Panduan Manasik Umrah untuk Pembimbing

 بسم الله الرحمن الرحيم



Panduan Manasik Umrah untuk Pembimbing

Oleh: Marwan Hadidi, M.Pd.I

1.     Di Pesawat

Assalamu alaikum warahmatullah wa barakatuh

Jamaah sekalian! Alhamdulillah sekarang kita sudah berada di pesawat menuju bandara di Jeddah. Jangan lupa membaca doa naik kendaraan dan doa safar.

Jamaah sekalian! Umroh yang akan kita lakukan memiliki keutamaan, di antaranya sebagaimana yang disabdakan Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam,

.           «العُمْرَةُ إِلَى العُمْرَةِ كَفَّارَةٌ لِمَا بَيْنَهُمَا، وَالحَجُّ المَبْرُورُ لَيْسَ لَهُ جَزَاءٌ إِلَّا الجَنَّةُ»

“Umrah yang satu ke umrah berikutnya menghapuskan dosa-dosa yang terjadi antara keduanya.”

 

Shalat ketika di pesawat

Jamaah sekalian! Karena kita sedang safar, maka pelaksanaan shalat kita dilakukan dengan cara diqashar, yakni yang 4 rakaat dikurangi menjadi dua rakaat. Karena kita sedang safar, maka diperbolehkan juga bagi kita menjama (menggabungkan shalat), yaitu antara shalat Zhuhur dengan Ashar, dan antara shalat Maghrib dengan Isya.

Untuk bersuci, jika memungkinkan menggunakan air, maka kita berwudhu, namun jika dirasakan kesulitan menggunakan air, maka kita bisa menggunakan sprey. Dan jika tidak membawa sprey silahkan bertayammum.

Selanjutnya masing-masing shalat di tempat duduknya, dengan menjadikan ruku dalam keadaan menundukkan kepala, sedangkan sujud lebih menunduk lagi.

Selanjutnya kita menuju bandara Jeddah.

 

2.     Di Bandara Jeddah

Jamaah sekalian! Alhamdulillah kita telah sampai di Jeddah. Kita berada di Bandara King Abdul Aziz Jeddah. Dari sini kita akan menaiki bus menuju kota Madinah. Jarak perjalanan dari bandara Jeddah ke Madinah kurang lebih 404,0 km atau memakan waktu 4 jam.

Selanjutnya kita akan menaiki bus. 

 

3.     Di Bus menuju Madinah

Jamaah sekalian, sebagaimana biasa ketika kita berada di kendaraan dianjurkan membaca doa naik kendaraan. Perjalanan kita menuju Madinah kurang lebih memakan waktu 4 jam. Selanjutnya kita akan menuju hotel di Madinah. 

 

4.     Di hotel Madinah

Jamaah sekalian! Alhamdulillah, sekarang kita telah berada di hotel di kota Madinah. Di Madinah terdapat masjid Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam yang dikenal dengan nama masjid nabawi. Shalat di masjid Nabawi lebih utama 1000 kali shalat di banding masjid lainnya. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,

صَلَاةٌ فِي مَسْجِدِي هَذَا خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ صَلَاةٍ فِيمَا سِوَاهُ إِلَّا الْمَسْجِدَ الْحَرَامَ

“Shalat di masjidku ini lebih baik daripada seribu kali shalat di masjid yang lain kecuali Masjidilharam.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Proses selanjutnya kita akan melakukan ihram di miqat Bir Ali, disarankan untuk memakai pakaian ihram dari hotel.

Selanjutnya kita menuju bus.

 

5.     Di Bus menuju Bir Ali

Jamaah sekalian! Alhamdulillah sekarang kita berada di bus menuju miqat Bir Ali yang merupakan miqat orang yang datang dari Madinah. Jarak antara Madinah ke Bir Ali kurang lebih 17,4 KM atau memakan waktu 20 menit.

Selanjutnya kita berada di Bir Ali.

 

6.     Berada di Bir Ali

Jamaah sekalian! Alhamdulillah kita sudah berada di Bir Ali yang merupakan miqat orang yang datang dari Madinah seperti kita. Jika sudah tiba waktu shalat, silahkan turun sejenak untuk shalat di masjid Bir Ali. Setelah itu kita naik bus kembali, dan memulai ihram di atas bus sambil mengucapkan ”Labbaika ’umrah” atau ”Allahumma labbaika umrah”.

Selanjutnya kita di dalam bus menuju Mekkah.

