Khutbah Jum'at: PR Umat Islam

 بسم الله الرحمن الرحيم



Khutbah Jum'at

PR Umat Islam

Oleh: Marwan Hadidi, M.Pd.I

Khutbah I

إنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِينُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوذُ بِاللَّهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللَّهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ وَ أَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ اتَّقُواْ اللّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُم مُّسْلِمُونَ

يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُواْ رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُم مِّن نَّفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيرًا وَنِسَاء وَاتَّقُواْ اللّهَ الَّذِي تَسَاءلُونَ بِهِ وَالأَرْحَامَ إِنَّ اللّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا --يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَن يُطِعْ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فقَدْ فَازَ فوْزًا عَظِيمًا.

 أَمَّا بَعْدُ: فَإِنَّ خَيْرَ الْحَدِيْثِ كِتَابُ اللهِ وَخَيْرَ الْهُدَى هُدَيُ مُحَمَّدٍ وَشَرَّ الْأُمُوْرِ مُحْدَثَاثُهَا وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ

 

Ma'asyiral muslimin sidang shalat Jum'at rahimakumullah

Pertama-tama kita panjatkan puja dan puji syukur kepada Allah Subhaanahu wa Ta'ala yang telah memberikan kepada kita berbagai nikmat, terutama nikmat Islam, nikmat iman, nikmat hidayah, nikmat taufiq, nikmat sehat wal afiyat dan nikmat-nikmat lainnya yang sama-sama kita rasakan yang semuanya patut untuk kita syukuri.

Shalawat dan salam kita sampaikan kepada Nabi kita Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam, kepada keluarganya, para sahabatnya dan orang-orang yang mengikuti Sunnahnya hingga hari Kiamat.

Khatib berwasiat baik kepada diri khatib sendiri maupun kepada para jamaah sekalian; marilah kita tingkatkan terus takwa kita kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Takwa dalam arti melaksanakan perintah-perintah Allah dan menjauhi larangan-larangan-Nya, karena orang-orang yang bertakwalah yang akan memperoleh kebahagiaan di dunia di di akhirat.

Ma'asyiral muslimin sidang shalat Jum'at rahimakumullah

Salah seorang ulama khalaf bernama Syaikh Muhamad Al Ghazali rahimahullah berkata,

اَلْحَقُّ أَنَّ الْمُسْلِمِيْنَ ظَلَمُوْا دِيْنَهُمْ مَرَّتَيْنِ:

مَرَّةً بِسُوْءِ التَّطْبِيْقِ، وَمَرَّةً باِلْعَجْزِ عَنِ التَّبْلِيْغِ؛ فَسُوْءُ التَّطْبِيْقِ جَعَلَ الْإِسْلاَمَ نَفْسَهُ عُرْضَةً لِلتُّهَمِ بِأَنَّهُ ضِدُّ الْفِطْرَةِ وَالْحُرِّيَّةِ وَاْلعَقْلِ، وَالْعَجْزُ عَنِ التَّبْلِيْغِ أَبْقَى جَمَاهِيْرَ كَثِيْرَةً فِي الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ لاَ تَدْرِيْ عَنِ اْلإِسْلاَمِ شَيْئاً يُذْكَرُ.

( من كتاب المحاور الخمسة للقراءن الكريم)

"Yang benar, bahwa kaum muslimin (di saat ini) menzalimi agamanya 2 kali:

Pertama, salah dalam menerapkan ajaran Islam.

Kedua, kelemahan dalam menyampaikan risalah Islam ke tengah-tengah manusia.

Salah dalam menerapkan ajaran Islam menjadikan Islam sebagai sasaran tuduhan, dianggap bahwa Islam bertentangan dengan fitrah, kemerdekaan, dan akal.

Kelemahan dalam menyampaikan risalah Islam menjadikan masih banyak sekali masyarakat di timur dan barat dunia ini yang tidak mengetahui hakikat islam sedikit pun.

