بسم الله الرحمن الرحيم
Meraih Hidup Bahagia
الحمد لله الذي أرسل رسوله بالهدى ودين الحق ليظهره على الدين كله
وكفى بالله شهيدا. أشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له وأشهد أن محمدا عبده
ورسوله .اللهم صل وسلم على نبينا محمد وعلى آله وصحبه أجمعين أما بعد:
Segala puji bagi
Allah, shalawat dan salam semoga terlimpah kepada Rasulullah, kepada
keluarganya, kepada para sahabatnya, dan orang-orang yang mengikutinya hingga
hari Kiamat, amma ba’du:
Berikut kami
terjemahkan risalah 35 Nashihahah Ta’isyu bihaa Sa’idan Murtahal Bal (35
Nasihat Agar Engkau Meraih Hidup Bahagia Dengan Merasakan Ketenangan Jiwa) yang
ditulis oleh Al Qadhi Muhammad bin Ismail Al Umrani.
35 Nasihat
Untuk Meraih Hidup Bahagia
Mulailah harimu dengan shalat Subuh, dzkir
pagi, dan bertawakkal kepada Allah agar engkau memperoleh kelapangan dada,
kemudahan, dan keberuntungan.
Selanjutnya,
1. Lanjutkanlah dengan istighfar, karena ia
dapat menghapuskan dosa-dosa dan menarik rezeki.
2. Jangan berhenti berdoa, karena ia adalah
tali keselamatan.
3. Ingatlah, bahwa ucapanmu akan dicatat
oleh malaikat.
4. Tetaplah optimis, meskipun engkau berada
di bawah gelombang badai yang dahsyat.
5. Jari-jari yang indah adalah ketika
engkau gunakan untuk bertasbih.
6. Ketika kecemasan muncul dan kesedihan
menumpuk, maka ucapkanlah Laailaahaillallah.
7. Berikan beberapa dirham untuk memperoleh
doa orang miskin dan kecintaan mereka.
8. Sujud
yang thumakninah dan khusyu lebih utama daripada emas di bumi.
9. Berfikirlah dahulu sebelum menyampaikan
kalimat, karena kalimat yang disampaikan bisa membunuhmu.
10. Berhati-hatilah dari doa orang yang
teraniaya dan tangisan orang yang tidak punya (harta).
11. Sebelum membaca buku, koran, dan majalah,
bacalah Al Qur’an.
12. Jadilah engkau sebagai sebab istiqamah bagi
keluargamu.
13. Lawanlah nafsumu agar tetap melakukan
ketaatan, karena nafsu itu selalu menyuruh berbuat yang buruk.
14. Ciumlah telapak tangan kedua orang
tuamu agar engkau meraih keridhaan Allah Ar Rahman.
15. Pakaianmu yang sudah lama menjadi baru
di kalangan fakir miskin.
16. Jangan marah dan saling membenci, dan
jangan memutuskan apa yang Allah perintahkan untuk menyambungnya, karena kehidupan
di dunia lebih pendek dari apa yang dibayangkan.
17. Engkau bersama Dzat Yang Mahakuat dan Mahakaya,
Dialah Allah Jalla Jalaluh, maka percayalah kepada-Nya dan
bergembiralah.
18. Jangan engkau tutup pintu pengabulan
doa dengan maksiat.
19. Sabar dan shalat merupakan perkara
terbaik yang membantumu menghadapi musibah, kesulitan, dan berbagai tugas dan
kewajiban.
20. Jauhilah berburuk sangka, engkau akan
nyaman dan dapat beristirahat.
21. Sebab semua kegundahan adalah karena
berpaling dari Allah, maka sekarang kembalilah kepada-Nya.
22. Kerjakanlah shalat dengan perasaan
bahwa engkau akan masuk ke dalam kuburmu.
23. Jika engkau mendengar orang yang
melakukan ghibah (gossip), maka katakanlah ‘Bertakwalah kepada Allah!’
24. Rutinkanlah membaca surah Tabarak (al Mulk),
karena dia dapat menyelamatkanmu (dari azab kubur).
25. Orang yang malang adalah orang yang
terhalang dari memperoleh shalat yang khusyu dan mata yang meneteskan air mata.
26. Jangan engkau timpakan gangguan kepada orang
mukmin yang lengah (baik).
27. Jadikanlah tolok ukur cinta karena Allah
dan Rasul-Nya, dan bergaullah kepada manusia dengan akhlak yang mulia.
28. Maafkanlah orang yang mengghibahimu,
karena sebenarnya ia tengah menghadiahkan kebaikannya kepadamu.
29. Shalat, membaca Al Qur’an, dan dzikr
merupakan cahaya pada wajahmu, ketenangan dalam dadamu, dan taufik terhadap
amalmu.
30. Barang siapa yang mengingat panasnya api
neraka, maka dia akan sabar terhadap dorongan maksiat.
31. Selama malam akan berlalu, maka kecemasan
juga akan hilang, kesempitan akan tergantikan dengan jalan keluar, dan
kesulitan berganti dengan kemudahan.
32. Tinggalkanlah ucapan ‘qiila wa qaala’ (katanya
begini dan begitu), karena di hadapanmu ada amalan yang besar seperti gunung.
33. Shalatlah dengan khusyu, karena semua
yang sedang menantimu masih jauh di bawah kedudukan shalat.
34. Jadikanlah Al Qur’an dekat kepalamu,
karena membaca satu ayat lebih baik daripada dunia dan seisinya.
35. Kehidupan itu indah, namun lebih indah
lagi adalah keimananmu.
Mengapa orang yang telah meninggal dunia
lebih memilih bersedekah kalau dikembalikan ke dunia sebagaimana firman Allah Ta’ala,
رَبِّ لَوْلَا أَخَّرْتَنِي إِلَى أَجَلٍ
قَرِيبٍ فَأَصَّدَّقَ وَأَكُنْ مِنَ الصَّالِحِينَ
“Ya Rabb-ku, mengapa Engkau tidak
menangguhkan (kematian)ku sampai waktu yang dekat, yang menyebabkan aku dapat
bersedekah dan aku termasuk orang-orang yang saleh?" (Qs. Al
Munafiqun: 10)
Dia tidak mengatakan ‘agar aku dapat
berumroh, agar aku dapat mengerjakan shalat, dan agar aku dapat berpuasa’. Ahli
Ilmu berkata, “Seorang mayit menyebut sedekah karena pengaruhnya yang dahsyat
setelah ia meninggal dunia.”
Oleh karena itu, perbanyaklah sedekah,
karena orang mukmin pada hari Kiamat akan berada di bawah naungan sedekahnya. Dan
sedekah yang utama yang dapat engkau lakukan sekarang adalah menyebarkan
risalah ini dengan niat bersedekah, karena orang yang mengamalkannya dan
memberikan nasihat dengannya, maka engkau akan memperoleh pahalanya dengan izin
Allah.
Jangan biarkan tetap berada di HP-mu,
karena boleh jadi ia sampai ke dalam hati yang siap menyerapnya dan
menerimanya.
Alih Bahasa: Marwan Hadidi, M.Pd.I
0 komentar:
Posting Komentar