Terjemah Umdatul Ahkam (18)

بسم الله الرحمن الرحيم
Hasil gambar untuk ‫الصيام في السفر‬‎
Terjemah Umdatul Ahkam (18)
Segala puji bagi Allah Rabbul 'alamin, shalawat dan salam semoga terlimpah kepada Rasulullah, keluarganya, para sahabatnya, dan orang-orang yang mengikutinya hingga hari Kiamat, amma ba'du:
Berikut lanjutan terjemah Umdatul Ahkam karya Imam Abdul Ghani Al Maqdisi (541 H – 600 H) rahimahullah. Semoga Allah Azza wa Jalla menjadikan penerjemahan kitab ini ikhlas karena-Nya dan bermanfaat, Allahumma aamin.
Bab Puasa Ketika Safar dan Semisalnya
197 - عَنْ عَائِشَةَ رضي الله عنها: أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ - صلى الله عليه وسلم - قَالَ: ((مَنْ مَاتَ وَعَلَيْهِ صِيَامٌ صَامَ عَنْهُ وَلِيُّهُ)) . وَأَخْرَجَهُ أَبُو دَاوُد وَقَالَ «هَذَا فِي النَّذْرِ , وَهُوَ قَوْلُ أَحْمَدَ بْنِ حَنْبَلٍ»
196. Dari Aisyah radhiyallahu anha, bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, “Barang siapa yang meninggal dunia, sedangkan ia punya hutang puasa, maka wali(kerabat)nya yang melakukan puasa untuknya.” (Hadits ini diriwayatkan pula oleh Abu Dawud, ia berkata, “Ini berlaku dalam puasa nadzar. Ini juga merupakan pendapat Ahmad bin Hanbal.”)
198 - عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَبَّاسٍ رضي الله عنهما قَالَ: ((جَاءَ رَجُلٌ إلَى النَّبِيِّ - صلى الله عليه وسلم - فَقَالَ: يَا رَسُولَ اللَّهِ , إنَّ أُمِّي مَاتَتْ وَعَلَيْهَا صَوْمُ شَهْرٍ. أَفَأَقْضِيهِ عَنْهَا؟ فَقَالَ: لَوْ كَانَ عَلَى أُمِّكَ دَيْنٌ أَكُنْتَ قَاضِيَهُ عَنْهَا؟ قَالَ: نَعَمْ. قَالَ: فَدَيْنُ اللَّهِ أَحَقُّ أَنْ يُقْضَى)) .
وَفِي رِوَايَةٍ: ((جَاءَتِ امْرَأَةٌ إلَى رَسُولِ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم فَقَالَتْ: يَا رَسُولَ اللَّهِ , إنَّ أُمِّي مَاتَتْ وَعَلَيْهَا صَوْمُ نَذْرٍ. أَفَأَصُومُ عَنْهَا؟ فَقَالَ: أَرَأَيْتِ لَوْ كَانَ عَلَى أُمِّكِ دَيْنٌ فَقَضَيْتِيهِ , أَكَانَ ذَلِكَ يُؤَدِّي عَنْهَا؟ فَقَالَتْ: نَعَمْ. قَالَ: فَصُومِي عَنْ أُمِّكِ))
198. Dari Abdullah bin Abbas radhiyallahu anhuma ia berkata, “Seorang datang kepada Nabi shallallahu alaihi wa sallam dan berkata, “Wahai Rasulullah, sesungguhnya ibuku wafat, sedangkan dia berkewajiban puasa sebulan, apakah aku perlu mengqadhanya?” Beliau bersabda, “Jika ibumu punya hutang, apakah kamu akan membayarnya?” Ia menjawab, “Ya.” Beliau bersabda, “Hutang kepada Allah lebih berhak untuk dibayarkan.”
Dalam sebuah riwayat disebutkan, “Seorang wanita datang kepada Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam dan berkata, “Wahai Rasulullah, sesungguhnya ibuku wafat, sedangkan ia memiliki hutang puasa nadzar, maka apakah aku perlu berpuasa untuknya?” Beliau bersabda, “Bagaimana menurutmu jika ibumu memiliki hutang, lalu engkau membayarnya, bukankah hal itu berarti melunasi hutangnya?” Ia menjawab, “Ya.” Beliau bersabda, “Berpuasalah untuk ibumu.”