(Al Mahawir Al Khamsah Lil Qur'anil Karim)

Menurut kami -wallahu a'lam-, cara mengatasi dua kelemahan ini adalah:

Pertama, mempelajari Islam dari sumbernya, yaitu Al Quran dan As Sunnah dengan pemahaman yang benar. Untuk mendapatkan pemahaman yang benar terhadap Kitabullah dan sunnah Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam di antaranya adalah dengan melihat pemahaman As Salafush Shalih (generasi pertama Islam) dan hal ini dapat kita lihat kepada kitab-kitab akidah dan manhaj (cara beragama) mereka yang telah ditulis oleh para ulama dari zaman ke zaman, seperti kitab As Sunnah yang ditulis oleh Ibnu Abi Syaibah, juga dengan nama yang sama (As Sunnah) yang ditulis oleh Ahmad bin Hanbal, Ibnu Abi Ashim, Al Khallal, Ahmad bin Al Furat Abu Mas’ud Ar Raazi, Ibnul Qasim (kawan Imam Malik), Muhammad bin Salam Al Bikandiy, Al Atsram, Harb bin Ismail Al Kirmaniy, Ibnu Abi Hatim, Ibnu Abid Dunya, Ibnu Jarir Ath Thabari, Thabrani, Abusy Syaikh Al Ashbahani, Abul Qasim Al Laalika’i, Muhammad bin Nashr Al Marwaziy, Abu Ahmad Al ‘Assal  Al Ashbahani, Ya’qub Al Fasawiy, Al Qashshab, Hanbal bin Ishhaq, dan As Sunnah karya Al Barbahariy.

Ada juga Al Iman karya Ibnu Abi Syaibah, Abu Ubaid Al Qasim bin Sallam, Ibnu Mandah, dan Al Iman karya Al ‘Adaniy,

Demikian juga ada kitab ‘Aqidatus Salaf Ashabil Hadits karya Ash Shabuni, Al Ibanah karya Ibnu Baththah, At Tauhid karya Ibnu Khuzaimah dan karya Ibnu Mandah, Syarhus Sunnah karya  Al Muzzanniy (kawan Imam Syafi’i), Syarh Madzahib Ahlissunnah karya Ibnu Syahin, Ushulus Sunnah karya Abu Abdillah ibnu Abi Zamanain dan karya Abu Bakar Abdullah bin Az Zubair Al Humaidiy, Asy Syari’ah karya Al Ajurriy, I’tiqad Ahlis Sunnah karya Abu Bakar Al Isma’iliy.

Ada pula  Ar Ru’yah, Ash Shifat, dan An Nuzul karya Daruquthni, dan kitab Jawab Ahli Dimasyq fish Shifat karya Al Khathib Al Baghdadiy.

Demikian pula  ada kitab Al ‘Arsy karya Muhammad bin Abi Syaibah, Al Qadar karya Ibnu Wahb dan karya Abu Dawud, dan Al Ushul karya Abu ‘Amr Ath Thalamankiy, dan masih banyak lagi seperti Aqidah Thahawiyyah karya Abu Ja’far Ahmad Ath Thahawi dan Aqidah Wasithiyyah karya Ahmad bin Abdul Halim Ibnu Taimiyah.

Khatib juga memiliki blog yang menerangkan tentang akidah dan manhaj generasi pertama Islam di sini:

http://wawasankeislaman.blogspot.com/p/aqidah_5.html

Demikian pula agar kita tidak salah memahami Al Qur’an dan As Sunnah, kita perlu mempelajari ilmu Ushul Fiqih dan Ushul Tafsir yang telah ditulis pula oleh para ulama, melihat kitab-kitab tafsir dan kitab-kitab syarah hadits, bertanya kepada para ulama, serta mendalami bahasa Arab. Dengan cara seperti ini insya Allah kita akan mendapatkan pemahaman yang benar dalam memahami Al Qur’an dan As Sunnah.

Kitab-kitab tafsir misalnya Tafsir Ath Thabari (dengan nama Jami’ul Bayan Fii Ta’wilil Qur’an), Tafsir Ibnu Katsir (dengan nama Tafsir Al Qur’anil ‘Azhim), Tafsir Al Qurthubi (Al Jaami Li Ahkamil Qur’an), Tafsir Ibnul Jauziy (dengan nama Zaadul Masir fii Ilmit Tafsir), Tafsir As Sa’diy (dengan nama Taisirul Karimir Rahman fii Tafsir Kalamil Mannan), Tafsir Abu Bakar Al Jaza’iriy  (dengan nama Aisarut Tafasir), At Tafsir Al Muyassar, Al Mukhtashar fit Tafsir, dan lain-lain.

