بسم
الله الرحمن الرحيم
Terjemah Umdatul Ahkam (23)
Segala puji bagi Allah
Rabbul 'alamin, shalawat dan salam semoga terlimpah kepada Rasulullah, keluarganya, para
sahabatnya, dan orang-orang yang mengikutinya hingga hari Kiamat,
amma ba'du:
Berikut lanjutan terjemah Umdatul Ahkam
karya Imam Abdul Ghani Al Maqdisi (541 H – 600 H) rahimahullah.
Semoga Allah Azza wa
Jalla menjadikan penerjemahan kitab ini ikhlas karena-Nya dan bermanfaat, Allahumma
aamin.
Bab Membatalkan Haji Menjadi Umrah
248 - عَنْ عَبْدِ اللَّهِ
بْنِ عَبَّاسٍ رضي الله عنهما قَالَ: ((قَدِمَ رَسُولُ اللَّهِ - صلى الله عليه وسلم
- وَأَصْحَابُهُ صَبِيحَةَ رَابِعَةٍ. فَأَمَرَهُمْ أَنْ يَجْعَلُوهَا عُمْرَةً. فَقَالُوا:
يَا رَسُولَ اللَّهِ , أَيُّ الْحِلِّ؟ قَالَ: الْحِلُّ كُلُّهُ)) .
248.
Dari Abdullah bin Abbas radhiyallahu anhuma ia berkata, “Rasulullah shallallahu
alaihi wa sallam dan para sahabatnya tiba di Mekah pada pagi hari keempat bulan
Dzulhijjah, lalu Beliau memerintahkan mereka menjadikan ihram haji mereka
sebagai umrah. Mereka berkata, “Wahai Rasulullah, apa saja yang halal?” Beliau
menjawab, “Semuanya halal.”
249 - عَنْ عُرْوَةَ بْنِ
الزُّبَيْرِ قَالَ: ((سُئِلَ أُسَامَةُ بْنُ زَيْدٍ - وَأَنَا جَالِسٌ - كَيْفَ كَانَ
رَسُولُ اللَّهِ - صلى الله عليه وسلم - يَسِيرُ حِينَ دَفَعَ؟ قَالَ: كَانَ يَسِيرُ
الْعَنَقَ. فَإِذَا وَجَدَ فَجْوَةً نَصَّ)) .
249.
Dari Urwah bin Az Zubair ia berkata, “Usamah bin Zaid pernah ditanya -saat itu
aku sedang duduk-, “Bagaimana perjalanan Rasulullah shallallahu alaihi wa
sallam saat bertolak (dari Arafah ke Muzdalifah)?” Ia menjawab, “Beliau
berjalan biasa (sedang), namun ketika ada area yang lapang, maka Beliau lebih
cepat lagi.”
250 - عَنْ عَبْدِ اللَّهِ
بْنِ عُمَرَ رضي الله عنهما: ((أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ - صلى الله عليه وسلم - وَقَفَ
فِي حَجَّةِ الْوَدَاعِ. فَجَعَلُوا يَسْأَلُونَهُ. فَقَالَ: رَجُلٌ لَمْ أَشْعُرْ
, فَحَلَقْتُ قَبْلَ أَنْ أَذْبَحَ؟ قَالَ. اذْبَحْ وَلا حَرَجَ. وَجَاءَ آخَرُ , فَقَالَ:
لَمْ أَشْعُرْ , فَنَحَرْتُ قَبْلَ أَنْ أَرْمِيَ؟ قَالَ: ارْمِ وَلا حَرَجَ. فَمَا
سُئِلَ يَوْمَئِذٍ عَنْ شَيْءٍ قُدِّمَ وَلا أُخِّرَ إلاَّ قَالَ: افْعَلْ وَلا حَرَجَ))
.
250.
Dari Abdullah bin Umar radhiyallahu anhuma, bahwa Rasulullah shallallahu alaihi
wa sallam pernah berdiri (di Mina) pada saat haji wada, lalu orang-orang
bertanya kepada Beliau. Ada seorang yang berkata, “Aku tidak menyadari,
ternyata aku telah mencukur namun sebelum menyembelih?” Beliau bersabda,
“Sembelihlah, tidak apa-apa.” Yang lain datang dan berkata, “Aku tidak
menyadari, ternyata aku menyembelih namun belum melempar?” Beliau menjawab,
“Lemparlah, tidak apa-apa.” Saat itu Beliau tidaklah ditanya tentang sesuatu
yang didahulukan atau diakhirkan melainkan bersabda, “Kerjakanlah, tidak
apa-apa.”
