بسم الله الرحمن الرحيم
Ajarkan Tauhid Sejak Dini!
Segala puji bagi Allah Rabbul 'alamin,
shalawat dan salam semoga dilimpahkan kepada Rasulullah, keluarganya, para
sahabatnya, dan orang-orang yang mengikutinya hingga hari kiamat, amma ba'du:
Banyak media elektronik seperti televisi yang
tidak mendidik dan bahkan merusak akidah dan akhlak anak. Hal ini disebabkan stasiun televisi banyak dikelola oleh
orang-orang non muslim atau orang-orang fasik yang tidak punya rasa takut
kepada Allah, tidak bertanggung jawab terhadap apa yang ditayangkannya, serta
tidak memperhatikan akibat yang ditimbulkan dari tayangan itu.
Di antara tayangan yang tidak mendidik dan bahkan
merusak akidah dan akhlak anak adalah ditayangkan film-film dari negeri
lain yang tidak sejalan dengan akidah
dan akhlak Islam, sehingga anak-anak kita meyakininya dan menirunya. Contoh
tayangan yang merusak akidah adalah film-film India yang memperkenalkan
dewa-dewi seperti mahabarata, rama-shinta, shiwa, wisnu, dsb. Sedangkan contoh
film-film yang merusak akhlak anak adalah film-film barat yang memperlihatkan
kepada anak gaya, pakaian, dan pergaulan mereka yang bertentangan dengan
nilai-nilai Islam.
Akibat tayangan tersebut, banyak anak-anak kita
yang kehilangan akidah yang benar, menganggap bahwa di alam semesta ini ada
penguasa lain di samping Allah Subhanahu wa Ta’ala, seperti dewa dan dewi serta
keyakinan-keyakinan rusak lainnya.
Atas dasar ini, maka penulis merasa perlu
menyusun risalah berkaitan akidah yang benar dalam bentuk tanya jawab dengan
tujuan agar para orang tua mengajarkannya kepada anak-anaknya, agar mereka
tetap di atas akidah yang benar. Semoga Allah menjadikan penyusunan risalah ini
ikhlas karena-Nya dan bermanfaat, Allahumma aamin.
Tanya-Jawab Akidah Islam
1. Siapa Rabbmu (Tuhanmu)?
Jawab: Rabbku adalah Allah.
2. Apa arti Rabb?
Jawab: Yang menciptakan, yang menguasai,
yang mengatur alam semesta, dan yang memberinya rezeki. Dialah Allah; Tuhan
Yang berhak disembah oleh semua makhluk-Nya. Tidak ada pencipta selain Dia,
tidak ada penguasa alam semesta selain Dia, tidak ada pemberi rezeki selain
Dia. Kepada-Nya kita menyembah dan kepada-Nya kita memohon pertolongan.
3. Untuk apa Allah
menciptakanmu?
Jawab: Untuk beribadah dan menyembah hanya
kepada-Nya saja; tidak kepada selain-Nya, serta agar kita menaati perintah-Nya
dan menjauhi larangan-Nya. Allah Subhanahu wa Ta'ala,
وَمَا
خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ
"Aku tidak menciptakan jin dan
manusia melainkan agar mereka mengabdi kepada-Ku. (QS. Adz Dzaariyaat: 56)
Allah melarang kita menyembah kepada
selain-Nya. Dia berfirman,
فَلَا
تَجْعَلُوا لِلَّهِ أَنْدَادًا وَأَنْتُمْ تَعْلَمُونَ
“Maka janganlah kamu mengadakan
sekutu-sekutu bagi Allah, padahal kamu mengetahui.” (QS.
Al Baqarah: 22)
Syirik (mengadakan sekutu bagi Allah)
adalah mengadakan tandingan bagi Allah seperti berhala-berhala, dewa-dewa, dan
sebagainya, ia meyakininya sebagai penguasa alam semesta, berdoa kepada
tandingan itu, berharap, takut, ruku-sujud, bertawakkal, berkurban, dan memohon
kepadanya tidak kepada Allah, serta mengarahkan ibadah kepada tandingan itu.
