بسم
الله الرحمن الرحيم
Hadits-Hadits Seputar Pergaulan Pria-Wanita
Segala puji bagi
Allah, shalawat dan salam semoga terlimpah kepada Rasulullah, kepada
keluarganya, para sahabatnya dan orang-orang yang mengikutinya hingga hari
Kiamat, amma ba’du:
Berikut ini hadits-hadits pilihan tentang pergaulan
antara pria dan wanita, semoga Allah Azza wa Jalla menjadikan penulisan risalah
ini ikhlas karena-Nya dan bermanfaat, Allahumma aamin.
Perintah Kepada Para
Pemuda Untuk Segera Menikah
عَنْ
عَبْدِ اللهِ ابنِ مَسْعُوْدٍ قَالَ قَالَ لَنَا رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ: «يَا مَعْشَرَ الشَّبَابِ، مَنِ اسْتَطَاعَ مِنْكُمُ الْبَاءَةَ فَلْيَتَزَوَّجْ،
فَإِنَّهُ أَغَضُّ لِلْبَصَرِ، وَأَحْصَنُ لِلْفَرْجِ، وَمَنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَعَلَيْهِ
بِالصَّوْمِ، فَإِنَّهُ لَهُ وِجَاءٌ»
Dari Abdullah bin Mas'ud ia berkata: Rasulullah
shallallahu 'alaihi wa sallam pernah bersabda kepada kami, "Wahai para
pemuda! Barang siapa di antar kamu yang sanggup menikah, maka menikahlah.
Sesungguhnya nikah itu menundukkan pandangan dan menjaga kehormatan, namun
barang siapa yang tidak sanggup, maka hendaknya ia berpuasa, karena hal itu
sebagai pengebirinya." (HR. Bukhari dan Muslim).
Bahaya Zina
عَنِ
ابْنِ عَبَّاسٍ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ - صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ:
إِذَا ظَهَرَ الزِّنَا وَالرِّبَا فِي قَرْيَةٍ، فَقَدْ أَحَلُّوا بِأَنْفُسِهِمْ عَذَابَ
اللَّهِ
Dari Ibnu Abbas ia berkata: Rasulullah
shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Apabila zina dan riba telah
tampak di sebuah kampung, maka berarti mereka telah mempersiapkan diri mereka
mendapatkan azab Allah." (HR. Thabrani dan Hakim, dishahihkan oleh Adz
Dzahabi dan Al Albani).
عَنْ
عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ، قَالَ: أَقْبَلَ عَلَيْنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَقَالَ: " يَا مَعْشَرَ الْمُهَاجِرِينَ خَمْسٌ إِذَا ابْتُلِيتُمْ
بِهِنَّ، وَأَعُوذُ بِاللَّهِ أَنْ تُدْرِكُوهُنَّ: لَمْ تَظْهَرِ الْفَاحِشَةُ فِي
قَوْمٍ قَطُّ، حَتَّى يُعْلِنُوا بِهَا، إِلَّا فَشَا فِيهِمُ الطَّاعُونُ، وَالْأَوْجَاعُ
الَّتِي لَمْ تَكُنْ مَضَتْ فِي أَسْلَافِهِمُ الَّذِينَ مَضَوْا، وَلَمْ يَنْقُصُوا
الْمِكْيَالَ وَالْمِيزَانَ، إِلَّا أُخِذُوا بِالسِّنِينَ، وَشِدَّةِ الْمَئُونَةِ،
وَجَوْرِ السُّلْطَانِ عَلَيْهِمْ، وَلَمْ يَمْنَعُوا زَكَاةَ أَمْوَالِهِمْ، إِلَّا
مُنِعُوا الْقَطْرَ مِنَ السَّمَاءِ، وَلَوْلَا الْبَهَائِمُ لَمْ يُمْطَرُوا، وَلَمْ
يَنْقُضُوا عَهْدَ اللَّهِ، وَعَهْدَ رَسُولِهِ، إِلَّا سَلَّطَ اللَّهُ عَلَيْهِمْ
