Adab Bagi Orang Yang Sakit

Selasa, 30 April 2013

بسم الله الرحمن الرحيم

Adab Bagi Orang Yang Sakit
Segala puji bagi Allah, shalawat dan salam semoga terlimpah kepada Rasulullah, kepada keluarganya, kepada para sahabatnya dan orang-orang yang mengikutinya hingga hari Kiamat, amma ba’du:
Berikut ini kami sebutkan pembahasan tentang adab bagi orang yang sakit, semoga Allah Subhaanahu wa Ta'ala menjadikan penyusunan risalah ini ikhlas karena-Nya dan bermanfaat, Allahumma aamin.
Adab bagi yang sakit
1.     Seorang yang sakit hendaknya bersabar, tidak kesal dan tidak menampakkan sikap keluh kesah, meskipun tidak mengapa bagi orang yang sakit ketika ditanya, “Bagaimana kondisimu?” Ia menjawab, “Saya sedang sakit” atau “Perih rasanya” dan hendaknya ia menambahkan, “Wal Hamdulillah ‘alaa kulli haal," (artinya segala puji bagi Allah bagaimana pun keadaannya).
Aisyah radhiyallahu 'anha berkata,
كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا أَتَاهُ الْأَمْرُ يَسُرُّهُ قَالَ: «الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي بِنِعْمَتِهِ تَتِمُّ الصَّالِحَاتُ» ، وَإِذَا أَتَاهُ الْأَمْرُ يَكْرَهُهُ، قَالَ: «الْحَمْدُ لِلَّهِ عَلَى كُلِّ حَالٍ»
Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam apabila mendapatkan sesuatu yang menyenangkan, Beliau mengucapkan, "Al Hamdulillahilladzi bini'matihi tatimmush shaalihaat," (artinya: segala puji bagi Allah yang dengan nikmat-Nya kebaikan menjadi sempurna), dan apabila Beliau mendapatkan sesuatu yang tidak menyenangkan, maka Beliau mengucapkan, "Al Hamdulillah 'alaa kulli haal," (artinya: segala puji bagi Allah dalam keadaan bagaimana pun)." (HR. Ibnussunniy dalam Amalul yaumi wal Lailah dan Hakim, ia menshahihkannya, dan dishahihkan oleh Al Albani dalam Shahihul Jami' no. 6440)
Salah satu bentuk sabar adalah dengan tidak mengharapkan kematian hanya karena musibah yang menimpanya, Rasulullah  shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
لاَ يَتَمَنَيَنَّ أَحَدُكُمُ الْمَوْتَ لِضُرٍّ أَصَابَهُ ، فَإِنْ كَانَ لاَ بُدَّ فَاعِلاً فَلْيَقُلْ : اَللَّهُمَّ أَحْيِنِي مَا كَانَتِ الْحَيَاةُ خَيراً لِي وَتَوَفَّنِي إِذَا كَانَتِ الْوَفاَةُ خَيْراً لِي
“Janganlah salah seorang di antara kamu ingin mati hanya karena musibah yang menimpanya, jika memang harus demikian, maka ucapkanlah, “Ya Allah, hidupkanlah aku, jika kehidupan itu baik buatku. Dan wafatkanlah aku jika wafat itu lebih baik buatku.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Model Pembelajaran Tahfizh


بسم الله الرحمن الرحيم
Model Pembelajaran Tahfizh
(Tingkat SMP)
Segala puji bagi Allah, shalawat dan salam semoga terlimpah kepada Rasulullah, kepada keluarganya, kepada para sahabatnya dan orang-orang yang mengikutinya hingga hari Kiamat, amma ba’du:
Berikut ini salah satu model pembelajaran tahfizh tingkat SMP, semoga Allah menjadikan penulisan risalah ini ikhlas karena-Nya dan bermanfaat, Allahumma aamiin.
Persiapan Mengajarkan Tahfizh
Sebelum memulai pengajaran tahfizh ada beberapa hal yang perlu disiapkan, di antaranya:
1.     Menentukan target minimal atau standar, misalnya siswa lulusan sekolah SMP ini atau itu hapal minimal 5 juz (dimulai dari juz 30, 29, 28, 27, & 26). Adapun target maksimal, maka tidak dibatasi, bahkan jika ada siswa yang hapal lebih dari 5 juz, maka itu baik sekali.
Menentukan target minimal ini dilakukan dengan bermusyawarah bersama seluruh guru tahfizh dan bagian kurikulum dengan memperhatikan hal-hal berikut:
a.     Waktu yang diberikan untuk pelajaran tahfizh
b.     Kondisi siswa dan kesiapannya
c.      Mata pelajaran yang lain
Apabila kita telah menentukan, bahwa siswa harus hapal minimal 5 juz, maka tinggal dicari cara agar siswa dapat hapal minimal 5 juz.
Contoh: Menetapkan bahwa target hapalan untuk satu semester minimal 1 juz, dimana dalam sehari sehari siswa wajib menghapal minimal 4 baris mushaf Timur Tengah.
Keterangan lebih jelasnya adalah sbb.:
Jika dalam satu semester waktu belajar ada 15 pekan/minggu lebih (setelah dikurang liburan), sedangkan waktu menghapal dalam sepekan adalah lima hari, maka 5 x 15 = 75. Dengan demikian, hari yang digunakan untuk tahfizh dalam satu semester adalah 75 hari.

