بسم
الله الرحمن الرحيم
'Aqidah Islam (8)
Meniti Shirat
Shirat
adalah jembatan yang dibentangkan di atas neraka Jahanam. Ia sebagaimana yang
dikatakan Abu Sa'id Al Khudri, "Lebih halus dari sehelai rambut dan
lebih tajam dari pedang." (HR. Muslim).
Semua manusia pasti akan melewati shirat. Allah
berfirman, "Dan tidak ada seorang pun dari kamu, melainkan akan mendatanginya.
..dst." (Terj. Maryam: 71)
وَيُضْرَبُ جِسْرُ جَهَنَّمَ » . قَالَ رَسُولُ اللَّهِ
صلى الله عليه وسلم :« فَأَكُونُ أَوَّلَ مَنْ يُجِيزُ ، وَدُعَاءُ الرُّسُلِ
يَوْمَئِذٍ : اللَّهُمَّ سَلِّمْ سَلِّمْ ، وَبِهِ كَلاَلِيبُ مِثْلُ شَوْكِ
السَّعْدَانِ ، أَمَا رَأَيْتُمْ شَوْكَ السَّعْدَانِ ؟ » . قَالُوا : بَلَى يَا
رَسُولَ اللَّهِ . قَالَ :« فَإِنَّهَا مِثْلُ شَوْكِ السَّعْدَانِ ، غَيْرَ أَنَّهَا
لاَ يَعْلَمُ قَدْرَعِظَمِهَا إِلاَّ اللَّهُ ، فَتَخْطَفُ النَّاسَ
بِأَعْمَالِهِمْ ، مِنْهُمُ الْمُوبَقُ ، بِعَمَلِهِ وَمِنْهُمُ الْمُخَرْدَلُ ،
ثُمَّ يَنْجُو ،
"Shirath
pun dibentangkan di atas neraka Jahanam. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa
sallam bersabda, "Aku adalah orang yang pertama melewatinya. Ketika itu,
doa para rasul adalah, "Ya Allah, selamatkanlah, selamatkanlah."
Di neraka Jahanam terdapat jeruji besi yang mirip dengan duri pohon Sa'dan.
Pernahkah kamu melihat duri pohon Sa'dan?" Para
sahabat menjawab, "Ya, pernah wahai Rasulullah." Beliau bersabda,
"Jeruji itu mirip dengan duri pohon Sa'dan, hanyasaja tidak ada yang
mengetahui besarnya selain Allah. Jeruji itu akan menyambar manusia sesuai
dengan amal mereka. Di antara mereka ada yang celaka karena amalnya dan di
antara mereka ada yang terlempar kemudian selamat ...dst" (HR. Bukhari)
Umat manusia yang melewati shirat beraneka ragam
nasibnya, ada yang melewatinya laksana kilat yang menyambar, ada yang
melewatinya laksana angin yang kencang, ada yang melewatinya laksana burung
yang terbang, sedangkan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berdiri di
ujung shirat sambil berdoa, "Ya Rabbi, selamatkanlah, selamatkanlah."
Hingga datanglah seseorang yang tidak mampu berjalan kecuali dengan merangkak.
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
وَفِى حَافَتَىِ الصِّرَاطِ كَلاَلِيبُ مُعَلَّقَةٌ
مَأْمُورَةٌ بِأَخْذِ مَنْ أُمِرَتْ بِهِ فَمَخْدُوشٌ نَاجٍ وَمَكْدُوسٌ فِى
النَّارِ » . وَالَّذِى نَفْسُ أَبِى هُرَيْرَةَ بِيَدِهِ إِنَّ قَعْرَ جَهَنَّمَ
لَسَبْعُونَ خَرِيفًا .
"Dan di
sekitar shirat ada jeruji besi yang menggantung, di mana ia diperintahkan
menyambar orang yang telah diizinkan untuk diambil. Ada yang tercakar namun selamat dan ada yang
terjatuh ke dalam neraka."
Abu Hurairah berkata, "Demi Allah yang jiwa Abu
Hurairah di Tangan-Nya, sesungguhnya kedalaman neraka Jahanam mencapai lama
tujuh puluh tahun." (HR. Muslim)
Setelah melewati shirat
Setelah selesai melewati shirat dan tidak terjatuh ke
dalam neraka Jahanam, maka diberlakukan qishas antara kaum mukmin agar mereka
masuk ke dalam surga dalam keadaan sempurna dan bersih dari kesalahan. Mereka
ditahan di sebuah qantharah (jembatan). Rasulullah shallallahu 'alaihi wa
sallam bersabda:
« إِذَا
خَلَصَ الْمُؤْمِنُونَ مِنَ النَّارِ حُبِسُوا بِقَنْطَرَةٍ بَيْنَ الْجَنَّةِ
وَالنَّارِ ، فَيَتَقَاصُّونَ مَظَالِمَ كَانَتْ بَيْنَهُمْ فِى الدُّنْيَا ،
حَتَّى إِذَا نُقُّوا وَهُذِّبُوا أُذِنَ لَهُمْ بِدُخُولِ الْجَنَّةِ ،
فَوَالَّذِى نَفْسُ مُحَمَّدٍ صلى الله عليه وسلم بِيَدِهِ لأَحَدُهُمْ
بِمَسْكَنِهِ فِى الْجَنَّةِ أَدَلُّ بِمَنْزِلِهِ كَانَ فِى الدُّنْيَا » .