عَدُوًّا مِنْ غَيْرِهِمْ، فَأَخَذُوا بَعْضَ مَا فِي أَيْدِيهِمْ، وَمَا لَمْ تَحْكُمْ
أَئِمَّتُهُمْ بِكِتَابِ اللَّهِ، وَيَتَخَيَّرُوا مِمَّا أَنْزَلَ اللَّهُ، إِلَّا
جَعَلَ اللَّهُ بَأْسَهُمْ بَيْنَهُمْ "
Dari Abdullah bin Umar ia berkata: Rasulullah
shallallahu 'alaihi wa sallam pernah menghadap kami dan bersabda, "Wahai kaum Muhajirin! Ada
lima perkara yang apabila menimpa kalian, dan aku berlindung kepada Allah agar
kalian tidak mengalaminya, yaitu: tidaklah perbuatan keji (zina) tampak di
suatu kaum, kemudian mereka melakukannya dengan terang-terangan kecuali akan
tersebar di tengah mereka penyakit Tha'un dan penyakit-penyakit yang belum
pernah dialami para pendahulu mereka. Tidaklah mereka mengurangi takaran dan
timbangan, kecuali mereka akan ditimpa kemarau panjang, kesulitan pangan dan
kezaliman penguasa. Tidaklah mereka enggan membayar zakat harta-harta mereka
kecuali hujan dari langit akan dihalangi turun kepada mereka, kalau bukan
karena (rahmat Allah) kepada hewan-hewan ternak niscaya mereka tidak akan
diberi hujan. Tidaklah mereka melanggar perjanjian dengan Allah dan Rasul-Nya,
kecuali Allah akan menguasakan atas mereka musuh dari luar mereka dan mengambil
apa yang mereka miliki. Dan tidaklah pemimpin-pemimpin mereka enggan
menjalankan hukum-hukum Allah dan enggan memilih apa yang diturunkan Allah,
melainkan Allah akan mengadakan peperangan di antara mereka." (HR. Ibnu
Majah, dan dihasankan oleh Al Albani)
Larangan Menyentuh
Wanita Yang Bukan Mahram
عَنْ مَعْقِلِ بْنِ يَسَارٍ قَالَ: قَالَ رَسُولُ
اللَّهِ - صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «لَأَنْ يُطْعَنَ فِي رَأْسِ أَحَدِكُمْ
بِمِخْيَطٍ مِنْ حَدِيدِ خَيْرٌ لَهُ مِنْ أَنْ يَمَسَّ امْرَأَةً لَا تَحِلُّ لَهُ
"
Dari
Ma'qil bin Yasar ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
“Sungguh, ditusuknya kepala salah seorang di antara kamu dengan jarum besi itu
lebih baik baginya daripada ia menyentuh wanita yang tidak halal baginya.” (HR.
Thabrani, dan dishahihkan oleh Al Albani dalam Shahihul Jami’ no. 5045)
Dari Umaimah binti Ruqaiqah ia berkata:
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
إِنِّي
لَا أُصَافِحُ النِّسَاءَ،
"Sesungguhnya
aku tidak berjabat tangan dengan wanita." (HR. Tirmidzi, Nasa'i, dan Ibnu
Majah, dishahihkan oleh Al Albani dalam Shahihul Jami' no. 2513)
Larangan Berduaan Dengan
Wanita Yang Bukan Mahram
عَنِ
ابْنِ عُمَرَ أَنَّ عُمَرَ بْنَ الْخَطَّابِ
