بسم الله الرحمن الرحيم
Terjemah Umdatul Ahkam (17)
Segala puji bagi Allah Rabbul
'alamin, shalawat dan salam semoga terlimpah kepada Rasulullah, keluarganya, para sahabatnya, dan
orang-orang yang mengikutinya hingga hari Kiamat,
amma ba'du:
Berikut lanjutan terjemah
Umdatul Ahkam karya Imam Abdul Ghani Al Maqdisi (541 H – 600 H) rahimahullah.
Semoga
Allah Azza wa Jalla menjadikan penerjemahan kitab ini ikhlas karena-Nya dan
bermanfaat, Allahumma aamin.
KITAB PUASA
184 - عَنْ أَبِي
هُرَيْرَةَ - رضي الله عنه - قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ - صلى الله عليه وسلم
-: ((لاَ تَقَدَّمُوا رَمَضَانَ بِصَوْمِ يَوْمٍ , أَوْ يَوْمَيْنِ إلاَّ رَجُلاً
كَانَ يَصُومُ صَوْماً فَلْيَصُمْهُ)) .
184. Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu ia berkata, “Rasulullah
shallallahu alaihi wa sallam bersabda, “Janganlah kalian
mengawali Ramadhan dengan berpuasa sehari atau dua hari, kecuali seorang yang
sebelumnya berpuasa, maka silahkan puasa.”
185 - عَنْ عَبْدِ
اللَّهِ بْنِ عُمَرَ رضي الله عنهما قَالَ: سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ - صلى الله
عليه وسلم - يَقُولُ: ((إذَا رَأَيْتُمُوهُ فَصُومُوا، وَإِذَا رَأَيْتُمُوهُ
فَأَفْطِرُوا، فَإِنْ غُمَّ عَلَيْكُمْ فَاقْدُرُوا لَهُ)) .
185. Dari Abdullah bin
Umar radhiyallahu anhuma ia berkata, “Aku mendengar Rasulullah shallallahu
alaihi wa sallam bersabda, “Jika kalian melihat hilal (bulan sabit tanda tiba
awal bulan Ramadhan), maka berpuasalah. Dan ketika kalian melihat hilal pula
(satu Syawwal), maka berbukalah. Jika kalian terhalangi dari melihatnya karena
mendung, maka hitunglah (sempurnakan bulan Sya’ban menjadi tiga puluh hari).”
186 - عَنْ أَنَسِ بْنِ
مَالِكٍ - رضي الله عنه - قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ - صلى الله عليه وسلم -
((تَسَحَّرُوا فَإِنَّ فِي السَّحُورِ بَرَكَةً)) .
186. Dari Anas bin Malik
radhiyallahu anhu ia berkata, “Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam
bersabda, “Bersahurlah, karena pada makan sahur itu ada keberkahan.”
187 - عَنْ أَنَسِ بْنِ
مَالِكٍ عَنْ زَيْدِ بْنِ ثَابِتٍ رضي الله عنهما قَالَ: ((تَسَحَّرْنَا مَعَ
رَسُولِ اللَّهِ - صلى الله عليه وسلم -. ثُمَّ قَامَ إلَى الصَّلاةِ. قَالَ
أَنَسٌ: قُلْت لِزَيْدٍ: كَمْ كَانَ بَيْنَ الأَذَانِ وَالسَّحُورِ؟ قَالَ: قَدْرُ
خَمْسِينَ آيَةً)) .
187. Dari Anas bin
Malik, dari Zaid bin Tsabit radhiyallahu anhuma ia berkata, “Kami pernah makan
sahur bersama Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, lalu Beliau berdiri
untuk shalat.” Anas berkata, “Aku bertanya kepada Zaid, “Berapa jarak antara
azan dan makan sahur?” Ia menjawab, “Seukuran lima puluh ayat.”
188 - عَنْ عَائِشَةَ
وَأُمِّ سَلَمَةَ رضي الله عنهما: ((أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ - صلى الله عليه وسلم -
كَانَ يُدْرِكُهُ الْفَجْرُ وَهُوَ جُنُبٌ مِنْ أَهْلِهِ ثُمَّ يَغْتَسِلُ
وَيَصُومُ)) .
