بسم
الله الرحمن الرحيم
Terjemah Umdatul Ahkam (9)
Segala puji bagi Allah Rabbul 'alamin, shalawat dan salam
semoga terlimpah kepada Rasulullah, keluarganya, para sahabatnya, dan orang-orang yang
mengikutinya hingga hari Kiamat, amma ba'du:
Berikut terjemah Umdatul Ahkam karya
Imam Abdul Ghani Al Maqdisi (541 H – 600 H) rahimahullah. Semoga Allah Azza wa Jalla menjadikan penerjemahan
kitab ini ikhlas karena-Nya dan bermanfaat, Allahumma aamin.
Bab Wajibnya Thuma’ninah (tenang atau diam sejenak) Dalam Ruku dan
Sujud
101 - عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ - رضي الله عنه -:
((أَنَّ النَّبِيَّ - صلى الله عليه وسلم - دَخَلَ الْمَسْجِدَ , فَدَخَلَ رَجُلٌ
فَصَلَّى , ثُمَّ جَاءَ فَسَلَّمَ عَلَى النَّبِيِّ - صلى الله عليه وسلم -
فَقَالَ: ارْجِعْ فَصَلِّ , فَإِنَّك لَمْ تُصَلِّ. فَرَجَعَ فَصَلَّى كَمَا
صَلَّى , ثُمَّ جَاءَ فَسَلَّمَ عَلَى النَّبِيِّ - صلى الله عليه وسلم - فَقَالَ:
ارْجِعْ فَصَلِّ , فَإِنَّك لَمْ تُصَلِّ - ثَلاثاً - فَقَالَ: وَاَلَّذِي
بَعَثَكَ بِالْحَقِّ لا أُحْسِنُ غَيْرَهُ , فَعَلِّمْنِي , فَقَالَ: إذَا قُمْتَ
إلَى الصَّلاةِ فَكَبِّرْ , ثُمَّ اقْرَأْ مَا تَيَسَّرَ مِنْ الْقُرْآنِ , ثُمَّ
ارْكَعْ حَتَّى تَطْمَئِنَّ رَاكِعاً , ثُمَّ ارْفَعْ حَتَّى تَعْتَدِلَ قَائِماً
, ثُمَّ اُسْجُدْ حَتَّى تَطْمَئِنَّ سَاجِداً, ثُمَّ ارْفَعْ حَتَّى تَطْمَئِنَّ
جَالِساً. وَافْعَلْ ذَلِكَ فِي صَلاتِكَ كُلِّهَا))
101. Dari Abu
Hurairah radhiyallahu ‘anhu, bahwa suatu ketika Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam masuk masjid, lalu ada seorang yang masuk masjid dan melakukan shalat.
Selesai shalat, ia datang menghadap Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sambil
mengucapkan salam, lalu Beliau bersabda, “Kembalilah dan shalatlah, karena
engkau belum shalat,” maka ia kembali dan shalat seperti sebelumnya, kemudian
datang menghadap Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sambil mengucapkan salam,
lalu Beliau bersabda, “Kembalilah dan shalatlah, karena engkau belum shalat.”
Beliau mengucapkan demikian hingga tiga kali, kemudian orang itu berkata, “Demi
Allah yang telah mengutusmu dengan kebenaran, saya tidak bisa lebih baik lagi
selain itu, maka ajarilah aku,” maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda, “Jika engkau berdiri untuk shalat, maka bertakbirlah, kemudian
bacalah ayat Al Qur’an yang mudah bagimu, lalu rukulah, kemudian bangunlah
hingga engkau berdiri lurus, lalu sujudlah sehingga engkau thuma’ninah dalam
sujud, kemudian bangunlah sehingga engkau thuma’ninah dalam keadaan duduk, dan
lakukanlah seperti itu dalam semua shalatmu.”
Bab
Bacaan Dalam Shalat
102 - عَنْ عُبَادَةَ بْنِ الصَّامِتِ - رضي
الله عنه - أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ - صلى الله عليه وسلم - قَالَ: ((لا صَلاةَ
لِمَنْ لَمْ يَقْرَأْ بِفَاتِحَةِ الْكِتَابِ)) .
102. Dari Ubadah
bin Ash Shamit radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam
bersabda, “Tidak ada shalat bagi orang yang tidak membaca surat Al Fatihah.”