"Apabila
kaum mukmin telah lolos dari neraka, maka mereka akan ditahan di qantharah yang
terletak antara surga dan neraka. Ketika itulah, mereka saling mengqishas
kezaliman yang terjadi di antara mereka di dunia. Sehingga apabila, mereka
telah dibersihkan dan disucikan, maka diizinkanlah mereka memasuki surga. Demi
Allah yang jiwa Muhammad berada di Tangan-Nya, sungguh salah seorang di antara
mereka lebih mengetahui tempat tinggalnya di surga daripada tempat tinggalnya
di dunia." (HR. Bukhari)
Ada yang mengatakan, bahwa qantharah merupakan bagian
ujung shirat yang dekat dengan surga, dan ada yang mengatakan bahwa qantharah
adalah jembatan lain yang khusus bagi kaum mukmin, wallahu a'lam.
Surga
Surga merupakan tempat orang-orang yang bertakwa.
Luasnya seluas langit dan bumi. Kenikmatan di dalamnya tidak terbayangkan. Rasulullah
shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
قَالَ اللَّهُ : أَعْدَدْتُ لِعِبَادِى الصَّالِحِينَ
مَا لاَ عَيْنٌ رَأَتْ ، وَلاَ أُذُنٌ سَمِعَتْ ، وَلاَ خَطَرَ عَلَى قَلْبِ
بَشَرٍ
Allah berfirman, "Aku siapkan untuk
hamba-hamba-Ku yang saleh sesuatu yang belum pernah dilihat oleh mata, belum
pernah didengar oleh telinga dan belum pernah terlintas di hati manusia."
(HR. Bukhari)
Di antara kenikmatannya adalah sbb:
-
Makanannya
sangat mewah dan lezat, ada buah-buahan dan daging burung yang nikmat (lih. Al
Waaqi'ah: 20-21).
-
Minumannya
beraneka ragam, mereka dilayani oleh anak-anak muda yang tetap muda. Mereka
didampingi oleh bidadari yang bermata jeli, laksana mutiara yang tersimpan baik
(lih. Al Waqi'ah: 17-22)
-
Penghuni
surga diberi perhiasan dengan gelang-gelang emas dan mutiara, dan pakain mereka
adalah sutera (lih. Fathir: 33), sedang mereka duduk bersandar di atas
dipan-dipan yang indah (lih. Al Kahfi: 31).
-
Tempat
tidurnya tinggi, di dekatnya ada gelas-gelas yang diletakkan, bantal-bantalnya
tersusun rapi dan ada permadani yang terhampar (lih. Al Ghaasyiyah: 13-16).
-
Penghuninya
bertelekan di atas permadani yang sebelah dalamnya dari sutera, sedangkan
buah-buahannya dapat dipetik dari dekat (lih. Ar Rahman: 54).
-
Di
dalamnya terdapat sungai-sungai dari air yang tidak berubah rasa dan baunya, ada
pula sungai dari air susu, dari arak dan dari madu (lih. Muhammad: 15).
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
إِنَّ فِى الْجَنَّةِ بَحْرُ الْمَاءِ وَ بَحْرُ الْعَسَلِ وَ بَحْرُ
اللَّبَنِ وَ بَحْرُ الْخَمْرِ ثُمَّ تُشَقَّقُ الْأَنْهَارُ بَعْدُ
"Sesungguhnya
di surga ada laut air (yang tidak berubah rasa), laut madu, laut susu dan laut
arak, lalu dipencarkanlah sungai-sungai (daripadanya)." (HR. Ahmad dan
Tirmidzi, Shahihul Jami' no. 2122)
-
Di
dalamnya terdapat pohon bidara yang tidak berduri, pohon pisang yang tersusun
buahnya dan naungan yang terbentang luas serta air yang tercurah (lih. Al
Waqi'ah: 27-31).
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
إِنَّ فِي الْجَنَّةِ لَشَجَرَةٌ يَسِيْرُ الرَّاكِبُ الْجَوَادُ الْمُضَمِّرُ
السَّرِيْعُ فِي ظِلِّهَا مِائَةَ عَامٍ مَا يَقْطَعُهَا
"Sesungguhnya
di surga terdapat pohon (besar), di mana seorang pembalap kuda yang cepat yang
mengempiskan kudanya, tetap dalam naungannya, ia belum bisa melewatinya
meskipun sudah seratus tahun (berlaju)."
(HR. Ahmad, Bukhari, Muslim dll,
lih. Shahihul Jami' no. 2125)
-
Penghuni
surga tetap muda dan tidak pernah tua, tetap sehat dan tidak pernah sakit,
tetap senang dan tidak pernah sedih. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam
bersabda:
«
يُنَادِى مُنَادٍ إِنَّ لَكُمْ أَنْ تَصِحُّوا فَلاَ تَسْقَمُوا أَبَدًا وَإِنَّ
لَكُمْ أَنْ تَحْيَوْا فَلاَ تَمُوتُوا أَبَدًا وَإِنَّ لَكُمْ أَنْ تَشِبُّوا
فَلاَ تَهْرَمُوا أَبَدًا وَإِنَّ لَكُمْ أَنْ تَنْعَمُوا فَلاَ تَبْتَئِسُوا
أَبَدًا » .
"Akan ada yang menyeru (kepada penghuni
surga), "Sesungguhnya kamu akan sehat dan tidak akan sakit selama-lamanya.
Kamu akan hidup dan tidak akan mati selama-lamanya. Kamu akan muda dan tidak
akan tua selama-lamanya dan kamu akan senang dan tidak akan sengsara
selama-lamanya." (HR. Muslim)
Marwan bin Musa
Maraji’: Syarh 'Aqidah Wasithiyyah (Syaikh Shalih Al Fauzan), Tafsir Al
Baghawi (Imam Al Baghawi), Tafsir Ibnu
Katsir (Imam Ibnu Katsir) Rintangan setelah kematian (Ust. Zainal Abidin), dll.
0 komentar:
Posting Komentar