188. Dari Aisyah dan
Ummu Salamah radhiyallahu anhuma, bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam
pernah mendapatkan waktu fajar saat masih junub dengan istrinya, lalu Beliau mandi
dan berpuasa.
189 - عَنْ أَبِي
هُرَيْرَةَ رضي الله عنه عَنْ النَّبِيِّ - صلى الله عليه وسلم - قَالَ: ((مَنْ
نَسِيَ وَهُوَ صَائِمٌ. فَأَكَلَ أَوْ شَرِبَ , فَلْيُتِمَّ صَوْمَهُ. فَإِنَّمَا
أَطْعَمَهُ اللَّهُ وَسَقَاهُ)) .
189. Dari Abu Hurairah
radhiyallahu anhu, dari Nabi shallallahu alaihi wa sallam, Beliau bersabda, “Barang
siapa yang lupa ketika berpuasa, lalu ia makan atau minum, maka sempurnakanlah
puasanya, karena hal itu berarti Allah memberinya makan dan minum.”
190 - عَنْ أَبِي
هُرَيْرَةَ - رضي الله عنه - قَالَ: ((بَيْنَمَا نَحْنُ جُلُوسٌ عِنْدَ النَّبِيِّ
- صلى الله عليه وسلم - إذْ جَاءَهُ رَجُلٌ. فَقَالَ: يَا رَسُولَ اللَّهِ ,
هَلَكْتُ. قَالَ: مَا أَهْلَكَكَ؟ قَالَ: وَقَعْتُ عَلَى امْرَأَتِي , وَأَنَا
صَائِمٌ - وَفِي رِوَايَةٍ: أَصَبْتُ أَهْلِي فِي رَمَضَانَ - فَقَالَ رَسُولُ
اللَّهِ - صلى الله عليه وسلم -: هَلْ تَجِدُ رَقَبَةً تُعْتِقُهَا؟ قَالَ: لا.
قَالَ: فَهَلْ تَسْتَطِيعُ أَنْ تَصُومَ شَهْرَيْنِ مُتَتَابِعَيْنِ؟ قَالَ: لا.
قَالَ: فَهَلْ تَجِدُ إطْعَامَ سِتِّينَ مِسْكِيناً؟ قَالَ: لا. قَالَ: فَمَكَثَ
النَّبِيُّ - صلى الله عليه وسلم - فَبَيْنَا نَحْنُ عَلَى ذَلِكَ أُتِيَ
النَّبِيُّ - صلى الله عليه وسلم - بِعَرَقٍ فِيهِ تَمْرٌ - وَالْعَرَقُ:
الْمِكْتَلُ - قَالَ: أَيْنَ السَّائِلُ؟ قَالَ: أَنَا. قَالَ: خُذْ هَذَا ,
فَتَصَدَّقَ بِهِ. فَقَالَ الرَّجُلُ: عَلَى أَفْقَرَ مِنِّي: يَا رَسُولَ
اللَّهِ؟ فَوَاَللَّهِ مَا بَيْنَ لابَتَيْهَا - يُرِيدُ الْحَرَّتَيْنِ - أَهْلُ
بَيْتٍ أَفْقَرَ مِنْ أَهْلِ بَيْتِي. فَضَحِكَ رَسُولُ اللَّهِ - صلى الله عليه
وسلم حَتَّى بَدَتْ أَنْيَابُهُ. ثُمَّ قَالَ: أَطْعِمْهُ أَهْلَكَ)) .
189. Dari Abu Hurairah
radhiyallahu anhu, ia berkata, “Saat kami sedang duduk di dekat Nabi
shallallahu alaihi wa sallam tiba-tiba datang kepada Beliau seorang laki-laki
dan berkata, “Wahai Rasulullah, aku telah binasa.” Beliau bertanya, “Apa yang
membuatmu binasa?” Ia menjawab, “Aku menggauli istriku saat berpuasa.” Dalam
sebuah riwayat disebutkan, “Aku menggauli istriku di bulan Ramadhan.” Maka
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, “Apakah engkau sanggup
memerdekakan seorang budak?” Ia menjawab, “Tidak.” Beliau bertanya lagi, “Apakah
engkau sanggup berpuasa dua bulan berturut-turut?” Ia menjawab, “Tidak.” Beliau
bertanya lagi, “Apakah engkau sanggup memberi makan enam puluh orang miskin?”
