بسم
الله الرحمن الرحيم
Masihkah Kita Meremehkan Shalat?
Segala puji bagi Allah Rabbul 'alamin, shalawat dan salam
semoga terlimpah kepada Rasulullah, keluarganya, para sahabatnya, dan orang-orang yang
mengikutinya hingga hari kiamat, amma ba'du:
Berikut pembahasan tentang kedudukan shalat dalam Al Qur’an dan
diulang-ulangnya ibadah ini di dalamnya yang menunjukkan tingginya kedudukan
shalat dalam Islam -belum yang disebutkan dalam hadits-, semoga Allah menjadikan penyusunan risalah ini
ikhlas karena-Nya dan bermanfaat, Allahumma aamin.
Kedudukan Shalat Dalam Al Qur’an
Tahukah engkau isi wahyu yang diterima Nabi Musa ‘alaihis salam saat
mendatangi lembah suci bernama Thuwa; untuk menerima perintah yang besar dari
Allah Azza wa Jalla? Inilah isi wahyunya,
إِنَّنِي
أَنَا اللَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنَا فَاعْبُدْنِي وَأَقِمِ الصَّلَاةَ
لِذِكْرِي (14)
“Sesungguhnya Aku adalah Allah, tidak
ada tuhan yang berhak disembah selain Aku, maka sembahlah Aku dan dirikanlah
shalat untuk mengingat-Ku.” (Qs. Thaha: 14)
*******
Tahukah engkau, di saat kapan datang
berita akan lahirnya anak dari Nabi Zakariya setelah ia lanjut usia, di samping
keadaan istrinya yang mandul? Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,
فَنَادَتْهُ الْمَلَائِكَةُ وَهُوَ قَائِمٌ يُصَلِّي فِي الْمِحْرَابِ
أَنَّ اللَّهَ يُبَشِّرُكَ بِيَحْيَى
“Kemudian Malaikat (Jibril) memanggil
Zakariya, sedangkan ia tengah berdiri melakukan shalat di mihrab (katanya),
"Sesungguhnya Allah menggembirakan kamu dengan kelahiran (seorang
puteramu) Yahya.” (Qs. Ali Imran: 39)
*******
Tahukah engkau apa ucapan kaum Nabi Syu’aib ‘alaihis salam saat
Beliau melarang mereka berbuat syirik dan melarang mereka merusak ekonomi
masyarakat. Ini ucapan mereka,
يَا
شُعَيْبُ أَصَلَاتُكَ تَأْمُرُكَ أَنْ نَتْرُكَ مَا يَعْبُدُ آبَاؤُنَا أَوْ أَنْ
نَفْعَلَ فِي أَمْوَالِنَا مَا نَشَاءُ
“Wahai Syu'aib! Apakah shalatmu
menyuruh kamu agar kami meninggalkan apa yang disembah oleh bapak-bapak kami
atau melarang Kami berbuat apa yang kami kehendaki terhadap harta kami. “ (Qs. Huud: 87)
Bukankah ayat di atas menunjukkan,
bahwa shalat merupakan ciri khas orang-orang yang mengadakan perbaikan, dan
bahwa shalat merupakan ibadah yang mereka agungkan?
*******
Tahukah engkau, apa doa yang
dipanjatkan Nabi Ibrahim ‘alaihis salam saat meninggalkan keluarganya di padang
pasir yang kering? Inilah doanya,
رَبَّنَا إِنِّي أَسْكَنْتُ مِنْ ذُرِّيَّتِي بِوَادٍ غَيْرِ ذِي
زَرْعٍ عِنْدَ بَيْتِكَ الْمُحَرَّمِ رَبَّنَا لِيُقِيمُوا الصَّلَاةَ
“Wahai Rabb kami, sesungguhnya aku
telah menempatkan sebagian keturunanku di lembah yang tidak mempunyai
tanam-tanaman di dekat rumah Engkau (Baitullah) yang dihormati. Wahai Rabb Kami
(yang demikian itu) agar mereka mendirikan shalat.” (Qs. Ibrahim: 37)
*******
Tahukah engkau, apa yang membuat Nabi
Sulaiman ‘alaihis salam rela mengorbankan kuda-kuda pilihannya? Karena
kuda-kuda itu membuatnya terlambat melakukan shalat Ashar. Allah Subhanahu wa
Ta’ala berfirman,
إِذْ عُرِضَ عَلَيْهِ بِالْعَشِيِّ الصَّافِنَاتُ الْجِيَادُ (31)
فَقَالَ إِنِّي أَحْبَبْتُ حُبَّ الْخَيْرِ عَنْ ذِكْرِ رَبِّي حَتَّى تَوَارَتْ
بِالْحِجَابِ (32) رُدُّوهَا عَلَيَّ فَطَفِقَ مَسْحًا بِالسُّوقِ وَالْأَعْنَاقِ
(33)
“(ingatlah) ketika dipertunjukkan
kepadanya kuda-kuda yang tenang di waktu berhenti dan cepat waktu berlari pada