خَطَبَ بِالْجَابِيَةِ فَقَالَ: قَامَ فِينَا رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ مَقَامِي فِيكُمْ، فَقَالَ: " اسْتَوْصُوا بِأَصْحَابِي خَيْرًا، ثُمَّ
الَّذِينَ يَلُونَهُمْ، ثُمَّ الَّذِينَ يَلُونَهُمْ، ثُمَّ يَفْشُو الْكَذِبُ حَتَّى
إِنَّ الرَّجُلَ لَيَبْتَدِئُ بِالشَّهَادَةِ قَبْلَ أَنْ يُسْأَلَهَا، فَمَنْ أَرَادَ
مِنْكُمْ بَحْبَحَةَ الْجَنَّةِ فَلْيَلْزَمُ الْجَمَاعَةَ، فَإِنَّ الشَّيْطَانَ مَعَ
الْوَاحِدِ، وَهُوَ مِنَ الِاثْنَيْنِ أَبْعَدُ، لَا يَخْلُوَنَّ أَحَدُكُمْ بِامْرَأَةٍ،
فَإِنَّ الشَّيْطَانَ ثَالِثُهُمَا، وَمَنْ سَرَّتْهُ حَسَنَتُهُ وَسَاءَتْهُ سَيِّئَتُهُ،
فَهُوَ مُؤْمِنٌ "
Dari Ibnu Umar, bahwa Umar bin Khaththab pernah
berceramah di daerah Jabiyah (sebelah barat daya Damaskus), lalu ia berkata,
"Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah berdiri di hadapan kami
sebagaimana berdirinya aku di hadapan kalian, Beliau bersabda, "Aku
berpesan kepada kalian agar bersikap yang baik kepada para sahabatku,
selanjutnya generasi setelah mereka, dan setelahnya. Selanjutnya akan muncul
kedustaan, sehingga seseorang mulai bersaksi sebelum diminta. Siapa saja di
antara kalian yang menginginkan tempat yang luas di surga, maka hendaknya ia
tetap bersama jamaah. Hal itu, karena setan bersama orang yang sendiri, dan dia
menjauh dari dua orang. Janganlah sekali-kali salah seorang di antara kamu
berduaan dengan seorang wanita, karena setan yang ketiganya. Barang siapa yang
senang dengan kebaikannya, dan gelisah dengan keburukannya, maka dia
mukmin." (HR. Ahmad, Tirmidzi, dan Hakim, dan dinyatakan shahih isnadnya
oleh Pentahqiq Musnad Ahmad cet. Ar Risalah)
Larangan Menyerupai
Lawan Jenis
عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ لَعَنَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْمُخَنَّثِينَ مِنْ الرِّجَالِ وَالْمُتَرَجِّلَاتِ مِنْ
النِّسَاءِ
Dari Ibnu Abbas radhiyallahu 'anhuma, ia berkata, “Nabi
shallallahu 'alaihi wa sallam melaknat laki-laki yang bertingkah laku seperti
perempuan dan wanita yang bertingkah laku seperti laki-laki. (HR. Bukhari)
عَنِ
عَبْدِ اللهِ بْنِ عَمْرٍو قَالَ: سَمِعْتُ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
يَقُولُ: " لَيْسَ مِنَّا مَنْ تَشَبَّهَ بِالرِّجَالِ مِنَ النِّسَاءِ، وَلَا
مَنْ تَشَبَّهَ بِالنِّسَاءِ مِنَ الرِّجَالِ "
Dari Abdullah bin 'Amr ia berkata: Aku
mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Bukan
termasuk golongan kami kaum wanita yang menyerupai laki-laki dan kaum laki-laki
yang menyerupai wanita." (HR. Ahmad, Thabrani, Abu Nua'im, Bukhari dalam At
Tarikh, dishahihkan oleh Al Albani dalam Shahihul Jami' no. 5433).
