بسم
الله الرحمن الرحيم
Keutamaan Negeri Syam (4)
Segala puji bagi Allah Rabbul 'alamin, shalawat dan salam
semoga tercurah kepada Rasulullah, keluarganya, para sahabatnya, dan orang-orang yang
mengikutinya hingga hari kiamat, amma ba'du:
Berikut
lanjutan pembahasan tentang keutamaan negeri Syam yang kami ambil dari Risalah Thuubaa
Lisy Syam karya Syaikh Muhammad bin Shalih Al Munajjid hafizhahullah,
semoga Allah menjadikan penyusunan risalah ini ikhlas karena-Nya dan
bermanfaat, Allahumma aamin.
15. Dajjal
akan binasa di negeri Syam
Fitnah
Dajjal merupakan fitnah besar sejak diciptkakannya Nabi Adam ‘alaihis salam
sampai tiba hari Kiamat. Termasuk nikmat Allah kepada negeri Syam dan
penduduknya adalah Dia jadikan Dajjal terbunuh di negeri Syam.
Hal ini
juga menunjukkan, bahwa negeri Syam merupakan negeri terjadinya berbagai
peperangan besar, yang di sana bendera Islam meninggi dan bendera kebatilan
lenyap.
Imam
Muslim meriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, dari Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam, Beliau bersabda,
«يَأْتِي الْمَسِيحُ مِنْ قِبَلِ الْمَشْرِقِ، هِمَّتُهُ
الْمَدِينَةُ، حَتَّى يَنْزِلَ دُبُرَ أُحُدٍ، ثُمَّ تَصْرِفُ الْمَلَائِكَةُ
وَجْهَهُ قِبَلَ الشَّامِ، وَهُنَالِكَ يَهْلِكُ»
“Al Masih
Ad Dajjal akan akan datang dari arah timur untuk mendatangi Madinah, hingga ia
singgah di belakang gunung Uhud, kemudian para malaikat mengalihkan wajahnya ke
arah Syam, dan di sanalah ia binasa.”
16. Negeri
Syam tempat berlindung kaum muslimin dari Ya’juj dan Ma’juj
Dalam
hadits Nawwas bin Sam’an radhiyallahu ‘anhu setelah menyebutkan tentang
terbunuhnya Dajjal disebutkan,
ثُمَّ يَأْتِي عِيسَى
ابْنَ مَرْيَمَ قَوْمٌ قَدْ عَصَمَهُمُ اللهُ مِنْهُ، فَيَمْسَحُ عَنْ وُجُوهِهِمْ
وَيُحَدِّثُهُمْ بِدَرَجَاتِهِمْ فِي الْجَنَّةِ، فَبَيْنَمَا هُوَ كَذَلِكَ إِذْ
أَوْحَى اللهُ إِلَى عِيسَى: إِنِّي قَدْ أَخْرَجْتُ عِبَادًا لِي، لَا يَدَانِ
لِأَحَدٍ بِقِتَالِهِمْ، فَحَرِّزْ عِبَادِي إِلَى الطُّورِ وَيَبْعَثُ اللهُ
يَأْجُوجَ وَمَأْجُوجَ، وَهُمْ مِنْ كُلِّ حَدَبٍ يَنْسِلُونَ، فَيَمُرُّ
أَوَائِلُهُمْ عَلَى بُحَيْرَةِ طَبَرِيَّةَ فَيَشْرَبُونَ مَا فِيهَا، وَيَمُرُّ
آخِرُهُمْ فَيَقُولُونَ: لَقَدْ كَانَ بِهَذِهِ مَرَّةً مَاءٌ، وَيُحْصَرُ نَبِيُّ
اللهِ عِيسَى وَأَصْحَابُهُ، حَتَّى يَكُونَ رَأْسُ الثَّوْرِ لِأَحَدِهِمْ
خَيْرًا مِنْ مِائَةِ دِينَارٍ لِأَحَدِكُمُ الْيَوْمَ، فَيَرْغَبُ نَبِيُّ اللهِ
عِيسَى وَأَصْحَابُهُ، فَيُرْسِلُ اللهُ عَلَيْهِمُ النَّغَفَ فِي رِقَابِهِمْ،
فَيُصْبِحُونَ فَرْسَى كَمَوْتِ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ،
“Setelah
itu Nabi Isa putera Maryam didatangi oleh sekumpulan orang yang dilindungi
Allah Subhaanahu wa Ta’ala dari Dajjal, lalu ia mengusap wajah mereka dan
memberitahukan kepada mereka mengenai derajat yang akan mereka peroleh di
surga. Di saat seperti itu, Allah mewahyukan kepada Nabi Isa yang isinya,
“Sesungguhnya Aku akan mengeluarkan hamba-hamba-Ku yang tidak terkalahkan oleh
seorang pun dari manusia. Oleh karena itu, selamatkanlah hamba-hamba-Ku ke sebuah
