بسم
الله الرحمن الرحيم
Islam adalah Nikmat Paling Besar
Saudaraku,
tidak ada nikmat yang paling besar yang Allah karuniakan kepada kita daripada
nikmat beragama Islam dan nikmat dimudahkannya kita oleh-Nya untuk mengamalkan
ajaran Islam.
Mengapa
demikian?
Karena
dengan nikmat itu (beragama Islam dan mengamalkannya) seseorang akan
mendapatkan kebahagiaan di dunia dan di akhirat. Allah Subhaanahu wa Ta'ala
berfirman,
مَنْ عَمِلَ
صَالِحًا مِّن ذَكَرٍ أَوْ أُنثَى وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهُ حَيَاةً
طَيِّبَةً وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ أَجْرَهُم بِأَحْسَنِ مَا كَانُواْ يَعْمَلُونَ
"Barang
siapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan
beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan
sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik
dari apa yang telah mereka kerjakan." (QS. An Nahl: 97)
Demikian
juga dengan nikmat itu seseorang akan mendapatkan petunjuk dalam meniti
hidupnya di dunia dan selamat dari neraka; masuk ke surga. Allah Subhaanahu wa
Ta'ala berfirman,
فَمَنِ اتَّبَعَ
هُدَايَ فَلَا يَضِلُّ وَلَا يَشْقَى
"Barang
siapa yang mengikut petunjuk-Ku, ia tidak akan sesat dan tidak akan
celaka." (QS.
Thaahaa: 123)
Saudaraku,
kita sama-sama mengetahui, bahwa surga adalah tempat yang penuh dengan
kenikmatan, dan kenikmatannya adalah sempurna tanpa ada kekurangan; hidup tanpa
ada kematian, senang tanpa ada kesedihan, sehat tanpa ada rasa sakit, muda
tanpa ada masa tua, dan semua yang diinginkan ada di hadapan tanpa perlu dicapai
dengan bekerja dan berusaha seperti halnya di dunia. Inilah dambaan kita semua.
Dan syarat untuk memasukinya adalah beragama Islam. Oleh karena itu,
orang-orang non muslim di akhirat nanti ingin sekali, kalau sekiranya dulu
ketika mereka di dunia, mereka beragama Islam. Allah Subhaanahu wa Ta'ala
berfirman,
رُّبَمَا يَوَدُّ
الَّذِينَ كَفَرُواْ لَوْ كَانُواْ مُسْلِمِينَ
"Orang-orang
yang kafir itu seringkali (nanti di akhirat) menginginkan, kiranya mereka
dahulu (di dunia) menjadi orang-orang Muslim." (QS. Al Hijr: 2)
Maka
bersyukurlah kita kepada Allah Subhaanahu wa Ta'ala karena telah mengaruniakan
nikmat yang sangat besar ini, dan kita meminta kepada Allah Azza wa Jalla agar
Dia memberikan keistiqamahan di atas Islam dan mati di atas Islam. Allahumma
aamin.
Wallahu
a'lam wa shallallahu 'alaa nabiyyinaa Muhammad wa 'alaa alihi wa shahbihi wa
sallam.
Marwan bin Musa
-----------------------------------------------------
Keistimewaan Islam
Untukmu Yang Berjiwa Hanif
-----------------------------------------------------
Keistimewaan Islam
Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab rahimahullah berkata, "Ketahuilah, -semoga Allah merahmatimu-,
bahwa wajib bagi kita mendalami empat masalah:
1. Ilmu, yaitu mengenal Allah, mengenal Nabi-Nya dan mengenal
agama Islam, berdasarkan dalil.
2. Mengamalkan ilmu tersebut.
3. Berdakwah dan mengajak orang lain kepadanya.
4. Bersabar menghadapi segala rintangan dalam hal tersebut.
Dalilnya adalah firman Allah Ta’ala:
“Demi masa--Sesungguhnya setiap manusia
benar-benar berada dalam kerugian,---kecuali orang-orang yang beriman,
melakukan segala amal saleh dan saling nasehat-menasehati untuk (menegakkan)
yang haq, serta nasehat-menasehati untuk (berlaku) sabar”. (Terj. Al-Ashr:
1-3).
(Lihat Al Ushuul Ats Tsalaatsah)
Keistimewaan Islam
Agama Islam memiliki
banyak keistimewaan, di antaranya adalah:
1. Hanya Islam agama yang diridhai Allah dan diterima-Nya.
Allah Subhaanahu wa
Ta'aala berfirman:
"Barangsiapa
mencari agama selain agama Islam, Maka sekali-kali tidaklah diterima (agama
itu) dari padanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi."
(Terj. Ali Imran: 85)
Lihat juga surat Ali
Imran: 19.