251 - عنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ
بْنِ يَزِيدَ النَّخَعِيِّ: ((أَنَّهُ حَجَّ مَعَ ابْنِ مَسْعُودٍ. فَرَآهُ رَمَى الْجَمْرَةَ
الْكُبْرَى بِسَبْعِ حَصَيَاتٍ فَجَعَلَ الْبَيْتَ عَنْ يَسَارِهِ , وَمِنًى عَنْ يَمِينِهِ.
ثُمَّ قَالَ: هَذَا مَقَامُ الَّذِي أُنْزِلَتْ عَلَيْهِ سُورَةُ الْبَقَرَةِ - صلى
الله عليه وسلم -)) .
251.
Dari Abdurrahman bin Yazid An Nakha’i, bahwa ia pernah berhaji bersama Ibnu
Mas’ud, ketika itu dilihatnya ia (Ibnu Mas’ud) melempar jamrah kubra dengan
tujuh buah batu kerikil, beliau menjadikan Baitullah di sebelah kirinya,
sedangkan Mina di sebelah kanannya, lalu berkata, “Inilah posisi dimana
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam diturunkan kepadanya surat Al Baqarah.”
252 - عَنْ عَبْدِ اللَّهِ
بْنِ عُمَرَ رضي الله عنهما: أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ - صلى الله عليه وسلم - قَالَ:
((اللَّهُمَّ ارْحَمْ الْمُحَلِّقِينَ. قَالُوا: وَالْمُقَصِّرِينَ يَا رَسُولَ اللَّهِ.
قَالَ: اللَّهُمَّ ارْحَمْ الْمُحَلِّقِينَ. قَالُوا وَالْمُقَصِّرِينَ يَا رَسُولَ
اللَّهِ. قَالَ: وَالْمُقَصِّرِينَ)) .
252.
Dari Abdullah bin Umar radhiyallahu anhuma, bahwa Rasulullah shallallahu alaihi
wa sallam berdoa, “Ya Allah, rahmatilah orang-orang yang mencukur (habis)
rambutnya.” Para sahabat berkata, “Demikian pula orang-orang yang memendekkan
wahai Rasulullah.” Beliau tetap berdoa, “Ya Allah, rahmatilah orang-orang yang
mencukur (habis) rambutnya.” Para sahabat berkata, “Demikian pula orang-orang
yang memendekkan wahai Rasulullah.” Beliau berdoa, “Demikian pula orang-orang
yang memendekkan.”
253 - عَنْ عَائِشَةَ رضي
الله عنها قَالَتْ: ((حَجَجْنَا مَعَ النَّبِيِّ - صلى الله عليه وسلم - فَأَفَضْنَا
يَوْمَ النَّحْرِ. فَحَاضَتْ صَفِيَّةُ. فَأَرَادَ النَّبِيُّ - صلى الله عليه وسلم
- مِنْهَا مَا يُرِيدُ الرَّجُلُ مِنْ أَهْلِهِ. فَقُلْتُ: يَا رَسُولَ اللَّهِ , إنَّهَا
حَائِضٌ. قَالَ: أَحَابِسَتُنَا هِيَ؟ قَالُوا: يَا رَسُولَ اللَّهِ , إنَّهَا قَدْ
أَفَاضَتْ يَوْمَ النَّحْرِ قَالَ: اُخْرُجُوا)) . وَفِي لَفْظٍ: قَالَ النَّبِيُّ - صلى الله عليه
وسلم -: ((عَقْرَى , حَلْقَى. أَطَافَتْ يَوْمَ النَّحْرِ؟ قِيلَ: نَعَمْ. قَالَ: فَانْفِرِي))
.
253.