waktu sore,--Maka ia berkata, "Sesungguhnya aku menyukai kesenangan
terhadap barang yang baik (kuda) sehingga aku lalai mengingat Tuhanku sampai
kuda itu hilang dari pandangan."--"Bawalah kuda-kuda itu kembali
kepadaku". Lalu ia potong kaki dan leher kuda itu.” (Qs. Shaad: 31-33)
*******
Tahukah engkau, apa perintah Allah
kepada Nabi Isa ‘alaihis salam saat ia masih dalam buaian? Ini wasiatnya,
وَأَوْصَانِي بِالصَّلَاةِ وَالزَّكَاةِ مَا دُمْتُ حَيًّا (31)
وَبَرًّا بِوَالِدَتِي وَلَمْ يَجْعَلْنِي جَبَّارًا شَقِيًّا (32)
“Dan Dia memerintahkan kepadaku
(mendirikan) shalat dan (menunaikan) zakat selama aku hidup;--Dan berbakti
kepada ibuku, dan Dia tidak menjadikan aku seorang yang sombong lagi celaka.” (Qs. Maryam: 31-32)
*******
Bahkah saking agungnya ibadah ini
‘Shalat’ Allah memerintahkan kepada Nabi Musa dan Nabi Harun beserta kaumnya untuk
tetap menjaganya di saat mereka ditindas oleh Fir’aun,
وَأَوْحَيْنَا إِلَى مُوسَى وَأَخِيهِ أَنْ تَبَوَّآ لِقَوْمِكُمَا
بِمِصْرَ بُيُوتًا وَاجْعَلُوا بُيُوتَكُمْ قِبْلَةً وَأَقِيمُوا الصَّلَاةَ
وَبَشِّرِ الْمُؤْمِنِينَ
“Dan Kami wahyukan kepada Musa dan
saudaranya, "Ambillah olehmu berdua beberapa buah rumah di Mesir untuk
tempat tinggal bagi kaummu dan jadikanlah olehmu rumah-rumahmu itu tempat
shalat dan dirikanlah olehmu shalat serta berikanlah kabar gembira orang-orang
yang beriman." (Qs. Yunus: 87)
*******
Tahukah engkau apa perintah Allah
kepada orang-orang mukmin dalam menghadapi situasi yang genting,
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ
وَالصَّلَاةِ إِنَّ اللَّهَ مَعَ الصَّابِرِينَ (153)
“Wahai orang-orang yang beriman!
Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta
orang-orang yang sabar.” (Qs. Al Baqarah: 153)
*******
Tahukah engkau, apa ibadah yang harus
dijaga baik ketika sebagai mukim maupun sebagai musafir, baik ketika aman
maupun suasana mencekam? Itulah shalat. Allah Subhaanahu wa Ta’ala berfirman,
حَافِظُوا عَلَى الصَّلَوَاتِ وَالصَّلَاةِ الْوُسْطَى وَقُومُوا
لِلَّهِ قَانِتِينَ (238) فَإِنْ خِفْتُمْ فَرِجَالًا أَوْ رُكْبَانًا فَإِذَا
أَمِنْتُمْ فَاذْكُرُوا اللَّهَ كَمَا عَلَّمَكُمْ مَا لَمْ تَكُونُوا تَعْلَمُونَ
(239)
“Peliharalah semua shalat(mu), dan
(peliharalah) shalat wusthaa (Ashar). Berdirilah untuk Allah (dalam shalatmu)
dengan khusyu'.--Jika kamu dalam keadaan takut (bahaya), maka shalatlah sambil
berjalan atau berkendaraan. Kemudian apabila kamu telah aman, maka sebutlah
Allah (shalatlah), sebagaimana Allah telah mengajarkan kepada kamu apa yang
belum kamu ketahui.” (Qs. Al Baqarah: 238-239)
*******
Tahukah engkau, ciri dan sifat
orang-orang yang beruntung yang Allah tetapkan? Dia berfirman,
قَدْ أَفْلَحَ مَنْ تَزَكَّى (14) وَذَكَرَ اسْمَ رَبِّهِ فَصَلَّى
(15)
“Sesungguhnya beruntunglah orang yang
membersihkan dirinya,--Dan dia ingat nama Tuhannya, lalu Dia mendirikan
shalat.” (Qs. Al A’laa: 14-15)
*******
Tahukah engkau, bahwa shalat yang lima
waktu ini diwajibkan di atas langit ketujuh saat Nabi Muhammad shallallahu
‘alaihi wa sallam melakukan israa dan mi’raj? Allah Subhanahu wa
Ta’ala berfirman,
فَأَوْحَى إِلَى عَبْدِهِ مَا أَوْحَى (10)
“Lalu Dia menyampaikan kepada
hamba-Nya (Muhammad) apa yang telah Allah wahyukan.” (Qs. An Najm: 10)
Di antara yang Allah wahyukan kepada
Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah kewajiban melaksanakan
shalat yang lima waktu.