7.     Di dalam bus menuju Mekkah

Jamaah sekalian! Setelah kita berniat ihram dan mengucapkan Labbaika umrah. Maka kita dianjurkan memperbanyak talbiyah, yaitu ucapan:

لَبَّيْكَ اللّهُـمَّ لَبَّيْكَ , لَبَّيْكَ لَا شَرِيْكَ لَكَ لَبَّيْكَ  إِنَّ اْلحَـمْدَ وَالنِّعْـمَةَ لَكَ وَاْلمـُلْكَ لَا شَرِيْكَ لَكَ  

Bagi laki-laki mengucapkannya dengan jahar (keras), sedangkan bagi wanita cukup mensir(pelan)kan saja.

Jarak antara Bir Ali dengan Mekkah kurang lebih 428 KM atau memakan waktu 4-5 jam

Selanjutnya kita menuju hotel Mekkah.

 

8.     Kamar Hotel di Mekkah

Jamaah sekalian! Karena kita berada dalam ihram, maka  dilarang bagi kita:

1. Memakai pakaian yang berjahit. Larangan ini hanya khusus bagi laki-laki. Adapun bagi wanita, maka ia boleh memakai pakaian apa saja yang ia mau selain cadar dan sarung tangan.

2. Memakai wewangian pada badan atau kainnya.

3. Menghilangkan rambut dan kuku.

4. Menutupi kepala dengan sesuatu yang melekat.

5. Melakukan akad nikah, baik untuk dirinya maupun untuk orang lain.

6. Berjima'.

7. Berpelukan meskipun tidak sampai jima'.

8. Membunuh binatang buruan darat dan memburunya.

9. Tidak boleh bagi orang yang ihram maupun lainnya untuk memotong pohon yang ada di tanah haram atau tumbuhannya yang tidak mengganggu.

Selanjutnya kita menuju area gerbang Masjidil Haram.

 

9.     Gerbang Masjidil Haram

Jamaah sekalian! Alhamdulillah sekarang kita berada di area gerbang Masjidil haram. Sebagai persiapan thawaf, kita menyelempangkan kain selendang kita di pundak kiri dan membukanya pada pundak kanan (idhthiba). Kemudian kita akan mememasuki masjidil haram. Jangan lupa ketika kita masuk Masjidil Haram,  kita membaca doa masuk masjid dan mendahulukan kaki kanan.

Selanjutnya kita berada di dalam masjidil Haram.  

 

10.                        Masuk Masjidil Haram dan melihat Ka’bah

Jamaah sekalian! Ketika kita melihat Ka’bah dianjurkan membaca doa,

للَّهُمَّ أَنْتَ السَّلاَمُ وَمِنْكَ السَّلاَمُ فَحَيِّنَا رَبَّنَا بِالسَّلاَمِ.

Selanjutnya kita memulai thawaf.

 

11.                        Memulai thawaf

Jamaah sekalian! Kita memulai thawaf dari hajar aswad. Kita usap hajar aswad dengan tangan kanan kita dan menciumnya sambil mengucapkan ”Allahu akbar”.

Jika tidak memungkinkan untuk menciumnya karena berdesakan, maka kita usap hajar aswad dengan tangan kita dan mencium tangannya. Tetapi, jika tidak bisa juga, maka kita usap dengan benda yang ada pada kita seperti tongkat dan sejenisnya, lalu ia mencium tongkat itu.

Jika tidak memungkinkan juga mengusapnya, maka kita menghadap kepadanya dengan badannya dan berisyarat dengan tangan kanan kta tanpa mencium tangan  sambil mengucapkan Allahu akbar.

Selanjutnya kita berthawaf di Ka’bah tujuh kali putaran. Setiap putaran diawali dari hajar aswad dan diakhiri dengannya, kita mengusap hajar aswad dan menciumnya sambil bertakbir setiap kali melewatinya.

Tetapi jika tidak memungkinkan, maka kita berisyarat kepadanya tanpa menciumnya namun tetap bertakbir.

Disunahkan dalam thawaf, kita melakukan raml (jalan cepat dengan langkah pendek) pada tiga putaran pertama. Setelahnya kita berjalan biasa.

Selanjutnya kita ke Maqam Ibrahim.

12.                        Maqam Ibrahim

Jamaah sekalian! Di hadapan kita ada maqam Ibrahim, tempat dimana Nabi Ibrahim alaihis salam berdiri membangun ka’bah.