Hadits-Hadits Seputar Adab Berhias

Senin, 29 April 2013

بسم الله الرحمن الرحيم

Hadits-Hadits Seputar Adab Berhias
Segala puji bagi Allah, shalawat dan salam semoga terlimpah kepada Rasulullah, kepada keluarganya, para sahabatnya dan orang-orang yang mengikutinya hingga hari Kiamat, amma ba’du:
Berikut ini adab berhias sesuai sunnah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, semoga Allah Azza wa Jalla menjadikan penulisan risalah ini ikhlas karena-Nya dan bermanfaat, Allahumma aamin.
Anjuran Berpenampilan Indah
عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ مَسْعُودٍ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: «لَا يَدْخُلُ الْجَنَّةَ مَنْ كَانَ فِي قَلْبِهِ مِثْقَالُ ذَرَّةٍ مِنْ كِبْرٍ» قَالَ رَجُلٌ: إِنَّ الرَّجُلَ يُحِبُّ أَنْ يَكُونَ ثَوْبُهُ حَسَنًا وَنَعْلُهُ حَسَنَةً، قَالَ: «إِنَّ اللهَ جَمِيلٌ يُحِبُّ الْجَمَالَ، الْكِبْرُ بَطَرُ الْحَقِّ، وَغَمْطُ النَّاسِ»
Dari Abdullah bin Mas'ud dari Nabi shallahu 'alaihi wa sallam, Beliau bersabda, "Tidak masuk surga orang yang dalam hatinya terdapat kesombongan meskipun sebesar debu," lalu ada seorang yang berkata, "Sesungguhnya seseorang suka jika pakaiannya indah dan sandalnya bagus," maka Beliau bersabda, "Sesungguhnya Allah indah dan menyukai keindahan. Sombong adalah menolak kebenaran dan merendahkan manusia." (HR. Muslim)
Kewajiban Menutup Aurat[i]
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنَ عَمْرٍو قَالَ: سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَآلِهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ: «سَيَكُونُ آخِرُ أُمَّتِي نِسَاءً كَاسِيَاتٍ عَارِيَاتٍ عَلَى رُؤُسِهِنَّ كَأَسْنِمَةِ الْبُخْتِ، الْعَنُوهُنَّ فَإِنَّهُنَّ مَلْعُونَاتٌ
Dari Abdullah bin Amr radhiyallahu 'anhu ia berkata: Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Akan ada di akhir umatku kaum wanita yang berpakaian namun telanjang, di atas kepala mereka ada seperti punuk unta, laknatlah mereka, karena mereka wanita yang dilaknat.” (HR. Thabrani dalam Al Mu’jamush Shagir).
عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ، رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ: مَرَّ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى رَجُلٍ فَرَأَى فَخِذَهُ مَكْشُوفَةً فَقَالً: «غَطِّ فَخِذَكَ فَإِنَّ فَخِذَ الرَّجُلِ مِنْ عَوْرَتِهِ»
Dari Ibnu Abbas radhiyallahu 'anhuma ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah melewati seorang laki-laki, lalu dilihat pahanya terbuka, maka Beliau bersabda, "Tutuplah auratmu, karena paha seseorang itu aurat." (HR. Ahmad dan Hakim, dan dishahihkan oleh Al Albani dalam Shahihul Jami' no. 4158)
Mendahulukan Bagian Kanan Ketika Memakai dan Mendahulukan Bagian Kiri Ketika Melepas
عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ : كَانَ النَّبِىُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُعْجِبُهُ التَّيَمُّنُ فِى تَنَعُّلِهِ وَتَرَجُّلِهِ وَطُهُورِهِ وَفِى شَأْنِهِ كُلِّهِ
Dari Aisyah radhiyallahu 'anha ia berkata: Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam suka mendahulukan yang kanan, baik ketika memakai sandal, menyisir, bersuci dan dalam semua urusannya.” (HR.  Bukhari dan Muslim)
عَنْ عَلِيٍّ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اَللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا اِنْتَعَلَ أَحَدُكُمْ فَلْيَبْدَأْ بِالْيَمِينِ, وَإِذَا نَزَعَ فَلْيَبْدَأْ بِالشِّمَالِ, وَلْتَكُنْ اَلْيُمْنَى أَوَّلَهُمَا تُنْعَلُ, وَآخِرَهُمَا تُنْزَعُ
Dari Ali radhiyallahu 'anhu ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Apabila salah seorang di antara kamu memakai sandal, maka mulailah dengan yang kanan. Dan jika hendak melepas maka mulailah dengan yang kiri, hendaklah yang kanan pertama dipakai dan yang terakhir dilepas.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Berdoa Ketika Memakai Pakaian
عَنْ سَهْلِ بْنِ مُعَاذِ بْنِ أَنَسٍ، عَنْ أَبِيهِ، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: مَنْ أَكَلَ طَعَامًا ثُمَّ قَالَ: «الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَطْعَمَنِي هَذَا الطَّعَامَ، وَرَزَقَنِيهِ مِنْ غَيْرِ حَوْلٍ مِنِّي وَلَا قُوَّةٍ، غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ وَمَا تَأَخَّرَ» قَالَ: وَمَنْ لَبِسَ ثَوْبًا فَقَالَ: «الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي كَسَانِي هَذَا الثَّوْبَ وَرَزَقَنِيهِ مِنْ غَيْرِ حَوْلٍ مِنِّي، وَلَا قُوَّةٍ غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ وَمَا تَأَخَّرَ»
Dari Sahl bin Mu'adz bin Anas dari ayahnya, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Barang siapa yang memakan makanan kemudian mengucapkan, "Al Hamdulillah…sampai, "Walaa quwwah." (Artinya: Segala puji bagi Allah yang telah memberiku makanan ini dan mengaruniakannya kepadaku tanpa susah payah dariku), maka akan diampuni dosanya yang telah lalu dan yang akan datang. Dan barang siapa yang memakai pakaian, lalu ia mengucapkan, "Al Hamdulillah…sampai, "Walaa quwwah." (Artinya: Segala puji bagi Allah yang telah memakaikan kepadaku pakaian ini dan mengaruniakannya kepadaku tanpa susah payah dariku), maka akan diampuni dosanya yang telah lalu dan yang akan datang." (HR. Abu Dawud, dan dinyatakan hasan oleh Al Albani tanpa tambahan "wa maa ta'akhkhar,")
Berdoa Ketika Melepas Pakaian
عَنْ عَلِيِّ بْنِ أَبِي طَالِبٍ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: " سَتْرُ مَا بَيْنَ أَعْيُنِ الجِنِّ وَعَوْرَاتِ بَنِي آدَمَ: إِذَا دَخَلَ أَحَدُهُمُ الخَلَاءَ، أَنْ يَقُولَ: بِسْمِ اللَّهِ "
Dari Ali bin Abi Thalib, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Yang menutupi antara mata jin dengan aurat anak cucu Adam apabila salah seorang di antara mereka masuk ke jamban adalah mengucapkan, "Bismillah." (HR. Ahmad, Tirmidzi, dan Ibnu Majah, dan dishahihkan oleh Al Albani)
Larangan Memakai Pakaian Sutera dan Memakai Emas Bagi Laki-Laki
عَنْ أَبِي مُوْسَى اْلأَشْعَرِيِّ أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ - صلى الله عليه وسلم - قَالَ:"حُرِّمَ لِبَاسُ الْحَرِيْرِ وَالذَّهَبُ عَلَى ذُكُوْرِ أُمَّتِي وَأحِلَّ لِإِنَاثِهِمْ"
Dari Abu Musa Al Asy'ariy, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Diharamkan memakai pakaian sutera dan emas bagi laki-laki umatku dan dihalalkan bagi kaum wanitanya." (HR. Ahmad, Tirmidzi dan Nasa'i, dan dishahihkan oleh Al Albani)
عَنْ عَمْرِو بْنِ شُعَيْبٍ، عَنْ أَبِيهِ عَنْ جَدِّهِ: أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَأَى عَلَى بَعْضِ أَصْحَابِهِ خَاتَمًا مِنْ ذَهَبٍ، فَأَعْرَضَ عَنْهُ، فَأَلْقَاهُ وَاتَّخَذَ خَاتَمًا مِنْ حَدِيدٍ، فَقَالَ: " هَذَا شَرٌّ ، هَذَا حِلْيَةُ أَهْلِ النَّارِ "، فَأَلْقَاهُ، فَاتَّخَذَ خَاتَمًا مِنْ وَرِقٍ، فَسَكَتَ عَنْهُ