2. Islam adalah agama yang lengkap
Allah Subhaanahu wa
Ta'aala juga berfirman:
“Pada hari ini telah
Aku sempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku,
dan telah Ku-ridhai Islam itu Jadi agama bagimu. “ (Terj. Al Ma’idah: 3)
Dengan turunnya ayat
ini, maka menjadi lengkaplah agama Islam sehingga tidak butuh lagi kepada
penambahan. Imam Malik rahimahullah berkata: “Barangsiapa yang berbuat bid’ah
dalam Islam yang dipandangnya baik, maka sesungguhnya ia telah menyangka bahwa
Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam telah mengkhinati risalahnya, karena
Allah berfirman, “Pada hari ini telah Aku sempurnakan untuk kamu agamamu”,
oleh karenanya sesuatu yang pada waktu itu tidak termasuk agama, sekarang pun
sama tidak termasuk agama.”
Di antara bukti lengkapnya Islam adalah Islam sampai mengatur
masalah buang air. Salman radhiyallahu 'anhu pernah ditanya:
قَدْ عَلَّمَكُمْ نَبِيُّكُمْ صلى الله عليه وسلم كُلَّ شَىْءٍ حَتَّى الْخِرَاءَةَ . قَالَ فَقَالَ أَجَلْ لَقَدْ نَهَانَا أَنْ نَسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةَ لِغَائِطٍ أَوْ بَوْلٍ أَوْ أَنْ نَسْتَنْجِىَ بِالْيَمِينِ أَوْ أَنْ نَسْتَنْجِىَ بِأَقَلَّ مِنْ ثَلاَثَةِ أَحْجَارٍ أَوْ أَنْ نَسْتَنْجِىَ بِرَجِيعٍ أَوْ بِعَظْمٍ .
“(Apakah)
Nabi kalian shallallahu 'alaihi wa sallam mengajarkan semuanya sampai masalah
buang air?” Salman menjawab, “Ya, Beliau melarang kami buang air besar maupun
kecil menghadap kiblat, beristinja’ (cebok) dengan tangan kanan, beristinja’
dengan batu yang kurang dari tiga dan beristinja’ menggunakan tahi binatang
maupun dengan tulang.” (HR. Muslim)
Dalam Islam,
permasalahan-permasalahan yang tidak berubah di setiap waktu dan tempat seperti
masalah 'aqidah dan ibadah diterangkan secara tafshil (rinci) dan banyak sekali
dalil yang datang, sehingga seseorang tidak bisa menambah-nambah atau
mengurangi. Adapun dalam masalah yang berubah-ubah karena perbedaan tempat atau
kurun waktu, seperti masalah peradaban, politik, mu'amalah maka Islam
menerangkannya secara ijmal (garis besar) agar sejalan dengan maslahat manusia
di setiap zaman dan setiap tempat.
3. Risalah Islam diperuntukkan untuk semua manusia
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
« وَالَّذِى نَفْسُ {مُحَمَّدٍ} بِيَدِهِ لاَ يَسْمَعُ بِى أَحَدٌ مِنْ هَذِهِ الأُمَّةِ يَهُودِىٌّ وَلاَ نَصْرَانِىٌّ ثُمَّ يَمُوتُ وَلَمْ يُؤْمِنْ بِالَّذِى أُرْسِلْتُ بِهِ إِلاَّ كَانَ مِنْ أَصْحَابِ النَّارِ »
.
“Demi
Allah yang jiwa Muhammad di Tangan-Nya, tidak ada seorang pun yang mendengar
tentang diriku dari umat ini; baik orang Yahudi maupun Nasrani, lalu ia
meninggal dalam keadaan tidak beriman kepada yang kubawa (yakni agama Islam)
kecuali ia pasti termasuk penghuni neraka.” (HR. Muslim)
4. Islam adalah agama para nabi
Rasulullah shallallahu
'alaihi wa sallam bersabda:
أَنَا أَوْلَى النَّاسِ بِعِيسَى ابْنِ مَرْيَمَ فِى الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ ، وَالأَنْبِيَاءُ إِخْوَةٌ لِعَلاَّتٍ ، أُمَّهَاتُهُمْ شَتَّى ، وَدِينُهُمْ وَاحِدٌ.
"Saya adalah manusia paling dekat dengan Isa putera
Maryam di dunia dan akhirat. Para nabi itu saudara
sebapak, namun ibu mereka berlainan, agama mereka sama." (HR. Bukhari)
Hal itu, karena Islam jika
dimaknakan secara umum adalah beribadah hanya kepada Allah Ta’ala dan
menjauhi sesembahan selain Allah sesuai syari’at rasul yang diutus. Oleh
karena itulah, agama para nabi adalah Islam. Orang-orang yang mengikuti rasul
di zaman rasul tersebut diutus adalah orang Islam (muslim). Orang-orang Yahudi
adalah muslim di zaman Nabi Musa ‘alaihis salaam diutus dan orang-orang Nasrani
adalah muslim di zaman Nabi ‘Isa ‘alaihis salaam diutus, adapun setelah
diutusnya Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, maka orang muslim adalah
orang yang mengikuti (memeluk) agama Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam,
sedangkan yang tidak mau memeluk agama Beliau adalah orang-orang kafir. Lihat juga penjelasan
sejarawan Yahudi, bahwa agama para nabi adalah Islam di sini: https://youtu.be/m6Q9P4Fz53o
5. Agama
Islam penuh dengan maslahat dan cocok di setiap zaman, di setiap tempat dan
setiap ummat.