Dari Aisyah radhiyallahu anha ia berkata, “Kami berhaji bersama Nabi
shallallahu alaihi wa sallam, lalu kami berthawaf ifadhah pada hari nahar,
kemudian Shafiyyah haidh, lalu Nabi shallallahu alaihi wa sallam menginginkan dirinya
sebagaimana laki-laki menginginkan istrinya, maka aku berkata, “Wahai
Rasulullah, ia sedang haidh.” Beliau bersabda, “Apakah ia akan membuat kita tertahan
di sini?” Para sahabat berkata, “Wahai Rasulullah, ia telah thawaf ifadhah pada
hari Nahar (sebelum haidhnya).” Beliau bersabda, “Berangkatlah!” Dalam sebuah
lafaz disebutkan, “Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda, “Terlukalah
dirinya, apakah ia telah melakukan thawaf ifadhah?” Dijawab, “Ya.” Beliau
bersabda, “Kalau begitu berangkatlah (tanpa thawaf wada)!”
254 - عَنْ عَبْدِ اللَّهِ
بْنِ عَبَّاسٍ رضي الله عنهما قَالَ: ((أُمِرَ النَّاسُ أَنْ يَكُونَ آخِرُ عَهْدِهِمْ
بِالْبَيْتِ , إلاَّ أَنَّهُ خُفِّفَ عَنْ الْمَرْأَةِ الْحَائِضِ)) .
254.
Dari Abdullah bin Abbas radhiyallahu anhuma ia berkata, “Manusia diperintahkan
agar akhir perjalanan haji mereka adalah thawaf di Baitullah, namun hal itu
diberikan keringanan bagi wanita haidh.”
255 - عَنْ عَبْدِ اللَّهِ
بْنِ عُمَرَ رضي الله عنهما قَالَ: ((اسْتَأْذَنَ الْعَبَّاسُ بْنُ عَبْدِ الْمُطَّلِبِ
رَسُولَ اللَّهِ - صلى الله عليه وسلم -: أَنْ يَبِيتَ بِمَكَّةَ لَيَالِيَ مِنىً
, مِنْ أَجْلِ سِقَايَتِهِ فَأَذِنَ لَهُ)) .
255.
Dari Abdullah bin Umar radhiyallahu anhuma ia berkata, “Al Abbas bin Abdul
Muththalib pernah meminta izin kepada Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam
untuk bermalam di Mekkah beberapa hari yang seharusnya bermalam di Mina karena
hendak memberi minum jamaah haji, maka Beliau mengizinkan.”
256 - وَعَنْهُ - أَيْ عَنْ
ابْنِ عُمَرَ - قَالَ: ((جَمَعَ النَّبِيُّ - صلى الله عليه وسلم - بَيْنَ الْمَغْرِبِ
وَالْعِشَاءِ «بِجَمْعٍ» , لِكُلِّ وَاحِدَةٍ مِنْهُمَا إقَامَةٌ. وَلَمْ يُسَبِّحْ
بَيْنَهُمَا , وَلا عَلَى إثْرِ وَاحِدَةٍ مِنْهُمَا)) .
256.
Dari Ibnu Umar radhiyallahu anhuma ia berkata, “Nabi shallallahu alaihi wa
sallam pernah menjama antara Maghrib dengan Isya di Muzdalifah, masing-masing
shalat dengan satu iqamat, dan Beliau tidak melakukan shalat sunah di antara
keduanya, serta setelahnya.”
Bab Orang Yang Ihram Memakan Hewan Buruannya
257 - عَنْ أَبِي قَتَادَةَ الأَنْصَارِيِّ: ((أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ
- صلى الله عليه وسلم - خَرَجَ حَاجَّاً. فَخَرَجُوا مَعَهُ. فَصَرَفَ طَائِفَةً مِنْهُمْ
- فِيهِمْ أَبُو قَتَادَةَ - وَقَالَ: خُذُوا سَاحِلَ الْبَحْرِ , حَتَّى نَلْتَقِيَ.
فَأَخَذُوا سَاحِلَ الْبَحْرِ فَلَمَّا انْصَرَفُوا أَحْرَمُوا كُلُّهُمْ , إلاَّ أَبَا
قَتَادَةَ , فَلَمْ يُحْرِمْ. فَبَيْنَمَا هُمْ يَسِيرُونَ إذْ رَأَوْا حُمُرَ وَحْشٍ.
