Keutamaan Negeri Syam (1)

بسم الله الرحمن الرحيم
Hasil gambar untuk ‫فضائل الشام‬‎
Keutamaan Negeri Syam (1)
Segala puji bagi Allah Rabbul 'alamin, shalawat dan salam semoga tercurah kepada Rasulullah, keluarganya, para sahabatnya, dan orang-orang yang mengikutinya hingga hari kiamat, amma ba'du:
Berikut pembahasan tentang keutamaan negeri Syam yang kami ambil dari Risalah Thuubaa Lisy Syam karya Syaikh Muhammad bin Shalih Al Munajjid hafizhahullah, semoga Allah menjadikan penyusunan risalah ini ikhlas karena-Nya dan bermanfaat, Allahumma aamin.
Negeri Syam adalah negeri yang mulia, negeri para nabi dan orang-orang saleh, dirindukan oleh orang-orang utama, di sana terdapat kiblat pertama umat Islam, sebagai tempat dikumpulkan manusia dan tempat isra Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam, negeri ribath (perbatasan) dan pertahanan, tempat hijrah Nabi Ibrahim, dan negeri yang memiliki banyak keutamaan.
Batas wilayah Syam, dari barat dibatasi laut tengah, dari timur dibatasi padang sahara dari Ailah (kota lama dekat laut merah) ke sungai Efrat, dari utara dibatasi pegunungan Taurus, dan dari selatan dibatasi daerah Arisy di Mesir (Lihat Khuthatusy Syam 1/9 karya Muhammad Kurd Ali).
Negeri Syam di zaman sekarang meliputi Suriah, Yordania, Libanon, dan Palestina.
Ada beberapa pendapat mengapa negeri tersebut disebut negeri Syam, di antaranya: (1) karena berada di sebelah kiri Kiblat (masy’amatul qiblah), atau (2) karena banyak perkampungannya dan saling berdekatan, atau (3) karena Sam putera Nuh adalah orang pertama yang singgah di sana, dalam bahasa Suryani disebut Syam, wallahu a’lam.
Keutamaan negeri Syam berdasarkan Al Qur’an dan As Sunnah
1. Syam termasuk negeri yang diberkahi Allah Subhaanahu wa Ta’ala
Allah Subhaanahu wa Ta’ala berfirman,
سُبْحَانَ الَّذِي أَسْرَى بِعَبْدِهِ لَيْلًا مِنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ إِلَى الْمَسْجِدِ الْأَقْصَى الَّذِي بَارَكْنَا حَوْلَهُ لِنُرِيَهُ مِنْ آيَاتِنَا إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ
“Mahasuci Allah yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha mendengar lagi Maha mengetahui.” (QS. Al Israa’: 1)
Al Masjidil Aqsha dan daerah-daerah sekelilingnya adalah negeri Syam, yang mendapat keberkahan dari Allah Azza wa Jalla, buminya diberkahi-Nya dengan air, tumbuh-tumbuhan, buah-buahan, dan kesuburan tanahnya. Rezekinya diberkahi-Nya dengan rezeki yang banyak dan baik. Penduduknya diberkahi-Nya dengan diberi ilmu dan kenabian. Tabiat dan sifat penduduknya diberkahi-Nya dengan sikap istiqamah, berani, dan akhlak mulia. 
Ibnu Rajab Al Hanbali rahimahullah berkata, “Pada umumnya nabi-nabi Bani Isaril berasal dari Syam.” (Majmu Rasail Ibnu Rajab 3/253)
Allah Subhaanahu wa Ta’ala berfirman,
وَنَجَّيْنَاهُ وَلُوطًا إِلَى الْأَرْضِ الَّتِي بَارَكْنَا فِيهَا لِلْعَالَمِينَ
“Dan Kami seIamatkan Ibrahim dan Luth ke sebuah negeri yang Kami telah berkahi untuk sekalian manusia.” (QS. Al Anbiya: 71)
Thabari berkata, “Tidak ada khilaf di antara Ahli Ilmu, bahwa Ibrahim berhijrah dari Irak ke Syam, di sanalah beliau tinggal sepanjang hidupnya, meskipun sempat ke Mekkah dan membangun Baitullah di sana, serta menempatkan puteranya yaitu Ismail dan ibu Ismail yaitu Hajar, hanyasaja Beliau tidak tinggal di sana, dan tidak menjadikan tempat tinggalnya, demikian pula Luth.” (Jami’ul Bayan 7/5716)
Allah Subhaanahu wa Ta’ala berfirman,
وَلِسُلَيْمَانَ الرِّيحَ عَاصِفَةً تَجْرِي بِأَمْرِهِ إِلَى الْأَرْضِ الَّتِي بَارَكْنَا فِيهَا وَكُنَّا بِكُلِّ شَيْءٍ عَالِمِينَ
“Dan (telah Kami tundukkan) untuk Sulaiman angin yang sangat kencang tiupannya yang berhembus dengan perintahnya ke negeri yang Kami telah berkahi. Dan Kami Maha mengetahui segala sesuatu.” (QS. Al Anbiya: 81)
Negeri yang diberkahi Allah di sini adalah Syam, yang di sana terdapat kerajaan Nabi Sulaiman ‘alaihis salam.
