بسم
الله الرحمن الرحيم
Terjemah Umdatul Ahkam (3)
Segala puji bagi Allah Rabbul 'alamin, shalawat dan salam
semoga terlimpah kepada Rasulullah, keluarganya, para sahabatnya, dan orang-orang yang
mengikutinya hingga hari kiamat, amma ba'du:
Berikut terjemah Umdatul Ahkam karya
Imam Abdul Ghani Al Maqdisi (541 H – 600 H). Semoga Allah Azza wa Jalla menjadikan penerjemahan kitab ini
ikhlas karena-Nya dan bermanfaat, Allahumma aamin.
Bab Mengusap Dua Khuff (Sepatu
kulit yang menutupi kaki)
23 - عَنْ الْمُغِيرَةِ بْنِ شُعْبَةَ - رضي الله عنه - قَالَ:
((كُنْتُ مَعَ النَّبِيِّ - صلى الله عليه وسلم - فِي سَفَرٍ , فَأَهْوَيْتُ
لأَنْزِعَ خُفَّيْهِ , فَقَالَ: دَعْهُمَا , فَإِنِّي أَدْخَلْتُهُمَا
طَاهِرَتَيْنِ , فَمَسَحَ عَلَيْهِمَا)) .
23. Dari Mughirah bin Syu’bah
radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, “Aku pernah bersama Nabi shallallahu alaihi wa
sallam dalam suatu safar, lalu aku merunduk untuk melepaskan kedua sepatu
Beliau, maka Beliau bersabda, “Biarkanlah keduanya, sesungguhnya aku memakai
keduanya dalam keadaan suci,” lalu Beliau mengusap bagian atasnya.”
24 - عَنْ حُذَيْفَةَ بْنِ الْيَمَانِ رضيَ اللهُ عنهما قَالَ:
((كُنْتُ مَعَ النَّبِيِّ - صلى الله عليه وسلم - فَبَالَ , وَتَوَضَّأَ ,
وَمَسَحَ عَلَى خُفَّيْهِ)) .
24. Dari Hudzaifah bin Al Yaman
radhiyallahu ‘anhuma ia berkata, “Aku pernah bersama Nabi shallallahu ‘alaihi
wa sallam, lalu Beliau buang air kecil, kemudian berwudhu dan mengusap kedua sepatunya.”
Bab Tentang Madzi dan Semisalnya
25 - عَنْ عَلِيِّ بْنِ أَبِي طَالِبٍ - رضي الله عنه - قَالَ:
((كُنْتُ رَجُلاً مَذَّاءً , فَاسْتَحْيَيْتُ أَنْ أَسْأَلَ رَسُولَ اللَّهِ - صلى
الله عليه وسلم - لِمَكَانِ ابْنَتِهِ مِنِّي , فَأَمَرْتُ الْمِقْدَادَ بْنَ
الأَسْوَدِ فَسَأَلَهُ , فَقَالَ: يَغْسِلُ ذَكَرَهُ , وَيَتَوَضَّأُ)) . وَلِلْبُخَارِيِّ
((اغْسِلْ ذَكَرَكَ وَتَوَضَّأْ)) . وَلِمُسْلِمٍ ((تَوَضَّأْ وَانْضَحْ
فَرْجَكَ)) .
25. Dari Ali bin Abi Thalib
radhiyallahu ‘anhu ia berkata, “Aku adalah seorang yang sering keluar madzi.
Aku malu bertanya kepada Rasulullah shallallahua ‘alaihi wa sallam karena
keadaan puterinya sebagai istriku, maka aku memerintahkan Miqdad bin Aswad
untuk menanyakannya, lalu Beliau bersabda, “Hendaknya ia basuh kemaluannya dan
berwudhu.”
Dalam lafaz Bukhari disebutkan, “Basuhlah
kemaluanmu dan berwudhulah,” sedangkan dalam riwayat Muslim disebutkan,
“Berwudhulah dan basuhlah kemaluanmu.”