103 - عَنْ أَبِي قَتَادَةَ الأَنْصَارِيِّ -
رضي الله عنه - قَالَ: ((كَانَ رَسُولُ اللَّهِ - صلى الله عليه وسلم - يَقْرَأُ
فِي الرَّكْعَتَيْنِ الأُولَيَيْنِ مِنْ صَلاةِ الظُّهْرِ بِفَاتِحَةِ الْكِتَابِ
وَسُورَتَيْنِ , يُطَوِّلُ فِي الأُولَى , وَيُقَصِّرُ فِي الثَّانِيَةِ ,
وَيُسْمِعُ الآيَةَ أَحْيَاناً، وَكَانَ يَقْرَأُ فِي الْعَصْرِ بِفَاتِحَةِ
الْكِتَابِ وَسُورَتَيْنِ يُطَوِّلُ فِي الأُولَى , وَيُقَصِّرُ فِي الثَّانِيَةِ
وَفِي الرَّكْعَتَيْنِ الأُخْرَيَيْنِ
بِأُمِّ الْكِتَابِ. وَكَانَ يُطَوِّلُ فِي الرَّكْعَةِ الأُولَى مِنْ صَلاةِ
الصُّبْحِ , وَيُقَصِّرُ فِي الثَّانِيَةِ)) .
103. Dari Abu
Qatadah Al Anshariy radhiyallahu ‘anhu ia berkata, “Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam pada dua rakaat pertama shalat Zhuhur membaca surat Al
Fatihah dan dua surat, Beliau membaca agak panjang pada rakaat pertama, dan
membaca agak pendek pada rakaat kedua, dan terkadang Beliau memperdengarkan bacaan
kepada kami. Adapun dalam shalat Ashar, Beliau membaca surat Al Fatihah dan dua
surat; pada rakaat pertama Beliau membaca agak panjang, dan pada rakaat kedua
membaca agak pendek. Sedangkan pada dua rakaat terakhir, Beliau membaca Ummul
Kitab (Al Fatihah) saja, dan Beliau membaca agak panjang pada rakaat pertama
shalat Subuh, dan membaca agak pendek pada rakaat kedua.”
104 - عَنْ جُبَيْرِ بْنِ مُطْعِمٍ - رضي الله
عنه - قَالَ: ((سَمِعْتُ النَّبِيَّ - صلى الله عليه وسلم - يَقْرَأُ فِي
الْمَغْرِبِ بِالطُّورِ)) .
104. Dari Jubair
bin Muth’im radhiyallahu ‘anhu ia berkata, “Aku mendengar Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam membaca surat Ath Thur dalam shalat Maghrib.”
105 - عَنْ الْبَرَاءِ بْنِ عَازِبٍ رضي الله
عنهما: ((أَنَّ النَّبِيَّ - صلى الله عليه وسلم - كَانَ فِي سَفَرٍ , فَصَلَّى الْعِشَاءَ الآخِرَةَ ,
فَقَرَأَ فِي إحْدَى الرَّكْعَتَيْنِ بِالتِّينِ وَالزَّيْتُونِ فَمَا سَمِعْتُ
أَحَداً أَحْسَنَ صَوْتاً أَوْ قِرَاءَةً مِنْهُ)) .
105. Dari Barra’
bin Azib radhiyallahu ‘anhuma, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa salam pernah
safar, lalu shalat Isya, kemudian membaca (setelah surat Al Fatihah) di salah
satu dari dua rakaat itu surat wat tiin waz zaitun (Qs. At Tin). Ketika
itu, aku tidak pernah mendengar seorang yang lebih bagus suara atau bacaannya
daripada Beliau.”
106 - عَنْ عَائِشَةَ رضي الله عنها: ((أَنَّ
رَسُولَ اللَّهِ - صلى الله عليه وسلم - بَعَثَ رَجُلاً عَلَى سَرِيَّةٍ فَكَانَ
يَقْرَأُ لأَصْحَابِهِ فِي صَلاتِهِمْ , فَيَخْتِمُ بـ «قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ»
فَلَمَّا رَجَعُوا ذَكَرُوا ذَلِكَ لِرَسُولِ اللهِ - صلى الله عليه وسلم -
فَقَالَ: سَلُوهُ لأَيِّ شَيْءٍ صَنَعَ ذَلِكَ؟ فَسَأَلُوهُ. فَقَالَ: لأَنَّهَا
صِفَةُ الرَّحْمَنِ عَزَّ وَجَلَّ , فَأَنَا أُحِبُّ أَنْ أَقْرَأَ بِهَا. فَقَالَ
رَسُولُ اللَّهِ - صلى الله عليه وسلم -: أَخْبِرُوهُ: أَنَّ اللهَ تَعَالَى
يُحِبُّهُ)) .