Dari Amr bin Syu'aib dari ayahnya dari kakeknya, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam melihat di antara sahabatnya ada memakai cincin dari emas, lalu Beliau berpaling darinya. Maka sahabat itu membuang cincin itu, lalu ia memakai cincin besi, maka Beliau bersabda, "Ini buruk. Ini adalah perhiasan penghuni neraka." Maka sahabat itu membuang cincin itu, kemudian ia memakai cincin perak, lalu Beliau mendiamkan." (HR. Ahmad, dan dinyatakan shahih oleh Pentahqiq Musnad Ahmad cet. Ar Risalah).
Larangan (Bagi Laki-Laki) Memakai Cincin Pada Jari Telunjuk dan Jari Tengah
عَنْ أَبِى بُرْدَةَ قَالَ قَالَ عَلِىٌّ نَهَانِى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ أَتَخَتَّمَ فِى إِصْبَعِى هَذِهِ أَوْ هَذِهِ . قَالَ فَأَوْمَأَ إِلَى الْوُسْطَى وَالَّتِى تَلِيهَا
Dari Abu Burdah ia berkata: Ali berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melarangku memakai cincin di jari ini atau ini." Ia berisyarat ke jari tengah dan jari sebelahnya (jari telunjuk)." (HR. Muslim)
Larangan Memakai Satu sandal
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهم عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَا يَمْشِ أَحَدُكُمْ فِي نَعْلٍ وَاحِدَةٍ لِيُنْعِلْهُمَا جَمِيعًا أَوْ لِيَخْلَعْهُمَا جَمِيعًا
Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Janganlah salah seorang di antara kamu berjalan dengan satu sandal, pakailah keduanya atau lepaslah keduanya.” (HR. Bukhari-Muslim)
Larangan Mencukur Dengan Model Qaza' (mencukur sebagian rambut dan membiarkan bagian yang lain)
عَنِ ابْنِ عُمَرَ: «أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَهَى عَنِ الْقَزَعِ»
Dari Ibnu Umar, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa salam melarang qaza'." (HR. Bukhari dan Muslim)
عَنْ ابْنِ عُمَرَ: أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَأَى صَبِيًّا حَلَقَ بَعْضَ رَأْسِهِ وَتَرَكَ بَعْضًا، فَنَهَى عَنْ ذَلِكَ، وَقَالَ: «احْلِقُوهُ كُلَّهُ أَوِ اتْرُكُوهُ كُلَّهُ»
Dari Ibnu Umar, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pernah melihat seorang anak yang mencukur sebagian rambut dan membiarkan sebagian lagi, maka Beliau melarang hal itu, Beliau bersabda, "Cukurlah semuanya atau biarkan semuanya." (HR. Nasa'i, dan dishahihkan oleh Al Albani)[ii]
Larangan Menyambung Rambut Palsu dan Larangan Mentato
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: «لَعَنَ اللَّهُ الوَاصِلَةَ وَالمُسْتَوْصِلَةَ، وَالوَاشِمَةَ وَالمُسْتَوْشِمَةَ»
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, Beliau bersabda, "Allah melaknat wanita yang menyambung rambut dan meminta disambung, wanita yang mentato dan yang minta ditato." (HR. Bukhari)
Dari Abdullah bin Mas'ud ia berkata, “Allah melaknat wanita yang menatato dan wanita yang minta ditato, wanita yang mencabut bulu alis dan wanita yang meminta dicabut bulu alisnya serta wanita yang membuat celah pada gigi untuk kecantikan sebagai wanita-wanita yang merubah ciptaan Allah. Mengapa saya tidak melaknat wanita yang dilaknat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam." (HR. Bukhari)
Larangan Mewarnai Uban Dengan Warna Hitam
عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللهِ، قَالَ: أُتِيَ بِأَبِي قُحَافَةَ يَوْمَ فَتْحِ مَكَّةَ وَرَأْسُهُ وَلِحْيَتُهُ كَالثَّغَامَةِ بَيَاضًا، فَقَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «غَيِّرُوا هَذَا بِشَيْءٍ، وَاجْتَنِبُوا السَّوَادَ»
Dari Jabir bin Abdullah ia berkata: Abu Quhafah pernah dihadapkan pada saat Fathu Makkah, sedangkan rambut dan janggutnya sudah sangat putih seperti kapas, maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Rubahlah uban ini dengan sesuatu, dan jauhilah warna hitam." (HR. Muslim)
Perintah Membiarkan Janggut Tumbuh dan Meratakan Kumis
عَنِ ابْنِ عُمَرَ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: " خَالِفُوا المُشْرِكِينَ: وَفِّرُوا اللِّحَى، وَأَحْفُوا الشَّوَارِبَ "
Dari Ibnu Umar dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, Beliau bersabda, "Selisihilah orang-orang musyrik; biarkanlah janggut dan potonglah kumis." (HR. Bukhari dan Muslim)[iii]
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «جُزُّوا الشَّوَارِبَ، وَأَرْخُوا اللِّحَى خَالِفُوا الْمَجُوسَ»
Dari Abu Hurairah ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Ratakan kumis dan biarkanlah janggut. Selisihilah orang-orang Majusi." (HR. Muslim)
Perintah Memotong kumis, Memotong Kuku, Mencabut Bulu Ketiak, dan Tidak Membiarkan Semua Itu Lebih dari 40 hari
عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ، قَالَ: «وَقَّتَ لَنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَلْقَ الْعَانَةِ، وَتَقْلِيمَ الْأَظْفَارِ، وَقَصَّ الشَّارِبِ، وَنَتْفَ الْإِبِطِ، أَرْبَعِينَ يَوْمًا مَرَّةً»
Dari Anas bin Malik, ia berkata: "Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam memberi waktu kepada kami dalam memotong kumis, memotong kuku, mencabut bulu ketiak dan mencukur bulu kemaluan agar tidak lebih dari 40 hari." (HR. Ahmad, Abu Dawud dan lain-lain, dan dishahihkan oleh Al Albani).
Larangan Isbal (Melabuhkan Kain Melewati Mata Kaki)
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: «مَا أَسْفَلَ مِنَ الكَعْبَيْنِ مِنَ الإِزَارِ فَفِي النَّارِ»
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, Beliau bersabda, "Kain yang melewati mata kaki adalah di neraka." (HR. Bukhari)
عَنْ أَبِي ذَرٍّ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: «ثَلَاثَةٌ لَا يُكَلِّمُهُمُ اللهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ، وَلَا يَنْظُرُ إِلَيْهِمْ وَلَا يُزَكِّيهِمْ وَلَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ» قَالَ: فَقَرَأَهَا رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ثَلَاثَ مِرَارًا، قَالَ أَبُو ذَرٍّ: خَابُوا وَخَسِرُوا، مَنْ هُمْ يَا رَسُولَ اللهِ؟ قَالَ: «الْمُسْبِلُ، وَالْمَنَّانُ، وَالْمُنَفِّقُ سِلْعَتَهُ بِالْحَلِفِ الْكَاذِبِ»
Dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, Beliau bersabda, “Ada tiga golongan yang tidak diajak bicara oleh Allah pada hari kiamat, tidak dilihat-Nya, tidak dibersihkan-Nya (dari dosa) dan bagi mereka azab yang pedih.” Rasulullah  shallallahu 'alaihi wa sallam mengucapkan berulang kali, Abu Dzar bertanya, “Sungguh celaka dan rugi mereka, siapakah mereka wahai Rasulullah?” Beliau menjawab, “Orang yang isbal, orang yang menyebut-nyebut pemberiannya dan orang yang melariskan barang dagangannya dengan sumpah palsu.” (HR. Muslim)
Wallahu a'lam, wa shallallahu 'alaa nabiyyinaa Muhammad wa 'alaa aalihi wa shahbihi wa sallam.
Marwan bin Musa
Maraji': Al Qur'anul Karim, Maktabah Syamilah versi 3.45, Mausu'ah Haditsiyyah Mushaghgharah (Nurul Islam Li Abhatsil Qur'ani was Sunnah), Jilbabul Mar'atil Muslimah (M. Nashiruddin Al Albani), Fiqhus Sunnah (S. Sabiq), Untaian Mutiara Hadits (Penulis), Modul Akhlak jilid 5 (penulis), dll.