Allah Subhaanahu wa Ta’ala berfirman,
وَأَوْرَثْنَا الْقَوْمَ الَّذِينَ كَانُوا يُسْتَضْعَفُونَ مَشَارِقَ الْأَرْضِ وَمَغَارِبَهَا الَّتِي بَارَكْنَا فِيهَا
“Dan Kami pusakakan kepada kaum yang telah ditindas itu negeri-negeri bagian timur bumi dan bagian baratnya yang telah Kami beri berkah padanya.” (QS. Al A’raaf: 137)
Maksudnya, bahwa diwariskan kepada Bani Israil bagian timur negeri Syam dan bagian baratnya setelah Fir’aun ditenggelamkan ke laut.
Allah Subhaanahu wa Ta’ala berfirman,
وَجَعَلْنَا بَيْنَهُمْ وَبَيْنَ الْقُرَى الَّتِي بَارَكْنَا فِيهَا قُرًى ظَاهِرَةً
“Dan Kami jadikan antara mereka dan antara negeri-negeri yang Kami limpahkan berkah kepadanya, beberapa negeri yang berdekatan.” (QS. Saba’: 18)
Negeri-negeri yang Allah limpahkan berkah kepadanya di ayat ini adalah negeri Syam sebagaimana dikatakan oleh Mujahid, Al Hasan, Sa’id bin Jubair, Qatadah, Adh Dhahhak, Ibnu Zaid, dan lain-lain.
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah setelah menyebutkan lima ayat di atas berkata, “Inilah lima nash yang Allah sebutkan negeri Syam padanya, yaitu menjadi tempat hijrah Nabi Ibrahim, tempat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melakukan isra, tempat pindah Bani Israil, tempat kerajaan Nabi Sulaiman, dan tempat tujuan perjalanan kaum Saba’. Allah menyifatinya sebagai “Negeri yang Kami berkahi.”
Di samping itu, di negeri tersebut juga terdapat bukit Sinai, tempat Nabi Musa alaihis salam menerima wahyu dari Allah Subhaanahu wa Ta’ala, terdapat Masjidil Aqsha, dan di sana para nabi Bani Israil diutus, juga menjadi tempat hijrah Nabi Ibrahim, tempat isra Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, dan dari sana Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam dimi’rajkan ke langit.
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam juga mendoakan keberkahan untuk negeri Syam, Beliau bersabda,
«اللهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِي شَامِنَا، اللهُمَّ بَارِكْ فِي يَمَنِنَا»
“Ya Allah, berkahilah Syam kami. Ya Allah berkahilah Yaman kami.”
Beliau mengucapkannya beberapa kali. dan pada ketiga atau keempat kalinya para sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah, demikian pula pada Irak kami,” maka Beliau bersabda,
 «إِنَّ بِهَا الزَّلَازِلَ، وَالْفِتَنَ، وَبِهَا يَطْلُعُ قَرْنُ الشَّيْطَانِ»
“Sesungguhnya di sana terdapat guncangan dan fitnah, dan akan muncul pula tanduk setan.” (HR. Bukhari, Tirmidzi, dan Thabrani dalam Al Kabir, dan lafaz ini adalah lafaznya).
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata, “Keberkahan (di negeri Syam) mencakup berkah dalam agama dan berkah dalam dunia.” (Majmu Fatawa 27/44)
Ibnu Rajab Al Hanbali berkata, “Ketahuilah, berkah pada negeri Syam mencakup berkah pada perkara agama dan dunia. Oleh karena itu, wilayah itu disebut Ardhul muqaddasah (negeri suci).” (Majmu Rasail Ibnu Rajab 3/224).
2. Negeri Syam dijaga oleh malaikat Allah Subhaanahu wa Ta’ala
Dari Zaid bin Tsabit radhiyallahu ‘anhu ia berkata, “Kami pernah berada di sisi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menghimpun ayat yang turun pada suratnya masing-masing, lalu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
طُوبَى لِلشَّامِ
“Berbahagialah penduduk Syam.”