Di sana juga terdapat Multazam, yaitu area yang terletak antara Hajar Aswad dan pintu Ka’bah. Tempat tersebut adalah tempat yang mustajab untuk berdoa.

 

Sealanjutnya kita menuju rukun iraqi.

13.                        Rukun Iraqi

Jamaah sekalian! Sekarang kita berada di rukun Iraqi yang merupakan sudut Ka’bah yang mengarah ke negeri Irak.

Selanjutnya kita menuju Hijir Ismail.

14.                        Hijir

Jamaah sekalian! Sekarang kita berada di hadapan Hijr. Orang-orang menyebutnya dengan Hijr Ismail. Hijr Ismail adalah sebuah tempat di sebelah utara bangunan Ka’bah berbentuk setengah lingkaran. Kita tidak boleh thawaf melewati bagian dalam Hijr Ismail karena hal itu bagian dari area Ka’bah.

 Selanjutnya kita menuju Rukun Syami.

15.                        Rukun Syami

Jamaah sekalian! Sekarang kita berada di rukun Syami yang merupakan sudut Ka’bah yang mengarah ke negeri Syam.

Selanjutnya kita menuju area di antara rukun Syami dan Yamani.

16.                        Antara Rukun Syami dan Rukun Yamani

Jamaah sekalian! Sekarang kita berada di antara rukun Syami dan rukun Yamani.

Selanjutnya kita menuju Rukun Yamani.

17.                        Rukun Yamani

Jamaah sekalian! Sekarang kita berada di rukun Yamani yang merupakan sudut Ka’bah yang mengarah ke negeri Yaman.

Selanjutnya kita menuju area di antara rukun Yamani dan Hajar Aswad.

18.                        Antara Rukun Yamani dan Hajar Aswad

Jamaah sekalian! Sekarang kita berada di area antara rukun Yamani dan hajar aswad. Dianjurkan ketika berada di antara Rukun Yamani dan Hajar Aswad membaca doa:

رَبَّنَا اتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلاخِرَةِ حَسَنَةً وَ ِقنَا عَذَابَ النَّارِ

"Wahai Tuhan    kami, berikanlah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan jagalah kami dari siksa api Neraka."

Selanjutnya kita beradadi depan hajar aswad.

19.                        Di depan Hajar Aswad

Jamaah sekalian! Setelah dijelaskan beberapa titik di sekitar ka’bah dan amalan ketika thawaf, maka selanjutnya kita memulai thawaf sebanyak tujuh kali. Putaran pertama hingga ketiga dengan melakukan raml (jalan cepat), sedangkan empat putaran berikutnya berjalan biasa.

Selanjutnya mari kita memulai thawaf, disarankan untuk tidak menekan tombol pada controller di tangan kanan kita.

20.                        Hajar Aswad

Jamaah sekalian! Setelah kita selesai thawaf, maka tutuplah bahu kanan kita kemudian kita bisa berdoa di Multazam, yaitu area bangunan Ka’bah yang terletak antara Hajar Aswad dan pintu Ka’bah.


Adapun tatacara berdoa di Multazam, yaitu dengan menempelkan dada, wajah dan kedua lengan kita (kedua lengan menjulur ke atas), lalu kita berdoa memohon kepada Allah Azza wa Jalla, apapun permohonan yang kita inginkan.

Selanjutnya kita ke Maqam Ibrahim.

.

21.                        Maqam Ibrahim

Jamaah sekalian! Selanjutnya kita menuju ke Maqam Ibrahim sambil membaca firman Allah Ta’ala, ”Wat takhidzuu mim maqaami Ibraahiima mushalla,” kemudian kita shalat di belakangnya dua rakaat dengan membaca surah Al Kafirun dan surah Al Ikhlas.

Selanjutnya kita ke menuju tempat air zam-zam.

 

22.                        Tempat air zam-zam

Jamaah sekalian! Seusai shalat dua rakaat, kita segera menuju ke sumur Zamzam atau tempat penyediaan air Zamzam yang terdekat dengan kita.

Minumlah air Zamzam dan berdoalah kepada Allah apa yang kita inginkan, kemudian siramkanlah air Zamzam ke kepala kita.

Selanjutnya kita menuju bukit Shafa untuk melakukan Sa’i.

Jamaah sekalian! Sekarang kita berada di jalan menuju bukit Shafa dan naiklah ke bukit Shafa sambil membaca innash shafa wal marwata min sya’aairillah .