26 - عَنْ عَبَّادِ بْنِ تَمِيمٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ زَيْدٍ
بْنِ عَاصِمٍ الْمَازِنِيِّ - رضي الله عنه - قَالَ: ((شُكِيَ إلَى النَّبِيِّ -
صلى الله عليه وسلم - الرَّجُلُ يُخَيَّلُ إلَيْهِ أَنَّهُ يَجِدُ الشَّيْءَ فِي
الصَّلاةِ, فَقَالَ: لا يَنْصَرِفُ حَتَّى يَسْمَعَ صَوْتاً, أَوْ يَجِدَ رِيحاً))
.
26. Dari Abbad bin Tamim, dari
Abdullah bin Zaid bin Ashim Al Maziniy radhiyallahu ‘anhu ia berkata, “Pernah
disampaikan kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang seorang yang
terbayang, bahwa dirinya keluar sesuatu dalam shalat, maka Beliau bersabda,
“Jangan keluar (dari shalat) sampai ia mendengar suara atau mendapatkan
baunya.”
27 - عَنْ أُمِّ قَيْسِ بِنْتِ مِحْصَنٍ الأَسَدِيَّةِ ((أَنَّهَا
أَتَتْ بِابْنٍ لَهَا صَغِيرٍ , لَمْ يَأْكُلِ الطَّعَامَ إلَى رَسُولِ اللَّهِ -
صلى الله عليه وسلم - فَأَجْلَسَهُ فِي حِجْرِهِ , فَبَالَ عَلَى ثَوْبِهِ , فَدَعَا
بِمَاءٍ فَنَضَحَهُ عَلَى ثَوْبِهِ , وَلَمْ يَغْسِلْهُ)) .
27. Dari Ummu Qais binti Mihshan
Al Asadiyyah, bahwa ia pernah membawa bayinya yang masih kecil yang belum makan
makanan ke hadapan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, lalu Beliau
memangkunya, dan bayinya pun kencing mengenai pakaian Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam, lalu Beliau meminta dibawakan air, kemudian Beliau
memercikkan ke bajunya tanpa mencucinya.
28 - وَعَنْ عَائِشَةَ أُمِّ الْمُؤْمِنِينَ رضي الله عنها ((أَنَّ
النَّبِيَّ - صلى الله عليه وسلم - أُتِيَ بِصَبِيٍّ , فَبَالَ عَلَى ثَوْبِهِ ,
فَدَعَا بِمَاءٍ , فَأَتْبَعَهُ إيَّاهُ)) وَلِمُسْلِمٍ: ((فَأَتْبَعَهُ بَوْلَهُ
, وَلَمْ يَغْسِلْهُ)) .
28. Dari Aisyah Ummul Mukminin
radhiyallahu ‘anha, bahwa pernah dibawakan kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam bayi, lalu kencing di pakaian Beliau, maka Beliau meminta dibawakan air,
lalu menuangkan air ke atasnya.
Dalam riwayat Muslim disebutkan,
maka Beliau menuangkan air ke kencingnya dan tidak mencucinya.
29 - عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ - رضي الله عنه - قَالَ: ((جَاءَ
أَعْرَابِيٌّ , فَبَالَ فِي طَائِفَةِ الْمَسْجِدِ , فَزَجَرَهُ النَّاسُ ,
فَنَهَاهُمُ النَّبِيُّ - صلى الله عليه وسلم - فَلَمَّا قَضَى بَوْلَهُ أَمَرَ
النَّبِيُّ - صلى الله عليه وسلم - بِذَنُوبٍ مِنْ مَاءٍ , فَأُهْرِيقَ عَلَيْهِ))
29. Dari Anas bin Malik
radhiyallahu anhu ia berkata, “Ada seorang Arab badui yang datang lalu buang air kecil di pojokan
masjid, kemudian orang-orang membentaknya, maka Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam melarang mereka. Ketika orang Arab badui itu telah selesai buang air
kecil, maka Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan agar disiapkan
seember air, lalu dituangkan ke atasnya.