*******
Tahukah engkau, bahwa ibadah ini
tidak boleh ditinggalkan, sehingga Allah tetap mewajibkan shalat meskipun dalam
kondisi perang? Sehingga turun ayat berkenaan tatacara pelaksanaan shalat khauf
(ketika suasana perang), Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,
وَإِذَا كُنْتَ فِيهِمْ فَأَقَمْتَ لَهُمُ الصَّلَاةَ فَلْتَقُمْ
طَائِفَةٌ مِنْهُمْ مَعَكَ وَلْيَأْخُذُوا أَسْلِحَتَهُمْ فَإِذَا سَجَدُوا
فَلْيَكُونُوا مِنْ وَرَائِكُمْ وَلْتَأْتِ طَائِفَةٌ أُخْرَى لَمْ يُصَلُّوا
فَلْيُصَلُّوا مَعَكَ وَلْيَأْخُذُوا حِذْرَهُمْ وَأَسْلِحَتَهُمْ
“Dan apabila kamu berada di
tengah-tengah mereka (sahabatmu) lalu kamu hendak mendirikan shalat
bersama-sama mereka, maka hendaklah segolongan dari mereka berdiri (shalat)
besertamu dan menyandang senjata, kemudian apabila mereka (yang shalat
besertamu) sujud (telah menyempurnakan serakaat), maka hendaklah mereka pindah
dari belakangmu (untuk menghadapi musuh) dan hendaklah datang golongan yang
kedua yang belum shalat, lalu shalatlah mereka denganmu, dan hendaklah mereka
bersiap siaga dan menyandang senjata. “ (Qs. An Nisaa’: 102)
*******
Tahukah engkau, apa ancaman Allah
kepada mereka yang menyia-nyiakan shalat dan menundanya hingga tiba waktu
berikutnya? Allah Subhaanahu wa Ta’ala berfirman,
فَخَلَفَ مِنْ بَعْدِهِمْ خَلْفٌ أَضَاعُوا الصَّلَاةَ وَاتَّبَعُوا
الشَّهَوَاتِ فَسَوْفَ يَلْقَوْنَ غَيًّا
“Maka datanglah sesudah mereka,
pengganti (yang jelek) yang menyia-nyiakan shalat dan memperturutkan hawa
nafsunya, maka mereka kelak akan menemui kesesatan,” (Qs. Maryam: 59)
*******
Tahukah engkau, di mana Allah
menempatkan orang-orang yang meninggalkan shalat di akhirat nanti? Allah
Subhaanahu wa Ta’ala berfirman,
مَا سَلَكَكُمْ فِي سَقَرَ (42) قَالُوا لَمْ نَكُ مِنَ
الْمُصَلِّينَ (43)
"Apakah yang memasukkan kamu ke
dalam Saqar (neraka)?"--Mereka menjawab, "Kami dahulu tidak termasuk
orang-orang yang mengerjakan shalat.” (Qs. Al Muddatstsir: 42-43)
*******
Jika semua ayat yang kami sampaikan
belum cukup untuk mendorongmu untuk mendirikan shalat, maka kami katakan,
مَنْ أَرَادَ حُجَّةً فَالْقُرْآنُ يَكْفِيْهِ
، وَ مَنْ أَرَادَ مُغِيْثًا فَاللهُ يَكْفِيْهِ ، وَ مَنْ أَرَادَ وَاعِظًا فَالْمَوْتُ
يَكْفِيْهِ ، وَ مَنْ لَمْ يَكْفِهِ شَيْءٌ مِنْ ذَلِكَ فَإِنَّ النَّارَ تَكْفِيْهِ،
قَالَ تَعَالَى :" أَلَيْسَ اللهُ بِكَافٍ عَبْدَهُ"
“Barang siapa yang menginginkan hujjah (alasan) yang kuat, maka Al
Qur’an sudah cukup baginya. Barang siapa yang hendak mencari pelindung, maka
Allah sudah cukup baginya. Barang siapa yang hendak mencari penasihat, maka
kematian sudah cukup baginya. Dan barang siapa yang merasa tidak cukup dengan
semua itu, maka neraka sudah cukup baginya. Allah Ta’ala berfirman, “Bukankah
Allah yang mencukupi hamba-hamba-Nya?”
Jika Anda ingin mengetahui kedudukan
shalat sebagaimana yang disebutkan dalam hadits, lihat risalah kami di sini: http://wawasankeislaman.blogspot.co.id/2012/02/kedudukan-shalat-dalam-islam.html
Wallahu a’lam wa shallallahu ‘Alaa
Nabiyyinaa Muhammad wa ‘alaa aalihi wa shahbihi wa sallam
Marwan bin Musa
0 komentar:
Posting Komentar