Sedangkan kitab-kitab syarah hadits misalnya Syarah Shahih Bukhari dengan nama Fathul Bari karya Al Hafizh Ibnu Hajar Al Asqalani dan Umdatul Qariy karya Mahmud bin Ahmad Al ‘Ainiy, Syarah Shahih Muslim dengan nama Al Minhaj Syarh Shahih Muslim ibnil Hajjaj karya Yahya bin Syarf An Nawawiy, Syarah Sunan Abi Dawud dengan nama ‘Aunul Ma’bud syarh Sunan Abi Dawud karya Muhammad Asyraf bin Amir Al Azhim Abadiy, Syarah Sunan Tirmidzi dengan nama Tuhaftul Ahwadziy bi Syarh Jami At Tirmidzi karya Abul ‘Alaa Muhammad Abdurrahman Al Mubarakfuriy, Syarah Sunan Nasa’i dengan nama Hasyiyah As Sindiy ‘ala Sunanin Nasa’iy, Syarah Sunan Ibn Majah karya As Suyuthiy, Muhammad Abdul Ghaniy Al Mujaddadiy, dan syarah Mughaltay, serta kitab-kitab syarah hadits lainnya.    

Kedua, mendakwahkan Islam dengan hikmah dan gunakan berbagai sarana dan media untuk menyebarkan Islam, wallahu a'lam.

Hikmah artinya tepat sasaran; yakni dengan memposisikan sesuatu pada tempatnya dan bijaksana dalam bertindak.

Termasuk ke dalam hikmah adalah berdakwah dengan ilmu, berdakwah dengan mendahulukan yang terpenting, berdakwah memperhatikan keadaan mad’u (orang yang didakwahi), berbicara sesuai tingkat pemahaman mereka, berdakwah dengan kata-kata yang mudah dipahami mereka, berdakwah dengan membuat permisalan, berdakwah dengan lembut dan halus, dan berdakwah dengan menyebutkan kisah-kisah yang menyentuh, berdakwah secara bertahap, dsb.

Adapun berdakwah dengan sarana dan media, maka di zaman sekarang banyak sekali sarana dan media yang kurang dimaksimalkan oleh kaum muslimin untuk mendakwahkan Islam.

Padahal jika kita perhatikan, bahwa musuh-musuh Islam telah menggunakan berbagai sarana untuk menjauhkan umat Islam dari agamanya, baik dengan media elektronik maupun dengan media cetak, demikian juga dengan menyodorkan berbagai acara, tayangan, dan kegiatan yang menjauhkan umat Islam dari agamanya. Oleh karena itu, kita seharusnya saling bantu-membantu membentengi umat agar tidak terbawa oleh tipu daya mereka. Allah Subhaanahu wa Ta'ala berfirman, 

وَالَّذِينَ كَفَرُوا بَعْضُهُمْ أَوْلِيَاءُ بَعْضٍ إِلَّا تَفْعَلُوهُ تَكُنْ فِتْنَةٌ فِي الْأَرْضِ وَفَسَادٌ كَبِيرٌ

"Adapun orang-orang yang kafir, sebagian mereka menjadi pelindung bagi sebagian yang lain. Jika kamu (wahai kaum muslimin) tidak melaksanakan apa yang telah diperintahkan Allah itu, niscaya akan terjadi kekacauan di muka bumi dan kerusakan yang besar." (Terj. Qs. Al Anfaal: 73)

Maka pada kesempatan khutbah Jumat kali ini, khatib ingin menyampaikan beberapa sarana dan media yang perlu kita maksimalkan untuk dakwah Islam.

Di antara sarana itu adalah:

1. Menghidupkan atau memakmurkan masjid, yaitu dengan cara membuat masjid bersih dan nyaman, mengadakan muazin yang bagus suaranya, menyiapkan imam rawatib yang ahli Ahli Qur’an dan As Sunnah, dan mengadakan ta'lim baik untuk anak-anak, remaja, dan orang tua.