199 - عَنْ سَهْلِ بْنِ سَعْدٍ السَّاعِدِيِّ - رضي الله عنه - أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ - صلى الله عليه وسلم - قَالَ: ((لا يَزَالُ النَّاسُ بِخَيْرٍ مَا عَجَّلُوا الْفِطْرَ))
 199. Dari Sahl bin Sa’ad As Sa’idiy radhiyallahu anhu, bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, “Manusia tetap berada dalam kebaikan selama mereka menyegerakan berbuka.”
200 - عَنْ عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ - رضي الله عنه - قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ - صلى الله عليه وسلم -: ((إذَا أَقْبَلَ اللَّيْلُ مِنْ هَهُنَا. وَأَدْبَرَ النَّهَارُ مِنْ هَهُنَا: فَقَدْ أَفْطَرَ الصَّائِمُ)) .
200. Dari Umar bin Khaththab radhiyallahu anhu ia berkata, “Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, “Apabila malam datang dari sebelah sini, siang pergi dari sebelah sini, maka orang yang berpuasa telah berbuka.”
201 - عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ رضي الله عنهما قَالَ: ((نَهَى رَسُولُ اللَّهِ - صلى الله عليه وسلم - عَنْ الْوِصَالِ. قَالُوا: إنَّكَ تُوَاصِلُ. قَالَ: إنِّي لَسْتُ كَهَيْئَتِكُمْ , إنِّي أُطْعَمَ وَأُسْقَى)) . وَرَوَاهُ أَبُو هُرَيْرَةَ وَعَائِشَةُ وَأَنَسُ بْنُ مَالِكٍ.
201. Dari Abdullah bin Umar radhiyallahu anhuma ia berkata, “Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam melarang wishal.” Lalu para sahabat berkata (kepada Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam), “Namun engkau melakukannya,” Beliau bersabda, “Aku tidak seperti kalian. Sesungguhnya aku diberi makan dan minum.” (Diriwayatkan pula oleh Abu Hurairah, Aisyah, dan Anas bin Malik).
Wishal artinya melanjutkan puasa tanpa berbuka atau sahur.
202 - وَلِمُسْلِمٍ عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ - رضي الله عنه -: ((فَأَيُّكُمْ أَرَادَ أَنْ يُوَاصِلَ فَلْيُوَاصِلْ إلَى السَّحَرِ)) .
202. Dalam riwayat Muslim dari Abu Sa’id Al Khudri radhiyallahu anhu, bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, “Siapa saja di antara kalian yang ingin melakukan wishal, maka lakukanlah sampai sahur.”
Bab Puasa Yang Paling Utama dan Lainnya 
203 - عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرِو بْنِ الْعَاصِ رضي الله عنهما قَالَ: ((أُخْبِرَ رَسُولُ اللَّهِ - صلى الله عليه وسلم - أَنِّي أَقُولُ: وَاَللَّهِ لأَصُومَنَّ النَّهَارَ , وَلأَقُومَنَّ اللَّيْلَ مَا عِشْتُ. فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ - صلى الله عليه وسلم -: أَنْتَ الَّذِي قُلْتَ ذَلِكَ؟ فَقُلْتُ لَهُ: قَدْ قُلْتُهُ , بِأَبِي أَنْتَ وَأُمِّي. فَقَالَ: فَإِنَّكَ لا تَسْتَطِيعُ ذَلِكَ. فَصُمْ وَأَفْطِرْ , وَقُمْ وَنَمْ. وَصُمْ مِنْ الشَّهْرِ ثَلاثَةَ أَيَّامٍ فَإِنَّ الْحَسَنَةَ بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا. وَذَلِكَ مِثْلُ صِيَامِ الدَّهْرِ. قُلْتُ: فَإِنِّي أُطِيقُ أَفْضَلَ مِنْ ذَلِكَ. قَالَ: فَصُمْ يَوْماً وَأَفْطِرْ يَوْمَيْنِ. قُلْتُ: أُطِيقُ أَفْضَلَ مِنْ ذَلِكَ. قَالَ: فَصُمْ يَوْماً وَأَفْطِرْ يَوْماً. فَذَلِكَ مِثْلُ صِيَامِ دَاوُد. وَهُوَ أَفْضَلُ الصِّيَامِ. فَقُلْتُ: إنِّي أُطِيقُ أَفْضَلَ مِنْ ذَلِكَ. قَالَ: لا أَفْضَلَ مِنْ ذَلِكَ)) .
