بسم الله الرحمن الرحيم
Kisah-Kisah
Shahih (4)
Segala puji bagi Allah, shalawat dan salam
semoga terlimpah kepada Rasulullah, kepada keluarganya, para sahabatnya dan
orang-orang yang mengikutinya hingga hari Kiamat, amma ba’du:
Berikut ini lanjutan
kisah-kisah shahih yang disampaikan oleh Nabi shallalahu ‘alaihi wa
sallam. semoga Allah Azza wa Jalla menjadikan penulisan risalah ini ikhlas
karena-Nya dan bermanfaat, Allahumma aamin.
PERDEBATAN ANTARA
NABI ADAM DAN NABI MUSA 'ALAIHIMAS SALAM
عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: "
احْتَجَّ آدَمُ وَمُوسَى عَلَيْهِمَا السَّلَامُ عِنْدَ رَبِّهِمَا، فَحَجَّ آدَمُ مُوسَى، قَالَ مُوسَى: أَنْتَ آدَمُ الَّذِي خَلَقَكَ اللهُ بِيَدِهِ وَنَفَخَ فِيكَ مِنْ رُوحِهِ، وَأَسْجَدَ لَكَ مَلَائِكَتَهُ، وَأَسْكَنَكَ فِي جَنَّتِهِ، ثُمَّ أَهْبَطْتَ النَّاسَ بِخَطِيئَتِكَ إِلَى الْأَرْضِ، فَقَالَ آدَمُ: أَنْتَ مُوسَى الَّذِي اصْطَفَاكَ اللهُ بِرِسَالَتِهِ وَبِكَلَامِهِ وَأَعْطَاكَ الْأَلْوَاحَ فِيهَا تِبْيَانُ كُلِّ شَيْءٍ وَقَرَّبَكَ نَجِيًّا، فَبِكَمْ وَجَدْتَ اللهَ كَتَبَ التَّوْرَاةَ قَبْلَ أَنْ أُخْلَقَ، قَالَ مُوسَى: بِأَرْبَعِينَ عَامًا، قَالَ آدَمُ: فَهَلْ وَجَدْتَ فِيهَا وَعَصَى آدَمُ رَبَّهُ فَغَوَى، قَالَ: نَعَمْ، قَالَ: أَفَتَلُومُنِي عَلَى أَنْ عَمِلْتُ عَمَلًا كَتَبَهُ اللهُ عَلَيَّ أَنْ أَعْمَلَهُ قَبْلَ أَنْ يَخْلُقَنِي بِأَرْبَعِينَ سَنَةً؟ " قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «فَحَجَّ آدَمُ مُوسَى»
Dari
Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu ia berkata, “Rasulullah shallallahu 'alaihi wa
sallam bersabda, "Adam dan Musa 'alaihimas salam pernah saling
berbantah-bantahan di sisi Tuhannya, lalu Adam dapat mengalahkan Musa. Musa
berkata, "Engkau adalah Adam, Allah menciptakanmu dengan Tangan-Nya,
meniupkan ruh(ciptaan)-Nya ke dalam dirimu, menjadikan para malaikat sujud
kepadamu dan menempatkan kamu di surga-Nya, lalu Engkau membuat manusia turun
ke bumi karena kesalahanmu." Adam menjawab, "Engkau adalah Musa yang
Allah pilih dirimu untuk membawa risalah dan firman-Nya, Dia juga memberimu
lauh-lauh (kepingan kayu atau batu) yang berisikan penjelasan terhadap sesuatu
serta mendekatkan kamu sehingga dapat bermunajat dengan-Nya. Berapa lama kamu
mendapatkan Allah telah menuliskan Taurat sebelum aku diciptakan?" Musa
menjawab, "Empat puluh tahun." Adam berkata, "Apakah engkau
dapati di sana "Dan Adam durhaka kepada Tuhannya sehingga ia menjadi
sesat?" Musa menjawab, "Ya." Adam berkata lagi, "Mengapa
engkau cela aku terhadap perbuatanku yang telah dicatat Allah bahwa aku akan
mengerjakannya empat puluh tahun sebelum Dia menciptakanku?" Rasulullah
shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Maka Adam dapat mengalahkan