Yakni orang yang
berpegang dengan agama Islam pasti berada di atas kebaikan dan kemajuan. Hal
itu, karena memang Islam tidak menghalangi kemajuan bahkan mendorong untuk maju;
mendorong mereka berfikir, bekerja dan berusaha. Sebaliknya, Islam mencela
orang yang tidak menggunakan akalnya, bersikap taqlid (mengekor) serta malas
bekerja dan berusaha. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
لأَنْ يَأْخُذَ أَحَدُكُمْ حَبْلَهُ فَيَأْتِىَ بِحُزْمَةِ الْحَطَبِ عَلَى ظَهْرِهِ فَيَبِيعَهَا فَيَكُفَّ اللَّهُ بِهَا وَجْهَهُ ، خَيْرٌ لَهُ مِنْ أَنْ يَسْأَلَ النَّاسَ أَعْطَوْهُ أَوْ مَنَعُوهُ
"Sungguh, jika salah seorang di antara kamu mengambil
talinya, lalu membawa seikat kayu bakar di atas punggungnya, kemudian dijualnya
sehingga Allah menjaga kehormatannya, lebih baik daripada ia meminta-minta
kepada manusia, terkadang mereka memberi dan terkadang tidak." (HR.
Bukhari dan Muslim)
6. Islam adalah agama yang mudah
Di dalam Agama Islam,
tidak ada sesuatu yang menyulitkan manusia baik dalam masalah keyakinan maupun
dalam masalah amalan, semuanya mudah diyakini dan diamalkan. Rasulullah
shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
إِنَّ الدِّينَ يُسْرٌ وَلَنْ يُشَادَّ الدِّينَ أَحَدٌ إِلَّا غَلَبَهُ
“Sesungguhnya
agama (Islam) mudah, tidak ada
seorang pun yang hendak menyusahkan agama (Islam) kecuali ia akan kalah.” (HR.
Bukhari)
Di antara prinsip Islam adalah 'adamul haraj (meniadakan
kesulitan). Oleh karena itu, Islam meringankan hukum-hukum untuk memudahkan
manusia dengan beberapa cara, di antaranya:
- Pengguguran
kewajiban dalam keadaan tertentu, misalnya tidak wajibnya melakukan ibadah
hajji jika perjalanan tidak aman.
- Pengurangan
kadar dari yang telah ditentukan, seperti mengqashar shalat bagi orang yang
sedang melakukan perjalanan.
- Penukaran
kewajiban yang satu dengan yang lainnya. Misalnya, kewajiban wudhu' dan mandi
diganti dengan tayammum.
- Mendahulukan,
yaitu mengerjakan sesuatu sebelum waktu yang telah ditentukan secara umum
(asal), seperti jama' taqdim, melaksanakan shalat 'Ashar di waktu Zhuhur.
- Menangguhkan,
yaitu mengerjakan sesuatu setelah lewat waktu asalnya, seperti jama' ta'khir,
misalnya melaksanakan shalat Zhuhur di waktu 'Ashar.
- Perubahan,
yaitu bentuk perbuatan berubah-ubah sesuai situasi yang dihadapi, seperti dalam
shalat khauf (ketika perang). Allah Ta'ala berfirman:
"Jika kamu dalam Keadaan takut (bahaya),
maka shalatlah sambil berjalan atau berkendaraan. kemudian apabila kamu telah
aman, maka sebutlah Allah (shalatlah).(Terj. Al Baqarah: 239)
Demikian juga ketika sakit yang membuat
seseorang tidak sanggup berdiri, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam
bersabda: “Shalatlah sambil berdiri. Jika tidak sanggup, maka sambil duduk.
Jika tidak sanggup, maka sambil berbaring.” (HR. Bukhari)
7. Perintah
dan larangan yang ada dalam agama Islam tujuannya adalah untuk menjaga agama,
menjaga jiwa, menjaga akal, menjaga keturunan dan menjaga harta, bahkan secara
umum untuk kebaikan dan kebahagiaan manusia.
Contoh menjaga agama
adalah dilarangnya perbuatan syirk dan diperintahkannya tauhid. Contoh menjaga
jiwa adalah dilarangnya membunuh dan adanya syariat Qishas. Contoh menjaga akal
adalah dilarangnya meminum minuman keras. Contoh menjaga harta adalah
dilarangnya mencuri, merampas dsb.
8. Islam
datang untuk membersihkan manusia luar dan dalam.
