بسم الله الرحمن الرحيم
Terjemah Umdatul Ahkam (8)
Segala puji bagi Allah Rabbul
'alamin, shalawat dan salam semoga terlimpah kepada Rasulullah, keluarganya, para sahabatnya, dan
orang-orang yang mengikutinya hingga hari Kiamat,
amma ba'du:
Berikut terjemah
Umdatul Ahkam karya Imam Abdul Ghani Al Maqdisi (541 H – 600 H).
Semoga
Allah Azza wa Jalla menjadikan penerjemahan kitab ini ikhlas karena-Nya dan
bermanfaat, Allahumma aamin.
Bab Sifat Shalat Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam
88- عَنْ عَبْدِ اللَّهِ
بْنِ عُمَرَ رضي الله عنهما: ((أَنَّ النَّبِيَّ - صلى الله عليه وسلم - كَانَ
يَرْفَعُ يَدَيْهِ حَذْوَ مَنْكِبَيْهِ إذَا افْتَتَحَ الصَّلاةَ , وَإِذَا
كَبَّرَ لِلرُّكُوعِ , وَإِذَا رَفَعَ رَأْسَهُ مِنْ الرُّكُوعِ رَفَعَهُمَا
كَذَلِكَ , وَقَالَ: سَمِعَ اللَّهُ لِمَنْ حَمِدَهُ , رَبَّنَا وَلَكَ الْحَمْدُ.
وَكَانَ لا يَفْعَلُ ذَلِكَ فِي السُّجُودِ)) .
88. Dari Abdullah bin Umar radhiyallahu ‘anhuma, “Bahwa
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengangkat kedua tangannya sejajar dengan
bahunya ketika hendak memulai shalat. Demikian pula ketika bertakbir untuk
ruku, dan ketika mengangkat kepalanya dari ruku sambil mengucapkan, ‘Sami’allahu
liman hamidah Rabbana walakal hamd,’ (artinya: Allah mendengar orang yang
memuji-Nya. Wahai Rabb kami untuk-Mulah segala puji), dan Beliau tidak
melakukan hal itu (mengangkat kedua tangan) ketika akan sujud.”
89 - عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ
رضي الله عنهما قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ - صلى الله عليه وسلم -: ((أُمِرْتُ
أَنْ أَسْجُدَ عَلَى سَبْعَةِ أَعْظُمٍ: عَلَى الْجَبْهَةِ - وَأَشَارَ بِيَدِهِ
إلَى أَنْفِهِ - وَالْيَدَيْنِ , وَالرُّكْبَتَيْنِ , وَأَطْرَافِ الْقَدَمَيْنِ))
.
89. Dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma ia berkata,
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Aku diperintahkan untuk
sujud dengan tujuh anggota badan; dahi –Beliau berisyarat ke hidungnya-, kedua
(telapak) tangan, kedua lutut, dan jari-jari kaki.”
90 - عَنْ أَبِي
هُرَيْرَةَ - رضي الله عنه - قَالَ: ((كَانَ رَسُولُ اللَّهِ - صلى الله عليه وسلم
- إذَا قَامَ إلَى الصَّلاةِ يُكَبِّرُ حِينَ يَقُومُ , ثُمَّ يُكَبِّرُ حِينَ
يَرْكَعُ , ثُمَّ يَقُولُ: سَمِعَ اللَّهُ لِمَنْ حَمِدَهُ , حِينَ يَرْفَعُ صُلْبَهُ
مِنْ الرَّكْعَةِ , ثُمَّ يَقُولُ وَهُوَ قَائِمٌ: رَبَّنَا وَلَكَ الْحَمْدُ ,
ثُمَّ يُكَبِّرُ حِينَ يَهْوِي , ثُمَّ يُكَبِّرُ حِينَ يَرْفَعُ رَأْسَهُ , ثُمَّ
يُكَبِّرُ حِينَ يَسْجُدُ , ثُمَّ يُكَبِّرُ حِينَ يَرْفَع رَأْسَهُ , ثُمَّ
يَفْعَلُ ذَلِكَ فِي صَلاتِهِ كُلِّهَا , حَتَّى يَقْضِيَهَا , وَيُكَبِّرُ حِينَ
يَقُومُ مِنْ الثِّنْتَيْنِ بَعْدَ الْجُلُوسِ)) .
90. Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu ia berkata,
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika berdiri untuk shalat bertakbir
(mengucapkan ‘Allahu akbar’), lalu bertakbir lagi ketika akan ruku,
kemudian mengucapkan ‘Sami’allahu liman hamidah’ saat mengangkat tulang
punggungnya dari ruku, lalu Beliau mengucapkan ‘Rabbanaa walakal hamd’
di saat berdiri, kemudian bertakbir ketika akan sujud, lalu bertakbir ketika mengangkat
kepalanya (dari sujud), lalu bertakbir ketika akan sujud, kemudian bertakbir
ketika mengangkat kepalanya (dari sujud). Beliau melakukan hal itu dalam
seluruh gerakan shalat hingga selesai, demikian pula Beliau bertakbir ketika
bangun dari dua rakaat setelah duduk.”