2. Membuka sekolah-sekolah Islam dan pesantren

Sekolah Islam dan pesantren ini perlu dibentuk baik dari tingkat SD sampai tingkat SMA. Melalui sekolah dan pesantren kita dapat melakukan tasfiyah dan tarbiyah, yakni membersihkan umat Islam dari sesuatu yang bukan dari Islam serta membina mereka di atas Islam yang murni. Melalui sokolah dan pesantren, ilmu agama dengan segala cabangnya dapat terjaga. Di sekolah dan pesantren kita bisa mengajarkan tauhid, hadits, fiqh, akhlak dan adab, sirah, bahasa Arab, tafsir dan ilmu-ilmu keIslaman lainnya.

3. Membuat majalah Islam dan bulletin dakwah.

Dahulu majalah termasuk bacaan yang diminati masyarakat karena isinya yang beraneka ragam. Nah, oleh karena itu kita perlu membuat majalah Islam dengan tampilan menarik dan materi yang beraneka ragam dengan merujuk kepada Al Qur'an dan As Sunnah sesuai pemahaman salafush shalih. Misalnya ada pembahasan akidah, fiqh, hadits, sirah, akhlak, pernak-pernik, keluarga, tanya-jawab, pengetahuan umum, iklan, bahkan perlu disisipkan lembaran khutbah jum'at.

Di samping majalah, adalah bulletin dakwah. Kita juga perlu membuat bulletin dakwah. Melalui Bulletin dakwah kita padat menyampaikan ilmu ke tengah-tengah masyarakat. Mereka bisa menyimpannya dan menyampaikan kepada keluarganya.

Namun setelah era digital seperti di zaman sekarang, majalah dan buletin menjadi kurang diminati, maka kita perlu beralih ke media elektronik dan internet, dan memanfaatkan kedua media itu untuk dakwah.

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِى الْقُرْآنِ الْكَرِيْمِ وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ مِنِّي وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ

Khutbah II

اَلْحَمْدُ ِللهِ الرَّبِّ الْغَفُوْرِ، الْعَفُوِّ الرَّؤُوْفِ الشَّكُوْرِ، الَّذِيْ وَفَّقَ مَنْ شَاءَ مِنْ عِبَادِهِ لِتَحْصِيْلِ الْمَكَاسِبِ وَالْأُجُوْرِ، وَجََعَلَ شُغْلَهُمْ بِتَحْقِيْقِ الْإِيْمَانِ وَالعْمَلِ الصَّالِحِ، يَرْجُوْنَ تِجَارَةً لَنْ تَبُوْرَ، وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، الَّذِيْ بِيَدِهِ تَصَارِيْفُ الْأُمُوْرِ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، أَفْضَلُ آمِرٍ وَأَجَلُّ مَأْمُوْرٍ، اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَالتَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ اْلبَعْثِ وَالنُّشُوْرِ. أَمَّا بَعْدُ:

Ma'asyiral muslimin sidang shalat Jum'at rahimakumullah

Di samping memakmurkan masjid, membuat  sekolah Islam dan pesantren, membangun sekolah Islam dan pesantren, membuat majalah dan bulletin dakwah, sarana lainnya adalah:

4. Membuat stasiun televisi dan radio Islam.

Televisi memiliki andil besar dalam merubah keadaan masyarakat. Kita dapat melihat, suatu kampung yang sebelumnya dekat dengan agama, rajin ke masjid, wanitanya memakai jilbab, kemudian berubah menjadi jauh dari agama, tidak mendatangi masjid, dan wanitanya melepas jilbab. Ini karena stasiun televisi dikuasai oleh orang-orang yang fasik yang tidak takut kepada Allah. Oleh karena itu, kita perlu membendungnya dengan membuat stasiun televisi dengan acara-acara atau kajian-kajian keislaman, informasi dunia Islam dan acara-acara menarik yang mubah. Televisi memiliki dua daya tarik yang tidak dimiliki radio, yaitu audio-visual, sedangkan radio hanya audio atau suara saja.

Di samping televisi adalah radio. Meskipun zaman sekarang semakin maju dalam bidang tekhnologi, tetapi sebagian masyarakat masih dekat dengan radio. Oleh karena itu, perlu dibuat radio Islam yang berisikan acara-acara atau kajian-kajian keislaman, nasihat, konsultasi agama, informasi dunia Islam, dan lain-lain.