Lalu kami bertanya, “Karena sebab apa wahai Rasulullah?” Beliau menjawab,
لِأَنَّ مَلَائِكَةَ الرَّحْمَنِ بَاسِطَةٌ أَجْنِحَتَهَا عَلَيْهَا
“Karena para malaikat Ar Rahman membentangkan sayap di atasnya.” (HR. Ahmad (21096), Tirmidzi (3954) dan ia menghasankannya, dan dishahihkan oleh As Suyuthi dan Al Albani).
Maksud membentangkan sayapnya adalah mengelilingi dan memeliharanya dengan menurunkan berkah dan menghindarkan bahaya dan sesuatu yang mengganggu (Lihat An Nihayah 3/318).
3. Syam merupakan negeri pilihan Allah, Dia menanggung penduduknya
Dari Ibnu Hawalah ia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
سَيَصِيرُ الْأَمْرُ إِلَى أَنْ تَكُونُوا جُنُودًا مُجَنَّدَةً جُنْدٌ بِالشَّامِ، وَجُنْدٌ بِالْيَمَنِ، وَجُنْدٌ بِالْعِرَاقِ
“Keadaan kalian akan kembali menjadi pasukan yang berpisah, satu pasukan di Syam, satu pasukan di Yaman, dan satu lagi di Irak.”
Ibnu Hawalah berkata, “Berikanlah pilihan untukku wahai Rasulullah jika ternyata aku menemukan pasukan itu.”
Beliau bersabda,
عَلَيْكَ بِالشَّامِ، فَإِنَّهَا خِيرَةُ اللَّهِ مِنْ أَرْضِهِ، يَجْتَبِي إِلَيْهَا خِيرَتَهُ مِنْ عِبَادِهِ، فَأَمَّا إِنْ أَبَيْتُمْ، فَعَلَيْكُمْ بِيَمَنِكُمْ، وَاسْقُوا مِنْ غُدُرِكُمْ، فَإِنَّ اللَّهَ تَوَكَّلَ لِي بِالشَّامِ وَأَهْلِهِ
“Hendaklah engkau memilih Syam, karena ia merupakan negeri pilihan Allah, Dia piliha hamba-hamba pilihan-Nya ke tempat itu. Jika kalian menolak, maka pilihlah Yaman dan minumlah telaga kalian, karena Allah menjamin (menjaga) Syam dan penduduknya untukku.” (HR. Abu Dawud dan dishahihkan oleh Al Albani)
Dari Mu’awiyah bin Haidah ia berkata, “Aku pernah bertanya, “Wahai Rasulullah, ke mana engkau suru aku?” Beliau menjawab, “Ke sana.” Beliau menunjuk dengan tangannya ke arah Syam.” (HR. Tirmidzi, ia berkata, “Hadits hasan shahih,” dan dishahihkan oleh Al Albani).
4. Penduduk Syam merupakan manusia pilihan
Dari Qurrah bin Iyas ia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِذَا فَسَدَ أَهْلُ الشَّامِ فَلَا خَيْرَ فِيكُمْ
“Apabila penduduk Syam telah rusak, maka tidak ada kebaikan pada kalian.” (HR. Tirmidzi, ia menshahihkannya, dan dishahihkan oleh Al Albani)
Hadits ini menunjukkan, bahwa keutamaan Syam tidak hanya negerinya saja, bahkan mencakup pula penduduknya.
Apa yang terjadi di Syam saat ini merupakan bukti bahwa penduduk Syam belum rusak meskipun mereka mendapatkan berbagai macam cobaan, namun hal itu hanya menambah iman dan sikap pasrah mereka kepada Allah Azza wa Jalla.
Kerusakan bukanlah berupa mendapatkan cobaan, akan tetapi kerusakan adalah ketika mendapatkan cobaan ternyata tidak sabar. Adapun jika diuji tetap bersabar, maka berarti ia telah menempuh jalan para nabi dan orang-orang saleh.
Bersambung…
Wallahu a’lam wa shallallahu ‘alaa Nabiyyina Muhammad wa ‘alaa alihi wa shahbihi wa sallam.
Marwan bin Musa
Maraji’: Thuba Lisy Syam (Syaikh Muhammad bin Shalih Al Munajjdid), Maktabah Syamilah versi 3.45, dll.

0 komentar:

 

ENSIKLOPEDI ISLAM Copyright © 2011-2012 | Powered by Blogger