hujjah Musa." (HR. Bukhari dan Muslim)
KISAH BATU YANG
MEMBAWA LARI BAJU NABI MUSA 'ALAIHIS SALAM
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: "
إِنَّ مُوسَى كَانَ رَجُلًا حَيِيًّا سِتِّيرًا، لاَ يُرَى مِنْ جِلْدِهِ شَيْءٌ اسْتِحْيَاءً مِنْهُ، فَآذَاهُ مَنْ آذَاهُ مِنْ بَنِي إِسْرَائِيلَ فَقَالُوا: مَا يَسْتَتِرُ هَذَا التَّسَتُّرَ، إِلَّا مِنْ عَيْبٍ بِجِلْدِهِ: إِمَّا بَرَصٌ وَإِمَّا أُدْرَةٌ: وَإِمَّا آفَةٌ، وَإِنَّ اللَّهَ أَرَادَ أَنْ يُبَرِّئَهُ مِمَّا قَالُوا لِمُوسَى، فَخَلاَ يَوْمًا وَحْدَهُ، فَوَضَعَ ثِيَابَهُ عَلَى الحَجَرِ، ثُمَّ اغْتَسَلَ، فَلَمَّا فَرَغَ أَقْبَلَ إِلَى ثِيَابِهِ لِيَأْخُذَهَا، وَإِنَّ الحَجَرَ عَدَا بِثَوْبِهِ، فَأَخَذَ مُوسَى عَصَاهُ وَطَلَبَ الحَجَرَ، فَجَعَلَ يَقُولُ: ثَوْبِي حَجَرُ، ثَوْبِي حَجَرُ، حَتَّى انْتَهَى إِلَى مَلَإٍ مِنْ بَنِي إِسْرَائِيلَ، فَرَأَوْهُ عُرْيَانًا أَحْسَنَ مَا خَلَقَ اللَّهُ، وَأَبْرَأَهُ مِمَّا يَقُولُونَ، وَقَامَ الحَجَرُ، فَأَخَذَ ثَوْبَهُ فَلَبِسَهُ، وَطَفِقَ بِالحَجَرِ ضَرْبًا بِعَصَاهُ، فَوَاللَّهِ إِنَّ بِالحَجَرِ لَنَدَبًا مِنْ أَثَرِ ضَرْبِهِ، ثَلاَثًا أَوْ أَرْبَعًا أَوْ خَمْسًا، فَذَلِكَ قَوْلُهُ: يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لاَ تَكُونُوا كَالَّذِينَ آذَوْا مُوسَى فَبَرَّأَهُ اللَّهُ مِمَّا قَالُوا وَكَانَ عِنْدَ اللَّهِ وَجِيهًا "
Dari
Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu ia berkata, “Rasulullah shallallahu 'alaihi wa
sallam bersabda, "Sesungguhnya Musa adalah seorang yang pemalu dan menyembunyikan
diri, kulitnya sedikit pun tidak terlihat karena malu. Lalu kaumnya dari
kalangan Bani Israil menyakitinya dengan berkata, "Beliau tidaklah
menyembunyikan diri seperti ini kecuali karena ada cacat di kulitnya, bisa
karena ada penyakit sopak, bisa karena dua buah pelirnya besar dan bisa karena
penyakit lainnya." Allah Subhaanahu wa Ta'ala ingin membersihkan Beliau
dari perkataan yang mereka tuduhkan kepada Musa. Suatu hari Nabi Musa
menyendiri, lalu menaruh pakaiannya di atas batu dan mandi. Selesai mandi, ia
mendatangi pakaiannya untuk mengambilnya, namun batu itu malah membawa lari
pakaiannya. Maka Nabi Musa mengambil tongkatnya dan mengejar batu itu sambil
berkata, "Pakaianku wahai batu, pakaianku wahai batu." Sehingga ia
sampai di tengah-tengah orang Bani Israil, lalu mereka melihat Beliau dalam
keadaan telanjang ternyata dalam rupa yang paling baik yang Allah ciptakan.
Allah membersihkan Beliau dari tuduhan yang mereka katakan, lalu pakaiannya pun
berdiri, maka Nabi Musa mengambil pakaiannya dan memakainya, dan segeralah
Beliau memukul batu itu dengan tongkatnya. Demi Allah, sesungguhnya di batu itu
ada bekas pukulannya, tiga, empat atau lima kali pukulan." Itulah maksud
firman Allah Ta'ala, "Wahai orang-orang yang beriman!