Contoh membersihkan
bagian luar manusia adalah dengan diperintahkannya bersuci dari hadats (yakni
dengan wudhu’, mandi atau tayammum) dan membersihkan diri dari najis. Sedangkan contoh
membersihkan bagian dalam adalah dengan diperintahkannya bertobat dari segala
macam dosa dan maksiat yang menodai batin seseorang. Allah Subhaanahu wa
Ta'aala berfirman:
“Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang
bertaubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri.” (Terj. Al Baqarah:
222)
9. Islam memerintahkan berakhlak mulia dan
melarang berakhlak tercela
Diperintahkannya oleh
Islam berbakti kepada orang tua dan dilarang mendurhakainya. Diperintahkannya
berbuat baik kepada tetangga dan dilarang menyakitinya. Diperintahkannya
berkata jujur dan dilarang berdusta, diperintahkannya menepati janji dan
dilarang mengingkarinya, diperintahkannya menyambung tali silaturrahmi dan
dilarang memutuskannya serta diperintahnya bersikap adil dan dilarang berbuat
zhalim. Allah Subhaanahu wa Ta'aala berfirman:
“Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku
adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang
dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi pengajaran
kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran.” (An Nahl: 90)
10.Islam dan pembawanya datang sebagai rahmat bagi alam
semesta
Allah Subhaanahu wa
Ta'aala berfirman:
“Dan Tidaklah Kami mengutus kamu,
melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam.” (Terj. Al Anbiya’: 107)
Tidak hanya bagi manusia, bahkan hewan pun memperoleh rahmat Islam. Rasulullah
shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
اِرْحَمُوْا مَنْ فِى اْلأَرْضِ يَرْحَمْكُمْ مَنْ فِى السَّمَاءِ
"Sayangilah makhluk yang ada di bumi, niscaya yang
berada di atas langit (Allah) akan menyayangimu." (HR. Ahmad, Abu Dawud,
Tirmidzi dan Hakim, dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahihul Jaami' no.
3522)
11. Islam tidak hanya memperbaiki hubungan manusia dengan
sesama, tetapi memperbaiki hubungan manusia dengan Allah Tuhannya dan dengan
dirinya sendiri
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
“Bertakwalah
kepada Allah di mana saja kamu berada, iringilah perbuatan buruk dengan
perbuatan baik, niscaya perbuatan baik akan menghapusnya dan bergaullah dengan
manusia memakai akhlak yang baik.” (Hasan shahih, HR. Tirmidzi)
Dari hadits ini dapat diketahui bahwa:
12. Islam datang untuk mengeluarkan manusia dari
kegelapan kepada cahaya
Rib’iy bin ‘Amir,
salah seorang dari generasi salaf pernah ditanya oleh Rustum raja Persia:
“Siapa yang mengirim anda?” ia menjawab:
اَلله ُانْبَعَثَنَا وَ اللهُ جَاءَ بِنَا لِنُخْرِجَ مَنْ شَاءَ مِنْ عِبَادَةِ الْعِبَادِ اِلَى عِبَادَةِ اللهِ وَمِنْ ضِيْقِ الدُّنْيَا اِلَى سَعَتِهَا وَمِنْ جُوْرِ الْأَدْيَانِ اِلَى عَدْلِ اْلِإسْلاَمِ فَأَرْسَلَنَا بِدِيْنِهِ اِلىَ خَلْقِهِ لِنَدْعُوَهُمْ اِلَيْهِ
“Allah
yang mengirim dan membawa kami agar Dia membebaskan siapa saja yang
dikehendaki-Nya dari penyembahan kepada manusia menuju penyembahan kepada
Allah, dari sempitnya dunia menuju kelapangannya dan dari kezhaliman berbagai
agama menuju keadilan Islam. Dia mengutus kami membawa agama-Nya kepada
makhluk-Nya agar kami mengajak mereka kepadanya.”
Oleh karena itu,
Islam datang untuk mengeluarkan manusia dari gelapnya kekafiran menuju cahaya
iman, gelapnya kebodohan menuju cahaya ilmu dan dari gelapnya maksiat menuju
cahaya taat.
13. Islam
juga sebagai agama yang wasath (pertengahan) antara melewati batas dan
meremehkan
Contohnya dalam masalah ekonomi, Islam pertengahan antara kapitalisme
yang mengumpulkan harta sebanyak-banyaknya dengan berbagai cara tanpa melihat
halal dan haramnya, dengan komunisme yang tidak menghormati harta orang
lain, tidak peduli meskipun untuk mendapatkannya harus menekan dan menzalimi
manusia. Islam berada di tengah-tengah dalam berekonomi; Islam datang untuk
menjaga harta dan mencarinya dengan cara-cara yang benar, jauh dari kezaliman,
penipuan, gharar dan riba.
14. Islam adalah agama yang sesuai fitrah manusia
Allah Subhaanahu wa Ta'aala berfirman:
"Maka hadapkanlah wajahmu dengan Lurus kepada agama Allah; (tetaplah
atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. tidak ada
perubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan
manusia tidak mengetahui." (Terj. Ar Ruum: 30)
Manusia diciptakan Allah mempunyai naluri beragama, yaitu agama tauhid
(Islam). Kalau ada manusia yang tidak beragama tauhid, maka hal itu tidaklah
wajar. mereka tidak bertauhid itu hanyalah karena pengaruh lingkungan.