فَحَمَلَ أَبُو قَتَادَةَ عَلَى الْحُمُرِ. فَعَقَرَ مِنْهَا أَتَانَاً. فَنَزَلْنَا
فَأَكَلْنَا مِنْ لَحْمِهَا. ثُمَّ قُلْنَا: أَنَأْكُلُ لَحْمَ صَيْدٍ , وَنَحْنُ مُحْرِمُونَ؟
فَحَمَلْنَا مَا بَقِيَ مِنْ لَحْمِهَا فَأَدْرَكْنَا رَسُولَ اللَّهِ - صلى الله عليه
وسلم -. فَسَأَلْنَاهُ عَنْ ذَلِكَ؟ فَقَالَ: مِنْكُمْ أَحَدٌ أَمَرَهُ أَنْ يَحْمِلَ
عَلَيْهَا , أَوْ أَشَارَ إلَيْهَا؟ قَالُوا: لا. قَالَ: فَكُلُوا مَا بَقِيَ مِنْ
لَحْمِهَا)) . وَفِي رِوَايَةٍ: ((قَالَ: هَلْ مَعَكُمْ مِنْهُ شَيْءٌ؟ فَقُلْت: نَعَمْ.
فَنَاوَلْتُهُ الْعَضُدَ , فَأَكَلَ مِنْهَا)) .
257.
Dari Abu Qatadah Al Anshariy, bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam
pernah keluar berhaji, lalu para sahabat ikut bersama Beliau, kemudian sebagian
rombongan ada yang berpisah, di antaranya Abu Qatadah. Beliau berkata kepada
rombongan itu, “Ambillah jalan menyusuri tepi pantai agar kita dapat bertemu,”
maka mereka mengambil jalan di tepian pantai. Ketika mereka berangkat, semua
anggota rombongan itu berihram selain Abu Qatadah. Ketika mereka sedang
berjalan, mereka lihat keledai liar, maka Abu Qatadah menghampiri keledai itu
dan menyembelih yang betinanya. Lalu kami berhenti dan kami makan dagingnya,
kemudian sebagian kami berkata, “Apakah kita boleh makan hewan buruan, padahal
kita sedang berihram?” Maka kami bawa sisa daging tersebut dan kami berjumpa
dengan Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, kemudian kami tanyakan hal itu
kepada Beliau, Beliau pun bertanya, “Apakah di antara kalian ada yang
memerintahkan Abu Qatadah untuk memburunya atau memberikan isyarat kepadanya.”
Mereka menjawab, “Tidak ada.” Beliau bersabda, “Makanlah sisa daging itu.”
Dalam sebuah riwayat disebutkan, “Beliau bersabda, “Apakah bagian itu masih ada
pada kalian?” Aku menjawab, “Ya. Lalu aku berikan kepada Beliau bagian
lengannya, kemudian Beliau makan.”
258 - عَنْ الصَّعْبِ بْنِ جَثَّامَةَ اللَّيْثِيِّ - رضي الله عنه
- ((أَنَّهُ أَهْدَى إلَى النَّبِيِّ - صلى الله عليه وسلم - حِمَاراً وَحْشِيَّاً
, وَهُوَ بِالأَبْوَاءِ أَوْ بِوَدَّانَ - فَرَدَّهُ عَلَيْهِ. فَلَمَّا رَأَى مَا
فِي وَجْهِي , قَالَ: إنَّا لَمْ نَرُدَّهُ عَلَيْكَ إلاَّ أَنَّا حُرُمٌ)) .
وَفِي لَفْظٍ لِمُسْلِمٍ «رِجْلَ حِمَارٍ» وَفِي لَفْظٍ «شِقَّ حِمَارٍ» وَفِي لَفْظٍ
«عَجُزَ حِمَارٍ» .
258.
Dari Ash Sha’b bin Jatstsamah Al Laitsi radhiyallahu anhu, bahwa dirinya pernah
menghadiahkan Nabi shallallahu alaihi wa sallam keledai liar saat Beliau di
Abwa atau Waddan, namun Beliau menolaknya (karena mengira hal hewan itu diburu
karena Beliau). Tetapi ketika Beliau mengetahui raut wajahku, maka Beliau
bersabda, “Sebenarnya tidak ada yang membuat kami menolaknya selain karena kami
sedang ihram.” (Dalam lafaz Muslim disebutkan hadiah itu, yaitu ‘kaki keledai’,
dalam sebuah lafaz ‘belahan badan keledai’ dan dalam lafaz lain ‘bagian
belakang keledai’).
Bersambung…
Wallahu a’lam wa shallallahu ‘alaa Nabiyyinaa Muhammad wa
alaa aalihi wa shahbihi wa sallam
Penerjemah:
Marwan bin Musa
0 komentar:
Posting Komentar