[i] Aurat laki-laki adalah dari pusar sampai lutut. Sedangkan aurat wanita adalah seluruh tubuhnya selain muka dan telapak tangan. Allah Subhaanahu wa Ta'aala berfirman, “Dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) tampak daripadanya.” (Terj. QS. An Nuur: 31) Ibnu Abbas berkata, "Yaitu mukanya, kedua telapak tangannya dan cincin.” Jika ditutup mukanya (seperti memakai cadar) dan tangannya maka lebih utama. Ibnu Khuwaiz Mandad berkata, “Wanita itu jika cantik dan dikhawatirkan timbul fitnah dari muka dan telapak tangannya hendaknya menutupnya, dan jika wanita itu sudah tua atau jelek maka tidak mengapa membuka wajah dan telapak tangannya.”
[ii] Termasuk qaza’ adalah mencukur secara acak, mencukur bagian tengah kepala dan meninggalkan pinggir-pinggirnya, mencukur pinggir-pinggir kepala dan meninggalkan bagian tengahnya, mencukur bagian depan kepala dan meninggalkan bagian belakang.
[iii] Dalam memelihara janggut, hendaknya seseorang bersikap tengah-tengah, yakni jika ia memendekkannya, maka jangan terlalu pendek dan jangan juga membiarkan janggut hingga panjang sekali tidak terurus. Imam Bukhari meriwayatkan, bahwa Ibnu Umar apabila naik hajji atau umrah, ia menggenggam janggutnya, selebihnya ia cukur. Lihat kitab Fiqhussunnah (1/38) karya Syaikh S. Sabiq.