15. Prinsip tasyri' (ajaran) Islam adalah menegakkan
maslahat, menjunjung nilai-nilai keadilan, tidak menyulitkan, sedikit tuntutan,
lebih memperhatikan kepentingan bersama daripada kepentingan perorangan dan
tadarruj/bertahap dalam tasyri' (menetapkan undang-undang/aturan)
Semua prinsip ini ada
dalam hukum Islam, namun karena keterbatasan risalah sehingga kami tidak dapat berpanjang
lebar.
Marwan bin Musa
--------------------------------------------------------
Siapakah Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa
sallam?
(Komentar Non Muslim Terhadap Nabi Muhammad
shallallahu ‘alaihi wa sallam)
Pemikir
Prancis, Lamarten, berkata, “Muhammad adalah seorang nabi, seorang filusuf,
seorang orator, pembawa syariat, dan seorang yang mampu menaklukkan hawa nafsu.
Dan jika kita perhatikan kepada kapasitas kehebatan manusia, saya ingin
bertanya, “Adakah di sana ada seorang yang lebih hebat dari Nabi Muhammad
shallallahu’alaihi wa sallam?”
George
Bernard (sastrawan Inggris) berkata, “Sesungguhnya dunia ini butuh sekali
kepada pemikiran yang dimiliki Muhammad. Nabi ini, kalau sekiranya memegang
urusan dunia saat ini, tentu mampu menyelesaikan berbagai masalah yang kita hadapi
dengan hasil yang membawa kepada kedamaian dan kebahagiaan yang dibutuhkan
sekali oleh manusia.”
Michael Hart
berkata, “Sesungguhnya pilihanku terhadap Muhammad sebagai orang paling
penting dan paling bersejarah di dunia mungkin membuat heran para pembaca. Akan
tetapi kenyataanya, Beliau-lah satu-satunya orang di sepanjang sejarah yang
mencapai tingkat keberhasilan paling tinggi dalam masalah agama maupun dunia.”
Mahatma
Gandhi (tokoh dari India) berkata, “Setelah saya membaca juz kedua kehidupan
rasul ini, yakni Muhammad, saya merasa perlu mengenal lebih lanjut kehidupan
Beliau yang agung. Sesungguhnya orang ini -tanpa ada pertentangan lagi- mampu
menguasai hati jutaan manusia.”
Thomas
Carlyre (penulis asli Inggris) berkata, “Sesungguhnya aku betul-betul
mencintai Muhammad karena bersihnya diri Beliau dari riya’ dan sikap pura-pura.
Sesungguhnya Beliau berkata dengan jelas kepada kaisar Romawi dan para pemimpin
lainnya di luar bangsa Arab; mengarahkan mereka kepada hal yang wajib mereka
lakukan untuk kehidupan dunia ini dan kehidupan akhirat.”
George Wells
(sastrawan Inggris), menurutnya, bahwa Muhammad adalah orang paling berhasil
membangun bangsa di atas keadilan dan toleransi.
Ligtner
(Penelitis asal Inggris) berkata, “Sesungguhnya saya terus terang berharap
sekali saat ini dengan kedatangan seseorang, dimana orang-orang Nasrani sama
seperti menghormati Al Masih dengan penghormatan yang sebesar, seperti halnya
penghormatan mereka kepada Muhammad. Dan tidak diragukan lagi, bahwa ajaran
Nasrani mengaku kerasulan Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam dan kebenaran
yang dibawanya. Dan orang yang mengakuinya itulah orang nasrani sejati.”
Tolstoy
(sastrawan Rusia) berkara, “Sesungguhnya syariat Muhammad itulah yang akan
menguasai dunia karena sejalan dengan akal dan hikmah.”
Jean Louis
Michon (seorang orientalis) berkata, “Sesungguhnya Islam yang memerintahkan
pula berjihad dianggap maklum dalam agama-agama yang lain, dan lagi karena
kemuliaan ajaran-ajaran Muhammad. Bahkan Umar bin Khaththab saja, ketika
menguasai Al Quds; tidak mengganggu orang-orang Nasrani.”
Gustav Lobon
(Ahli Sejarah Prancis) berkata, “Sesungguhnya Muhammad adalah orang terhebat
dalam sejarah.”
Will Durant
(Penyusun Ensiklopedi Kisah Peradaban Dunia), “Jika kita perhatikan tokoh
yang paling berpengaruh bagi manusia, dapat kita katakan, bahwa Muhammad adalah
tokoh terbesar dalam sejarah.”