106. Dari Aisyah radhiyallau anha, bahwa
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah mengutus seseorang memimpin
suatu sariyyah (pasukan kecil). Orang itu ketika mengimami kawan-kawannya dalam
shalat selalu mengakhiri bacaannya dengan surat Qul huwallahu ahad (Qs. Al
Ikhlas). Saat mereka kembali, maka mereka menyampaikan hal itu kepada
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, lalu Beliau bersabda, “Tanyakan
kepadanya, karena sebab apa ia melakukan hal itu?” Mereka pun menanyakannya,
maka ia menjawab, “Karena di dalamnya terdapat sifat Ar Rahman Azza wa Jalla,
dan aku suka membacanya.” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pun
bersabda, “Sampaikanlah kepadanya, bahwa Allah Ta’ala mencintainya.”
107 - عَنْ جَابِرِ بنِ عبدِ اللهِ رضي الله
عنهما: أَنَّ النَّبِيَّ - صلى الله عليه وسلم - قَالَ لِمُعَاذٍ: ((فَلَوْلا
صَلَّيْتَ بِسَبِّحِ اسْمَ رَبِّكَ الأَعْلَى , وَالشَّمْسِ وَضُحَاهَا ,
وَاللَّيْلِ إذَا يَغْشَى؟ فَإِنَّهُ يُصَلِّي وَرَاءَكَ الْكَبِيرُ وَالضَّعِيفُ
وَذُو الْحَاجَةِ))
107. Dari Jabir
bin Abdullah radhiyallahu ‘anhuma, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
pernah bersabda kepada Mu’adz, “Mengapa engkau tidak shalat membaca Sabbihisma
Rabbikal A’la (QS. Al A’la), Wasy Syamsi wa dhuhaahaa (Qs. Asy
Syams), dan Wal Laili idzaa yaghsya (Qs. Al Lail)? Karena di belakangmu
ada orang tua, orang lemah, dan orang yang memiliki keperluan.”
Bab
Tidak Mengeraskan Bacaan Bismillahirrahmaanirrahim
108 - عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ - رضي الله عنه
-: ((أَنَّ النَّبِيَّ - صلى الله عليه وسلم - وَأَبَا بَكْرٍ وَعُمَرَ رضي الله
عنهما: كَانُوا يَسْتَفْتِحُونَ الصَّلاةَ بِ «الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ
الْعَالَمِينَ» )) . وَفِي رِوَايَةٍ: ((صَلَّيْتُ مَعَ أَبِي بَكْرٍ وَعُمَرَ
وَعُثْمَانَ , فَلَمْ أَسْمَعْ أَحَدًا مِنْهُمْ يَقْرَأُ بِسْمِ اللهِ
الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ))
108. Dari Anas
bin Malik radhiyallahu ‘anhu, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, Abu
Bakar, dan Umar radhiyallahu ‘anhuma memulai shalat dengan ‘Alhamdulillahi
Rabbil ‘alamin’. Dalam sebuah riwayat disebutkan, “Aku pernah shalat
bersama Abu Bakar, Umar, dan Utsman. Aku tidak mendengar salah seorang di
antara mereka membaca Bismillahirrahmaanirrahim.”
109 - وَلِمُسْلِمٍ: ((صَلَّيْتُ خَلْفَ
النَّبِيِّ - صلى الله عليه وسلم - وَأَبِي بَكْرٍ وَعُمَرَ وَعُثْمَانَ فَكَانُوا
يَسْتَفْتِحُونَ بِ «الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ» , لا يَذْكُرُونَ
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ فِي أَوَّلِ قِرَاءَةٍ وَلا فِي آخِرِهَا))
.
109. Dalam
riwayat Muslim disebutkan, “Aku shalat di belakang Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam, Abu Bakar, Umar, dan Utsman. Mereka memulai dengan “Alhamdulillahi
Rabbil alamin,” mereka tidak menyebutkan Bismillahirrahmaanirrahim
di awal bacaan maupun di akhirnya.”