Nasihat Ulama Tentang Ikhlas, Zuhud, dan Kebersihan Hati


بسم الله الرحمن الرحيم
Nasihat Ulama Tentang Ikhlas, Zuhud, dan Kebersihan Hati
Segala puji bagi Allah, shalawat dan salam semoga terlimpah kepada Rasulullah, kepada keluarganya, kepada para sahabatnya dan orang-orang yang mengikutinya hingga hari Kiamat, amma ba’du:
Berikut ini kami sebutkan nasihat para ulama tentang ikhlas, semoga Allah Subhaanahu wa Ta'ala menjadikan penyusunan risalah ini ikhlas karena-Nya dan bermanfaat, Allahumma aamin.
Nasihat ulama tentang ikhlas
Sebagian kaum salaf berkata, "Orang yang ikhlas adalah orang yang menyembunyikan kebaikannya sebagaimana ia menyembunyikan keburukannya."
Sahl bin Abdullah berkata, "Tidak ada sesuatu yang lebih berat bagi diri daripada keikhlasan, karena diri tidak memiliki bagian di dalamnya."
Yusuf bin Al Husain berkata, "Sesuatu yang paling berat di dunia adalah keikhlasan. Betapa banyak aku berusaha menghilangkan riya' dalam hatiku, namun sepertinya ia muncul dengan warna yang berbeda."
Ar Rabi' bin Khutsaim berkata, "Segala sesuatu yang tidak dimaksudkan mencari wajah Allah (keridhaan-Nya) akan lenyap."
Abu Sulaiman Ad Daarani berkata, "Apabila seorang hamba telah berbuat ikhlas, maka akan hilang darinya was-was yang banyak dan riya."

