100 Hadits Dha’if dan Maudhu’ (2)

بسم الله الرحمن الرحيم
100 Hadits Dha’if dan Maudhu’ (2)
Segala puji bagi Allah, shalawat dan salam semoga terlimpah kepada Rasulullah, kepada keluarganya, para sahabatnya dan orang-orang yang mengikutinya hingga hari Kiamat, amma ba’du:
Berikut ini lanjutan 100 hadits dha’if (lemah) dan maudhu (palsu) yang dikumpulkan oleh Ihsan bin Muhammad bin 'Aayisy Al 'Utaibiy yang telah kami terjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. semoga Allah Azza wa Jalla menjadikan penerjemahan risalah ini ikhlas karena-Nya dan bermanfaat, Allahumma aamin.
أَمَا إِنِّي لاَ أَنْسَى ، وَلَكِنْ أُنَسَّ لِأُشَرِّعَ
24.  "Adapun saya tidaklah lupa, akan tetapi dibuat lupa sehingga saya mengadakan syari'at (yang baru)."
Tidak ada asalnya, termasuk hadits-hadits yang tidak ada asalnya dalam Al Ihyaa' (357), Adh Dha'iifah (101).
اَلنَّاسُ نِيَامٌ فَإِذَا مَاتُوْا انْتَبَهُوْا
25.  "Manusia itu tidur, ketika mereka mati barulah sadar."
Tidak ada asalnya, [Al Asraarul Marfuu'ah (555), Al Fawaa'idul Majmuu'ah (766) dan Tadzkiratul Maudhu'at (200)].
مَنْ حَدَّثَ حَدِيْثاً، فَعَطَسَ عِنْدَهُ ، فَهُوَ حَقٌّ
26.  "Barang siapa yang membawakan sebuah hadits, lalu ia bersin di saat itu, maka hadits itu benar."
Maudhu', [Tanziihusy Syarii'ah (483), Al La'aali'ul Mashnuu'ah (2/286) dan Al Fawaa'idul Majmuu'ah (669)].
تَزَوَّجُوْا وَلاَ تُطَلِّقُوْا، فَإِنَّ الطَّلاَقَ يَهْتَزُّ لَهُ الْعَرْشُ
27.  "Menikahlah dan jangan menthalaq, karena 'Arsy berguncang karenanya."
Maudhu', [Tartiibul Maudhuu'at (694), Al Maudhuu'at oleh Ash Shaghaaniy (97) dan Tanziihusy Syarii'ah (2/202)].
تُعَادُ الصَّلاَةُ مِنْ قَدْرِ الدِّرْهَمِ مِنَ الدَّمِ
28.  "Shalat harus diulang karena darah meskipun hanya sebesar dirham."
Maudhu', [Dhi'aaf Ad Daaruquthniy oleh Al Ghassaaniy (353), Al Asraarul Marfuu'ah (138) dan Al Maudhuu'at oleh Ibnul Jauziy (2/76)].
اَلسَّخِيُّ قَرِيْبٌ مِنَ اللهِ، قَرِيْبٌ مِنَ الْجَنَّةِ. قَرِيْبٌ مِنَ النَّاسِ، بَعِيْدٌ مِنَ النَّارِ، وَالْبَخِيْلُ بَعِيْدٌ مِنَ اللهِ، بَعِيْدٌ مِنَ الْجَنَّةِ، بَعِيْدٌ مِنَ النَّاسِ ، قَرِيْبٌ مِنَ النَّارِ وَجَاهِلٌ سَخِيٌّ أَحَبُّ إِلَى اللهِ مِنْ عَابِدٍ بَخِيْلٍ
29.  "Orang dermawan dekat dengan Allah, dekat dengan surga, dekat dengan manusia dan jauh dari neraka. Orang yang bakhil jauh dari Allah, jauh dari manusia dan dekat dengan neraka. Orang yang jahil namun dermawan lebih dicintai Allah daripada ahli ibadah yang bakhil."