Benarlah
firman Allah yang berbunyi,
وَإِنَّكَ لَعَلى خُلُقٍ عَظِيمٍ
“Dan
sesungguhnya Engkau (Muhammad) benar-benar berbudi pekerti tinggi.” (QS. Al Qalam: 4)
Penerjemah:
Marwan bin Musa –semoga Allah mengampuni dosa-dosanya-
----------------------------------
-----------------------------------
Beberapa Video Clips Bermanfaat, silahkan klik di bawah ini :
-----------------------------------
13 Alasan Adebayor Masuk Islam dan Bukti Kebenaran Islam
Segala puji bagi Allah Rabbul 'alamin, shalawat dan salam
semoga dilimpahkan kepada Rasulullah, keluarganya, para sahabatnya, dan
orang-orang yang mengikutinya hingga hari kiamat, amma ba'du:
Seorang atlet sepak bola internasional asal Togo, Afrika bernama Sheyl
Emmanuel Adebayor pada bulan Ramadhan 1436 H (2015 M) yang lalu telah mengumumkan bahwa ia telah memeluk Islam, meninggalkan
agama Kristen dan memilih Islam sebagai agama dan jalan hidupnya. Ia adalah pesepakbola
yang pernah bermain untuk klub-klub sepak bola top Eropa, antara lain: Arsenal,
Manchester City, dan Real Madrid. Menariknya, ia menyebutkan beberapa alasan
mengapa ia memilih Islam dan meninggalkan Kristen. Tentunya hal ini
menunjukkan, bahwa Adebayor telah melakukan pengkajian, membandingkan, dan
merenungkan sehingga sampai pada kesimpulan bahwa Islam adalah satu-satunya
agama yang benar. Bukan sekedar ikut-ikutan dan emosional saja.
Berikut ini alasan dirinya masuk Islam, semoga Allah menjadikan
penulisan kisah ini ikhlas karena-Nya dan bermanfaat, Allahumma aamin.
13 Alasan Adebayor Masuk Islam
Adebayor mengatakan,
“Aku punya 13 alasan yang kuat mengapa orang muslim itu sama
seperti Yesus dan mereka lebih mengikuti Yesus daripada orang-orang Kristen.
Pertama, Yesus mengajarkan hanya ada satu Tuhan. Hanya satu Tuhan saja
yang berhak untuk disembah. Hal ini tertulis dalam Deut 6: 4 dan Mark 12: 29.
Umat Islam juga meyakini demikian sebagaimana diajarkan Al Qur’an dalam surat 4
(An Nisa’): 171.
Kedua, Yesus tidak makan babi. Dijelaskan dalam Leviticus 11:7. Sama dengan yang dilakukan umat Islam,
dan hal itu dijelaskan Al Qur’an dalam surat 6 (Al An’aam) ayat 145.
Ketiga, Yesus mengucapkan salam dengan kalimat “Assalamu alaikum”
(artinya: kedamaian selalu bersamamu). Terdapat dalam John 20:21. Muslim juga
mengucapkan salam dengan cara demikian.
Keempat, Yesus selalu mengucapkan “God willing” (Insya Allah). Umat Islam
juga mengucapkan kalimat ini sebelum mereka melakukan perbuatan apa pun. Hal
ini sebagaimana dituntunkan dalam Al Qur’an surat 18 (Al Kahfi) ayat 23-24.
Kelima, Yesus mencuci wajah, kedua tangan, dan kedua kakinya sebelum
shalat. Hal yang sama juga dilakukan oleh seorang muslim.
Keenam, Yesus dan nabi-nabi lainnya yang terdapat dalam Injil melakukan
shalat dengan meletakkan kepala mereka di tanah. Dijelaskan dalam Matthew 26:
39. Muslim juga melakukan demikian, sebagaimana diajarkan Al Qur’an dalam surat
3 (Ali Imran) ayat 43.
Ketujuh, Yesus memiliki janggut dan memakai throbe (gamis). Hal ini
disunnahkan bagi seorang muslim.
Kedelapan, Yesus mengikuti syariat (syariat Tauhid
sama seperti nabi-nabi sebelumnya) dan mengimani semua nabi. Lihat Matther 5:
17. Muslim juga diajarkan demikian oleh Al Qur’an. Lihatlah surat 3 (Ali Imran)
ayat 84 dan surat 2 (Al Baqarah) ayat 285.
Kesembilan, Ibu Yesus, Maryam, mengenakan pakaian
yang menutupi seluruh tubuhnya dan mengenakan hijab. Hal ini sebagaimana
terdapat dalam 1 Timothy 2: 9, Genesis 24: 64-65, dan Corinthians 11: 6. Wanita
muslimah juga mengenakan pakaian yang sama. Al Qur’an mengajarkan mereka
demikian dalam surat 33 (Al Ahzab) ayat 59.
Kesepuluh, Yesus dan nabi-nabi lainnya disebutkan
dalam Injil berpuasa hingga lebih dari 40 hari. Lihat Exodus 34: 28, Daniel 10:
2-6, 1 Kings 19:8, dan Matthew 4: 1. Muslim pun berpuasa selama bulan Ramadhan.