Contoh Materi Ajar Sekolah Islam

Minggu, 28 April 2013

بسم الله الرحمن الرحيم
Contoh Materi Ajar
Sekolah Islam
Segala puji bagi Allah, shalawat dan salam semoga terlimpah kepada Rasulullah, kepada keluarganya, kepada para sahabatnya dan orang-orang yang mengikutinya hingga hari Kiamat, amma ba’du:
Berikut ini contoh materi Diniyyah sekolah Islam, semoga Allah Azza wa Jalla menjadikan penulisan risalah ini ikhlas karena-Nya dan bermanfaat, Allahumma aamin.
Sekolah Islam memiliki peranan penting dalam membina masyarakat Islami. Melalui sekolah, ajaran-ajaran Islam dapat disampaikan lebih mendalam dan melalui sekolah generasi yang Islami dapat terwujud, insya Allah. Tentunya, untuk mencapai ke arah itu, diperlukan materi ajar yang mengantarkan siswa kepadanya, yakni  mengantarkan siswa untuk memiliki pengetahuan Islam yang cukup dan pengamalan terhadap ajaran-ajarannya.
Nah, pada risalah yang singkat ini, penulis ingin memperkenalkan materi ajar dari tingkat SD hingga tingkat SMA yang dapat membantu mengantarkan siswa kepada tujuan di atas, insya Allah.
Materi Diniyyah sekolah Islam tingkat SD
Di samping mata pelajaran umum yang ada, hendaknya diajarkan mata pelajaran agama berikut ini:
1.        Aqidah,
Dalam pelajaran Aqidah, siswa SD diajarkan materi Aqidah yang ringan, dari mulai mengenal Allah, mengenal Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, dan mengenal agama Islam (berikut tingkatannya: Islam, Iman, dan Ihsan). Kemudian diperkenalkan kepada siswa secara bertahap kandungan rukun iman yang enam, dan diperkenalkan pula tentang tauhid dan syirk, dsb. Lihat contoh bukunya di sini.
2.        Fiqh,
Dalam pelajaran fiqh, siswa SD diajarkan materi fiqh ibadah, terutama rukun Islam yang lima. Diajarkan kepada mereka tatacara wudhu, tatacara tayammum, tatacara bersuci dari najis, tatacara shalat, macam-macam shalat sunat, kewajiban zakat dan macam-macamnya, puasa Ramadhan dan puasa-puasa sunat, umrah, haji, dsb. Lihat contoh bukunya di sini.
3.        Adab dan Akhlak,
Dalam pelajaran adab dan akhlak, siswa diajarkan beberapa adab seperti adab makan dan minum, adab berpakaian, adab berbicara, adab menuntut ilmu, adab tidur, dsb. Demikian pula diajarkan materi-materi akhlak seperti akhlak jujur, akhlak rahmah (berkasih sayang), akhlak sabar, akhlak ihsan, akhlak tawadhu'. Demikian pula diajarkan doa-doa harian, seperti doa hendak tidur, doa bangun tidur, doa memakai pakaian, doa keluar-masuk rumah, doa keluar-masuk masjid, dsb. Lihat contoh bukunya di sini.
4.        Sirah,
Dalam pelajaran sirah, siswa SD diperkenalkan sirah 25 Nabi 'alaihimush shalatu wassalam secara ringkas. Lihat contoh bukunya di sini.
5.        Bahasa Arab,
Dalam pelajaran bahasa Arab, siswa SD diperkenalkan mufradat (kosa-kota) sehari-hari yang ada di lingkungannya, seperti anggota tubuh, perabotan di rumah, alat-alat tulis, nama-nama benda, angka-angka, dsb.
Demikian pula diajarkan kepada siswa percakapan ringan bahasa Arab, seperti tentang tahiyat dan ta'aruf (salam dan perkenalan), usrah (tentang keluarga), dirasah (tentang belajar), dsb.
6.        Tilawah Al Qur'an wa hifzhuhu (membaca dan menghapal Al Qur'an).
Hendaknya siswa terus diajarkan cara membaca Al Qur'an dan diperhatikan pula bacaannya. Demikian pula mereka diminta untuk menghapalkan Al Qur'an.
Buatlah target hapalan mereka, misalnya ditetapkan, bahwa setiap satu semester siswa harus hapal 1/2 juz, dsb. Lihat contoh modelnya di sini.
Materi Ajar Diniyyah sekolah Islam tingkat SMP
Mata pelajaran Diniyyah tingkat SMP yang perlu diajarkan di antaranya adalah:
1.        Aqidah
Dalam mata pelajaran Aqidah, siswa SMP diajarkan materi Aqidah yang lebih meningkat daripada sebelumnya. Misalnya diajarkan kepada mereka kandungan rukun iman yang enam, pembagian tauhid, syurut Laailaahaillallah, macam-macam syirk, hakikat kufur, hakikat nifak, nawaqidhul Islam, sunnah dan bid'ah, dsb. Lihat contoh bukunya di sini.
2.        Fiqh
Dalam pelajaran Fiqh, siswa SMP diajarkan materi fiqh yang lebih meningkat daripada sebelumnya. Diajarkan materi-materi fiqh kepada mereka secara tertib, dari fiqh ibadah  ahkamul jana'iz, fiqh mu'amalah, dst. Untuk referensi bukunya, bisa digunakan buku-buku berikut: Al Wajiz, AlFiqhul Muyassar, atau Mulakhkhashat Fiqhiyyah Muyassarah, dsb.
3.        Hadits
Dalam pelajaran hadits, siswa SMP disuruh menghapal hadits, misalnya menghapal hadits Arba'in, dimana dalam satu semester siswa harus hapal tujuh buah hadits, dst. Lihat contoh bukunya di sini.
4.        Adab dan Akhlak
Pada pelajaran adab dan akhlak, siswa SMP diajarkan beberapa adab Islam. Demikian pula diajarkan materi-materi akhlak dan diajarkan doa-doa harian. Sebagai tambahan referensi, bisa dilihat buku ini dan ini.
5.        Tilawah Al Qur'an wa hifzhuhu
Untuk mata pelajaran ini, siswa SMP diminta untuk membaca Al Qur'an dengan diperhatikan bacaannya oleh guru, dan diminta pula untuk menghapalnya. Demikian pula dibuatkan target hapalan, misalnya setiap satu semester siswa harus hapal 1 juz. Lihat contoh model pembelajarannya di sini.
6.        Sirah
Untuk mata pelajaran ini, siswa SMP diajarkan materi kisah Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam dan kisah Khulafa'ur Rasyidin. Lihat di antara contoh bukunya di sini dan di sini.
7.        Bahasa Arab