bukit. Kemudian Allah mengeluarkan Ya’juj dan Ma’juj. -Mereka turun ke
segala penjuru dari tempat yang tinggi (QS. Al Anbiya: 96). Rombongan
pertama dari mereka melewati danau Thabariyyah, lalu meminum semua airnya,
kemudian rombongan yang terakhir mereka lewat dan berkata, “Di tempat ini
dahulu ada air.” Ketika itu, Nabi Allah Isa dan para sahabatnya terkepung
hingga pada saat itu kepala sapi bagi mereka lebih berharga daripada uang
seratus dinar sekarang ini. Kemudian Nabi Isa dan para sahabatnya berdoa kepada
Allah agar Dia membinasakan Ya’juj dan Ma’juj, maka Allah mengirimkan kepada
mereka penyakit hidung (mengandung ulat) –seperti yang melanda hewan ternak-
yang mengenai leher-leher mereka, maka mereka semua mati seperti matinya
seorang jiwa.” (HR. Muslim)
Dengan
demikian, di pintu Lud (sebuah tempat di Syam) Dajjal terbunuh. Dan di sebuah
bukit di Syam kaum muslim berlindung dari keganasan Ya’juj dan Ma’juj.
Jika
demikian kemuliaan negeri Syam dan penduduknya di hadapan Allah Azza wa Jalla,
dimana mereka juga dalam penjagaan-Nya, maka Damaskus adalah sebaik-baik negeri
Syam setelah Baitul Maqdis. Oleh karena itu, kaum salaf menyampaikan dan telah
disaksikan oleh kaum khalaf (generasi akhir), “Barang siapa yang menguasai
Damaskus, lalu ia berbuat baik kepada penduduknya dan menebarkan keadilan di
dalamnya, maka pertolongan Allah akan turun dari langit kepadanya, di samping
memperoleh kecintaan dari orang-orang yang baik, dari para ulama, dan
orang-orang pilihan, dan Allah juga akan menaruh rasa takut ke dalam hati
musuh-musuhnya. Sebaliknya, barang siapa yang bersikap selain itu, ia
menyusahkan penduduknya, menimpakan bencana kepada mereka, bertindak terhadap
mereka dengan kekerasan dan kesombongan, maka Allah Ta’ala tidak akan memberinya
kesempatan lama, tidak akan membiarkannya, bahkan akan segera mencabut
kekuasaannya di masa hidupnya atau dengan menjatuhkannya ke dalam berbagai cobaan
dan kesengsaraan. Yang demikian adalah karena penduduknya berada dalam
tanggungan Allah Rabbul alamin sebagaimana yang diberitakan oleh Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam.” (Lihat Targhib Ahlil Islam hal. 10)
Dari
Abdullah bin Hubairah ia berkata, “Abu Darda pernah menulis surat kepada
Salman, yang isinya, “Ayo ke negeri suci dan negeri jihad.” Ketika itu, Abu
Darda menjabat sebagai hakim di Syam, maka Salman menuliskan surat kepadanya,
“Sesungguhnya bumi itu tidak dapat menyucikan seseorang. Hanya amal yang dapat
menyucikannya.” (Diriwayatkan oleh Malik dalam Al Muwaththa (1500), Ad
Dinawi dalam Al Mujalasah wa Jawahirul Ilm (4/64), dan Al Laalika’iy
dalam Syarh Ushul I’tiqad Ahlis Sunnah wal Jama’ah (5/1019))
Bersambung…
Wallahu
a’lam wa shallallahu ‘alaa Nabiyyina Muhammad wa ‘alaa alihi wa shahbihi wa
sallam.
Marwan
bin Musa
Maraji’:
Thuba
Lisy Syam (Syaikh
Muhammad bin Shalih Al Munajjdid), Maktabah Syamilah versi 3.45, dll.
0 komentar:
Posting Komentar