليه وسلم - وَرِجْلايَ فِي قِبْلَتِهِ - فَإِذَا سَجَدَ غَمَزَنِي , فَقَبَضْتُ
رِجْلَيَّ. فَإِذَا قَامَ بَسَطْتُهُمَا. وَالْبُيُوتُ يَوْمَئِذٍ لَيْسَ فِيهَا
مَصَابِيحُ)) .
115. Dari Aisyah radhiyallahu anha ia berkata, “Aku pernah tidur di
hadapan Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam. Ketika itu, kedua kakiku di arah
kiblatnya. Saat Beliau sujud, maka Beliau menyentuhku sehingga aku pegang kedua
kakiku, dan ketika Beliau bangun, maka aku lepaskan kembali. Ketika itu
rumah-rumah tidak ada lampunya.”
Bab Jami (Menyeluruh)
116 - عَنْ أَبِي
قَتَادَةَ بْنِ رِبْعِيٍّ الأَنْصَارِيِّ - رضي الله عنه - قَالَ: قَالَ رَسُولُ -
صلى الله عليه وسلم -: ((إذَا دَخَلَ أَحَدُكُمْ الْمَسْجِدَ فَلا يَجْلِسْ حَتَّى
يُصَلِّيَ رَكْعَتَيْنِ)) .
116. Dari Abu Qatadah bin Rib’i Al Anshari radhiyallahu anhu ia berkata,
“Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, “Apabila salah seorang di
antara kamu masuk masjid, maka janganlah ia duduk hingga shalat dua rakaat.”
117 - عَنْ زَيْدِ بْنِ
أَرْقَمَ قَالَ: ((كُنَّا نَتَكَلَّمُ فِي الصَّلاةِ، يُكَلِّمُ الرَّجُلُ
صَاحِبَهُ , وَهُوَ إلَى جَنْبِهِ فِي الصَّلاةِ , حَتَّى نَزَلَتْ «وَقُومُوا
لِلَّهِ قَانِتِينَ» فَأُمِرْنَا بِالسُّكُوتِ وَنُهِينَا عَنْ الْكَلامِ)) .
117. Dari Zaid bin Arqam ia berkata, “Kami pernah berbicara ketika
shalat, dimana seseorang berbicara dengan kawan di sebelahnya dalam shalat,
sehingga turun ayat, “Dan berdirilah karena Allah dengan khusyu.” (Qs.
Al Baqarah: 238), kami diperintahkan diam dan dilarang berbicara.”
118 - عَنْ عَبْدِ
اللَّهِ بْنِ عُمَرَ وَأَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنهم عَنْ رَسُولِ اللَّهِ - صلى
الله عليه وسلم - أَنَّهُ قَالَ: ((إذَا اشْتَدَّ الْحَرُّ فَأَبْرِدُوا
بِالصَّلاةِ. فَإِنَّ شِدَّةَ الْحَرِّ
مِنْ فَيْحِ جَهَنَّمَ)) .
118. Dari Abdullah bin Umar dan Abu Hurairah radhiyallahu anhum, dari
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, Beliau bersabda, “Apabila panas
semakin memuncak, maka tundalah shalat hingga suasana sejuk, karena panas yang
memuncak berasal dari panasnya neraka Jahannam.”
119 - عَنْ أَنَسِ بْنِ
مَالِكٍ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ - صلى الله عليه وسلم -: ((مَنْ نَسِيَ
صَلاةً فَلْيُصَلِّهَا إذَا ذَكَرهَا , وَلا كَفَّارَةَ لَهَا إلاَّ ذَلِكَ "
أَقِمْ الصَّلاةَ لِذِكْرِي)) . وَلِمُسْلِمٍ ((مَنْ نَسِيَ صَلاةً , أَوْ نَامَ
عَنْهَا. فَكَفَّارَتُهَا: أَنْ يُصَلِّيَهَا إذَا ذَكَرَهَا))
119. Dari Anas bin Malik ia berkata, “Rasulullah shallallahu alaihi wa
sallam bersabda, “Barang siapa yang lupa mengerjakan shalat, maka hendaklah ia
shalat ketika ingat, dan tidak ada kaffaratnya selain dengan cara itu.” Allah
berfirman, “Dirikanlah shalat untuk mengingat-Ku.” (Q.s. Thaha: 14)
Dalam riwayat Muslim disebutkan, “Barang siapa yang lupa meninggalkan
shalat atau tertidur daripadanya, maka kaffaratnya adalah hendaknya ia shalat
ketika ingat.”
120 - عَنْ جَابِرِ بْنِ
عَبْدِ اللَّهِ ((أَنَّ مُعَاذَ بْنَ جَبَلٍ: كَانَ يُصَلِّي مَعَ رَسُولِ اللهِ -
صلى الله عليه وسلم - عِشَاءَ الآخِرَةِ. ثُمَّ يَرْجِعُ إلَى قَوْمِهِ ,
فَيُصَلِّي بِهِمْ تِلْكَ الصَّلاةَ))
120. Dari Jabir bin Abdullah radhiyallahu anhuma, bahwa Muadz bin Jabal
pernah shalat Isya bersama Rasulullah shallallahu alaihi wa salam, lalu kembali
kaumnya dan mengimami mereka shalat Isya.