Syirik adalah dosa besar. Allah Subhanahu
wa Ta’ala berfirman,
إِنَّهُ
مَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَقَدْ حَرَّمَ اللَّهُ عَلَيْهِ الْجَنَّةَ وَمَأْوَاهُ
النَّارُ
"Sesungguhnya orang yang
mempersekutukan Allah (berbuat syirik), maka pasti Allah mengharamkan kepadanya
surga, dan tempatnya adalah neraka. (QS. Al Maa'idah: 72)
4. Apa agamamu?
Jawab: Agamaku Islam. Islam secara istilah adalah
menyerahkan diri kepada Allah dengan bertauhid (hanya menyembah Allah), tunduk
kepada-Nya dengan menaati-Nya, dan berlepas diri dari syirik dan orang-orang
musyrik.
Allah Ta'ala berfirman,
إِنَّ
الدِّينَ عِنْدَ اللَّهِ الْإِسْلَامُ
"Sesungguhnya agama yang
diridhai Allah hanyalah Islam." (QS. Ali Imran: 19)
وَمَنْ
يَبْتَغِ غَيْرَ الْإِسْلَامِ دِينًا فَلَنْ يُقْبَلَ مِنْهُ وَهُوَ فِي
الْآخِرَةِ مِنَ الْخَاسِرِينَ
"Barang siapa mencari
agama selain Islam, maka
sekali-kali tidak akan diterima daripadanya, dan dia di akhirat termasuk
orang-orang yang rugi." (QS. Ali Imran: 85)
Telah shahih dari Nabi shallallahu 'alaihi
wa sallam, bahwa Islam dibangun di atas lima dasar, yaitu:
(1) Bersaksi bahwa tidak ada tuhan yang
berhak disembah kecuali Allah dan Muhammad adalah utusan Allah,
(2) Mendirikan shalat
(3) Menunaikan zakat
(4) Berpuasa Ramadhan
(5) Berhaji jika mampu
Inilah rukun (tiang penopang) Islam.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
بُنِيَ
اْلإِسْلاَمُ عَلَى خَمْسٍ : شَهَادَةِ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَأَنَّ
مُحَمَّداً رَسُوْلُ اللهِ وَإِقَامِ الصَّلاَةِ وَإِيْتَاءِ الزَّكَاةِ وَحَجِّ
الْبَيْتِ وَصَوْمِ رَمَضَانَ
"Islam
dibangun di atas lima (dasar); bersaksi bahwa tidak ada tuhan yang berhak
disembah selain Allah dan bahwa Muhammad adalah utusan Allah, mendirikan
shalat, menunaikan zakat, melaksanakan haji dan berpuasa Ramadhan. (HR. Tirmidzi dan
Muslim dari Ibnu Umar)
5. Apa arti Laailaahaillallah?
Jawab: Artinya adalah "Laa ma'buuda
bihaqqin illallah" (tidak ada yang berhak disembah dengan benar selain
Allah). Maksudnya adalah kita meniadakan sesembahan selain Allah apa pun
bentuknya dan siapa pun orangnya, dan kita menetapkan bahwa hanya Allah saja
yang berhak disembah dan ditujukan berbagai macam ibadah.
6. Apa maksud meyakini Muhammad
shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagai hamba Allah dan rasul-Nya?
Jawab: Maksudnya mengakui
dan meyakini bahwa Muhammad adalah hamba Allah, yang menghendaki kita tidak
boleh berlebihan terhadap Beliau seperti menuhankan atau meyembahnya
sebagaimana yang dilakukan oleh orang-orang Nasrani kepada Nabi Isa ‘alaihis
salam. Sedangkan maksud Muhammad sebagai
rasul adalah mengakui dan meyakini bahwa Beliau adalah utusan Allah yang
diutus kepada semua manusia, yang menghendaki kita untuk tidak
meremehkan Beliau. Oleh karena itu, sikap kita terhadap Beliau adalah:
a. Menaati
perintahnya
b. Menjauhi
larangannya
c. Membenarkan
semua sabdanya
d. Beribadah kepada Allah sesuai contohnya.