Dha'if jiddan (sangat dha'if), [Al Manaarul Muniif (284), Tartiibul Maudhuu'aat (564) dan Al La'aali'ul Mashnuu'ah (2/91)].
أَنَا عَرَبِيٌّ وَالْقُرْآنُ عَرَبِيٌّ وَلِسَانُ أَهْلِ الْجَنَّةِ عَرَبِيٌّ
30.  "Saya orang Arab, Al Qur'an berbahasa Arab dan bahasa penduduk surga adalah bahasa Arab."
[Tadzkiratul Maudhuu'at (112), Al Maqaashidul Hasanah (31) dan Tanziihusy Syarii'ah (2/30)].
إِنَّ لِكُلِّ شَيْءٍ قَلْباً، وَإِنَّ قَلْبَ الْقُرْآنِ (يس) مَنْ قَرَأَهَا، فَكَأَنَّمَا قَرَأَ الْقُرْآنَ عَشْرَ مَرَّاتٍ
31.  "Sesungguhnya segala sesuatu memiliki jantung. Sesungguhnya jantung Al Qur'an adalah surat Yaasin, barang siapa yang membaca, maka seakan-akan ia membaca Al Qur'an sepuluh kali."
Maudhu' (palsu), [Al 'Ilal oleh Ibnu Abi Hatim 2/55 dan Adh Dha'iifah (169)].
فِكْرَةُ سَاعَةٍ خَيْرٌ مِنْ عِبَادَةِ سِتِّيْنَ سَنَةٍ
32.  "Berfikir sejenak lebih baik daripada beribadah enam puluh tahun."
Maudhu', [Tanziihusy syarii'ah (2/305), Al Fawaa'idul Majmuu'ah (723) dan Tartiibul Maudhuu'at (964)].
لاَ صَلاَةَ لِجَارِ الْمَسْجِدِ إِلاَّ فِي الْمَسْجِدِ
33.  "Tidak ada shalat bagi tetangga masjid kecuali di masjid."
Dha'if (lemah), [Dhi'aaf Ad Daaruquthni (362), Al La'aali'ul Mashnuu'ah (2/16) dan Al 'Ilal Al Mutanaahiyah (1/693)].
اَلْحَجَرُ اْلأَسْوَدُ يَمِيْنُ اللهِ فِي اْلأَرْضِ يُصَافِحُ بِهَا عِبَادَهُ
34.  "Hajar Aswad adalah Tangan kanan Allah di muka bumi, Allah menyalami hamba-hamba-Nya dengannya."
Maudhu', [Tarikh Baghdad oleh Al Khathiib (6/328), Al 'Ilalul Mutanaahiyah (2/944) dan Adh Dha'iifah (223)].
صُوْمُوْا تَصِحُّوا
35.  "Berpuasalah, kalian akan sehat."
Dha'if, [Takhrij Al Ihyaa' (3/87), Tadzkiratul Maudhuu'at (70) dan Al Maudhuu'at oleh Ash Shaghaaniy (72)].
أَوْصَانِي جِبْرَائِيْلُ عَلَيْهِ السَّلاَمُ بِالْجَارِ إِلَى أَرْبَعِيْنَ دَاراً. عَشْرَةٌ مِنْ هَا هُنَا، وَ عَشْرَةٌ مِنْ هَا هُنَا ، وَ عَشْرَةٌ مِنْ هَا هُنَا ، وَ عَشْرَةٌ مِنْ هَا هُنَا
36.  "Jibril 'alaihis salam berwasiat kepadaku untuk berbuat baik kepada tetangga sampai berjumlah empat puluh tetangga; sepuluh dari sini, sepuluh dari situ, sepuluh dari sana dan sepuluh dari sini."
Dha'if, [Kasyful Khafaa' (1/1054), Takhrij Al Ihyaa' (2/232) dan Al Maqaashid Al Hasanah (170)].