121 - عَنْ أَنَسِ بْنِ
مَالِكٍ قَالَ: ((كُنَّا نُصَلِّي مَعَ رَسُولِ اللَّهِ - صلى الله عليه وسلم -
فِي شِدَّةِ الْحَرِّ. فَإِذَا لَمْ يَسْتَطِعْ أَحَدُنَا أَنْ يُمَكِّنَ
جَبْهَتَهُ مِنَ الأَرْضِ: بَسَطَ ثَوْبَهُ فَسَجَدَ عَلَيْهِ)) .
121. Dari Anas bin Malik ia berkata, “Kami pernah shalat bersama
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam dalam suasana yang sangat panas. Ketika
salah seorang di antara kami tidak sanggup menekan dahinya ke tanah, maka ia
hamparkan kainnya, lalu sujud di atasnya.”
122 - عَنْ أَبِي
هُرَيْرَةَ - رضي الله عنه - قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ - صلى الله عليه وسلم
-: ((لا يُصَلِّي أَحَدُكُمْ فِي الثَّوْبِ الْوَاحِدِ , لَيْسَ عَلَى عَاتِقِهِ
مِنْهُ شَيْءٌ)) .
122. Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu ia berkata, “Rasulullah
shallallahu alaihi wa sallam bersabda, “Janganlah salah seorang di antara kamu
shalat memakai satu kain yang di atas pundaknya tidak ada sesuatu yang
menutupinya.”
123 - عَنْ جَابِرِ بْنِ
عَبْدِ اللَّهِ رضي الله عنهما عَنِ النَّبِيِّ - صلى الله عليه وسلم - أَنَّهُ
قَالَ: ((مَنْ أَكَلَ ثُوماً أَوْ بَصَلاً. فَلْيَعْتَزِلْنَا أَوْ لِيَعْتَزِلْ
مَسْجِدَنَا، وَلْيَقْعُدْ فِي بَيْتِهِ. وَأُتِيَ بِقِدْرٍ فِيهِ خَضِرَاتٌ مِنْ
بُقُولٍ. فَوَجَدَ لَهَا رِيحاً , فَسَأَلَ؟ فَأُخْبِرَ بِمَا فِيهَا مِنْ
الْبُقُولِ. فَقَالَ: قَرِّبُوهَا إلَى بَعْضِ أَصْحَابِي. فَلَمَّا رَآهُ كَرِهَ
أَكْلَهَا. قَالَ: كُلْ. فَإِنِّي أُنَاجِي مَنْ لا تُنَاجِي)) .
123. Dari Jabir bin Abdullah radhiyallahu anhuma, dari Nabi shallallahu
alaihi wa sallam, Beliau bersabda, “Barang siapa yang memakan bawang putih atau
bawang merah, maka menyingkirlah dari kami atau hendaknya ia menyingkir dari
masjid kami dan diam di rumahnya.” Suatu ketika Beliau dihidangkan sejenis sayuran,
lalu Beliau mencium bau daripadanya, kemudian Beliau bertanya tentang bau itu,
lalu diberitahukan, bahwa karena di dalamnya terdapat sayuran jenis tertentu, Beliau
pun bersabda, “Tawarkanlah kepada sebagian sahabatku.” Saat Beliau melihat
jenis sayuran itu, maka Beliau tidak suka memakannya, Beliau bersabda, “Makanlah,
karena aku biasa bermunajat kepada yang kalian tidak bermunajat kepadanya.”
124 - عَنْ جَابِرِ بنِ
عبدِ اللهِ رضي اللهُ عنهما أَنَّ النَّبِيَّ - صلى الله عليه وسلم - قَالَ: ((مَنْ
أَكَلَ الثُّومَ وَالْبَصَلَ وَالْكُرَّاثَ فَلا يَقْرَبَنَّ مَسْجِدَنَا، فَإِنَّ
الْمَلائِكَةَ تَتَأَذَّى مِمَّا يَتَأَذَّى مِنْهُ الإِنْسَانُ)) . وفي روايةٍ
((بني آدمَ)) .
124. Dari Jabir bin Abdullah radhiyallahu anhuma, bahwa Nabi shallallahu
alaihi wa sallam bersabda, “Barang siapa yang memakan bawang putih, bawang
merah, dan bawang bakung, maka janganlah mendekati masjid kami, karena para
malaikat merasa terganggu dengan sesuatu yang membuat manusia – dalam sebuah
riwayat: Bani Adam- juga terganggu.”
Bersambung…
Wallahu a’lam wa shallallahu ‘alaa
Nabiyyinaa Muhammad wa alaa aalihi wa shahbihi wa sallam
Penerjemah:
Marwan bin Musa
0 komentar:
Posting Komentar