Bab
Sujud Sahwi
110 - عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ سِيرِينَ، عَنْ
أَبِي هُرَيْرَةَ - رضي الله عنه - قَالَ: ((صَلَّى بِنَا رَسُولُ اللهِ- صلى الله
عليه وسلم - إحْدَى صَلاتَيْ الْعَشِيِّ - قَالَ ابْنُ سِيرِينَ: وَسَمَّاهَا
أَبُو هُرَيْرَةَ. وَلَكِنْ نَسِيتُ أَنَا - قَالَ: فَصَلَّى بِنَا رَكْعَتَيْنِ ,
ثُمَّ سَلَّمَ. فَقَامَ إلَى خَشَبَةٍ مَعْرُوضَةٍ فِي الْمَسْجِدِ , فَاتَّكَأَ
عَلَيْهَا كَأَنَّهُ غَضْبَانُ وَوَضَعَ يَدَهُ الْيُمْنَى عَلَى الْيُسْرَى ,
وَشَبَّكَ بَيْنَ أَصَابِعِهِ. وَخَرَجَتِ السَّرَعَانُ مِنْ أَبْوَابِ
الْمَسْجِدِ فَقَالُوا: قَصُرَتِ الصَّلاةُ - وَفِي الْقَوْمِ أَبُو بَكْرٍ
وَعُمَرُ - فَهَابَا [ص:84] أَنْ يُكَلِّمَاهُ. وَفِي الْقَوْمِ رَجُلٌ فِي يَدَيْهِ
طُولٌ , يُقَالُ لَهُ: ذُو الْيَدَيْنِ فَقَالَ: يَا رَسُولَ اللَّهِ , أَنَسِيتَ
, أَمْ قَصُرَتِ الصَّلاةُ؟ قَالَ: لَمْ أَنْسَ وَلَمْ تُقْصَرْ. فَقَالَ: أَكَمَا
يَقُولُ ذُو الْيَدَيْنِ؟ فَقَالُوا: نَعَمْ. فَتَقَدَّمَ فَصَلَّى مَا تَرَكَ.
ثُمَّ سَلَّمَ , ثُمَّ كَبَّرَ وَسَجَدَ مِثْلَ سُجُودِهِ أَوْ أَطْوَلَ. ثُمَّ
رَفَعَ رَأْسَهُ فَكَبَّرَ , ثُمَّ كَبَّرَ وَسَجَدَ مِثْلَ سُجُودِهِ أَوْ
أَطْوَلَ. ثُمَّ رَفَعَ رَأْسَهُ وَكَبَّرَ. فَرُبَّمَا سَأَلُوهُ: ثُمَّ سَلَّمَ؟
قَالَ: فَنُبِّئْتُ أَنَّ عِمْرَانَ بْنَ حُصَيْنٍ قَالَ: ثُمَّ سَلَّمَ)) .
110. Dari
Muhammad bin Sirin, dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu ia berkata,
“Rasulullah shallahu ‘alaihi wa sallam pernah shalat mengimami kami di sala
satu shalat menjelang sore. –Ibnu Sirin berkata, “Abu Hurairah menyebutkan nama
shalat itu, tetapi aku lupa.” Beliau shalat dua rakaat lalu salam, kemudian
berdiri ke kayu yang terpampang di masjid dan bersandar di sana dengan wajah
seperti marah. Beliau juga meletakkan tangan kanannya di atas tangan kirinya
sambil menganyam jari-jarinya, kemudian ada orang-orang yang keluar dengan
segera dari masjid sambil berkata, “Shalat telah diqashar (dikurang),” ketika
itu hadir Abu Bakar dan Umar, namun keduanya segan menyampaikan hal itu kepada
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, dan ketika itu hadir pula seseorang yang
kedua tangannya agak panjang disebut dengan Dzulyadain, ia berkata,
“Wahai Rasulullah, apakah engkau lupa ataukah shalat diqashar?” Rasulullah
shallallahu alaihi wa sallam menjawab, “Aku tidak lupa dan shalat tidak pula
diqashar.” Lalu Beliau bersabda, “Apa memang seperti yang dikatakan Dzul
yadain?” Para sahabat berkata, “Ya.” Lalu Beliau maju ke depan dan melakukan
shalat yang kurang, kemudian salam, lalu bertakbir dan sujud seperti sujud
biasa atau lebih lama lagi, lalu mengangkat kepalanya sambil bertakbir,
kemudian bertakbir dan sujud seperti sujud biasa atau lebih lama lagi, lalu
mengangkat kepalanya sambil bertakbir,” Sepertinya mereka bertanya kepadanya,
“Apakah setelah itu Beliau salam lagi?” Aku diberitahu, bahwa Imran bin Hushain
berkata, “Kemudian Beliau salam lagi.”
Bersambung…
Wallahu a’lam wa shallallahu ‘alaa Nabiyyinaa Muhammad wa
alaa aalihi wa shahbihi wa sallam
Penerjemah:
Marwan bin Musa
0 komentar:
Posting Komentar