Mengobati Kemasukan Jin (Kesurupan)

بسم الله الرحمن الرحيم
نتيجة بحث الصور عن علاج المس الشيطاني
Mengobati Kemasukan Jin (Kesurupan)
Segala puji bagi Allah Rabbul 'alamin, shalawat dan salam semoga dilimpahkan kepada Rasulullah, keluarganya, para sahabatnya, dan orang-orang yang mengikutinya hingga hari kiamat, amma ba'du:
Berikut pembahasan tentang cara mengobati orang yang kemasukan jin (kesurupan), semoga Allah menjadikan penyusunan risalah ini ikhlas karena-Nya dan bermanfaat, Allahumma aamin.
Fenomena Kemasukan Jin
Jin bisa masuk ke tubuh manusia sebagaimana kita telah ketahui kenyataannya. Hal ini juga ditunjukkan oleh Al Qur’an dan As Sunnah. Dalam Al Qur’an disebutkan,
‏الَّذِينَ يَأْكُلُونَ الرِّبَا لاَ يَقُومُونَ إِلاَّ كَمَا يَقُومُ الَّذِي يَتَخَبَّطُهُ الشَّيْطَانُ مِنَ الْمَسِّ
“Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan setan lantaran (tekanan) penyakit gila.” (Qs. Al Baqarah: 183)
Ibnu Katsir rahimahullah berkata, “Mereka tidak bangun dari kuburnya pada hari Kiamat kecuali sebagaimana orang yang menjadi gila bangun karena dikuasai oleh setan.”
Sedangkan dalam As Sunnah disebutkan,
إِنَّ الشَّيْطَانَ يَجْرِي مِنَ الإِنْسَانِ مَجْرَى الدَّمِ
“Sesungguhnya setan masuk melalui peredaran darah.” (Hr. Bukhari dan Muslim)
Imam Abul Hasan Al Asy’ari dalam Maqalat Ahlissunnah wal Jama’ah berkata, “Mereka (Ahlussunnah wal Jamaah) berpendapat, bahwa jin bisa masuk ke dalam badan orang yang hilang kesadaran.”
Jin memasuki tubuh manusia karena beberapa sebab, di antaranya: karena jin tersakiti atas tindakan manusia yang mungkin tanpa sengaja menimpakan bahaya kepada jin, seperti menuang air panas tanpa menyebut basmalah ke sebuah lubang atau selokan, atau menuang air panas di kamar mandi yang ternyata mengenainya, atau karena balas dendam jin terhadap manusia karena pernah disakiti, atau karena jin itu mencintainya, atau ketika seseorang lalai dari mengingat Allah, marah yang sangat, fikiran kosong, memperturutkan hawa nafsu dan syahwat, membaca buku-buku sihir dan buku-buku cara mengundang jin, lompat dari ketinggian tanpa menyebut nama Allah (Bismillah) sehingga menimpa jin yang sedang tidur, buang air kecil di lubang-lubang atau di sarang-sarang serangga, melempar batu di sumur atau tanah lapang tanpa menyebut nama Allah, menyemprotkan gas pembasmi serangga tanpa menyebut nama Allah, membunuh ular yang ada di rumah tanpa mengusirnya tiga kali terlebih dahulu, dan lain-lain.
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,
«إِنَّ لِهَذِهِ الْبُيُوتِ عَوَامِرَ، فَإِذَا رَأَيْتُمْ شَيْئًا مِنْهَا فَحَرِّجُوا عَلَيْهَا ثَلَاثًا، فَإِنْ ذَهَبَ، وَإِلَّا فَاقْتُلُوهُ، فَإِنَّهُ كَافِرٌ»
“Sesungguhnya rumah-rumah ini biasa ada ular yang masuk. Jika kalian melihatnya, maka peringatkan agar pergi sebanyak tiga kali. Jika ia pergi, maka biarkan dan jika tidak, maka bunuhlah, karena itu jin kafir.” (Hr. Muslim)
Alasan tidak langsung membunuh ular adalah karena boleh jadi ular tersebut adalah jin yang menjelma menjadi ular, dan dikhawatirkan ia adalah jin muslim. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,
«إِنَّ بِالْمَدِينَةِ نَفَرًا مِنَ الْجِنِّ قَدْ أَسْلَمُوا، فَمَنْ رَأَى شَيْئًا مِنْ هَذِهِ الْعَوَامِرِ فَلْيُؤْذِنْهُ ثَلَاثًا، فَإِنْ بَدَا لَهُ بَعْدُ فَلْيَقْتُلْهُ، فَإِنَّهُ شَيْطَانٌ»
“Sesunggguhnya di Madinah ada sekelompok jin yang masuk Islam. Siapa saja yang melihat ular, maka berilah peringatan tiga kali. Jika masih muncul juga, maka bunuhlah, karena ia setan (jin kafir).” (Hr. Muslim)
Hukum ini untuk ular yang biasa berkeliling atau masuk ke rumah-rumah. Akan tetapi jika ular tersebut adalah ular yang biasa di hutan atau gurun atau ular yang berbisa, maka boleh langsung dibunuh, karena ada perintahnya dari Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam.