لَوْلَاكَ مَا خَلَقْتُ الدُّنْيَا
37.  "Kalau bukan karena dirimu, tentu Aku tidak akan menciptakan dunia."
Maudhu', [Al Lu'lu'ul Marshuu' oleh Al Masyisyi (454), Tartiibul Maudhuu'at (196) dan Adh Dha'iifah (282)].
مَنْ قَرَأَ سُوْرَةَ الْوَاقِعَةِ فِي كُلِّ لَيْلَةٍ لَمْ تُصِبْهُ فَاقَةٌ أَبَدًا
38.  "Barang siapa yang membaca surat Al Waaqi'ah di setiap malam, niscaya ia tidak akan tertimpa kemiskinan selama-lamanya."
Dha'if, [Al 'Ilalul Mutanaahiyah (1/151), Tanziihusy Syarii'ah (1/301) dan Al Fawaa'idul Majmuu'ah (972)].
مَنْ أَصْبَحَ وَهَمُّهُ غَيْرَ اللهِ عَزَّ وَجَلَّ ، فَلَيْسَ مِنَ اللهِ فِي شَيْءٍ وَمَنْ لَمْ يَهْتَمَّ لِلْمُسْلِمِيْنَ فَلَيْسَ مِنْهُمْ
39.  "Barang siapa yang di pagi harinya, harapannya adalah kepada selain Allah Azza wa Jalla, maka ia lepas dari Allah, dan barang siapa yang tidak memperhatikan urusan kaum muslimin, maka ia bukanlah termasuk golongan mereka."
Maudhu', [Al Fawaa'idul Majmuu'ah (233), Tadzkiratul Maudhuu'at (69) dan Adh Dha'iifah (309-312)].
كَمَا تَكُوْنُوْا يُوَلِّيْ عَلَيْكُمْ
40.  "Sebagaimana keadaan kalian, maka Dia akan mengangkat kalian."
Dha’if, [Kasyful Khafaa' (2/1997), Al Fawaa'idul Majmuu'ah (624) dan Tadzkiratul Maudhuu'at (182)].
كَمَا تَكُوْنُوْا يُوَلِّيْ عَلَيْكُمْ
41.  "Sebagaimana keadaan kalian, maka Dia akan mengangkat kalian."
Dha’if, [Al Fawaa'idul Majmuu'ah (624), Tadzkiratul Maudhuu'at (182) dan Kasyful Khafaa' (2/1997)].
مَنْ وُلِدَ لَهُ مَوْلُوْدٌ. فَأَذَّنَ فِي أُذُنِهِ الْيُمْنَى وَأَقَامَ فِي أُذُنِهِ الْيُسْرَى لَمْ تَضُرَّهُ أُمُّ الصِّبْيَانِ
42.  "Barang siapa yang kelahiran seorang anak, lalu ia azankan pada telinga kanan dan ia iqamatkan pada telinga kiri, maka ia tidak akan diganggu oleh Ummush Shibyaan (setan)."
Maudhu', [Al Miizaan oleh Adz Dzahabiy (4/397), Majma'uz Zawaa'id oleh Al Haitsamiy dan Takhrij Al Ihyaa' (2/61)].
مَنْ تَمَسَّكَ بِسُنَّتِيْ عِنْدَ فَسَادِ أُمَّتِيْ ، فَلَهُ أَجْرُ مِئَةِ شَهِيْدٍ
43.  "Barang siapa yang berpegang dengan sunnahku ketika rusaknya ummatku, maka ia akan memperoleh pahala seratus orang syahid."
Dha'iif jiddan (sangat dha'if), [Dzakhiiratul Huffaazh (4/5174) dan Adh Dha'iifah (326)].
اَلْمُتَمَسِّكُ بِسُنَّتِيْ عِنْدَ فَسَادِ أُمَّتِيْ لَهُ أَجْرُ شَهِيْدٍ
44.  "Orang yang berpegang dengan sunnahku ketika rusaknya ummatku, maka ia akan memperoleh pahala seorang syahid."