Ia menjawab, “Tidak.” Maka Nabi shallallahu alaihi wa sallam terdiam. Saat kami
dalam keadaan seperti itu, tiba-tiba Nabi shallallahu alaihi wa sallam
diberikan oleh seseorang seranjang kurma, lalu Beliau bertanya, “Di mana
penanya tadi?” Orang itu menjawab, “Saya.” Beliau bersabda, “Ambillah ini, lalu
sedekahkanlah!” Orang itu berkata, “Apakah kepada orang yang lebih fakir dariku
wahai Rasulullah? Demi Allah, tidak ada keluarga yang tinggal di antara dua
tanah berbatu hitam yang lebih fakir daripada keluargaku.” Maka Rasulullah
shallallahu alaihi wa sallam tersenyum hingga tampak giginya, kemudian
bersabda, “Berilah makan kepada keluargamu dari kurma itu.”
Bab Puasa Ketika Safar
dan Semisalnya
191 - عَنْ عَائِشَةَ رضي
الله عنها: ((أَنَّ حَمْزَةَ بْنَ عَمْرٍو الأَسْلَمِيَّ قَالَ لِلنَّبِيِّ - صلى
الله عليه وسلم -: أَأَصُومُ فِي السَّفَرِ؟ - وَكَانَ كَثِيرَ الصِّيَامِ -
فَقَالَ: إنْ شِئْتَ فَصُمْ وَإِنْ شِئْتَ فَأَفْطِرْ)) .
191. Dari Aisyah
radhiyallahu anha, bahwa Hamzah bin Amr Al Aslamiy pernah berkata kepada Nabi
shallallahu alaihi wa sallam, “Bolehkah aku berpuasa ketika safar?” Dirinya
adalah orang yang banyak berpuasa, maka Beliau bersabda, “Jika kamu mau, maka
berpuasalah, dan jika kamu mau, maka berbukalah.”
192 - عَنْ أَنَسِ بْنِ
مَالِكٍ - رضي الله عنه - قَالَ: ((كُنَّا نُسَافِرُ مَعَ النَّبِيِّ - صلى الله
عليه وسلم - فَلَمْ يَعِبِ الصَّائِمُ عَلَى الْمُفْطِرِ. وَلا الْمُفْطِرُ عَلَى
الصَّائِمِ)) .
192. Dari Anas bin Malik
radhiyallahu anhu, ia berkata, “Kami pernah bersafar bersama Nabi shallallahu
alaihi wa sallam. Ketika itu orang yang berpuasa tidak mencela orang yang
berbuka, dan orang yang berbuka tidak mencela orang yang berpuasa.”
193 - عَنْ أَبِي
الدَّرْدَاءِ - رضي الله عنه - قَالَ: ((خَرَجْنَا مَعَ رَسُولِ اللَّهِ - صلى
الله عليه وسلم - فِي شَهْرِ رَمَضَانَ. فِي حَرٍّ شَدِيدٍ , حَتَّى إنْ كَانَ
أَحَدُنَا لَيَضَعُ يَدَهُ عَلَى رَأْسِهِ مِنْ شِدَّةِ الْحَرِّ. وَمَا فِينَا
صَائِمٌ إلاَّ رَسُولُ اللَّهِ - صلى الله عليه وسلم - وَعَبْدُ اللَّهِ بْنُ
رَوَاحَةَ)) .
193. Dari Abu Darda
radhiyallahu anhu ia berkata, “Kami pernah keluar bersama Rasulullah
shallallahu alaihi wa sallam di bulan Ramadhan pada hari yang sangat panas
sehingga salah seorang di antara kami meletakkan tangannya di atas kepala
karena panasnya. Ketika itu tidak ada di antara kami yang berpuasa selain
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam dan Abdullah bin Rawahah.”