Abu Lubabah Al Anshari radhiyallahu anhu berkata,
«نَهَى عَنْ قَتْلِ الْجِنَّانِ الَّتِي تَكُونُ فِي الْبُيُوتِ، إِلَّا الْأَبْتَرَ وَذَا الطُّفْيَتَيْنِ، فَإِنَّهُمَا اللَّذَانِ يَخْطِفَانِ الْبَصَرَ، وَيَتَتَبَّعَانِ مَا فِي بُطُونِ النِّسَاءِ»
“Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam melarang membunuh ular putih atau ular kecil yang berada di rumah selain ular yang ekornya pendek dan dzuth thufyatain (ular berbisa yang di punggungnya ada dua garis putih), karena keduanya dapat membuat buta mata dan mengincar janin yang ada di perut wanita.” (Hr. Muslim)
Dalam riwayat lain, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,
«اقْتُلُوا الْحَيَّاتِ وَذَا الطُّفْيَتَيْنِ وَالْأَبْتَرَ، فَإِنَّهُمَا يَسْتَسْقِطَانِ الْحَبَلَ وَيَلْتَمِسَانِ الْبَصَرَ»
“Bunuhlah ular-ular (yang bukan sering keliling di rumah), ular yang memiliki dua garis putih, dan ular yang pendek ekornya, karena keduanya dapat membuat wanita keguguran (ketika melihatnya karena kaget) dan membuat mata seseorang buta (ketika dilihat olehnya).” (Hr. Muslim)
Mengobati Orang Yang Kemasukan Jin
Mengobati orang yang kemasukan jin terbagi dua:
Pertama, sebelum terjadi. Caranya adalah dengan memiliki akidah shahihah (yang benar), senantiasa mengerjakan kewajiban dan menjauhi maksiat, bertaubat dari segala dosa, dan membentengi diri dengan dzikir, membaca Al Qur’an, doa-doa, dan bacaan perlindungan yang syar’i sebagaimana yang akan diterangkan nanti insya Allah.
Kedua, setelah terjadi, yaitu dengan dibacakan ayat Al Qur’an oleh seorang muslim yang saleh yang bacaannya dihayati dengan hatinya. Ayat yang dibaca di antaranya adalah surat Al Fatihah, ayat Kursi (Qs. Al Baqarah: 255), dua ayat terakhir surat Al Baqarah, surah Al Kafirun, Al Ikhlas, Al Falaq, dan An Naas sambil ditiupkan kepada orang yang kesurupan dan mengulangi hal itu tiga kali atau lebih, serta membacakan ayat-ayat yang lain, karena Al Qur’an seluruhnya adalah obat terhadap penyakit di hati, penawar, petunjuk, dan rahmat bagi orang-orang beriman. Demikian juga dengan membacakan ruqyah-ruqyah syar’iyyah seperti yang telah diterangkan terkait mengobati orang yang terkena sihir. Lihat di sini: http://wawasankeislaman.blogspot.com/2018/03/mengobati-sihir-dan-guna-guna.html
Akan tetapi perlu diketahui, bahwa untuk pengobatan ini dibutuhkan dua perkara:
Pertama, dari pihak orang yang kemasukan setan, ia harus menguatkan dirinya sambil bersandar kepada Allah, kemudian membaca doa perlindungan dengan dihayati.
Kedua, dari pihak yang mengobati juga hendaknya demikian, karena senjata itu tergantung keadaan pemakainya.
Cara lain mengobati orang yang kemasukan jin adalah:
1. Orang yang hendak meruqyah berwudhu agar membaca ayat atau dzikr dalam keadaan suci, lalu ia membacakan ayat Al Qur’an secara tartil.
2. Membacakan ruqyah di atas air atau pada minyak habbatus sauda atau minyak zaitun.
2. Memberikan minum kepada orang yang kemasukan jin dengan air yang telah dibacakan ruqyah tadi.
3. Mengolesi minyak habbatus sauda atau minyak zaitun ke dahi, dada, atau bagian punggung yang bawah sekali sebelum tidur.