وَفِي رِوَايَةٍ: ((لا صَوْمَ فَوْقَ صَوْمِ أَخِي دَاوُد - شَطْرَ الدَّهْرِ - صُمْ يَوْماً وَأَفْطِرْ يَوْماً)) .
203. Dari Abdullah bin Amr bin Ash radhiyallahu anhuma ia berkata, “Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam mendapatkan kabar bahwa aku menyatakan, “Demi Allah, aku akan berpuasa di siang hari dan akan bangun shalat malam selama aku masih hidup.” Maka Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, “Engkaukah yang menyatakan demikian?” Aku menjawab, “Aku memang menyatakan demikian. Biarkanlah ibu-bapakku menjadi tebusan bagimu.” Maka Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, “Engkau tidak akan sanggup melakukannya. Berpuasalah dan berbukalah, bangun dan tidurlah. Berpuasalah tiga hari dalam sebulan, karena satu kebaikan dibalas sepuluh kali semisalnya, dan hal itu seperti puasa setahun.” Aku menjawab, “Aku lebih mampu lagi dari itu.” Beliau bersabda, “Berpuasalah sehari dan berbukalah dua hari.” Aku menjawab, “Aku lebih mampu lagi dari itu.” Beliau bersabda, “Berpuasalah sehari dan berbukalah sehari. Itu adalah puasa Dawud, dan puasa yang paling utama.” Aku menjawab, “Aku lebih mampu lagi dari itu.” Beliau bersabda, “Tidak ada yang lebih utama dari itu.”
Dalam sebuah riwayat disebutkan, “Tidak ada puasa yang melebihi puasa saudaraku Dawud –puasa setengah tahun-, berpuasalah sehari dan berbukalah sehari.”
204 - عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرِو بْنِ الْعَاصِ رضيَ اللهُ عنهما قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ - صلى الله عليه وسلم -: ((إنَّ أَحَبَّ الصِّيَامِ إلَى اللَّهِ صِيَامُ دَاوُد. وَأَحَبَّ الصَّلاةِ إلَى اللَّهِ صَلاةُ دَاوُد. كَانَ يَنَامُ نِصْفَ اللَّيْلِ , وَيَقُومُ ثُلُثَهُ. وَيَنَامُ سُدُسَهُ. وَكَانَ يَصُومُ يَوْماً وَيُفْطِرُ يَوْماً)) .
204. Dari Abdullah bin Amr bin Ash radhiyallahu anhuma ia berkata, “Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya puasa yang paling dicintai Allah adalah puasa Dawud. Shalat yang paling dicintai Allah adalah shalat Dawud; ia tidur pada separuh malam, bangun pada sepertiganya, dan tidur pada seperenamnya. Ia berpuasa sehari dan berbuka sehari.”
205 - عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ - رضي الله عنه - قَالَ: ((أَوْصَانِي خَلِيلِي - صلى الله عليه وسلم - بِثَلاثٍ صِيَامِ ثَلاثَةِ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ , وَرَكْعَتَيْ الضُّحَى , وَأَنْ أُوتِرَ قَبْلَ أَنْ أَنَامَ)) .
205. Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu ia berkata, “Kekasihku (Rasulullah) shallallahu alaihi wa sallam berpesan kepadaku untuk berpuasa tiga hari pada setiap bulan, melakukan shalat dua rakaat Dhuha, dan berwitir sebelum tidur.”
206 - عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ عَبَّادِ بْنِ جَعْفَرٍ قَالَ: ((سَأَلْتُ جَابِرَ بْنَ عَبْدِ اللَّهِ أَنَهَى النَّبِيُّ - صلى الله عليه وسلم - عَنْ صَوْمِ يَوْمِ الْجُمُعَةِ؟ قَالَ: نَعَمْ)) وَزَادَ مُسْلِمٌ ((وَرَبِّ الْكَعْبَةِ)) .
206. Dari Muhammad bin Abbad bin Ja’far ia berkata, “Aku pernah bertanya kepada Jabir bin Abdullah, “Apakah Nabi shallallahu alaihi wa sallam melarang puasa pada hari Jum’at?” Beliau menjawab, “Ya.” Muslim menambahkan, “Demi Allah Tuhan pemilik Ka’bah.”