Janganlah kamu menjadi seperti orang-orang yang menyakiti Musa; maka Allah
membersihkannya dari tuduhan-tuduhan yang mereka katakan. Dan dia adalah
seorang yang mempunyai kedudukan terhormat di sisi Allah." (QS. Al Ahzaab:
69)
KISAH NABI MUSA
'ALAIHIS SALAM DAN MALAIKAT MAUT
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ أُرْسِلَ مَلَكُ الْمَوْتِ إِلَى مُوسَى عَلَيْهِمَا السَّلَام فَلَمَّا جَاءَهُ صَكَّهُ فَرَجَعَ إِلَى رَبِّهِ فَقَالَ أَرْسَلْتَنِي إِلَى عَبْدٍ لَا يُرِيدُ الْمَوْتَ قَالَ ارْجِعْ إِلَيْهِ فَقُلْ لَهُ يَضَعُ يَدَهُ عَلَى مَتْنِ ثَوْرٍ فَلَهُ بِمَا غَطَّتْ يَدُهُ بِكُلِّ شَعَرَةٍ سَنَةٌ قَالَ أَيْ رَبِّ ثُمَّ مَاذَا قَالَ ثُمَّ الْمَوْتُ قَالَ فَالْآنَ قَالَ فَسَأَلَ اللَّهَ أَنْ يُدْنِيَهُ مِنْ الْأَرْضِ الْمُقَدَّسَةِ رَمْيَةً بِحَجَرٍ قَالَ أَبُو هُرَيْرَةَ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَوْ كُنْتُ ثَمَّ لَأَرَيْتُكُمْ قَبْرَهُ إِلَى جَانِبِ الطَّرِيقِ تَحْتَ الْكَثِيبِ الْأَحْمَرِ قَالَ وَأَخْبَرَنَا مَعْمَرٌ عَنْ هَمَّامٍ حَدَّثَنَا أَبُو هُرَيْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَحْوَه
Dari
Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu ia berkata, "Malaikat maut pernah diutus
kepada Nabi Musa 'alaihis salam. Saat malaikat itu datang kepadanya, maka Musa
memukulnya. Kemudian malaikat itu kembali kepada Tuhannya dan berkata,
"Engkau telah mengutusku kepada seorang hamba yang tidak ingin mati."
Allah berfirman, "Kembalilah kepadanya. Katakanlah kepadanya,
"Hendaknya ia meletakkan tangannya ke punggung sapi jantan, maka bulu yang
tetutup tangannya itu dihitung satu tahun, dan itulah umurnya." Musa
berkata, "Wahai Tuhanku, kemudian setelahnya apa?" Allah berfirman,
"Maut." Musa berkata, "Kalau begitu sekarang." Maka Nabi
Musa meminta kepada Allah agar Dia mendekatkan dirinya ke tanah suci sejauh
lemparan batu. " Abu Hurairah berkata: Selanjutnya Rasulullah shallallahu
'alaihi wa sallam bersabda, "Kalau aku di sana, tentu aku akan
memperlihatkan kepada kamu kuburnya di pinggir jalan di bawah bukit pasir
merah." (HR. Bukhari, ia berkata, "Telah memberitakan kepada kami
Ma'mar dari Hammam, telah menceritakan kepada kami Abu Hurairah dari Nabi
shallallahu 'alaihi wa sallam seperti itu.")
KISAH SAMIRI
PEMBUAT PATUNG ANAK SAPI YANG DIUSIR NABI MUSA 'ALAIHIS SALAM
عَنْ عَلِيٍّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، قَالَ: "
لَمَّا تَعَجَّلَ مُوسَى إِلَى رَبِّهِ عَمَدَ السَّامِرِيُّ فَجَمَعَ مَا قَدَرَ عَلَيْهِ مِنَ الْحُلِيِّ، حُلِيِّ بَنِي إِسْرَائِيلَ فَضَرَبَهُ عِجْلًا، ثُمَّ أَلْقَى الْقَبْضَةَ فِي جَوْفِهِ، فَإِذَا هُوَ عِجْلٌ لَهُ خُوَارٌ فَقَالَ لَهُمُ السَّامِرِيُّ: هَذَا إِلَهُكُمْ وَإِلَهُ مُوسَى فَقَالَ لَهُمْ هَارُونُ: يَا قَوْمِ أَلَمْ يَعِدُكُمْ رَبُّكُمْ وَعْدًا حَسَنًا. فَلَمَّا أَنْ رَجَعَ مُوسَى إِلَى بَنِي إِسْرَائِيلَ وَقَدْ أَضَلَّهُمُ السَّامِرِيُّ أَخَذَ بِرَأْسِ أَخِيهِ فَقَالَ لَهُ هَارُونُ مَا قَالَ فَقَالَ مُوسَى لِلسَّامِرِيِّ مَا خَطْبُكَ؟ قَالَ السَّامِرِيُّ: قَبَضْتُ قَبْضَةً مِنْ أَثَرِ الرَّسُولِ فَنَبَذْتُهَا وَكَذَلِكَ سَوَّلَتْ لِي نَفْسِي. قَالَ: فَعَمَدَ مُوسَى إِلَى الْعِجْلِ فَوَضَعَ عَلَيْهِ الْمَبَارِدَ فَبَرَدَهُ بِهَا وَهُوَ عَلَى شِفِّ نَهَرٍ، فَمَا شَرِبَ أَحَدٌ مِنْ ذَلِكَ الْمَاءِ مِمَّنْ كَانَ يَعْبُدُ ذَلِكَ الْعِجْلَ إِلَّا اصْفَرَّ وَجْهُهُ مِثْلَ الذَّهَبِ، فَقَالُوا لِمُوسَى: مَا تَوْبَتُنَا؟ قَالَ يَقْتُلُ بَعْضُكُمْ بَعْضًا. فَأَخَذُوا السَّكَاكِينَ فَجَعَلَ الرَّجُلُ يَقْتُلُ أَبَاهُ وَأَخَاهُ وَلَا يُبَالِي مَنْ قَتَلَ حَتَّى قُتِلَ مِنْهُمْ سَبْعُونَ أَلْفًا فَأَوْحَى اللَّهُ إِلَى مُوسَى مُرْهُمْ فَلْيَرْفَعُوا أَيْدِيَهُمْ فَقَدْ غَفَرْتُ لِمَنْ قُتِلَ وَتُبْتُ عَلَى مَنْ بَقِيَ «هَذَا حَدِيثٌ صَحِيحٌ عَلَى شَرْطِ الشَّيْخَيْنِ وَلَمْ يُخْرِجَاهُ»
Dari
Ali radhiyallahu 'anhu ia berkata, “Ketika Musa bersegera kepada Tuhannya, maka
Samiri segera mengumpulkan perhiasan yang mampu ia kumpulkan, yaitu perhiasan
Bani Israil. Lalu ia mencetaknya menjadi anak sapi, kemudian ia melempar
segenggam (dari jejak Rasul) ke dalam perutnya, tiba-tiba patung anak sapi itu
memiliki suara, maka samiri berkata kepada mereka, "Inilah Tuhan kamu dan
Tuhan Musa." Lalu Harun berkata kepada mereka, "Wahai kaumku,
bukankah Tuhan kalian telah memberi janji baik kepada kalian?" Saat Musa
kembali kepada Bani Israil, sedang mereka telah disesatkan oleh Samiri, maka
Musa memegang kepala saudaranya, lalu Harun berkata kepadanya apa yang ia
katakan, lalu Musa berkata kepada Samiri, "Apa yang mendorongmu berbuat
demikian wahai Samiri?" Samiri berkata, "Aku mengambil segenggam dari
jejak Rasul, kemudian aku melemparnya. Demikianlah nafsuku membujukku."
Maka Musa mendatangi patung anak sapi itu, lalu menaruh serutan ke atasnya dan
menyerutnya di tepi sungai. Oleh karena itu, tidak ada seorang pun yang meminum
air dari kalangan mereka yang menyembah anak sapi kecuali akan menjadi kuning
wajahnya seperti emas." Kemudian mereka berkata, "Apa tobat kami?"
Beliau menjawab, "Sebagian kamu membunuh sebagian yang lain." Maka
mereka pun mengambil pisau, lalu seseorang sampai membunuh ayahnya dan
saudaranya tanpa peduli siapa yang ia bunuh sehingga yang terbunuh dari mereka
berjumlah tujuh puluh ribu orang, lalu Allah mewahyukan kepada Musa yang
isinya, "Suruh mereka berhenti. Aku telah mengampuni mereka yang terbunuh
dan Aku telah menerima tobat orang yang masih hidup." (HR. Hakim, ia
berkata, "Hadits ini shahih sesuai syarat dua syaikh (Bukhari-Muslim),
namun keduanya tidak menyebutkan. " Adz Dzahabiy menyatakan, "Sesuai
syarat Bukhari dan Muslim.")
KISAH WANITA TUA
BANI ISRAIL
عَنْ أَبِي مُوسَى قَالَ: «أَتَى النَّبِيَّ - صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ - أَعْرَابِيٌّ فَأَكْرَمَهُ، فَقَالَ: "
ائْتِنَا "، فَأَتَاهُ، فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ - صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: "
سَلْ حَاجَتَكَ "، فَقَالَ: نَاقَةٌ نَرْكَبُهَا، وَأَعْنُزٌ يَحْلِبُهَا أَهْلِي، فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ - صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: "
أَعَجَزْتُمْ أَنْ تَكُونُوا مِثْلَ عَجُوزِ بَنِي إِسْرَائِيلَ؟ !