Pada mata pelajaran bahasa Arab ini, siswa diajarkan muhadatsah (percakapan) tingkat menengah. Dipilih buku-buku pelajaran bahasa Arab yang mengarah kepada percakapan, seperti Silsilah Ta'limil Lughatil 'Arabiyyah, Al 'Arabiyyah baina yadaik, Durusullughah, atau Al 'Arabiyyah lin Nasyi'in.
8.        Nahwu dan Sharf
Pada mata pelajaran ini, siswa diperkenalkan tata bahasa Arab agar mampu membaca kitab gundul, dan mampu menerjemahkan dengan baik. Lihat contoh bukunya di sini.
9.        Khath
Pada mata pelajaran ini, siswa diajarkan beberapa macam khath, seperti khath naskhi, tsulutsi, dan riq'ah.
10.     Tajwid
Pada mata pelajaran ini, siswa diajarkan teori tajwid yang pada tingkat sebelumnya (dasar) lebih mengedepankan praktek saja. Lihat contoh bukunya di sini.
11.     Tafsir
Pada mata pelajaran ini, siswa diajarkan tafsir surat-surat tertentu, terutama yang biasa mereka baca seperti tafsir surat Al Fatihah dan Juz Amma. Lihat contoh bukunya di sini.
Materi Ajar Diniyyah sekolah Islam tingkat SMA yang mengarah kepada tafaqquh fiddin
Mata pelajaran Diniyyah tingkat SMA (yang mengarah kepada tafaqquh fiddin) yang perlu diajarkan di antaranya adalah:
1.    Aqidah
Untuk pelajaran Aqidah tingkat SMA, siswa SMA diajarkan materi Aqidah yang lebih mendalam daripada tingkat SMP. Misalnya diajarkan kepada mereka kandungan rukun iman yang enam, pembagian tauhid, macam-macam syirk, manhaj Ahlussunnah, sunnah dan bid'ah, At Takfir syuruthuhu wa mawani'uh, Tawassul, Tabarruk, Al Wala' wal Bara', dsb. Lihat contoh bukunya di sini.
2.    Fiqh
Dalam pelajaran Fiqh tingkat SMA, siswa diajarkan materi fiqh yang lebih mendalam daripada materi sebelumnya. Diajarkan materi-materi fiqh kepada mereka secara tertib setelah diajarkan kepada mereka fiqh Ibadah, dst. Misalnya diajarkan kepada mereka fiqh mu'amalah secara mendalam, seperti fiqh buyu' (jual-beli), fiqh nikah, fiqh jihad, fiqh ijarah, fiqh hiwalah, fiqh dhaman, fiqh jinayat, hudud, dsb. Lihat contoh bukunya di sini.
3.    Hadits
Dalam pelajaran hadits, siswa SMA disuruh menghapal beberapa hadits, seperti menghapal hadits yang ada dalam buku Mi'ah Hadits Lil Hifzh. Dibuatkan target untuk mereka. Misalnya ditetapkan untuk menghapal 20 hadits/semester.  Lihat contoh bukunya di sini.
4.    Adab dan Akhlak
Pada pelajaran adab dan akhlak ini, siswa SMA diajarkan beberapa adab Islam. Demikian pula diajarkan materi-materi akhlak dan diajarkan doa-doa harian. Sebagai tambahan referensi, bisa dilihat buku ini.
5.    Tilawah Al Qur'an wa hifzhuhu
Untuk mata pelajaran ini, siswa SMP diminta untuk membaca Al Qur'an dengan diperhatikan tajwidnya oleh guru, dan diminta pula untuk menghapalnya. Misalnya ditargetkan, bahwa setiap semester siswa harus hapal 1 juz. Lihat salah satu modelnya di sini.
6.    Sirah/Tarikh
Untuk mata pelajaran ini, siswa SMA diajarkan materi kisah para sahabat dan pengenalan secara singkat daulah-daulah Islam, seperti Daulah Umawiyyah, Daulah Abbasiyyah, dsb. Lihat contoh bukunya di sini.
7.    Bahasa Arab
Pada mata pelajaran bahasa Arab ini, siswa diajarkan muhadatsah (percakapan) tingkat atas. Dipilih buku-buku pelajaran bahasa Arab lanjutan setelah selesai tingkat menengah. Misalnya menggunakan kitab Al Arabiyyah lin Nasyi'in jilid 4,5, dan 6.
8.    Nahwu dan Sharf
Pada mata pelajaran ini, siswa diperkenalkan tata bahasa Arab yang belum diajarkan pada tingkat menengah, seperti tentang ni'ma dan bi'sa, ighra', isim fi'il, dsb. Lihat contohnya di sini.
9.    Al Balaghah
Pada mata pelajaran ini, siswa dikenalkan kalimat bahasa Arab yang fasih, mengenal bayan, ma'ani, badi', dsb. Lihat contoh bukunya di sini.
10. Tajwid
Pada mata pelajaran ini, siswa diajarkan tajwid secara nazhari dan tathbiqi (teori dan praktek), dan diperkenalkan bacaan-bacaan gharib, seperti isymam, tas-hil, imalah, dsb. Sebagai contoh, Anda bisa download software tajwid sebagai pelengkap materi tajwid di sini.
11. Tafsir
Pada mata pelajaran ini, siswa diajarkan tafsir surat-surat tertentu, seperti tafsir Al 'Usyril Akhir (seperempat terakhir dari Al Qur'an), dari surat Al Mujadilah, dst. Lihat contoh bukunya di sini.
12. Musthalah Hadits
Pada mata pelajaran ini, siswa SMA dikenalkan istilah-istilah ilmu hadits dirayah, seperti hadits shahih, hadits dha'if, hadits mutawatir, hadits ahad, dan seterusnya. Lihat contoh bukunya di sini.
13. Ushul Fiqh
Pada mata pelajaran ini, siswa SMA dikenalkan kaedah-kaedah dan dalil-dalil ijmali untuk menggali fiqh yang sebelumnya tersembunyi. Lihat contoh bukunya di sini.
14. Al Fara'idh
Pada mata pelajaran ini, siswa SMA dikenalkan ilmu pembagian waris, as-habul furudh, ashabah, hijb-mahjub, dsb. Lihat contoh bukunya di sini.
15. Al Qawa'idul Fiqhiyyah
Pada mata pelajaran ini, siswa SMA dikenalkan kaedah-kaedah fiqh, dimana dengan mengenali kaedah-kaedah tersebut, maka siswa diharapkan mampu menggolongkan beberapa masalah juz'iyyah ke dalam kaedah-kaedah fiqh yang bersifat kulliyah (menyeluruh). Lihat contoh bukunya di sini.
16. Ulumul Qur'an
Dalam mata pelajaran ini, siswa diperkenalkan beberapa ilmu Al Qur'an, seperti tentang asbabun nuzul, makkiyyah dan madaniyyah, jam'ul Qur'an, fadha'ilus suwar, tartibussuwar, dsb. Lihat contoh bukunya di sini.
17. Ushul Tafsir
Dalam mata pelajaran ini, siswa SMA dikenalkan kaedah-kaedah tafsir, seperti kaedah al 'ibrah bi umumil lafzhi laa bikhususissabab, dikenalkan thariqathul Qur'an fi Taqriril Ma'ad, dsb. Lihat contoh bukunya di sini.
Wallahu a'lam, wa shallallahu 'alaa Nabiyyinaa Muhammad wa 'alaa aalihi wa shahbihi wa sallam.
Marwan bin Musa