4. Mandi dengan air yang telah diruqyah selama tujuh hari berturut-turut, namun airnya tidak ditambah dengan air yang lain, dan tidak dipanaskan di atas api, kalau pun mau dipanaskan maka dengan panas terik matahari.
Air yang telah digunakan tidak dibuang ke tempat najis, tetapi lebih utama dibuang ke tanaman atau dinding.
5. Menyimak audio ruqyah dua kali sehari, lebih baik lagi menggunakan earphone.
6.  Berbekam.
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,
الشِّفَاءُ فِي ثَلاَثَةٍ: فِي شَرْطَةِ مِحْجَمٍ، أَوْ شَرْبَةِ عَسَلٍ، أَوْ كَيَّةٍ بِنَارٍ، وَأَنَا أَنْهَى أُمَّتِي عَنِ الكَيِّ
“Kesembuhan itu ada pada tiga, yaitu pada goresan bekam, minum madu, atau dengan menempelkan besi panas, namun aku melarang umatku menggunakan besi panas.” (Hr. Bukhari)
«مَنْ احْتَجَمَ لِسَبْعَ عَشْرَةَ، وَتِسْعَ عَشْرَةَ، وَإِحْدَى وَعِشْرِينَ، كَانَ شِفَاءً مِنْ كُلِّ دَاءٍ»
“Barang siapa yang berbekam pada tanggal 17, 19, dan 21 maka akan menjadi penyembuh dari segala penyakit.” (HR. Abu Dawud, dihasankan oleh Al Albani)
Catatan:
Termasuk cara mengatasi kesurupan adalah dengan mengusapkan wewangian ke tubuh orang yang kemasukan jin. Ibnul Qayyim rahimahullah berkata, “Wewangian itu memiliki keistimewaan, di antaranya para malaikat menyukainya dan para setan menjauhinya. Sesuatu yang paling disukai setan adalah bau busuk yang menyengat. Oleh karena itu ruh yang baik menyukai aroma wangi, sedangkan ruh yang busuk menyukai aroma busuk, dan masing-masing ruh cenderung kepada keadaan yang sesuai dengannya. Allah Subhaanahu wa Ta’ala berfirman,
الْخَبِيثَاتُ لِلْخَبِيثِينَ وَالْخَبِيثُونَ لِلْخَبِيثَاتِ وَالطَّيِّبَاتُ لِلطَّيِّبِينَ وَالطَّيِّبُونَ لِلطَّيِّبَاتِ
“Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki- laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula).” (Qs. An Nuur: 26)
(Zaadul Ma’aad 4/257)
Wallahu a’lam wa shallallahu ‘alaa Nabiyyina Muhammad wa ‘alaa alihi wa shahbihi wa sallam.
Marwan bin Musa
Maraji’: Al Ilaj bir Ruqa Minal Kitab was Sunnah (Dr. Sa’id bin Ali bin Wahf Al Qahthani), Mukhtashar Al Fiqhil Islami (Muhammad bin Ibrahim At Tuwaijiri), Maktabah Syamilah versi 3.45, http://consult.islamweb.net/consult/index.php?page=Details&id=247326 , http://www.alamiry.net/2015/05/ular-ada-di-rumah-jangan-langsung-dibunuh-akan-tetapi-diusir-terlebih-dahulu.html, https://ar-ar.facebook.com/ro9ya.shar3iya/posts/%D8%A3%D8%B3%D8%A8%D8%A7%D8%A8-%D8%A7%D9%84%D9%85%D8%B3-%D8%AA%D9%84%D8%A8%D8%B3-%D8%A7%D9%84%D8%AC%D9%86-%D8%A8%D8%A7%D9%84%D8%A5%D9%86%D8%B3%D8%A7%D9%86-%D8%A3%D8%B3%D8%A8%D8%A7%D8%A8-%D9%85%D8%AA%D8%B9%D9%85%D8%AF%D8%A9-%D9%88%D8%BA%D9%8A%D8%B1-%D9%85%D8%AA%D8%B9%D9%85%D8%AF%D8%A9-%D9%88%D9%81%D8%B7%D8%B1%D9%8A%D8%A9-%D9%88%D8%AE%D8%A7%D8%B1%D8%AC%D8%A9-%D8%B9%D9%86-%D8%A7%D9%84%D8%A5%D8%B1%D8%A7%D8%AF%D8%A9-/475265562553764/ dll.

0 komentar:

 

ENSIKLOPEDI ISLAM Copyright © 2011-2012 | Powered by Blogger