Selanjutnya kita menuju bukit Shafa

23.                        Bukit Shafa

Jamaah sekalian! Sekarang kita berada di bukit Shafa hingga kita dapat memandang ka’bah secara langsung. Kita dianjurkan mengangkat kedua tangan sambil mengucapkan kalimat:

اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ اَنْجَزَ وَعْدَهُ وَ نَصَرَ عَبْدَهُ وَ هَزَمَ اْلاَحْزَابَ وَحْدَهُ

Seusai mengucapkan doa di atas, panjatkanlah doa kepada Allah, untuk memohon apapun yang kita inginkan,

Lalu ulangi doa di atas hingga tiga kali, dan setiap kali selesai mengulang bacaan di atas, kita kembali memanjatkan doa kepada Allah Ta’ala, sesuai dengan keinginan dan permintaan kita masing-masing.

Lalu turunlah dari bukit Shafa dengan berjalan biasa untuk menuju ke bukit Marwah.

Selanjutnya kita berada antara dua tanda lampu hijau.

24.                        Lintasan Antara 2 Tanda Lampu Hijau

Jamaah sekalian! Bila kita telah sampai di antara dua tanda berupa lampu berwarna hijau, disunnahkan untuk mempercepat jalan kita. Setelah melewati kedua lampu berwarna hijau, kita kembali berjalan seperti biasa hingga tiba di bukit Marwah.

Selanjutnya kita berada di bukit Marwah.

25.                      Di Bukit Marwah

Jamaah sekalian! Setibanya di bukit Marwah, lakukanlah hal yang sama kita lakukan di bukit Shafa, yaitu menghadap kiblat, bertakbir 3 x, membaca tahlil 3 x
dan berdoa di antara ketiga bacaan tahlil tersebut.

Perlu diketahui, bahwa perjalanan dari Shafa ke Marwah dihitung satu putaran, dan dari Marwah ke Shafa dihitung putaran kedua, dan demikian seterusnya hingga hitungan ketujuh.

Selanjutnya kita menuju berada di antara dua tanda lampu hijau.

26. Lintasan Antara 2 Tanda Lampu Hijau

Jamaah sekalian! Dari bukit Marwah ketika kita telah sampai di antara dua tanda berupa lampu berwarna hijau, disunnahkan untuk mempercepat jalan kita. Setelah melewati kedua lampu berwarna hijau, kita kembali berjalan seperti biasa hingga tiba di bukit Shafa.

Selanjutnya kita menuju bukit Shafa

27.                      Bukit Shafa

Jamaah sekalian! Sekarang kita berada di bukit Shafa kembali. Lakukanlah hal yang sama seperti ketika kita berada di bukit Shafa yang pertama yaitu:

Menghadap kiblat,
Bertakbir 3 x,
Membaca tahlil 3 x
dan berdoa di antara ketiga bacaan tahlil tersebut.

Selanjutnya kita berada di antara dua tanda lampu hijau.

28.                        Lintasan Antara 2 Tanda Lampu Hijau

Jamaah sekalian! Bila kita telah sampai di antara dua tanda berupa lampu berwarna hijau, disunnahkan untuk mempercepat jalan kita. Setelah melewati kedua lampu berwarna hijau, kita kembali berjalan seperti biasa hingga tiba di bukit Marwah. Lakukan hal ini sampai tujuh putaran.

Selanjutnya kita berada di bukit Marwah

29. Bukit Marwah

Jamaah sekalian! Perlu diketahui, bahwa perjalanan dari Shafa ke Marwah dihitung satu putaran, dan dari Marwah ke Shafa dihitung putaran kedua, dan demikian seterusnya hingga hitungan ketujuh.

Dan dapat dipastikan ibadah Sa’i kita berakhir di bukit Marwah.

Selanjutnya kita bertahallul.

30. Tahallul

Jamaah sekalian! Setelah selesai menunaikan ibadah Sa’i, maka amalan terakhir dari ibadah umrah kita ialah bertahallul, yaitu dengan menggundul rambut kepala kita atau memendekkan seluruh rambut kepala kita.

Namun perlu kita ketahui, bahwa menggundul lebih utama dibanding sekedar memendekkan rambut.

Semoga Allah menerima ibadah umroh kita, aamin.

0 komentar:

 

ENSIKLOPEDI ISLAM Copyright © 2011-2012 | Powered by Blogger