Dha’if, [Adh Dha'iifah (372)].
أَنَا ابْنُ الذَّبِيْحَيْنِ
45.  "Saya adalah putera dari dua orang yang hendak disembelih."
Tidak ada asalnya, [Risalah Lathiifah oleh Ibnu Qudaamah (23), Al Lu'lu'ul Marshuu' (81) dan An Nukhbah Al Bahiyyah oleh As Sinbaawiy (43)].
اَلنَّظَرُ فِي الْمُصْحَفِ عِبَادَةٌ، وَنَظَرُ الْوَلَدِ إِلَى الْوَالِدَيْنِ عِبَادَةٌ، وَالنَّظَرُ إِلَى عَلِيِّ بْنِ أَبِي طَالِبٍ عِبَادَةٌ
46.  "Melihat Mus-haf Al Qur'an adalah ibadah, seorang anak melihat kedua orang tuanya adalah ibadah, dan melihat Ali bin Abi Thalib adalah ibadah."
Maudhu' [Adh Dha'iifah (356)].
مَنْ صَلَّى فِي مَسْجِدِيْ أَرْبَعِيْنَ صَلاَةً لاَ يَفُوْتُهُ صَلاَةٌ كُتِبَتْ لَهُ بَرَاءَةٌ مِنَ النَّارِ وَنَجَاةٌ مِنَ الْعَذَابِ، وَبَرِئَ مِنَ النِّفَاقِ
47.  "Barang siapa yang shalat di masjidku sebanyak empat puluh kali, tidak sampai luput satu pun shalat, kecuali akan dicatat terlepas dari neraka, selamat dari azab dan terlepas dari kemunafikan."
Dha'if, [Adh Dha'iifah (364)].
اَلْأَقْرَبُوْنَ أَوْلَى بِالْمَعْرُوْفِ
48.  "Para kerabat terdekat lebih layak diberikan perkara yang ma'ruf."
Tidak ada asalnya, [Al Asraarul Marfuu'ah (51), Al Lu'lu'ul Marshuu' (55) dan Al Maqaashid Al Hasanah (!41)].
آخِرُ مَنْ يَدْخُلُ الْجَنَّةَ رَجُلٌ مِنْ جُهَيْنَةَ ، يُقَالُ لَهُ: جُهَيْنَةُ ، فَيَسْأَلُهُ أَهْلُ الْجَنَّةِ: هَلْ بَقِيَ أَحَدٌ يُعَذَّبُ؟ فَيَقُوْلُ: لاَ فَيَقُوْلُوْنَ: عِنْدَ جُهَيْنَةَ الْخَبَرُ الْيَقِيْنُ
49.  "Orang yang terakhir masuk surga adalah seorang yang berasal dari suku Juhainah yang bernama Juhainah, lalu penduduk surga bertanya kepadanya, "Masih adakah orang yang disiksa?" ia menjawab, "Tidak,” kemudian mereka berkata, “Sesungguhnya pada si Juhainah ada berita yang meyakinkan."
Maudhu', [Al Kasyful Ilaahiy oleh Ath Tharaablisi (1/161), Tanziihusy Syarii'ah (2/361) dan Al Fawaa'idul Majmuu'ah (1429)].
خَيْرُ الْأَسْمَاءِ مَا عُبِّدَ وَمَا حُـمِّدَ
50.  "Sebaik-baik nama adalah yang diawali 'abdun atau dengan nama Muhammad."
Maudhu', [Al Asraarul Marfuu'ah (192), Al Lu'lu'ul Marshuu' (189) dan An Nukhbah (117)].
Bersambung...
Wa shallallahu 'alaa nabiyyinaa Muhammad wa 'alaa aalihi wa shahbihi wa sallam.
Marwan bin Musa

0 komentar:

 

ENSIKLOPEDI ISLAM Copyright © 2011-2012 | Powered by Blogger