"، فَقَالَ: "
إِنَّ مُوسَى لَمَّا سَارَ بِبَنِي إِسْرَائِيلَ مِنْ مِصْرَ ضَلُّوا الطَّرِيقَ، فَقَالَ: مَا هَذَا؟ فَقَالَ عُلَمَاؤُهُمْ: إِنَّ يُوسُفَ لَمَّا حَضَرَهُ الْمَوْتُ أَخَذَ عَلَيْنَا مَوْثِقًا مِنَ اللَّهِ: أَنْ لَا نَخْرُجَ مِنْ مِصْرَ حَتَّى نَنْقُلَ عِظَامَهُ مَعَنَا، قَالَ: فَمَنْ يَعْلَمُ مَوْضِعَ قَبْرِهِ؟ قَالَ: عَجُوزٌ مِنْ بَنِي إِسْرَائِيلَ، فَبَعَثَ إِلَيْهَا فَأَتَتْهُ فَقَالَ: دُلِّينِي عَلَى قَبْرِ يُوسُفَ، قَالَتْ: حَتَّى تُعْطِيَنِي حُكْمِي، قَالَ: وَمَا حُكْمُكِ؟ قَالَتْ: أَكُونُ مَعَكَ فِي الْجَنَّةِ، فَكَرِهَ أَنْ يُعْطِيَهَا ذَلِكَ، فَأَوْحَى اللَّهُ إِلَيْهِ: أَنْ أَعْطِهَا حُكْمَهَا. فَانْطَلَقَتْ بِهِمْ إِلَى بُحَيْرَةٍ مَوْضِعَ مُسْتَنْقَعِ مَاءٍ فَقَالَتِ: انْضُبُوا هَذَا الْمَكَانَ، فَأَنْضَبُوهُ، قَالَتِ: احْتَفِرُوا وَاسْتَخْرِجُوا عِظَامَ يُوسُفَ، فَلَمَّا أَقَلُّوهَا إِلَى الْأَرْضِ إِذِ الطَّرِيقُ مِثْلُ ضَوْءِ النَّهَارِ» .
Dari
Abu Musa ia berkata, “Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pernah didatangi
seorang Arab badui, lalu Beliau memuliakannya, Beliau berkata, "Datanglah
kemari." Maka orang itu mendatanginya, kemudian Rasulullah shallallahu
'alaihi wa sallam bersabda, "Mintalah keperluanmu!" Orang arab badui
itu berkata, "(Keperluanku adalah) unta yang akan kami tunggangi dan
beberapa kambing betina yang akan diperah susunya oleh keluargaku." Maka
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Tidak bisakah kalian
seperti nenek tua Bani Israil?" Beliau bersabda, "Sesungguhnya Musa
pernah berjalan dengan Bani Israil dari Mesir, lalu mereka tersesat di jalan,
maka ia berkata, "Mengapa ini?" Lalu para ulama mereka berkata,
"Sesungguhnya Yusuf ketika hendak wafat mengambil janji-janji Allah atas
kami agar kami tidak keluar dari Mesir sampai kami memindahkan tulang-tulangnya
bersama kami." Musa berkata, "Kalau begitu, siapa yang mengetahui
kuburnya?" Mereka menjawab, "Nenek tua Bani Israil." Maka Musa
mengirim orang untuk membawanya, lalu nenek tua itu datang kepadanya. Kemudian
Musa berkata, "Tunjukkanlah kepadaku kuburan Yusuf!" Nenek itu
berkata, "Sampai kamu mau memberikan keputusanku." Musa bertanya,
"Apa keputusanmu?" Nenek itu menjawab, "Yaitu aku dapat
bersamamu di surga." Lalu Nabi Musa enggan memberikan keputusan itu,
kemudian Allah mewahyukan kepadanya, "Berikannlah keputusannya." Maka
nenek tua itu membawa mereka ke sebuah danau yang penuh rawa. Kemudian nenek
itu berkata, "Kuraslah tempat ini." Lalu mereka mengurasnya. Nenek
itu berkata lagi, "Galilah dan keluarkanlah tulang-tulang Yusuf."
Saat mereka mengangkut tulang-tulang itu ke bumi, maka jalanan menjadi terang
seperti sinar matahari." (HR. Abu Ya'la dan Hakim, ia berkata, "Hadits
ini shahih sesuai syarat Bukhari-Muslim, namun keduanya tidak menyebutkannya."
Al Haitsamiy dalam Majma'uz Zawaa'id berkata, "Para perawi Abu Ya'la
adalah para perawi hadits shahih.")
Bersambung...
Wa shallallahu 'alaa nabiyyinaa
Muhammad wa 'alaa aalihi wa shahbihi wa sallam.
Marwan bin Musa
0 komentar:
Posting Komentar