Memisahkan Tempat Antara
Laki-Laki Dengan Wanita
عَنِ
ابْنِ عَبَّاسٍ، قَالَ: «خَرَجْتُ مَعَ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
يَوْمَ فِطْرٍ أَوْ أَضْحَى فَصَلَّى، ثُمَّ خَطَبَ، ثُمَّ أَتَى النِّسَاءَ، فَوَعَظَهُنَّ،
وَذَكَّرَهُنَّ، وَأَمَرَهُنَّ بِالصَّدَقَةِ»
Dari Ibnu Abbas ia berkata: Aku keluar bersama
Nabi shallallahu 'alaihi wa salam pada hari Idul Fitri atau Idul Adh-ha, lalu
Beliau shalat dan berkhutbah (di hadapan kaum lelaki), kemudian Beliau
mendatangi kaum wanita, lalu (berkhutbah) menasihati mereka, mengingatkan
mereka, dan menyuruh mereka bersedekah." (HR. Bukhari)
Ancaman Membuka Aurat
dan Memakai Pakaian Ketat
عَنْ
أَبِي هُرَيْرَةَ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «صِنْفَانِ
مِنْ أَهْلِ النَّارِ لَمْ أَرَهُمَا، قَوْمٌ مَعَهُمْ سِيَاطٌ كَأَذْنَابِ الْبَقَرِ
يَضْرِبُونَ بِهَا النَّاسَ، وَنِسَاءٌ كَاسِيَاتٌ عَارِيَاتٌ مُمِيلَاتٌ مَائِلَاتٌ،
رُءُوسُهُنَّ كَأَسْنِمَةِ الْبُخْتِ الْمَائِلَةِ، لَا يَدْخُلْنَ الْجَنَّةَ، وَلَا
يَجِدْنَ رِيحَهَا، وَإِنَّ رِيحَهَا لَيُوجَدُ مِنْ مَسِيرَةِ كَذَا وَكَذَا»
Dari Abu Hurairah ia berkata: Rasulullah
shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Dua jenis penghuni neraka yang
belum aku lihat, yaitu segolongan orang yang memiliki cambuk seperti ekor sapi,
dimana mereka gunakan cambuk itu memukul manusia, dan wanita yang berpakaian
namun telanjang, membuat orang lain menyimpang, dan berjalan dengan melenggokkan
badan, kepala mereka seperti punuk unta Khurasan yang miring. Mereka tidak
masuk surga dan tidak mencium wanginya, padahal wanginya dapat tercium sejauh
perjalanan sekian dan sekian." (HR. Muslim)
Larangan Bagi Wanita
Bersafar Tanpa Mahram
عَنِ
ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا، قَالَ: قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ: «لاَ تُسَافِرِ المَرْأَةُ إِلَّا مَعَ ذِي مَحْرَمٍ، وَلاَ يَدْخُلُ عَلَيْهَا
رَجُلٌ إِلَّا وَمَعَهَا مَحْرَمٌ»
Dari Ibnu Abbas radhiyallahu 'anhuma ia berkata:
Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Seorang wanita tidak boleh
safar kecuali bersama mahramnya, dan tidak boleh ditemui laki-laki kecuali
didampingi mahramnya." (HR. Bukhari dan Muslim)
Larangan Tabarruj (Menampilkan
Kecantikan dan Keindahan Tubuhnya) Bagi Wanita
عَنْ فَضَالَةَ بْنِ عُبَيْدٍ، عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ أَنَّهُ قَالَ: ثَلاَثَةٌ لاَ تَسْأَلْ عَنْهُمْ - يَعْنِيْ
لِأَنَّهُمْ مِنَ اْلهَالِكِيْنَ - : رَجُلٌ فَارَقَ الْجَمَاعَةَ وَعَصَى
إِمَامَهُ وَمَاتَ عَاصِياً، وَأَمَةٌ أَوْ عَبْدٌ أَبَقَ فَمَاتَ، وَامْرَأَةٌ
غَابَ عَنْهَا زَوْجُهَا، قَدْ كَفَاهَا مُؤْونَةُ الدُّنْيَا، فَتَبَرَّجَتْ
بَعْدَهُ، فَلاَ تَسْأَلْ عَنْهُمْ
Dari Fudhalah bin Ubaid, dari Rasulullah shallallahu
'alaihi wa sallam, Beliau bersabda, “Ada tiga golongan yang kamu tidak perlu
tanyakan tentang mereka –yakni mereka adalah orang-orang yang akan binasa-:
(Pertama) orang yang berlepas diri dari jamaah (kaum muslimin),
mendurhakai pemimpin dan meninggal dunia dalam keadaan durhaka, (kedua)
budak wanita atau laki-laki yang lari dari tuannya lalu ia meninggal dunia; dan
(ketiga) seorang istri yang ditinggal pergi suami, padahal sudah diberikan
kecukupan nafkah, lalu ia keluar dari rumahnya bertabarruj (menampilkan
kecantikan dan keindahan tubuhnya), kamu tidak perlu bertanya tentang mereka
(HR. Hakim dan Ahmad, sanadnya shahih, Hakim mengatakan, "Sesuai syarat
keduanya (Bukhari-Muslim), dan saya tidak mengetahui adanya cacat”, Adz
Dzahabiy membenarkannya).