91 - عَنْ مُطَرِّفِ بْنِ
عَبْدِ اللَّهِ قَالَ: ((صَلَّيْتُ أَنَا وَعِمْرَانُ بْنُ حُصَيْنٍ خَلْفَ
عَلِيِّ بْنِ أَبِي طَالِبٍ. فَكَانَ إذَا سَجَدَ كَبَّرَ , وَإِذَا رَفَعَ
رَأْسَهُ كَبَّرَ , وَإِذَا نَهَضَ مِنْ الرَّكْعَتَيْنِ كَبَّرَ , فَلَمَّا قَضَى
الصَّلاةَ أَخَذَ بِيَدِي عِمْرَانُ بْنُ حُصَيْنٍ , وَقَالَ: قَدْ ذَكَّرَنِي
هَذَا صَلاةَ مُحَمَّدٍ - صلى الله عليه وسلم - أَوْ قَالَ: صَلَّى بِنَا صَلاةَ
مُحَمَّدٍ - صلى الله عليه وسلم -)) .
91. Dari Mutharrif bin Abdullah ia berkata, “Aku bersama
Imran bin Hushain pernah shalat di belakang Ali bin Abi Thalib. Beliau ketika
sujud bertakbir, ketika mengangkat kepalanya bertakbir, dan ketika bangun dari
dua rakaat bertakbir. Setelah selesai shalat, maka Imran bin Hushain memegang
tanganku dan berkata, “Dia (Ali) mengingatkan kepadaku shalat Nabi Muhammad
shallallahu ‘alaihi wa sallam,” atau ia berkata, “Dia (Ali) mengimami kita
dengan cara shalat Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam.”
92 - عَنْ الْبَرَاءِ
بْنِ عَازِبٍ رضي الله عنهما قَالَ: ((رَمَقْتُ الصَّلاةَ مَعَ مُحَمَّدٍ - صلى
الله عليه وسلم - فَوَجَدْتُ قِيَامَهُ , فَرَكْعَتَهُ فَاعْتِدَالَهُ بَعْدَ
رُكُوعِهِ , فَسَجْدَتَهُ , فَجِلْسَتَهُ بَيْنَ السَّجْدَتَيْنِ , فَسَجْدَتَهُ
فَجِلْسَتَهُ مَا بَيْنَ التَّسْلِيمِ وَالانْصِرَافِ: قَرِيباً مِنْ السَّوَاءِ))
. وَفِي رِوَايَةِ الْبُخَارِيِّ ((مَا خَلا الْقِيَامَ وَالْقُعُودَ قَرِيباً
مِنْ السَّوَاءِ)) .
92. Dari Barra bin Azib radhiyallahu ‘anhuma ia berkata,
“Aku pernah memperhatikan shalat Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam,
lalu aku dapatkan bahwa berdiri, ruku, I’tidal setelah ruku, sujudnya, duduk
antara dua sujud, sujud kembali, dan duduk (tasyahhud) sebelum salam hampir
sama.” Dalam riwayat Bukhari disebutkan, “Tidaklah Berdiri dan duduk
(tasyahhud)nya melainkan hampir sama lamanya.”
93 - عَنْ ثَابِتٍ
الْبُنَانِيِّ عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ - رضي الله عنه - قَالَ: ((إنِّي لا آلُو
أَنْ أُصَلِّيَ بِكُمْ كَمَا كَانَ رَسُولُ اللَّهِ - صلى الله عليه وسلم -
يُصَلِّي بِنَا قَالَ ثَابِتٌ فَكَانَ أَنَسٌ يَصْنَعُ شَيْئاً لا أَرَاكُمْ
تَصْنَعُونَهُ. كَانَ إذَا رَفَعَ رَأْسَهُ مِنْ الرُّكُوعِ: انْتَصَبَ قَائِماً ,
حَتَّى يَقُولَ الْقَائِلُ: قَدْ نَسِيَ , وَإِذَا رَفَعَ رَأْسَهُ مِنْ
السَّجْدَةِ: مَكَثَ , حَتَّى يَقُولَ الْقَائِلُ: قَدْ نَسِيَ)) .
93. Dari Tsabit Al Bunaniy, dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu ia
berkata, “Aku benar-benar berusaha mengimami kalian sebagaimana Rasululah
shallallahu ‘alaihi wa sallam mengimami kami.” Tsabit berkata, “Anas melakukan
sesuatu yang aku lihat kalian tidak melakukannya. Dia ketika bangun dari ruku,
berdiri dalam posisi lurus sehingga membuat seseorang berkata (dalam hatinya),
“Anas mungkin lupa,” dan ketika mengangkat kepalanya dari sujud, dia berdiam
sehingga membuat seseorang berkata (dalam hatinya), “Anas mungkin lupa.”
94 - عَنْ أَنَسِ بْنِ
مَالِكٍ - رضي الله عنه - قَالَ: ((مَا صَلَّيْتُ خَلْفَ إمَامٍ قَطُّ أَخَفَّ
صَلاةً. وَلا أَتَمَّ صّلاةً مِنَ النَّبيِّ - صلى الله عليه وسلم -)) .
94. Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu ia berkata, “Aku belum pernah
shalat di belakang imam yang lebih ringan dan lebih sempurna shalatnya daripada
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.”
95 - عَنْ أَبِي قِلابَةَ
عَبْدِ اللَّهِ بْنِ زَيْدٍ الْجَرْمِيِّ الْبَصْرِيِّ - قَالَ: ((جَاءَنَا
مَالِكُ بْنُ الْحُوَيْرِثِ فِي مَسْجِدِنَا هَذَا , فَقَالَ: إنِّي لأُصَلِّي
بِكُمْ , وَمَا أُرِيدُ الصَّلاةَ , أُصَلِّي كَيْفَ رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ -
صلى الله عليه وسلم - يُصَلِّي , فَقُلْتُ لأَبِي قِلابَةَ: كَيْفَ كَانَ
يُصَلِّي؟ فَقَالَ: مِثْلَ صَلاةِ شَيْخِنَا هَذَا , وَكَانَ يَجْلِسُ إذَا رَفَعَ
رَأْسَهُ مِنْ السُّجُودِ قَبْلَ أَنْ يَنْهَضَ)) . أَرادَ بشيخِهمْ، أَبا يزيدَ،
عَمرَو بنَ سَلَمَة الجَرْميَّ.
95. Dari Abu Qilabah Abdullah bin Zaid Al Jarmiy Al Bashriy ia berkata,
“Malik bin Huwairits pernah datang kepada kami di masjid kami ini lalu berkata,
“Aku bukan ingin melaksanakan shalat, tetapi aku ingin menunjukkan kepada
kalian bagaimana aku lihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melakukan
shalat,” maka aku berkata kepada Abu Qilabah, “Bagaimana shalat Beliau?” Ia
menjawab, “Seperti shalat orang tua kita ini.” Beliau duduk (sejenak) saat
bangun dari sujud sebelum bangkit. Maksud orang tua mereka di sini adalah Abu
Yazid Amr bin Salamah Al Jarmiy.
96 - عَنْ عَبْدِ اللَّهِ
بْنِ مَالِكٍ بْنِ بُحَيْنَةَ - رضي الله عنه -: ((أَنَّ النَّبِيَّ - صلى الله
عليه وسلم - كَانَ إذَا صَلَّى فَرَّجَ بَيْنَ يَدَيْهِ , حَتَّى يَبْدُوَ بَيَاضُ
إبْطَيْهِ)) .
96. Dari Abdullah bin Malik bin
Buhainah radhiyallahu ‘anhu, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika
shalat merenggangkan kedua tangannya sehingga tampak putih ketiak Beliau.
97 - عَنْ أَبِي
مَسْلَمَةَ سَعِيدِ بْنِ يَزِيدَ قَالَ: ((سَأَلْتُ أَنَسَ بْنَ مَالِكٍ: أَكَانَ
النَّبِيُّ - صلى الله عليه وسلم - يُصَلِّي فِي نَعْلَيْهِ؟ قَالَ: نَعَمْ)) .
97. Dari Abu Maslamah Sa’id bin Yazid ia berkata, “Aku pernah bertanya
kepada Anas bin Malik, “Apakah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah shalat
dengan kedua sandalnya?” Ia menjawab, “Ya.”
98 - عَنْ أَبِي
قَتَادَةَ الأَنْصَارِيِّ - رضي الله عنه -: أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ - صلى الله
عليه وسلم - كَانَ يُصَلِّي وَهُوَ حَامِلٌ أُمَامَةَ بِنْتَ زَيْنَبَ بِنْتِ
رَسُولِ اللَّهِ - صلى الله عليه وسلم -
98. Dari Abu Qatadah Al Anshariy
radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah
shalat dalam keadaan menggendong Umamah binti Zainab puteri Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam.
99 - وَلأَبِي الْعَاصِ
بْنِ الرَّبِيعِ بْنِ عَبْدِ شَمْسٍ , فَإِذَا سَجَدَ وَضَعَهَا , وَإِذَا قَامَ
حَمَلَهَا))
99. Dan merupakan putera Abul Ash bin Rabi bin Abdi Syams, ketika Beliau
sujud, maka Beliau menaruhnya, dan saat Beliau bangkit, maka Beliau
menggendongnya.
100 - عَنْ أَنَسِ بْنِ
مَالِكٍ - رضي الله عنه - عَنْ النَّبِيِّ - صلى الله عليه وسلم - قَالَ:
((اعْتَدِلُوا فِي السُّجُودِ وَلا يَبْسُطْ أَحَدُكُمْ ذِرَاعَيْهِ انْبِسَاطَ
الْكَلْبِ)) .
100. Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, dari Nabi shallallahu ‘alaihi
wa sallam, Beliau bersabda, “Luruslah dalam sujud, dan janganlah salah seorang
di antara kamu menghamparkan lengannya seperti anjing.”
Bersambung…
Wallahu a’lam wa shallallahu ‘alaa
Nabiyyinaa Muhammad wa alaa aalihi wa shahbihi wa sallam
Penerjemah:
Marwan bin Musa
0 komentar:
Posting Komentar