207 - عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ - رضي الله عنه - قَالَ: سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ - صلى الله عليه وسلم - يَقُولُ: ((لا يَصُومَنَّ أَحَدُكُمْ يَوْمَ الْجُمُعَةِ , إلاَّ أَنْ يَصُومَ يَوْماً قَبْلَهُ , أَوْ يَوْماً بَعْدَهُ)) .
 207. Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu ia berkata, “Aku mendengar Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, “Janganlah salah seorang di antara kamu berpuasa pada hari Jum’at, kecuali jika sebelumnya berpuasa, atau setelahnya.”
208 - عَنْ أَبِي عُبَيْدٍ مَوْلَى ابْنِ أَزْهَرَ وَاسْمُهُ سَعْدُ بْنُ عُبَيْدٍ - قَالَ: ((شَهِدْت الْعِيدَ مَعَ عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ - رضي الله عنه - فَقَالَ: هَذَانِ يَوْمَانِ نَهَى رَسُولُ اللَّهِ - صلى الله عليه وسلم - عَنْ صِيَامِهِمَا: يَوْمُ فِطْرِكُمْ مِنْ صِيَامِكُمْ , وَالْيَوْمُ الآخَرُ: تَأْكُلُونَ فِيهِ مِنْ نُسُكِكُمْ))
208. Dari Abu Ubaid maula Ibnu Azhar, namanya adalah Sa’ad bin Ubaid ia berkata, “Aku menghadiri shalat Ied bersama Umar bin Khaththab radhiyallahu anhu, lalu ia berkata, “Dua hari Ied ini adalah dua hari yang Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam melarang berpuasa pada keduanya; karena yang satu adalah hari kamu berbuka dari berpuasa, sedangkan yang satu lagi hari kamu memakan hewan kurbanmu.”
209 - عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ - رضي الله عنه - قَالَ: ((نَهَى رَسُولُ اللَّهِ - صلى الله عليه وسلم - عَنْ صَوْمِ يَوْمَيْنِ: الْفِطْرِ وَالنَّحْرِ. وَعَنْ الصَّمَّاءِ , وَأَنْ يَحْتَبِيَ الرَّجُلُ فِي الثَّوْبِ الْوَاحِدِ , وَعَنْ الصَّلاةِ بَعْدَ الصُّبْحِ وَالْعَصْرِ)) . أَخْرَجَهُ مُسْلِمٌ بِتَمَامِهِ. وَأَخْرَجَ الْبُخَارِيُّ الصَّوْمَ فَقَطْ 
 209. Dari Abu Said Al Khudriy radhiyallahu anhu ia berkata, “Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam melarang berpuasa pada dua hari, yaitu Idul Fitri dan Idul Adha. Beliau juga melarang Shama, dan melarang seseorang melakukan ihtiba dengan satu kain, serta melarang shalat setelah shalat Subuh dan setelah shalat Ashar.” (Hr. Muslim secara lengkap, namun Bukhari meriwayatkan hanya sampai larangan puasa).
Shama maksudnya mengulurkan tubuhnya dengan dengan kain tanpa menyisakan bagian untuk mengeluarkan tangannya.  
Sedangkan ihtiba dengan satu kain (tanpa mengenakan penutup di farjinya), maksudnya seseorang duduk di atas kedua pinggulnya, menempelkan kedua paha dan betisnya ke perut agar dapat bersandar. Hal ini makruh karena dapat mengakibatkan auratnya terlihat.
210 - عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ - رضي الله عنه - قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ - صلى الله عليه وسلم -: ((مَنْ صَامَ يَوْماً فِي سَبِيلِ اللَّهِ بَعَّدَ اللَّهُ وَجْهَهُ عَنْ النَّارِ سَبْعِينَ خَرِيفاً)) .
210. Dari Abu Sa’id Al Khudriy radhiyallahu anhu ia berkata, “Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, “Barang siapa yang berpuasa sehari di jalan Allah, maka Allah akan menjauhkan wajahnya dari neraka sejauh jarak 70 tahun.”
Bersambung…
Wallahu a’lam wa shallallahu ‘alaa Nabiyyinaa Muhammad wa alaa aalihi wa shahbihi wa sallam
Penerjemah:
Marwan bin Musa

0 komentar:

 

ENSIKLOPEDI ISLAM Copyright © 2011-2012 | Powered by Blogger