Larangan Bagi Wanita
Keluar Dari Rumahnya Memakai Wewangian
عَنْ
أَبِي مُوسَى، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، قَالَ «أَيُّمَا
امْرَأَةٍ اسْتَعْطَرَتْ فَمَرَّتْ عَلَى قَوْمٍ لِيَجِدُوا مِنْ رِيحِهَا فَهِيَ زَانِيَةٌ»
Dari Abu Musa dari Nabi shallallahu 'alaihi wa
sallam, Beliau bersabda, "Siapa saja wanita yang memakai wewangian, lalu
melewati segolongan kaum agar mereka mencium wanginya, maka dia pezina."
(HR. Nasa'i, dan dihasankan oleh Al Albani)
Larangan Mentato dan
Minta Ditato dan Larangan Menyambung Rambut Dan Minta Disambungkan
عَنْ
عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مَسْعُوْدٍ قَالَ
لَعَنَ اللَّهُ الْوَاشِمَاتِ وَالْمُسْتَوْشِمَاتِ وَالنَّامِصَاتِ
وَالْمُتَنَمِّصَاتِ وَالْمُتَفَلِّجَاتِ لِلْحُسْنِ الْمُغَيِّرَاتِ خَلْقَ
اللَّهِ . مَا لِىَ لاَ أَلْعَنُ مَنْ لَعَنَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم
وَهُوَ فِى كِتَابِ اللَّهِ ( وَمَا آتَاكُمُ الرَّسُولُ فَخُذُوهُ وَمَا
نَهَاكُمْ عَنْهُ فَانْتَهُوا ) .
Dari Abdullah bin Mas'ud ia berkata, “Allah melaknat wanita
yang menatato dan wanita yang minta ditato, wanita yang mencabut bulu alis dan
wanita yang meminta dicabut bulu alisnya serta wanita yang membuat celah pada
gigi untuk kecantikan sebagai wanita-wanita yang merubah ciptaan Allah. Mengapa
saya tidak melaknat wanita yang dilaknat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa
sallam, padahal yang demikian ada dalam kitab Allah, (yaitu): "Apa saja
yang dibawa rasul, maka ambillah dan apa saja yang dilarangnya maka
jauhilah." (Lih. Al Hasyr: 7). (HR. Bukhari)
عَنْ
أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
قَالَ: «لَعَنَ اللَّهُ الوَاصِلَةَ وَالمُسْتَوْصِلَةَ، وَالوَاشِمَةَ وَالمُسْتَوْشِمَةَ»
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, dari Nabi
shallallahu 'alaihi wa sallam, Beliau bersabda, "Allah melaknat wanita
yang menyambung rambut dan meminta disambung, wanita yang mentato dan yang
minta ditato." (HR. Bukhari)
Perintah Menundukkan
Pandangan
عَنْ ابْنِ بُرَيْدَةَ، عَنْ
أَبِيهِ، رَفَعَهُ قَالَ: «يَا عَلِيُّ لَا تُتْبِعِ النَّظْرَةَ النَّظْرَةَ فَإِنَّ
لَكَ الأُولَى وَلَيْسَتْ لَكَ الآخِرَةُ»
Dari Ibnu Buraidah, dari ayahnya dan ia menyandarkannya
kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, Beliau bersabda, “Wahai Ali,
janganlah kamu sambung pandangan pertama dengan kedua, yang pertama memang
untukmu namun yang kedua tidak.” (HR. Tirmidzi, Abu Dawud dan Ahmad, dihasankan
oleh Al Albani)
عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ رَضِي اللَّهم عَنْهُ عَنِ
النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهم عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِيَّاكُمْ وَالْجُلُوسَ
عَلَى الطُّرُقَاتِ فَقَالُوا مَا لَنَا بُدٌّ إِنَّمَا هِيَ مَجَالِسُنَا
نَتَحَدَّثُ فِيهَا قَالَ فَإِذَا أَبَيْتُمْ إِلَّا الْمَجَالِسَ فَأَعْطُوا
الطَّرِيقَ حَقَّهَا قَالُوا وَمَا حَقُّ الطَّرِيقِ قَالَ غَضُّ الْبَصَرِ