30 - عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ - رضي الله عنه - قَالَ: سَمِعْتُ
رَسُولَ اللَّهِ - صلى الله عليه وسلم - يَقُولُ: ((الْفِطْرَةُ خَمْسٌ:
الْخِتَانُ , وَالاسْتِحْدَادُ , وَقَصُّ الشَّارِبِ , وَتَقْلِيمُ الأَظْفَارِ ,
وَنَتْفُ الإِبِطِ)) .
30. Dari Abu Hurairah
radhiyallahu ‘anhu ia berkata, “Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda, “Sunnah Fitrah (para nabi) itu ada lima; khitan, mencukur bulu
kemaluan, memotong kumis, menggunting kuku, dan mencabut bulu kemaluan.”
Bab Janabat (Junub)
31 - عنْ أَبي هُرَيْرَةَ - رضي الله عنه - ((أَنَّ النَّبِيَّ -
صلى الله عليه وسلم - لَقِيَهُ في بعْضِ طُرُقِ المدينَةِ وهو جُنُبٌ، قالَ:
فَانْخَنَسْتُ مِنْهُ، فَذَهَبْتُ فَاغْتَسَلْتُ ثُمَّ جِئْتُ، فقَالَ: أَيْنَ
كُنْتَ ياأَبا هُرَيْرَةَ؟ قَالَ: كُنْتُ جُنُبَاً فَكَرِهْتُ أَنْ أُجالِسَكَ على
غَيْرِ طَهارَةٍ، فَقَالَ: سُبْحانَ اللهِ، إِنَّ المُؤْمِنَ لايَنْجُسُ)) .
31. Dari Abu Hurairah
radhiyallahu ‘anhu, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah menemuinya
di sebagian jalan Madinah saat ia dalam keadaan junub, maka aku (Abu Hurairah)
menyingkir dan bersembunyi, aku pun segera pergi, mandi, lalu datang kembali,
kemudian Beliau bertanya, “Ke mana engkau wahai Abu Hurairah?” Beliau menjawab,
“Aku dalam keadaan junub. Aku tidak ingin duduk bersamamu dalam keadaan tidak
suci,” maka Beliau bersabda, “Subhanallah! Sesungguhnya orang mukmin tidaklah
najis.”
32 - عَنْ عَائِشَةَ رضي الله عنها قَالَتْ: ((كَانَ النَّبِيُّ -
صلى الله عليه وسلم - إذَا اغْتَسَلَ مِنَ الْجَنَابَةِ غَسَلَ يَدَيْهِ , ثُمَّ
تَوَضَّأَ وُضُوءَهُ لِلصَّلاةِ , ثُمَّ اغْتَسَلَ , ثُمَّ يُخَلِّلُ بِيَدَيْهِ
شَعْرَهُ , حَتَّى إذَا ظَنَّ أَنَّهُ قَدْ أَرْوَى بَشَرَتَهُ , أَفَاضَ عَلَيْهِ
الْمَاءَ ثَلاثَ مَرَّاتٍ , ثُمَّ غَسَلَ سَائِرَ جَسَدِهِ
32. Dari Aisyah radhiyallahu
‘anha ia berkata, “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika mandi dari junub,
membasuh kedua tangannya, berwudhu seperti wudhu untuk shalat, lalu mandi,
kemudian menyela-nyela rambut dengan kedua tangannya, sehingga ketika Beliau
telah merasa membasahi rambut hingga pangkalnya, maka Beliau menuangkan air ke
rambutnya tiga kali, lalu Beliau menyiramkan ke seluruh badannya.
33 - وَكَانَتْ تَقُولُ: كُنْتُ أَغْتَسِلُ أَنَا وَرَسُولُ
اللَّهِ - صلى الله عليه وسلم - مِنْ إنَاءٍ وَاحِدٍ , نَغْتَرِفُ مِنْهُ
جَمِيعاً)) .
33. Aisyah pernah berkata, “Aku
pernah mandi bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dari satu wadah,
kami menciduknya secara bersamaan.”