7. Apa saja tingkatan agama?
Jawab: Tingkatan agama ada tiga, yaitu: (1)
Islam, (2) Iman, dan (3) Ihsan.
Islam sudah diterangkan arti dan rukunnya.
Adapun iman, maka maksudnya mengakui dengan lisan, membenarkan dengan hati,
dan mengamalkan dengan anggota badan, bertambah karena ketaatan, dan berkurang
karena kemaksiatan.
8. Apa saja rukun (tiang
penopang) iman?
Jawab: (1) Beriman kepada Allah, (2)
Beriman kepada Malaikat-Nya, (3) Beriman kepada kitab-kitab-Nya, (4) Beriman
kepada rasul-rasul-Nya, (5) Beriman kepada hari Akhir, dan (6) Beriman kepada takdir
Allah yang baik dan yang buruk.
Jika salah satunya tidak diimani, maka
tidak sah imannya. Ibnu Umar berkata,
وَالَّذِي يَحْلِفُ بِهِ عَبْدُ اللهِ بْنُ عُمَرَ «لَوْ أَنَّ
لِأَحَدِهِمْ مِثْلَ أُحُدٍ ذَهَبًا، فَأَنْفَقَهُ مَا قَبِلَ اللهُ مِنْهُ حَتَّى
يُؤْمِنَ بِالْقَدَرِ»
“Demi Allah yang Abdullah bin Umar
bersumpah dengan nama-Nya, kalau sekiranya salah seorang di antara mereka
memiliki emas sebesar gunung Uhud, lalu ia infakkan semuanya, maka Allah tidak
akan menerimanya sampai ia mau beriman kepada takdir.” (Shahih Muslim
no. 8)
9. Apa yang dimaksud ihsan?
Ihsan artinya merasakan pengawasan Allah baik di saat rahasia maupun
terang-terangan, baik dalam ucapan maupun perbuatan. Oleh karenanya, ia
mengerjakan kebaikan dengan cara yang paling baik dan mencari keridhaan Allah
di dalamnya. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
أَنْ تَعْبُدَ اللهَ كَأَنَّكَ تَرَاهُ فَإِنْ
لَمْ تَكُنْ تَرَاهُ فَإِنَّهُ يَرَاكَ
“(Ihsan) yaitu kamu beribadah kepada
Allah seakan-akan kamu melihat-Nya. Jika kamu tidak merasa begitu, maka
(ketahuilah) Dia melihatmu.” (HR. Bukhari dan Muslim)
10. Siapa Nabimu?
Jawab: Nabiku adalah Muhammad shallallahu
‘alaihi wa sallam. Nasab Beliau adalah Muhammad bin Abdullah bin Abdul Muththalib
bin Hasyim. Hasyim berasal dari Quraisy, dan Quraisy berasal dari bangsa Arab,
sedangkan bangsa Arab adalah keturunan Nabi Isma’il bin Ibrahim Al Khalil.
Usia Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam 63 tahun; 40
tahun sebelum diangkat menjadi nabi, dan 23 tahun setelah menjadi nabi dan
rasul. Beliau diangkat menjadi nabi dengan turunnya ayat “Iqra’ (QS. Al ‘Alaq:
1-5), dan diangkat menjadi rasul dengan turunnya surat Al Muddatstsir.
Negeri Beliau adalah Mekkah, dan Beliau berhijrah ke
Madinah.
Pokok Dakwah Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam memperingatkan
manusia dari perbuatan syirik dan mengajak manusia kepada tauhid (menyembah
Allah saja), mengenalkan kepada manusia mana jalan yang diridhai Allah dan mana
jalan yang dimukai-Nya, serta memperbaiki kondisi manusia yang sebelumnya di
atas kejahiliyahan (kebodohan dan kegelapan).
Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah penutup
para nabi; tidak ada lagi nabi setelahnya.
Wallahu a’lam, wa shallallahu ‘alaa Nabiyyinaa Muhammad wa alaa aalihi
wa shahbihi wa sallam.
Marwan
bin Musa
0 komentar:
Posting Komentar