وَكَفُّ الْأَذَى وَرَدُّ السَّلَامِ وَأَمْرٌ بِالْمَعْرُوفِ وَنَهْيٌ عَنِ
الْمُنْكَرِ *
Dari Abu Sa’id Al Khudri radhiyallahu 'anhu ia berkata:
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Jauhilah oleh kalian
duduk-duduk di pinggir jalan,” Para sahabat
berkata, “Wahai Rasulullah, kami tidak dapat tidak harus duduk, karena
ia adalah majlis tempat kami berbincang-bincang,” Beliau bersabda, “Jika kalian
tetap ingin duduk-duduk di sana, maka berikanlah hak jalan.” Para sahabat
bertanya, “Apa haknya?” Beliau menjawab, “Yaitu menundukkan pandangan,
menghindarkan gangguan, menjawab salam, menyuruh mengerjakan yang ma’ruf dan
mencegah yang mungkar.” (HR. Bukhari-Muslim)
Larangan Membungkukkan
Badan Ketika Bertemu
عَنْ
أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ: "قَالَ رَجُلٌ يَا رَسُوْلَ اللّهِ الرَّجُلُ مِنَّا
يَلْقَى أَخَاهُ أَوْ صَدِيْقَهُ أَيَنْحَنِيْ لَهُ قَالَ: لاَ، قَالَ: فَيَلْتَزِمُهُ
وَيُقَبِّلُهُ قَالَ:لاَ، قَالَ: فَيَأْخُذُ بِيَدِهِ وَيُصَافِحُهُ، قَالَ: نَعَمْ
".
Dari Anas bin Malik ia berkata: Ada seseorang yang
bertanya, “Wahai Rasulullah, apabila salah seorang di antara kami bertemu
dengan saudaranya atau kawannya (sesama jenis), apakah boleh membungkuk
kepadanya?” Beliau menjawab, “Tidak boleh,” orang itu bertanya lagi, “Lalu bagaimana jika memeluknya dan menciumnya.” Beliau
menjawab, “Tidak boleh.” Orang itu bertanya lagi, “Atau ia pegang tangannya dan
berjabat tangan?” Beliau menjawab, “Ya.” (HR. Tirmidzi, ia mengatakan, “Hadits
hasan” dan disepakati oleh pentahqiq Riyadhush Shalihin) [i]
Larangan Memakai Pakaian
Sutera dan Memakai Emas Bagi Laki-Laki
عَنْ أَبِي مُوْسَى اْلأَشْعَرِيِّ
أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ - صلى الله عليه وسلم - قَالَ:"حُرِّمَ لِبَاسُ الْحَرِيْرِ
وَالذَّهَبُ عَلَى ذُكُوْرِ أُمَّتِي وَأحِلَّ لِإِنَاثِهِمْ"
Dari Abu Musa Al Asy'ariy, bahwa
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Diharamkan memakai
pakaian sutera dan emas bagi laki-laki umatku dan dihalalkan bagi kaum
wanitanya." (HR. Ahmad, Tirmidzi dan Nasa'i, dan dishahihkan oleh Al
Albani).
Wallahu
a'lam, wa shallallahu 'alaa nabiyyinaa
Muhammad wa 'alaa aalihi wa shahbihi wa sallam.
Marwan bin Musa
Maraji': Al Qur'anul Karim, Kitab-Kitab Hadits, Maktabah Syamilah versi
3.45, Mausu'ah Haditsiyyah Mushaghgharah (Nurul Islam Li Abhatsil
Qur'ani was Sunnah), Fatawa An Nazhar wal Khalwah wal Ikhtilath (Lajnah Da'imah, dll.),
Al Kaba'ir (Imam Adz Dzahabi), Untaian Mutiara Hadits (Marwan bin Musa),
dll.
[i] Tentang
dilarangnya memeluk ketika bertemu ini menurut sebagian ulama adalah di
awal-awal Islam, kemudian datang hadits yang membolehkannya, namun ada ulama
yang berpendapat bahwa dilarang berpelukan ketika bertemu tetap berlaku kecuali
apabila bertemu dari tempat yang jauh atau dari safar yang lama, wallahu
a’lam.
0 komentar:
Posting Komentar