34 - عَنْ مَيْمُونَةَ بِنْتِ الْحَارِثِ رضي الله عنها زَوْجِ
النَّبِيِّ - صلى الله عليه وسلم - أَنَّهَا قَالَتْ: ((وَضَعْتُ لِرَسُولِ
اللَّهِ - صلى الله عليه وسلم - وَضُوءَ الْجَنَابَةِ , فَأَكْفَأَ بِيَمِينِهِ
عَلَى يَسَارِهِ مَرَّتَيْنِ - أَوْ ثَلاثاً - ثُمَّ غَسَلَ فَرْجَهُ , ثُمَّ
ضَرَبَ يَدَهُ بِالأَرْضِ , أَوْ الْحَائِطِ , مَرَّتَيْنِ - أَوْ ثَلاثاً - ثُمَّ
تَمَضْمَضَ وَاسْتَنْشَقَ , وَغَسَلَ وَجْهَهُ وَذِرَاعَيْهِ , ثُمَّ أَفَاضَ
عَلَى رَأْسِهِ الْمَاءَ , ثُمَّ غَسَلَ جَسَدَهُ , ثُمَّ تَنَحَّى , فَغَسَلَ
رِجْلَيْهِ , فَأَتَيْتُهُ بِخِرْقَةٍ فَلَمْ يُرِدْهَا , فَجَعَلَ يَنْفُضُ
الْمَاءَ بِيَدِهِ)) .
34. Dari Maimunah binti Harits
radhiyallahu ‘anha istri Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, ia berkata, “Aku
pernah menyiapkan air wudhu untuk Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
ketika Beliau junub, maka Beliau menuangkan air dengan tangan kanannya ke
tangan kirinya sebanyak dua atau tiga kali, lalu Beliau membasuh farjinya,
kemudian mengusapkan tangannya ke lantai atau dinding sebanyak dua atau tiga
kali, lalu Beliau berkumur-kumur dan menghirup air ke hidung, kemudian Beliau
membasuh muka dan tangannya, lalu menuangkan air ke kepalanya, kemudian
menyiram seluruh badannya, lalu aku bawakan kepadanya kain (untuk mengeringkan
badannya), namun Beliau tidak mengambilnya, bahkan Beliau mengeringkan air dari
badannya dengan tangannya.”
35 - عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ: أَنَّ عُمَرَ بْنَ
الْخَطَّابِ - رضي الله عنه - قَالَ: ((يَا رَسُولَ اللَّهِ , أَيَرْقُدُ
أَحَدُنَا وَهُوَ جُنُبٌ؟ قَالَ: نَعَمْ , إذَا تَوَضَّأَ أَحَدُكُمْ
فَلْيَرْقُدْ)) .
35. Dari Abdullah bin Umar, bahwa
Umar bin Khaththab radhiyallahu ‘anhu berkata, “Wahai Rasulullah, bolehkah
salah seorang di antara kami tidur dalam keadaan junub?” Beliau menjawab, “Ya.
Jika salah seorang di antara kamu telah berwudhu, maka tidurlah.”
36 - عَنْ أُمِّ سَلَمَةَ رضي الله عنها - زَوْجِ النَّبِيِّ - صلى
الله عليه وسلم - قَالَتْ: ((جَاءَتْ أُمُّ سُلَيْمٍ امْرَأَةُ أَبِي طَلْحَةَ -
إلَى رَسُولِ اللَّهِ - صلى الله عليه وسلم - فَقَالَتْ: يَا رَسُولَ اللَّهِ ,
إنَّ اللَّهَ لا يَسْتَحْيِي مِنْ الْحَقِّ , فَهَلْ عَلَى الْمَرْأَةِ مِنْ
غُسْلٍ إذَا هِيَ احْتَلَمَتْ؟ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ - صلى الله عليه وسلم -:
نَعَمْ , إذَا رَأَتِ الْمَاءَ))
36. Dari Ummu Salamah
radhiyallahu ‘anha istri Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ia berkata, “Ummu
Sulaim istri Abu Thalhah pernah datang kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam dan berkata, “Wahai Rasulullah, sesungguhnya Allah tidak malu
menerangkan kebenaran, lalu apakah seorang wanita harus mandi ketika bermimpi?”
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Ya, jika ia melihat air
(mani).”