Masukan dan Saran Untuk Sekolah-Sekolah Islam

Selasa, 09 April 2013

بسم الله الرحمن الرحيم
Masukan dan Saran Untuk Sekolah-Sekolah Islam
Segala puji bagi Allah, shalawat dan salam semoga terlimpah kepada Rasulullah, kepada keluarganya, kepada para sahabatnya dan orang-orang yang mengikutinya hingga hari Kiamat, amma ba’du:
Berikut ini masukan dan saran untuk sekolah-sekolah Islam dari tingkat dasar hingga perguruan tinggi, semoga Allah Azza wa Jalla menjadikan penulisan risalah ini ikhlas karena-Nya dan bermanfaat, Allahumma aamin.
Sekolah-sekolah berlabel Islam di Indonesia cukup banyak. Ini menunjukkan masih adanya kesadaran masyarakat kita terhadap agama, wal hamdulillah. Akan tetapi, di sini saya ingin menyoroti tentang keadaan kurikulum dan kondisi lingkungan sebagian sekolah-sekolah Islam, dimana sebagiannya ada yang hanya sekedar berlabel Islam, namun untuk prakteknya kurang, padahal tambahan kata "Islam" setelah kata "sekolah" menghendaki agar kurikulum dan kondisi lingkungan sekolah itu bersesuaian dengan ajaran Islam yang bersumber dari Al Qur'an dan As Sunnah; tidak sekedar nama. Maka di sini –sambil memohon hidayah dan taufiq kepada Allah Azza wa Jalla-, saya ingin memberikan masukan dan saran kepada saudara-saudara saya pengelola sekolah-sekolah Islam.

Keutamaan Qiyamul Lail

Sabtu, 06 April 2013

بسم الله الرحمن الرحيم

Keutamaan Qiyamul Lail
Segala puji bagi Allah, shalawat dan salam semoga terlimpah kepada Rasulullah, kepada keluarganya, para sahabatnya dan orang-orang yang mengikutinya hingga hari Kiamat, amma ba’du:
Berikut ini pembahasan tentang keutamaan Qiyamul Lail (shalat malam) agar kita terdorong untuk melakukannya. Semoga Allah Azza wa Jalla menjadikan penyusunan risalah ini ikhlas karena-Nya dan bermanfaat, Allahumma aamin.
Saudaraku, Qiyamullail adalah kebiasaan orang-orang saleh dan amalan orang-orang yang sukses. Dalam Qiyamullail, seorang mukmin bermunajat (berbisik-bisik) dengan Tuhannya, menghadapkan hati dan badannya kepada-Nya, mengeluhkan kebutuhannya, meminta kepada-Nya karunia-Nya, berdiri di hadapan-Nya, merasakan kesejukan di dalamnya, mendapatkan sinar-sinar dan cahaya dari pendekatan diri yang dilakukannya sambil mengharapkan pemberian-Nya yang besar. Oleh karenanya, Qiyamullail memberikan pengaruh yang besar dalam kehidupannya sehari-hari.
 

ENSIKLOPEDI ISLAM Copyright © 2011-2012 | Powered by Blogger