5. Mengadakan dauroh dan pesanten kilat.

Dauroh atau pesantren kilat perlu diadakan, terutama sekali bagi mereka yang sedikit belajar Islam. Dalam dauroh kita bisa menyampaikan dasar-dasar Islam atau ajaran Islam yang dibutuhkan oleh mad'u (objek dakwah) saat itu. Dan dauroh ini diadakan pada saat orang-orang sedang libur dengan tetap tidak mengganggu liburan mereka. Lebih baik lagi, jika acara dauroh diadakan di tempat-tempat yang menyenangkan seperti di taman, di puncak, dan sebagainya agar lebih berkesan bagi mereka.

6. Mencetak Al Qur'an dan terjemahnya, serta membagikannya kepada kaum muslim.

7. Menyiapkan buku-buku agama, mencetaknya, dan membagikannya.

8. Memperbanyak situs-situs Islam.

Bagi seseorang yang akrab dengan internet, hendaknya terus berdoa kepada Allah agar hatinya diteguhkan oleh-Nya di atas ketatatan karena ia merupakan ujian. Jika pekerjaan kita tidak lepas dari internet, maka hendaknya kita sisihkan waktu untuk membuat situs Islam yang memuat masalah-masalah keislaman.

9. Berdakwah lewat Hp.

Hp saat ini sudah banyak orang yang memilikinya. Oleh karena itu, hendaknya kita manfaatkan untuk berdakwah, seperti membuat group-group yang memuat taushiyah ulama, menshare ayat atau hadits sahih berikut tafsir atau syarahnya, menshare murottal, info kajian, membuat aplikasi islami, dll.

10. Membuat software dan aplikasi Islami untuk komputer dan handphone.

Maksudnya kita bisa membuat software atau aplikasi Islami yang memudahkan kaum muslimin belajar Islam.

Dan yang tidak kalah penting juga adalah dukungan dana dari kaum muslim yang mampu. Ingatlah ayat yang sudah khatinn sebutkan di awal pembahasan tadi (QS. Al Anfal: 73), dan Allah Subhaanahu wa Ta'ala juga berfirman,

وَالْمُؤْمِنُونَ وَالْمُؤْمِنَاتُ بَعْضُهُمْ أَوْلِيَاءُ بَعْضٍ يَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَيُقِيمُونَ الصَّلَاةَ وَيُؤْتُونَ الزَّكَاةَ وَيُطِيعُونَ اللَّهَ وَرَسُولَهُ أُولَئِكَ سَيَرْحَمُهُمُ اللَّهُ إِنَّ اللَّهَ عَزِيزٌ حَكِيمٌ

"Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebagian yang lain. Mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma'ruf, mencegah dari yang munkar, mendirikan shalat, menunaikan zakat dan mereka taat kepada Allah dan Rasul-Nya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah; Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana." (Terj. Qs. At Taubah: 71)

Kita meminta kepada Allah agar Dia selalu membimbing kita ke jalan yang diridhai-Nya, menjaga kaum muslimin dari berbagai penyimpangan, serta memberikan kepada kita semua istiqamah di atas agamanya sampai akhir hayat, aamin.

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ إِنَّكَ حَمِيْدُ مَجِيْدٌ، اَللَّهُمَّ بَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ إِنَّكَ حَمِيْدُ مَجِيْدٌ

رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا بِالْإِيمَانِ وَلَا تَجْعَلْ فِي قُلُوبِنَا غِلًّا لِّلَّذِينَ آمَنُوا رَبَّنَا إِنَّكَ رَؤُوفٌ رَّحِيمٌ

رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ

رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

عِبَادَ اللهِ: إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِاْلعَدْلِ وَالْإِحْسَانِ وَإِيتَاءِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ، فَاذكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ، وَاشْكُرُوْهُ عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ، وَاسْأَلُوا اللهَ مِنْ فَضْلِهِ يُعْطِكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ، وَاللهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُوْنَ.

Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

0 komentar:

 

ENSIKLOPEDI ISLAM Copyright © 2011-2012 | Powered by Blogger