37 - عَنْ عَائِشَةَ رضي الله عنها قَالَتْ: ((كُنْت أَغْسِلُ
الْجَنَابَةَ مِنْ ثَوْبِ رَسُولِ اللَّهِ - صلى الله عليه وسلم - فَيَخْرُجُ إلَى
الصَّلاةِ , وَإِنَّ بُقَعَ الْمَاءِ فِي ثَوْبِهِ)) . وَفِي لَفْظٍ لِمُسْلِمٍ
((لَقَدْ كُنْتُ أَفْرُكُهُ مِنْ ثَوْبِ رَسُولِ اللَّهِ - صلى الله عليه وسلم -
فَرْكاً, فَيُصَلِّي فِيهِ)) .
37. Dari Aisyah radhiyallahu
‘anha ia berkata, “Aku pernah mencuci mani dari pakaian Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam, lalu Beliau keluar untuk shalat, namun basahnya masih tampak
di pakaiannya.” Dalam lafaz Muslim disebutkan, “Aku pernah menggosok mani itu
dengan keras dari baju Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, lalu Beliau
shalat menggunakannya.”
38 - عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ - رضي الله عنه - أَنَّ النَّبِيَّ -
صلى الله عليه وسلم - قَالَ: ((إذَا جَلَسَ بَيْنَ شُعَبِهَا الأَرْبَعِ , ثُمَّ
جَهَدَهَا , فَقَدْ وَجَبَ الْغُسْلُ)) , وَفِي لَفْظٍ ((وَإِنْ لَمْ يُنْزِلْ)) .
38. Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu,
bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Apabila seseorang telah
duduk di antara empat cabangnya (di antara kedua tangan dan kedua kaki istrinya),
lalu ia menekannya (bersentuhan dua khitan), maka ia harus mandi.” Dalam sebuah
lafaz, “Meskipun tidak keluar mani.”
39 - عَنْ أَبِي جَعْفَرٍ مُحَمَّدِ بْنِ عَلِيِّ بْنِ الْحُسَيْنِ
بْنِ عَلِيِّ بْنِ أَبِي طَالِبٍ رضي اللهُ عنهم ((أَنَّهُ كَانَ هُوَ وَأَبُوهُ
عِنْدَ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ , وَعِنْدَهُ قَوْمٌ , فَسَأَلُوهُ عَنْ
الْغُسْلِ؟ فَقَالَ: صَاعٌ يَكْفِيكَ، فَقَالَ رَجُلٌ: مَا يَكْفِينِي , فَقَالَ
جَابِرٌ: كَانَ يَكْفِي مَنْ هُوَ أَوْفَى مِنْك شَعَرَاً , وَخَيْراً مِنْكَ -
يُرِيدُ رَسُولَ اللَّهِ - صلى الله عليه وسلم - ثُمَّ أَمَّنَا فِي ثَوْبٍ)) ,
وَفِي لَفْظٍ ((كَانَ رَسُولُ اللَّهِ - صلى الله عليه وسلم - يُفْرِغُ الْمَاءَ
عَلَى رَأْسِهِ ثَلاثاً)) .
39. Dari Abu Ja’far Muhammad bin
Ali bin Husain bin Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhum, bahwa dia dan
ayahnya pernah berada di dekat Jabir bin Abdullah, yang ketika itu ada beberapa
orang pula bersamanya. Mereka menanyakan kepada Jabir tentang mandi, maka ia
menjawab, “Satu sha’ (4 mud) cukup buatmu.” Lalu orang itu berkata, “Tidak
cukup buatku.” Jabir berkata, “Orang yang lebih lebat rambutnya dan lebih baik
darimu merasa cukup dengannya –maksudnya adalah Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wa sallam-, lalu Beliau shalat mengimami kami dengan sehelai pakaian.”
Dalam sebuah lafaz disebutkan, “Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam menuangkan air ke kepalanya sebanyak tiga kali.”
Bersambung…
Wallahu a’lam wa shallallahu ‘alaa Nabiyyinaa Muhammad wa
alaa aalihi wa shahbihi wa sallam
Penerjemah:
Marwan bin Musa
0 komentar:
Posting Komentar