194 - عَنْ جَابِرِ بْنِ
عَبْدِ اللَّهِ رضي الله عنهما قَالَ: ((كَانَ رَسُولُ اللَّهِ - صلى الله عليه
وسلم - فِي سَفَرٍ. فَرَأَى زِحَاماً وَرَجُلاً قَدْ ظُلِّلَ عَلَيْهِ , فَقَالَ:
مَا هَذَا؟ قَالُوا: صَائِمٌ. قَالَ: لَيْسَ مِنْ الْبِرِّ الصِّيَامُ فِي
السَّفَرِ)) . وَفِي لَفْظٍ لِمُسْلِمٍ: ((عَلَيْكُمْ
بِرُخْصَةِ اللَّهِ الَّتِي رَخَّصَ لَكُمْ)) .
194. Dari Jabir bin
Abdullah radhiyallahu anhuma ia berkata, “Rasulullah shallallahu alaihi wa
sallam pernah dalam suatu safar melihat kumpulan orang yang berdesakan, dan
dilihatnya seorang yang diberi naungan, maka Beliau bertanya, “Ada apa dengan
orang ini?” Orang-orang menjawab, “Dia sedang berpuasa.” Beliau pun bersabda, “Bukan
termasuk kebaikan berpuasa ketika safar.” (Dalam sebuah lafaz Muslim disebutkan,
“Hendaklah kalian menerima kelonggaran dari Allah yang telah memberikan
keringanan bagi kalian.”)
195 - عَنْ أَنَسِ بْنِ
مَالِكٍ - رضي الله عنه - قَالَ: ((كُنَّا مَعَ النَّبِيِّ - صلى الله عليه وسلم -
فِي السَّفَرِ فَمِنَّا الصَّائِمُ , وَمِنَّا الْمُفْطِرُ قَالَ: فَنَزَلْنَا
مَنْزِلاً فِي يَوْمٍ حَارٍّ , وَأَكْثَرُنَا ظِلاً: صَاحِبُ الْكِسَاءِ. وَمِنَّا
مَنْ يَتَّقِي الشَّمْسَ بِيَدِهِ. قَالَ: فَسَقَطَ الصُّوَّامُ , وَقَامَ
الْمُفْطِرُونَ فَضَرَبُوا الأَبْنِيَةَ. وَسَقَوْا الرِّكَابَ، فَقَالَ رَسُولُ
اللَّهِ - صلى الله عليه وسلم -: ذَهَبَ الْمُفْطِرُونَ الْيَوْمَ بِالأَجْرِ)) .
195. Dari Anas bin Malik
radhiyallahu anhu ia berkata, “Kami pernah bersama Nabi shallallahu alaihi wa
sallam ketika safar, lalu di antara kami ada yang berpuasa dan ada yang berbuka,
kami pun singgah di sebuah tempat pada hari yang sangat panas. Dan orang yang bisa
berteduh ketika itu adalah orang yang memiliki kain, dan di antara kami ada
yang menutup dirinya dari panas terik matahari dengan tangannya, lalu
orang-orang yang berpuasa pun berjatuhan, sedangkan orang yang berbuka tetap tegar,
masih mampu menghancurkan bangunan dan memberi minum unta.” Maka Rasulullah
shallallahu alaihi wa sallam bersabda, “Hari ini orang-orang yang berbuka telah
menuai pahala.”
196 - عَنْ عَائِشَةَ رضي
الله عنها قَالَتْ: ((كَانَ يَكُونُ عَلَيَّ الصَّوْمُ مِنْ رَمَضَانَ , فَمَا
أَسْتَطِيعُ أَنْ أَقْضِيَ إلاَّ فِي شَعْبَانَ)) .
196. Dari Aisyah
radhiyallahu anha ia berkata, “Aku punya hutang puasa Ramadhan, namun aku tidak
sanggup membayarnya kecuali pada bulan Sya’ban.”
Bersambung…
Wallahu a’lam wa shallallahu ‘alaa
Nabiyyinaa Muhammad wa alaa aalihi wa shahbihi wa sallam
Penerjemah:
Marwan bin Musa
0 komentar:
Posting Komentar