Seorang muslim diwajibkan berpuasa sebulan penuh, 30 hari. Lihat Al Qur’an
surat 2 (Al Baqarah) ayat 183. Kemudian dianjurkan untuk melanjutkan puasa 6
hari untuk menambah ganjaran pahala.
Kesebelas, Yesus mengajarkan mengucapkan “Kedamaian
untuk rumah ini” ketika memasuki rumah. Lihat Luke 10: 5. Dan juga memberi
salam kepada orang-orang di dalam rumah dengan ucapan “Kedamaian untuk kalian.”
Sekali lagi, muslim juga melakukan hal yang sama persis dengan apa yang
dilakukan dan diajarkan Yesus. Ketika kita masuk ke rumah kita, atau rumah
orang lain, kita mengucapkan “Bismillah” dan juga memberi salam “Assalamu
alaikum” (artinya: kedamaian untuk kalian). Inilah tuntunan Al Qur’an dalam
surat 24 (An Nuur) ayat 61.
Kedua belas, Yesus dikhitan (disunat). Khitan
merupakan salah satu 5 sunnah fitrah dalam ajaran Islam. Dalam Islam, seorang
laki-laki diwajibkan untuk berkhitan. Berdasarkan Injil Luke 2: 21, Yesus
berusia 8 hari saat ia dikhitan. Di dalam Taurat, Allah berfirman kepada Nabi
Ibrahim bahwa khitan adalah sebuah “Perjanjian Abadi”. Lihat Genesis 17: 13. Di
dalam Al Qur’an surat 16 (An Nahl) ayat 123, seorang muslim diwajibkan
mengikuti ajaran Nabi Ibrahim. Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam
pernah bersabda, “Ibrahim berkhitan setelah berusia delapan puluh tahun.”
(Hr. Bukhari, Muslim, dan Ahmad).
Ketiga belas, Yesus berbicara dalam bahasa Aramaik dan
menyebut Tuhan dengan Elah. Secara penyebutan atau pelafalan, sama dengan lafaz
Allah. Aramaik adalah bahasa kuno. Ia merupakan bahasa Bible. Bahasa ini
merupakan salah satu bahasa Semit. Termasuk juga bahasa Hebrew (Ibrani), Arab,
Ethiopia, dan bahasa-bahasa kuno lainnya seperti bahasa Assyiria dan Babylonia
yang merupakan bahasa orang-orang Akkadia.
Bahasa Aramaik “Elah” dan bahasa Arab “Allah” adalah sama. Kata
Aramaik berasal dari bahasa Arab yang artinya adalah “Tuhan”. Allah dalam
bahasa Arab artinya juga Tuhan. Tuhan Yang Mahatinggi. Anda dengan mudah
mendapatkan kesamaan pelafalannya. Dengan demikian, Tuhannya Yesus juga
merupakan Tuhannya orang-orang Islam. Dialah Tuhan semua manusia, dan Tuhan
semua makhluk yang ada.
Nah sekarang katakan kepadaku, “Siapakah pengikut Yesus yang
sebenarnya? Tentu saja umat Islam. Sekarang saya yakin saya telah menjadi
pengikut Yesus yang sebenarnya.” Demikian pernyataan Adebayor. (Lihat: https://kisahmuslim.com/5162-emanuel-adebayor-13-alasan-mengapa-saya-memilih-islam.html )
Yesus atau Nabi Isa ‘alaihis salam menyeru kepada Tauhid
(menyembah Allah saja)
Dalam Al Quran surat Al Maidah: 72 disebutkan,
لَقَدْ
كَفَرَ الَّذِينَ قَالُوا إِنَّ اللَّهَ هُوَ الْمَسِيحُ ابْنُ مَرْيَمَ وَقَالَ
الْمَسِيحُ يَا بَنِي إِسْرَائِيلَ اعْبُدُوا اللَّهَ رَبِّي وَرَبَّكُمْ إِنَّهُ
مَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَقَدْ حَرَّمَ اللَّهُ عَلَيْهِ الْجَنَّةَ وَمَأْوَاهُ
النَّارُ وَمَا لِلظَّالِمِينَ مِنْ أَنْصَارٍ
“Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata,
"Sesungguhnya Allah ialah Al Masih putera Maryam." Padahal Al Masih
(sendiri) berkata, "Wahai Bani Israil! Sembahlah Allah Tuhanku dan
Tuhanmu. Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka
pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah
ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolong pun.” (Qs.
Al Maidah: 72)
Ayat di atas juga menunjukkan, bahwa Yesus hanya diutus untuk
golongan tertentu. Dalam Perjanjian Baru (Matius 15 : 24) disebutkan, “Jawab
Yesus, “Aku hanya diutus kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel.”
Dalam Perjanjian Lama (Taurat) disebutkan,
“Tuhan semesta alam,
“Akulah yang terdahulu dan Akulah yang terkemudian. Tidak ada Allah selain
daripada-Ku.” (Yeyasa 44: 46)
“Dengarlah hai orang Israel, Tuhan itu Allah kita, Tuhan itu Esa.”
(Ulangan 6: 4)
“Aku Tuhan Allahmu, jangan ada padamu Allah lain di hadapan-Ku.”
(Keluaran 20 : 2-3)
Dalam Perjanjian Baru (Injil) disebutkan,
Maka jawab Yesus kepada orang Saduki, “Hukum yang terutama ialah,
“Dengarlah hai orang Israel, Tuhan Allah kita, Tuhan itu Esa.”
(Markus 12 : 29)
Maka berkatalah Yesus kepadanya, “Enyahlah Iblis! Sebab ada
tertulis, “Engkau hanya menyembah Tuhan Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah
engkau berbakti.” (Matius 4 : 10)
Yesus atau Nabi Isa ‘alaihi salam hanya seorang rasul; bukan
tuhan, ia adalah manusia sama seperti
yang lain dan membutuhkan makan dan minum
Dalam Al Qur’an disebutkan,
مَا
الْمَسِيحُ ابْنُ مَرْيَمَ إِلَّا رَسُولٌ قَدْ خَلَتْ مِنْ قَبْلِهِ الرُّسُلُ
وَأُمُّهُ صِدِّيقَةٌ كَانَا يَأْكُلَانِ الطَّعَامَ انْظُرْ كَيْفَ نُبَيِّنُ
لَهُمُ الْآيَاتِ ثُمَّ انْظُرْ أَنَّى يُؤْفَكُونَ
“Al Masih putera Maryam itu hanyalah seorang Rasul yang
sesungguhnya telah berlalu sebelumnya beberapa rasul, dan ibunya seorang yang
sangat benar, kedua-duanya biasa memakan makanan. Perhatikan bagaimana Kami
menjelaskan kepada mereka (Ahli Kitab) tanda-tanda kekuasaan (Kami), kemudian
perhatikanlah bagaimana mereka berpaling (dari memperhatikan ayat-ayat Kami
itu).” (Qs. Al Maidah: 75)
Dalam Perjanjian Baru disebutkan,
“Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau,
satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau
utus.” (Yohanes 17 : 3)
“Yesus makan dengan murid-muridnya.”
(Markus 14 : 22)
“Keesokan harinya sesudah Yesus dan kedua belas muridnya
meninggalkan Betania, Yesus merasa lapar.” (Markus 11: 12)
Yesus atau Nabi Isa ‘alaihis salam menyuruh beriman kepada Nabi
Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam
Dalam Al Qur’an disebutkan,
وَإِذْ
قَالَ عِيسَى ابْنُ مَرْيَمَ يَا بَنِي إِسْرَائِيلَ إِنِّي رَسُولُ اللَّهِ
إِلَيْكُمْ مُصَدِّقًا لِمَا بَيْنَ يَدَيَّ مِنَ التَّوْرَاةِ وَمُبَشِّرًا
بِرَسُولٍ يَأْتِي مِنْ بَعْدِي اسْمُهُ أَحْمَدُ فَلَمَّا جَاءَهُمْ
بِالْبَيِّنَاتِ قَالُوا هَذَا سِحْرٌ مُبِينٌ
“Dan (ingatlah) ketika Isa putera Maryam berkata, "Wahai Bani
Israil! Sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu, membenarkan kitab
sebelumku, Yaitu Taurat, dan memberi khabar gembira dengan (datangnya) seorang
Rasul yang akan datang sesudahku, yang namanya Ahmad (Muhammad)." Maka
ketika Rasul itu datang kepada mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata,
mereka berkata, "Ini adalah sihir yang nyata." (Qs.
Ash Shaff: 6)
Dalam Perjanjian Baru disebutkan,
“Namun benar yang kukatakan ini kepadamu; adalah lebih berguna
bagi kamu jika aku pergi. Sebab jika aku tidak pergi, penghibur itu tidak akan
datang kepadamu. Tetapi jikalau aku pergi, aku akan mengutus dia kepadamu. Dan
kalau ia datang. Ia akan menginsyafkan dunia akan dosa, kebenaran, dan penghakiman.”
(Yohanes 16: 7-8)
Lihat juga bukti bahwa nama Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa
sallam tercantum dalam Bible (Injil) di sini: https://www.youtube.com/watch?v=OV3CK-zT7s0
Wallahu a’lam wa shallallahu ‘alaa Nabiyyina
Muhammad wa ‘alaa alihi wa shahbihi wa sallam.
Marwan bin Musa
Maraji’: Maktabah Syamilah versi
3.45, Dakwah Mu’allaf (Abdush
Shomad Sirait), https://kisahmuslim.com/5162-emanuel-adebayor-13-alasan-mengapa-saya-memilih-islam.html
, http://suryamalang.tribunnews.com/2015/08/06/bandingkan-injil-dan-quran-ini-13-alasan-emmanuel-adebayor-masuk-islam , https://www.youtube.com/watch?v=OV3CK-zT7s0 dll.